Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

PADA RUMAH TANGGA


MATA KULIAH PENYAKIT TROPIS KHUSUS SULTENG

DOSEN PENGAMPU : Supriadi, SKM.M.Kes

DI SUSUN OLEH :

PUTRI

NIM :

PO71203180

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

PRODI DIV KEPERAWATAN PALU

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

TINGKAT IV B
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmatnya maka penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada
waktunya.

Tak lupa penulis mengucapakan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada


Bapak Dr. Hadi siswanto, SKM. MPH, selaku dosen mata kuliah pengorganisasian
dan pengembangan masyarakat yang secara tidak langsung telah melatih penulis
dalam membuat makalah.

Terimakasih juga kepada semua pihak yang telah mendukung penulis demi
terselesaikannya makalah ini baik dari segi moril maupun materil.

Penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yg terdapat dalam


makalah ini. Oleh karena itu , saran dan kritik demi kesempurnaan makala penulis
harapkan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................
1.2 Tujuan......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengorganisasian masyarakat………………………………………….
2. Pengembangan masyarakat…………………………………………….
3. Perilaku hidup bersih dan sehat [PHBS]……………………………….
4. Program perilaku hidup bersih dan sehat [ PHBS ]…………………….

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan..............................................................................................
2. Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus di wujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana di
maksud dalam pancasila dan undang-undang dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945. Berkaitan dengan hal itu, undang-undang Republik Indonesia Nomor
36 tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di capai melalui penyelenggaraan
pembangunan kesehatan.
Menurut L. Blum, derajat kesehatan manusia di pengaruhi oleh beberapa
factor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan medis dan keturunan. Yang sangat
besar pengaruhnya adalah keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan
kesehatan dan perilaku masyarakat yang merugikan kesehatan, baik masyarakat di
pedesaan maupun perkotaan yang di sebabkan karena kurangnya pengetahuan dan
kemampuan masyarakat di bidang kesehatan, ekonomi maupun teknologi.
Salah satu srategi untuk mencapi peningkatan derajat kesehatan, produktivitas
dan taraf hidup bersih dan sehat [ PHBS ] yang merupakan pendekatan terencana
untuk mencegah penularan penyakit, melalui mengadopsi perubahan perilaku oleh
masyarakat secara meluas. Program PHBS ini merupakan salah satu kegiatan
kolektif dari bentuk pengorganisasian dan pengembangan masyarakat.
Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat [PPM] atau community
organization or community development [COCD] merupakan perencanaan,
pengornisasian, atau proyek dan atau pengembangan berbagai aktifitas pembuatan
program atau proyek kemasyarakatan yang tujuan utamanya menigkatkan taraf
hidup atau kesejahteraan sosial masyarakat. Sebagai suatu kegiatan kolektif, PPM
melibatkan beberapa faktor, seperti pekerjaan sosial, masyarakat setempat,
lembaga donor, serta instansi terkait yang saling bekerja sama mulai dari
perancangan, pelaksanaan, sampai evaluasi terhadap program atau proyek
tersebut.
1.2 Tujuan
1. Menegtahui pengertian pengorganisasian dan pengembangan masyarakat
dan memahami lebih dalam hal-hal yang termasuk dalam
pengornganisasian dan pengembangan masyarakat.
2. Mengetahui pengertian PHBS dan memahami manjemen promosih
kesehatan dalam penerapan perilaku hidup bersih sehat tanahan rumah
tangga .
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengorganisasian dan pengembangan masyarajat


