Anda di halaman 1dari 29

PENGORGANISASIAN

MASYARAKAT,
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT &
MEMBANGUN JEJARING
KEMITRAAN

OLEH
NOOR AZNIDAR ALDANI
Pengertian pengorganisasian
komunitas
 Suatuproses yang terjadi di masyarakat dalam
mengidentifikasi kebutuhan, menentukan prioritas
dari kebutuhan tersebut, serta berusaha memenuhi
kebutuhan tersebut dengan cara gotong royong
 Suatuproses dimana masyarakat dapat
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhannya dan
menentukan prioritas dari kebutuhan-kebutuhan
sesuai dengan skala prioritas berdasarkan sumber-
sumber yang ada dimasyarakat sendiri maupun
berasal dariluar, dengan usaha gotong royong (S.
Notoadmodjo, 1997)
tujuan utama dari pengorganisasian
komunitas dan adanya model
kemitraan
 Meningkatkan kemampuan pemimpin (tokoh
masyarakat)
 Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat
dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
 Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan secara mandiri
 Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
menggali, menghimpun, dan mengelola dana
masyarakat untuk upaya kesehatan
Sasaran
 Individu yang berpengaruh atau tokoh masyarakat
 Keluarga
 Kelompok masyarakat dengan kebutuhan khusus
(lansia, anak sekolah , ibu hamil dll)
 Organisasi masyarakat, cth organisasi profesi, lembaga
swadaya masyarakat dsbnya
 Masayarakat umum di desa (kelurahan), kota dan
pemukiman khusus
Pengembangan dan
pengorganisasian komunitas
 Pengembangan komunitas adalah suatu usaha yang
menyadarkan dan menanamkan pengertian kepada
masyarakat agar dapat menggunakan semua
potensi yang dimilki untuk mencapai
kesejahteraan yang lebih baik
Pengertian pengembangan masyarakat
 Neis dan McEwan (2001) mendeskripsikan pengembangan
kesehatan masyarakat (community health development) sebagai
pendekatan dalam pengorganisasian masyarakat yang
mengombinasikan konsep, tujuan, serta proses kesehatan
masyarakat dan pembangunan msayarakat. Dalam pengembangan
kesehatan masyarakat, perawat komunitas mengidentifikasikan
kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan kemudian
mengembangkan, mendekatkan, dan mengevalusai tujuan-tujuan
pembangunan kesehatan melalui kemitraan dengan profesi lain
yang terkait (Nies dan McEwan, 2001: CHNAC, 2003;Diem dan
Moyer, 2004; Falk-Rafael dkk., 1999).
Langkah-langkah yang ditempuh untuk
meningkatkan dan mengembangkan dinamika
komunitas
 Menciptakan kondisi agar potensi setempat dapat
dikembangkan dan di manfaatkan
 Pertinggi mutu potensi yang ada
 Pertahankan kontinuitas program di masyarakat
 Tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan
Unsur-unsur Program pengembangan
masyarakat
 Program terencana yang berfokus pada kebutuhan
menyeluruh (total needs)
 Mendorong kemandirian atau swadaya masyarakat
 Adanya bantuan teknis dari pemerintah, badan-
badan swasta, atau organisasi-sukarela baik dana,
peralatan, tenaga atau bahan
 Mempersatukan berbagai disisplin ilmu
Bentuk-bentuk program
pengembangan masyarakat
 Program integratif
 Program adaptif
 Program proyek
Strategi operasional
 Biarkan masyarakat sendiri yang menentukan
masalah
 Biarkan masyarakat sendiri yang membuat analisis
untuk selanjutnya menyusun rencana usaha
perbaikan atau solusi yang akan dilakukan
 Biarkan agar masyarakat sendiri yang
mengorganisasi diri untuk melaksanakan usaha
perbaikan tersebut
 Gali sumber-sumber yang ada dalam masyarakat
Tiga aspek pengorganisasian
masyarakat
1. Proses
2. Masyarakat
3. Functional Masyarakat
a. Menarik orang-orang yang mempunyai inisiatif dan dapat
bekerja
b. Membuat rencana kerja yang dapat diterima dan
dilaksanakan oleh seluruh masyarakat
c. Melakukan usaha-usaha atau kampanye untuk mencapai
rencana tersebut
Mengembangkan dan membina
partisipasi masyarakat bukanlah hal
pekerjaan mudah serta memerlukan
strategi pendekatan tertentu.
Kenyataan di masyarakatmenunjukkan
bahwa partisipasi masyarakat terjadi
karena berbagai alasan
1. Tingkat partisipasi masyarakat karena paksaa
2. Tingkat partisipasi masyarakat karena imbalan
3. Tingkat partisipasi masyarakat karena identifikasi
atau ingin meniru
4. Tingkat partisipasi masyarakat karena kesadaran
5. Tingkat partisipasi masyarakat karena tuntutan
akan hak asasi dan tanggung jawab
Ingat....ingat...Ingat.....
Peran perawat komunitas yang paling
utama adalah mengkondisikan partisipasi
masyarakat karena kesadaran masyarakat
itu sendiri sehingga diharapkan tercapai
tingkat kemandirian yang lebih bertahan
lama
Perencanaan dalam pengorganisasian
masyarakat
 Bentuk langsung (direct), langkah-langkah:
1. Identifikasi masalah
2. Perumusan maslah
3. Menggunakan nilai-nilai sosial yang sama dalam
mengekspresikan hal-hal tersebut
 Bentuk tidak langsung (indirect)
Pendekatan dalam pengorganisasian
masyarakat
 Spesificcontent objective approach; yayasan,
lembaga swadaya masyarakat, atau atas nama
perorangan
 General content objevtive approach: pemerintah
/non pemerintah
 Process objevtive approach: pokjakes yang di
bentuk dengan prinsip dari, oleh dan untuk
masyarakat
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh perawat kes
komunitas dalam pengorganisasian masyarakat
 Memahami konsep komunitas dan mampu
menerapkan prinsip negoisasi, kemitraan dan
pemberdayaan masyarakat
 Memahami konsep proses keperawatan kesehatan
komunitas
 Mampu mendekati masyarakat, mendapatkan
kepercayaan, mengajak bekerjasama, serta
membangun saling percaya antara perawat dan
masyarakat
sambungan

 Mengetahui dengan baik sumber-sumber daya


maupun sumber-sumber alam yang ada
dimasyarakat dan juga mengetahui dinas-dinas
tenaga ahli yang dapat dihub jika diperlukan
bantuan
 Mampu berkomunikasi dengan masyarakat
 Mempunyai kemampuan profesional tertentu untuk
berhubungan dengan masyarakat melalui kelompok-
kelompok tertentu
 Mempunyai pengetahuan tentang masyarakat dan
keadaan lingkungnnya
sambungan

 Mempunyai pengetahuan dasar mengenai


keterampilan (skills) tertentu yang dapat segera
diajarkan kepada masyarakat untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat secara menyeluruh
 Mengetahui keterbatasan pengetahuannya sendiri
ToMa dalam pengorganisasian
masyarakat
 Tokoh masyarakat: Orang-orang yang memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain
 Formal (bupati, camat, lurah, dll). Nonformal
(kyai, ulama, kader dll)
 TOMA memainkan peran penting dalam proses
penyebaran inovasi
 Perawat komunitas harus menaruh perhatian
khusus pada toma pada sistem sosial yang menjadi
binaanya
Katalis dalam pengorganisasian
masyarakat
 Stimulus internal: stimulus dari dalam komunitas,
masyarakat sadar masalah kesehatan
 Agen perubahan: Perawat komunitas
 Inovasi: perawat komunitas diuntut berfikir kreatif
dan mampu memecahkan masalah kes dikomunitas
 Kebijakan: kebijakan dar pemerintah
 Ketersediaan teknologi
 Media massa
Model kemitraan keperawatan komunitas
dalam pengembangan kesehatan masyarakat
 Salah satu intervensi kep kom adalah kemampuan
perawat komunitas dalam membangun jejaring
kemitraan di masyarakat.
 Membina hubungan dan bekerjasama dengan
elemen lain dalam masyarakat merupakan salah
satu pendekatan yang memiliki pengaruh
signifikan pada keberhasilan program
pengembangan kes masyarakat
Lima model kemitraan
1. Kepemimpinan (manageralism)
2. Pluralisme baru (new-pluralism)
3. Radikalisme berorientasi pada negara (state-
oriented radicalism)
4. Kewirausahaan (entrepreneuralism)
5. Membangun gerakan (movement-building)
 Berkaitan dengan praktik keperawatan komunitas maka
model kemitraan yang sesuai untuk mengorganisasi
elemen masyarakat dalam upaya pengembangan derajat
kesehatan masyarakat dalam jangka panjang adalah model
kewirausahaan
 perawat komunitas dalam membina kemitraan di
masyarakat perlu memiliki ideologi kewirausahaan
(entrepreunership) sebab segala tindakan dan kebijakan
yang diambil selalu berkaitan dinamika perubahan
kehidupan masyarakat, baik kehidupan sosial, ekonomi,
dan politik (William, 2004; Korsching & Allen, 2004).
Model kewirausahaan memiliki dua prinsip:
1.Otonomy: sebagai upaya advokasi masyarakat
(membela dan memperjuangkan hak masyarakat
dalam pelayanan kes)
2. Self determination: prinsip kewirausahaan
perawat sebagai profesi berhak untuk melaksanakan
praktik legal yang dapat diselenggarakan secara
mandiri maupun berkelompok sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 1239 tahun 2001
Pihak-pihak terkait yang dapat dibina hubungannya
dengan perawat komunitas dalam pengembangan
kesehatan masyarakat, adalah :
Profesi kesehatan lainnya,
Puskesmas
Organisasi Penyelenggara Pemeliharaan Kesehatan
(PPK) atau Health Maintenance Organization
(HMO).
Donatur / sponsor,.
 Lintassektor terkait,. Misalnya: Pemerintah
Daerah, Bappeda, Dinas Pertanian / Peternakan,
BKKBN, PDAM, Dinas Pekerjaan Umum,
 Organisasi masyarakat formal dan informal,
misalnya: Organisasi Muhammadiyah/Aisyah,
Nahdlatul Ulama/Fatayat NU, Lembaga Swadaya
Masyarakat, TP-PKK, kelompok pengajian,
kelompok arisan, dasa wisma, dan lain-lain.
 Tokoh masyarakat atau tokoh agama yang
memiliki pengaruh kuat di tengah masyarakat (key
persons).
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai