Oleh :
Lely Cintari, SST., MPH
Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan adalah
suatu proses dimana individu ,keluarga,dan lembaga masyarakat
termaksud swasta ikut mengambil tanggung jawab atas kesehatan
diri keluarga dan masyarakatnya. (Depkes RI 1991)
Nainggolan (2019: 8), pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan yang membuat
masyarakat berinisiatif untuk memulai kegiatan sosial dalam memperbaiki situasi dan kondisi
diri sendiri.
Dengan demikian, pemberdayaan masyarakat bersifat inklusif, dalam arti lain turut melibatkan
masyarakat sasaran program. Keberhasilan program tidak hanya bergantung pada pihak yang
Prinsip Kesetaraan
yang terlibat saling mengakui kelebihan dan kekurangan sehingga dapat saling bertukar
daripada bantuan pihak lain. Konsep ini tidak memandang orang miskin sebagai objek yang
bermasyarakat yang sudah lama dipatuhi. Semua ini harus digali dan dijadikan modal
pemberdayaan masyarakat adalah mengenali masalah dan potensi yang ada di masyarakat itu
sendiri. Jika tujuan pemberdayaan adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, maka
Pertama, pendekatan kesejahteraan berpusat pada pemberian bantuan kepada masyarakat yang
kemiskinan yang terjadi dapat dilihat sebagai akibat dari proses politik.
kebutuhan komunitas dan situasi sosial. Potensi, kelemahan, peluang, ancaman, juga hambatan
tidak luput ikut memberikan pengaruh terhadap komunitas. Maka, hal-hal ini juga perlu
adanya identifikasi secara tepat. Setelah itu, berlanjut dengan merumuskan masalah dari hasil
identifikasi tersebut. Kegiatan perumusan masalah dengan cara diskusi kelompok, rapat desa,
program tersebut. Tujuan yang akan dicapai pada setiap program perlu
preventif.
Masyarakat menyelenggarakan Pemberdayaan Masyarakat dengan didampingi oleh Tenaga
Pendamping.
Tenaga Pendamping dapat berasal dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, lembaga
pelatihan.
Pelatihan diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah atau masyarakat sesuai dengan