1. Pengorganisasian masyarakat
Pengorganisasian masyarakat adalah suatu proses di mana masyarakat
dapat mengidentifikasih kebutuhan-kebutuhannya dan menentukan
prioritas dari kebutuhan-kebutuhan tersebut,dan mengembangkan
keyakinan untuk berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan
skala prioritas tadi berdasarkan atas sumber-sumber yang ada di
masyarakat sendiri maupun yang berasal dari luar, dengan usaha secara
gotong royong.
Tiga aspek dalam pengorganisasian masyarakat meliputi proses,
masyarakat serta berfunsinya masyarakat.
1. Pengertian dan proses dalam pengorganisasian masyarakat
merupakan proses yang dapat terjadi secara sadar tetapi mungkin
pula merupakan proses yang dapat terjadi secara sadar tetapi
mungkin pula merupakan proses yang tidak di dasari oleh
masyarakat.
2. Sedangkan pengertian masyarakat, dapat di artikan sebagai suatu
kelompok besar yang mempunyai batas-batas geografis, bisa pula
di artiakan sebagai suatu kelompok dari mereka yang mempunyi
kebutuhan bersama dan berada dalam kelompok yang besar tadi.
3. Berfungsinya masyarakat [functional community ] di tandai
dengan keberhasilan mengajak orang-orang yang mempunyai
inisiatif dan dapat bekerja, membuat rencana kerja yang dapat di
terima dan di laksanakan oleh seluruh masyarakat, serta melakukan
usaha-usaha/ kampanye utunk menggolkan rencana tersebut.
Perencanaan dalam pengorganisaian masyarakat, berdasarkan
aspek perencanaanya,terdapat 2 [dua] bentuk, lansung [direct] dan tidak
lansung [indirect]. Perencanaan yang bersifat langsung mengandung
langkah-langakah identifikasih masalah/kebutuhan, perumusan masalah,
serta menggunakan nilai-nilai sosial yang sama dalam mengekspresikan
hal-hal tersebut di atas. Sedangakan bentuk yang tidak langsung
[indirect], mepersyaratkan adanya orang-orang yang benar-benar yakin
akan adanya kebutuhan/masalah dalam masyarakat yang jika diambil
tindakan-tindakan untuk mengatasinya maka akan timbu manfaat bagi
masyarakat. Hal ini dapat beru badan perencanaan yang mempunyai dua
funsi, yaitu untuk menampung apa yang di rencanakan secara tidak
formal oleh para petugas, serta mempunyai efek samping terhadap
mereka yang belum termotivasih dalam kegiatan ini.

Metode pendekatan dalam pengorganisasian masyarakat di


klasifikasihkan sebagai berikut :

 Spesifik content objective opproach


 General content objektif opproach
 Proses objective approach

Peranan petugas dalam pengembangan dan pengorganisasian masyarakat


terbagi dalam beberapa jenis, antara lain sebagai: pembimbing, enabler dan ahli.
[Murray G-Ross]. Sebagai pembimbing [guide] maka petugas berperan untuk
membantu masyarakat mencari jalan untuk mencapai tujuan yangn sudah di tentukan
oleh masyarakat sendiri dengan cara yang efektif. Tetapi pilihan cara dan penentuan
tujuan dilakukan sendiri oleh masyarakat dan bukan oleh petugas, sebagai enabler,
maka petugas perperan untuk memuculkan dan mengarah kesehatan yang ada dalam
masyarakat untuk di perbaiki. Sebagai ahli [expert], menjadi tugasnya untuk
memberikan keterangan dalam bidang-bidang yang di kuasainya sedangakan
persyaratan petugas antara lain :

1. Mampu mendekati masyarakat dan merebut kepercayaan mereka


dan mengajaknya untuk kerja sama serta membangun rasa saling
percaya antara petugas dan masyarakat.
2. Mengetahui dengan baik sumber-sumber daya maupun sumber-
sumber alam dapat di mintakan bantuan.
3. Mampu berkomunikasih dengan masyarakat, dengan
menggunakan metode dan teknik khusus demi kian rupa sehingga
informasih dapat di pindahkan, dimengerti dan di amalkan oleh
masyarakat.
4. Mempunyai kemampuan professional tertentu untuk berhubungan
dengan masyarakat kelompok-kelompok tertentu.
5. Mempunyai pengetahuan tentang ,masyarakat dan keadaan
linkungannya.
6. Mempunyai pengetahuan dasar mengenai keterampilan [skills]
tertentu yang dapat segera diajarkan kepada masyarakat untuk
meninggalkan taraf hidup secara menyeluruh.
7. Mengetahui keterbatasan pengetahuannya sendiri.

2. Pengembangan masyarakat
Secara umum pengembangan masyarakat [ community
development ] adalah kegiatan pengembanagan masyarakat yang di
lakukan secara sistematis,terencana, dan diarahkan untuk memperbesar
akses masyarakat guna mencapai kondisi sosial, ekonomi, dan kualitas
kehidupan yang lebih baik apabila di bandingkan dengan kegiatan
pembangunan sebelumnya.
Di dalamnya Negara yang sedang berkembang terdapat siklus
keadaan yang merupakan suatu lingkaran yang berujung yang
menghambat perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Maksudnya,
keadaan sosial ekonomi rendah yang mengakibtkan ketidak mampuan dan
ketidak mampuan dan ketidak tahuan, ketidak mampuan dan ketidak
tahuan ini selanjutnya membuat keadaan sosial ekonomi semakin rendah
dan seterusnya. Langakah-langkah untuk membanggakan dan
meningkatkan dinamika masyarakat, dapat di tempuh dengan lankah-
langkah sebagai berikut.:
a) Menciptakan kondisi agar potensi sempat dapat dikembangkan dan
di manfaatkan.
b) Mempertinggi mutu potensi yang ada
c) Mengusahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada
d) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan

