Anda di halaman 1dari 22

Konsep Pemberdayaan Masyarakat

Oleh :
Lely Cintari, SST., MPH
Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan adalah
suatu proses dimana individu ,keluarga,dan lembaga masyarakat
termaksud swasta ikut mengambil tanggung jawab atas kesehatan
diri keluarga dan masyarakatnya. (Depkes RI 1991)

Menurut Nottoadmodjo 2007 pemberdayaan masyarakat di bidang


kesehatan bearti keikutsertaan seluruh anggota masyarakat dalam
memecahkan masalah kesehatannya sendiri
Mengutip buku Pemberdayaan Masyarakat tulisan Dedeh Maryani dan Ruth Roselin E.

Nainggolan (2019: 8), pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan yang membuat

masyarakat berinisiatif untuk memulai kegiatan sosial dalam memperbaiki situasi dan kondisi

diri sendiri.
Dengan demikian, pemberdayaan masyarakat bersifat inklusif, dalam arti lain turut melibatkan

masyarakat sasaran program. Keberhasilan program tidak hanya bergantung pada pihak yang

melakukan pemberdayaan, tetapi juga oleh keaktifan pihak yang diberdayakan.


Tujuan dari pemberdayaan masyarakat adalah perbaikan kelembagaan, yang pada akhirnya turut memperbaiki
aspek lain dalam kehidupan masyarakat, yaitu perbaikan usaha, pendapatan, lingkungan, kehidupan, dan
komunitas.
Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
Menurut Mardikanto dalam Dedeh Maryani dan Ruth Roselin E. Nainggolan (2019: 8-10), tujuan dari
pemberdayaan masyarakat yaitu:
1. Perbaikan kelembagaan (Better institution)
Dengan memperbaiki kegiatan yang dilakukan, diharapkan dapat memperbaiki kelembagaan.
Kelembagaan yang baik akan mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan.
2. Perbaikan Status kesehatan (Better Health)
Perbaikan kelembagaan diharap akan memperbaiki Status kesehatan yang dilakukan sehingga mampu
memberikan manfaat kepada anggota lembaga tersebut dan masyarakat yang ada di sekitarnya.
3. Perbaikan Kesejahteraan (Better Wealthness)
Perbaikan bisnis diharap dapat memperbaiki kesejahteraan seluruh anggota lembaga, termasuk
masyarakat.
4. Perbaikan Lingkungan (Better Environment)
Perbaikan pendapatan diharap dapat memperbaiki lingkungan fisik dan
sosial karena kerusakan lingkungan kerap disebabkan oleh kemiskinan
atau pendapatan yang terbatas.
5. Perbaikan Kehidupan (Better Living)
Pendapatan dan lingkungan yang baik akan memperbaiki standar
kehidupan masyarakat. Ini dapat dilihat dari tingkat kesehatan,
pendidikan, dan daya beli.
6. Perbaikan Masyarakat (Better Community)
Jika setiap keluarga mempunyai kehidupan yang baik, akan tercipta
kehidupan masyarakat yang lebih baik pula.
Prinsip pemberdayaan masyarakat adalah mengutamakan
masyarakat ,berbasis pengetahuan masyarakat ,dan melibatkan seluruh
anggota masyarakat dengan memperhatikan tipologi peran serta
masyarakat yaitu :

1) Mendorong/mempercepat terjadinya perubahan

2) Mobilisasi diri sendiri

3) Terlibat dalam suatu tujuan bersama dan saling mendorong

4) Terlibat dalam memberikan dukungan

5) Terlibar dalam memberikan informasi


Prinsip pemberdayaan masyarakat terdiri dari prinsip kesetaraan, prinsip partisipasi,
prinsip keswadayaan dan kemandirian, serta prinsip berkelanjutan.

Prinsip Kesetaraan

Dalam proses pemberdayaan, penting untuk mengedepankan kesetaraan kedudukan

masyarakat dengan lembaga yang melakukan program pemberdayaan. Masing-masing pihak

yang terlibat saling mengakui kelebihan dan kekurangan sehingga dapat saling bertukar

pengetahuan, pengalaman, dan dukungan.


