KELOMPOK 2
Pertama, upaya itu harus terarah (targetted). Ini yang secara populer disebut
pemihakan. Ia ditujukan langsung kepada yang memerlukan, dengan program yang
dirancang untuk mengatasi masalahnya dan sesuai kebutuhannya.
Kedua, program ini harus langsung mengikutsertakan atau bahkan dilaksanakan oleh
masyarakat yang menjadi sasaran. Mengikutsertakan masyarakat yang akan dibantu
mempunyai beberapa tujuan, yakni supaya bantuan tersebut efektif karena sesuai
dengan kehendak dan kemampuan serta kebutuhan mereka. Selain itu sekaligus
meningkatkan keberdayaan (empowering) masyarakat dengan pengalaman dalam
merancang, melaksanakan, mengelola, dan mempertanggungjawabkan upaya
peningkatan diri dan ekonominya.
Ketiga, menggunakan pendekatan kelompok, karena secara sendiri-sendiri masyarakat miskin
sulit dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Juga lingkup bantuan menjadi
terlalu luas kalau penanganannya dilakukan secara individu. Karena itu seperti telah disinggung
di muka, pendekatan kelompok adalah yang paling efektif, dan dilihat dari penggunaan sumber
daya juga lebih efisien. Di samping itu kemitraan usaha antara kelompok tersebut dengan
kelompok yang lebih maju harus terus-menerus di bina dan dipelihara secara sating
menguntungkan dan memajukan.
Di aras masyarakat akar rumput (masyarakat miskin) pendekatan masyarakat dapat dirangkum
menjadi tiga daur hidup, yang disebut Tridaya, yaitu:
• Daur hidup pengembangan sumber daya manusia dalam kelembagaan kelompok orang miskin
meliputi: proses penyadaran kritis dan pengembangan kepemimpinan bersama atau kolektif,
dilanjutkan dengan mengembangkan perilaku wira usaha sosial agar mampu mengelola usaha
bersama atau mikro.
• Daur hidup pengembangan usaha produktif dalam kelembagaan kelompok orang miskin
meliputi: pengaturan ekonomi rumah tangga (ERT) agar mampu menabung bersama dalam
kelompok yang akan digunakan untuk modal usaha mersama dalam kegiatan usaha produktif.
• Daur hidup kelembagaan kelompok orang miskin meliputi: pengelolaan organisasi yang
akuntabilitas, kepemimpinan yang partisipatif, pengelolaan keuangan yang transparan, dan
pengembangan jejaring yang luas.