Pengembangan masyarakat membantu manusia mengubah sikapnya


terhadap massyarakat,membatu menumbuhkan kemampuan untuk
berorganisasi, berkomunikasih dan menguasai lingkungan fisiknya.
Pembangunan ekonomi terjadi bila masyarakat melaksanakan program-
program pembangunan fisik tanpa mengembangkan kapasitas manusianya
[ Bhattacarya ]
Unsur-unsur program pengembangan masyarakat :
1. Program terencana yang fokus kepada kebutuhan-kebutuhan
menyeluruh [total needs] dari masyarakat yang bersangkutan.
2. Mendorong swadaya masyarkat [ini merupakan unsur paling
utama]
3. Adanya bantuan teknis dari pemerintahan maupun badan-badan
swasta atau organisasi-organisasi suka rela, yang meliputi tenaga
personil, peralatan, bahan ataupun dana.
4. Mempersatukan berbagai spesialisasi seperti perhatian,
peternakan,kesehatan masyarakat, pendidikan, kesejahteraan
keluarga, kewanitaan, kepemudaan, dll untuk membantu
masyarakat.
Tujuan yang ingin di capai dalam pengembangan masyarkat.
1. Menumbuhkan rasa percaya kepada diri sendiri
2. Menimbulkan rasa bangga dan semangat gairah kerja
3. Mengingatkan dinamika masyarakat untuk membangun
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5.
3. Perilaku hidup bersih dan sehat [PHBS]
a. Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat [PHBS]
Perilaku hidup sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif
untuk memelihara dan mencegah resiko terjadinya penyakit,melindungi
diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan
masyarakat. Perilaku hidup bersih dan sehat [PHBS] adalah semua
perilaku kesehatan yang di lakukan atas kesadaran sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehtan
masyarakat, wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu
mempraktek PHBS. Dalam hal ini ada 5 program priontas yaitu
KIA,GIZI, kesehatan lingkungan, gaya hidup dana sehat/Asuransi
kesehatan/ JPKM.
Program perilaku hidup bersih dan sehat [PHBS] adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat,dengan membuka jalur
komunikasih, memberikan informasih dan melakukan edukasih, untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan
pimpinan [Advokasih], bina suasana [social support] dan pemberdayaan
masyarakat [Empowerment]. Dengan demi kian masyarakat dapat
mengenali dan mengatasih masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan
masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

4. Program perilaku hidup bersih dan sehat [ PHBS ]


Untuk mewujudkan hidup bersih dan sehat [ PHBS ] di tiap tatanan, di
perlukan pengelolaan manajemen program PHBS melalui tahap
pengkajian, perencanaan, penggerakan pelaksanaan sampai dengan
pemantauan dan penilaian. Selanjutnya kembali dengan lagi ke proses
semula.
Dalam program promosi kesehatan dikenal adanya pengakajian dan
penindaklanjutannya, serta cara penindaklanjutannya dengan berusaha
mengubah, memelihara atau meningkatkan perilaku tersebut kearah yang
lebih positif. Proses pengkajian mengikuti anak panah dari kanan ke kiri,
sedang proses penindak lanjutan dilakukan dari kiri ke kanan.dengan
demikian PHBS adalah penerapan keempat proses manajemen pada
umumnya ke dalam model pengkajian dan penindak lanjutan.
 Kualitas hidup adalah sasaran utama yang ingin di capai di bidang
pembangunan sehingga kualitas hidup ini sejalan dengan tingkat
kesejahteraan.
 Derajat kesehatan adalah sesuatu yang ingin di capai dalam bidang
kesehatan, dengan adanya derajat kesehatan akan tergambarkan
masalah kesehatan yang sedang di hadapi.
 Faktor lingkungan adalah faktor fisik, biologis dan sosial budaya
yang langsung / tidak mempengaruhi derajat kesehatan.
 Faktor perilaku dan gaya hidup adalah suatu faktor yang timbul
karena adanya aksi dan reaksi seseorang atau organisme terhadap
lingkunagannya.
Dengan demikian suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi
atau perilaku tertentu. Ada 3 faktor penyebab mengapa seseorang
melakukan perilaku tertentu yaitu faktor pemungkin, faktor pemudah dan
faktor penguat.
a. Faktor pemungkin adalah faktor pemicu terhadap
perilaku yang memungkinkan suatu motifasih atau aspirasi
terlaksana.
b. Faktor pemudah adalah faktor pemicu atau anteseden
terhadap perilaku yang menjadi dasar untuk atau motivasih
bagi perilaku.
c. Faktor penguat adalah faktor yang menentukan apakah
tidakan kesehatan memperoleh dukungan atau tidak.
Ketiga faktor penyebab tersebut diatas di pengaruhi oleh faktor
penyuluhan dan faktor kebijakan.peraturan serta organisasi. Semua
faktor-faktor tersebut merupakan ruang lingkup promosih kesehatan
Promosih kesehatan adalah proses memandirikan masyarakat agar
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatanya [Ottawa charter 1986].
Promosih kesehatan lebih menekankan pada lingkungan utntuk terjadinya
perubahan perilaku. Contohnya masyarakat dihimbau untuk membuang
sampah di tempatnya, selanjutnya di terbitkan peraturan di larang
membuang sampah sembarangan.himbauan dan peraturan tidak akan
berjalan apabila tidak di ikuti dengan penyediaan fasilitas tempat sampah
yang memadai.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat [PPM] atau
community organization or community development [COCD] merupakan
perencanaan, pengorganisasian, atau proyek dan atau pengembangan
berbagai aktivitas pembuatan program atau proyek kemasyarakatan dan
tujuan utamanya meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan sosial
masyarakat.
PMM melibatkan beberapa actor terkait yang saling bekerja sama
mulai dari perancangan, pelaksanaan, sampai evaluasi terhadap program atau
proyek tersebut.
Perilaku hidup bersih dan sehat [PHBS] adalah semua perilaku
kesehatan yang di lakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegitan-kegiatan kesehatan di masyarkat, wujud keberadaannya masyarakat
yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5
program prioritas yaitu KIA,GIZI, kesehatan lingkungan, gaya hidup,dana
sehat/Asuransi ksehatan/ JPKM.
Program perilaku hidup bersih dan sehat [PHBS] adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasih, memberikan informasih dan melakukan edukasih, untuk
meningkatkan pengetahuan,sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan
[ Advokasih], bina suasana [ social support] dan memberdayaan masyarakat.
Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasih masalahnya
sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan
meningkatkan kesehtannya.

2. Saran
PHBS di rumah tangga memiliki hubungan saling pengaruh dengan
PHBS di tanah-tanah lain, yaitu institusi pendidikan, tempat kerja, tempat
umum dan fasilitas kesehatan. Maka jika di inginkan keberhasilan dalam
pembinaan PHBS harus di laksanakan di semua tatanan. Dengan demikian,
pembinaan PHBS tidak hanya untuk melibatkan dua atau tiga sector saja,
melainkan banyak sector.
Kerjasama dan keterpaduan antar-berbagai sector tersebut di perlukan
dalam rangka akselerasi mencapai sasaran yang telah di tetapkan. Komitmen
dan aliansi strategis berbagai pihak, termasuk swasta dan dunia usaha dapat
dikembangkan, sehingga kebijakan-kebijakan dan kegiatan-kegiatan dalam
rangka pembinaan PHBS di semua tatanan terkoordinasi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://environmentalsanitatio.wordpress.com/category/pengorganisasian-dan-
pengembangan- masyarakat/diakses pada rabu, 20 november 2013

http://creasoft,wordpress.com/tag/phbs/diakses pada rabu,20 november 2013

http//kuliahfery,files,wordpress,com/2010/04/phbsdesasiaga,pdf diakses pada


rabu,20 november 2013

http://www.promkes.depkes.go.id./bahan/pedoman-umum-PHBS pdf diakses pada


kamis, 21 november 2013

http://pasca.unad.ac.id./id/wp-content/uploads/2011/09/ANALISIS-MANAJEMEN-
PROMOSI-KESEHATAN-PHBS-DALAM-PENERAPAN-PERILAKU-HIDUP-
BERSIH-DAN-SEHAT-PHBS-TATANAN-RUMAH-TANGGA-PADANG-
TAHUN-2011. Pdf diakses pada kamis,21 november 2013.

Anda mungkin juga menyukai