Prinsip Keswadayaan dan Kemandirian

Prinsip keswadayaan artinya menghargai dan mengedepankan kemampuan masyarakat

daripada bantuan pihak lain. Konsep ini tidak memandang orang miskin sebagai objek yang

tidak berkemampuan, melainkan sebaliknya.


Mereka memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kendala-kendala usahanya,

mengetahui kondisi lingkungannya, memiliki tenaga kerja, serta memiliki norma-norma

bermasyarakat yang sudah lama dipatuhi. Semua ini harus digali dan dijadikan modal

dasar bagi proses pemberdayaan.


Bantuan dari orang lain yang bersifat materiil dipandang sebagai penunjang. Tujuannya

agar pemberian bantuan tidak justru melemahkan tingkat keswadayaan masyarakat.


Prinsip Berkelanjutan

Program pemberdayaan perlu dirancang agar berkelanjutan. Di awal,


pendamping memang memiliki peran yang lebih dominan, namun secara
perlahan peran mereka akan makin berkurang. Sebab masyarakat-lah yang
diharap mampu mengelola kegiatannya sendiri.
Ciri-ciri Pemberdayaan Masyarakat
Tokoh atau Pemimpin Masyarakat (Community Leaders)

Organisasi Masyarakat (community organization)

Pendanaan Masyarakat (Community Fund)

Material Masyarakat (Community Material)

Pengetahuan Masyarakat (Community Knowledge)

Teknologi mayarakat (Community Technology)


Strategi Pemberdayaan masyarakat
Hal pertama yang penting untuk menjadi perhatian sebelum melangsungkan program

pemberdayaan masyarakat adalah mengenali masalah dan potensi yang ada di masyarakat itu

sendiri. Jika tujuan pemberdayaan adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, maka

persiapan strategi yang matang menjadi bagian terpenting.


Metode Pendekatan yang Sesuai

Terdapat 3 cara pendekatan dalam bagian ini, yakni:

Pertama, pendekatan kesejahteraan berpusat pada pemberian bantuan kepada masyarakat yang

menghadapi bencana. Sebagai contoh, masyarakat terdampak bencana alam.


Kedua, pendekatan pembangunan yang berpusat pada peningkatan kemandirian,

kemampuan, dan keswadayaan masyarakat. Misalnya, berupa pemberian dana

bantuan untuk menumbuhkan keswadayaan di masyarakat tersebut.

Ketiga, pendekatan pemberdayaan berpusat pada pelatihan masyarakat demi

mengatasi ketidakberdayaannya, menjadi lebih berdaya. Dalam hal ini,

kemiskinan yang terjadi dapat dilihat sebagai akibat dari proses politik.

Contohnya adalah dengan bantuan pemberian modal usaha.


Dilansir dari ulasan e-modul sosiologi paket c yang dikeluarkan oleh

Kemdikbud pada tahun 2020, dijelaskan bahwa terdapat 2 jenis


pendekatan dalam perencanaan untuk mengenali kebutuhan masyarakat.
Pertama, pendekatan teknorat (top down) yang merupakan perencanaan

kebutuhan bertujuan untuk mengatasi masalah yang terjadi di masyarakat


berdasarkan data dan hasil pengamatan dari pengamat profesional.
Masyarakat hanya memiliki peran sebagai penonton dalam situasi ini.
Kedua, pendekatan partisipatif (bottom up) yaitu dalam setiap
perencanaan harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang
terlibat. Pada situasi ini, masyarakat berpedan sebagai subyek
pembangunan serta memiliki hal untuk memberikan aspirasinya dalam
penyusunan rencana pembangunan.
 Komunikasi yang Baik
Proses pemberdayaan memerlukan satu pemahaman yang sama antar anggota
masyarakat dengan agen pemberdayanya. Keberhasilan komunikasi terjadi
apabila lawan bicara dapat menafsirkan atau menangkap pesan yang sama
dengan yang pemberi pesan sampaikan.
 Pendampingan Berkelanjutan
Meski pendampingan harus berlangsung secara terus-menerus, bukan berarti
masyarakat menjadi tidak mandiri. Akan tetapi, hal ini dilakukan justru untuk
memastikan bahwa kegiatan pemberdayaan tetap berjalan sesuai jalurnya agar
tujuan dapat tercapai. Pendampingan ini dapat berupa penguatan, perlindungan,
pendukungan, serta fasilitasi.
 Berfokus pada Masyarakat
Demi menghindari pemberdayaan melenceng dari tujuan, maka perlu adanya
penerapan konsep demokrasi. Pemberdayaan harus berangkat dari masyarakat,
dilakukan oleh masyarakat, serta untuk kepentingan dan kebutuhan masyarakat
Membangun Networking
Agar keberlanjutan kegiatan pemberdayaan dapat berlangsung dengan baik,
maka masyarakat harus mengetahui cara yang baik dalam membangun
networking. Agen pemberdayaan harus mampu mengarahkan masyarakat
untuk memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada, sehingga dapat
bermanfaat untuk membangun networking.
Kompetensi Agen Pemberdayaan
Pemberdayaan masyarakat dapat didefinisikan sebagai proses membangun
manusia melalui peningkatan mutu hidup.Maka dari itu, agen pemberdayaan
tentu wajib memiliki kompetensi yang dapat mendorong masyarakat untuk
mau dan juga mampu berubah ke arah yang lebih baik. Perubahan yang terjadi
harus disesuaikan dengan potensi serta kebutuhan dari masyarakat itu sendiri.
Strategi Pemberdayaan Masyarakat meliputi:
peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali dan
mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi;
peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakan masyarakat;
pengembangan dan pengorganisasian masyarakat;
penguatan dan peningkatan advokasi kepada pemangku kepentingan;
peningkatan kemitraan dan partisipasi lintas sektor, lembaga kemasyarakatan,
organisasi kemasyarakatan, dan swasta;
peningkatan pemanfaatan potensi dan sumber daya berbasis kearifan lokal; dan
pengintegrasian program, kegiatan, dan/atau kelembagaan Pemberdayaan
Masyarakat yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan masyarakat.
Langkah-Langkah Pemberdayaan Masyarakat
Baik di lingkup umum maupun khusus, terdapat beberapa langkah yang penting untuk menjadi

perhatian dalam upaya pemberdayaan masyarakat.Hal tersebut antara lain, menganalisis

kebutuhan komunitas dan situasi sosial. Potensi, kelemahan, peluang, ancaman, juga hambatan

tidak luput ikut memberikan pengaruh terhadap komunitas. Maka, hal-hal ini juga perlu

adanya identifikasi secara tepat. Setelah itu, berlanjut dengan merumuskan masalah dari hasil

identifikasi tersebut. Kegiatan perumusan masalah dengan cara diskusi kelompok, rapat desa,

atau penelitian berupa wawancara, observasi, maupun survei.


Perumusan masalah tentunya penting demi menghindari kekeliruan pemetakan dalam

pemberdayaan, serta supaya lebih mengenali dengan benar kebutuhan masyarakat.


Langkah berikutnya, yaitu menemukan berbagai program yang relevan dengan

analisis kebutuhan dan situasi sosial dari masyarakat.


Beberapa point di atas harus menjadi basis pengembangan masyarakat sebelum

kemudian berlanjut pada penentuan alternatif prioritas program.


Selanjutnya, lakukan aksi pemberdayaan sesuai dengan urutan prioritas

program tersebut. Tujuan yang akan dicapai pada setiap program perlu

dirumuskan secara terperinci demi mencapai tujuan tersebut.


Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat meliputi:
kesehatan ibu, bayi dan balita;
kesehatan anak usia sekolah dan remaja;
kesehatan usia produktif;
kesehatan lanjut usia;
kesehatan kerja;
perbaikan gizi masyarakat;
penyehatan lingkungan;
penanggulangan penyakit menular dan tidak menular;
kesehatan tradisional;
kesehatan jiwa;
kesiapsiagaan bencana dan krisis kesehatan; dan
kegiatan peningkatan kesehatan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat.
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dilaksanakan dengan mengutamakan pendekatan promotif dan

preventif.
Masyarakat menyelenggarakan Pemberdayaan Masyarakat dengan didampingi oleh Tenaga

Pendamping.
Tenaga Pendamping dapat berasal dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, lembaga

kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan, swasta, perguruan tinggi, dan/atau anggota masyarakat.


Tenaga Pendamping harus memiliki kemampuan sebagai Tenaga Pendamping yang didapat melalui

pelatihan.
Pelatihan diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah atau masyarakat sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai