PENDAHULUAN
1
Bentuk organisasi masyarakat biasanya sudah terdapat dalam tata aturan hukum
adat yang berlaku. Bisa berbentuk paguyuban, adat-adat, atau kesukuan. Bentuk
organisasi masyarakat bisa sangat fleksibel dalam mengikuti tata aturan hukum adat yang
berlaku dalam setiap daerah masing – masing dan tidak ada kriteria khusus yang
mengaturnya. Kepemimpinan yang berlaku juga demikian, sangat beragam. Hampir
semua masyarakat mempunyai ciri yang khas dalam melakukan kepemimpinannya. Pada
prinsipnya, setiap organisasi mayarakat mempuyai bentuk yang berbeda, kepemimpinan
yang berbeda, tetapi semuanya tetap dalam satu tujuan membangun kepentingan bersama
masyarakat.
Perubahan sosial yang dimaksud adalah perubahan yang mendasar dari kondisi
ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan. Dalam konteks masyarakat, perubahan sosial
juga menyangkut multidemensional. Dalam demensi ekonomi seringkali ‘dimimpikan’
terbentuknya kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh warga masyarakat.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kuliah Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara,
2005: 5).
Murray G.Ross juga mengemukakan beberapa pendapat mengenai community
organizing (Agus Suriadi, 2005: 12), ialah:
1. Proses menghasilkan suatu kemajuan yang efektif berupa penyesuaian antara sumber-
sumber kesejahteraan sosial dan kebutuhan kesejahteraan sosial yang sesuai dengan
areal geografis masyarakat setempat.
2. Community oganization juga berusaha untuk mencari kebutuhan yang potensial dari
masyarakat setempat.
3. Untuk mecapai tujuan pada program-program community organization perlu diadakan
pendekatan antara disiplin ilmu.
4. Pendekatan antara disiplin ilmu tersebut haruslah pada social therapy yang sifatnya
menyeluruh dan melalui proses secara bertahap.
1. Helper, yaitu orang (social worker) yang member pertolongan (helper) dan yang
memberi kemungkinan-kemungkinan (enabler) atau kesempatan terhadap
masyarakat untuk melakukan peranan sosialnya ataupun untuk membantu
masyarakat yang mengalami disorganisasi untuk beradaptasi dengan
lingkungannya.
2. Guide, yaitu peranan dari profesi social worker untuk menstimulir masyarakat
agar dapat menentukan sendiri maslah yang mereka hadapi. Sebagai guide harus
menitikberatkan pada partisipasi masyarakat. Dan sebagai guide juga diperlukan
karena masyarakat sering tidak mengetahui permasalahan yang mereka hadapi,
oleh karena itu guide berperan membimbing masyarakat mengetahui
permasalahannya sendiri.
3. Social Therapist, yaitu social worker sebagai orang yang menanggulangi masalah-
masalah sosial secara langsung dengan berperan untuk melakukan intervensi
terhadap masalah sistem klient.
4. Expert, yaitu peranan social worker sebagai tenaga ahli dibidang perencanaan
dalam menyusun program-program keahlian yang dimiliki, misalnya dalam
bidang penelitian dan penyusunan perencanaan atau program. Sedangkan
persyaratan petugas antara lain :
6
1) Mampu mendekati masyarakat dan merebut kepercayaan mereka dan
mengajaknya untuk kerjasama serta membangun rasa saling percaya antara
petugas dan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
7
Pengorganisasian masyarakat adalah suatu proses dimana masyarakat dapat
mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhannya dan menentukan prioritas dari kebutuhan-
kebutuhan tersebut, dan mengembangkan keyakinan untuk berusaha memenuhi
kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan skala prioritas tadi berdasarkan atas sumber-sumber
yang ada di masyarakat sendiri maupun yang berasal dari luar, dengan usaha secara
gotong-royong. (Sasongko, A, 1996)
Perencanaan dalam pengorganisasian masyarakat berdasarkan aspek
perencanaannya, terdapat 2 (dua) bentuk menurut Subiyakto A (1978) adalah : Bentuk
langsung (direct), Bentuk yang tidak langsung (indirect).
Menurut “Ross Murray” dalam Pengorganisasian Masyarakat, terdapat 3
Pendekatan yang digunakan, yaitu :Spesific Content Objective Approach, General
Content Objective Approach, Process Objective Approach.
Peranan community organization worker menurut Murray G.Ross adalah :
Helper, Guide Social Therapist dan Expert.
3.2 Saran
Dalam pembahasan materi di atas mengenai pengorganisasian dan pengembangan
masyarakat ungkin masih banyak kekurangan, bik di segi penulisan ataupun dari
penyusunn kalimat dan kata katanya, oleh sebab itu penulis minta maaf sebesar-besarnya
kepada dosen dan mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA