PEMBAHASAN
1
b. Tujuan Pengembangan Masyarakat
1) Tujuan utama pengembangan masyarakat adalah masyarakat
mampu merubah keadaan sebelumnya dan meningkatkan kondisi
kesejahteraan atau taraf hidup masyarakat terutama pada
lingkungan komunitas yang bersangkutan. Pada dasarnya ada
hubungan timbal balik antara pola perilaku sosial dengan kondisi
lingkungan. Pola perilaku sosial dipengaruhi oleh karateristik dan
kualitas lingkungan, dan sebaliknya pola perilaku sosial juga
mempengaruhi karakteristik dan kualitas lingkungan.
2) Meningkatkan inisiatif, kemandirian masyarakat dan juga
memperbaiki pemberian pelayanan sosial dalam kerangka relasi
sosial yang ada.
C. Fungsi Pemberdayaan dan Pengorganisasian Masyarakat
1) Meningkatkan standar pekerjaan social untuk meningkatkan
efektifitas kerja dari lembaga
2) Mengembangkan dukungan dan partisifasi masyarakat dalam
aktifitas kesejahteraan social
3) Memperoleh data dan fakta sebagai dasar untuk menyusuaikan
perencanaan dan melakukan tindakan yang sehat
4) Meningkatkan dan memberikan fasilitas interelasi dan individu
–individu yang terlibat dalam program dan usaha kesejahteraan
social.
D. Prinsip-prinsip Pengembangan dan Pengorganisasian
Masyarakat
Prinsip-prinsip umum pengembangan masyarakat menurut
Bambang Shergi Laksmono sebagai berikut:
a. Pengembangan masyarakat merupakan proses perubahan yang
disengaja dan terarah. Perubahan tersebut secara garis besar meliputi
dua aspek yaitu perubahan fisik dan teknologi serta perubahan
sistem nilai dan sikap.
b. Pengembangan masyarakat bertujuan meningkatkan taraf hidup warga
masyarakat, tidak saja aspek makro yaitu masyarakat secara
keseluruhan, melainkan juga unsur mikro yaitu dapat dinikmati oleh
segenap warga masyarakat atau paling tidak bagian terbesar warga
masyarakat.
c. Mengutamakan pendayagunaan potensi dan sumber-sumber setempat.
Sumber-sumber tersebut meliputi faktor fisik, manusia dan sosial.
Warga masyarakat kurang peka atau tanggap terhadap sumber-
sumber dan potensi yang ada disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan, keterampilan, model, teknologi atau sistem nilai sosial
budaya. Oleh karena itu pengembangan masyarakat merupakan
usaha untuk mendorong dan meningkatkan meningkatkan sikap
tanggap masyarakat terhadap potensi dan sumber-sumber yang ada
disekitarnya.
d. Mengutamakan kreatifitas dan inisiatif masyarakat.
Hal ini berarti dalam kegiatan pengembangan masyarakat
memperlakukan masyarakat tidak hanya sebagai objek melainkan
sebagai objek pembangunan.
e. Mengutamakan partisipasi masyarakat.
Dalam menggerakkan partisipasi masyarakat yang muncul adalah
mengerti dan sadar bahwa partisipasinya dalam pembangunan
merupakan kewajiban dan haknya. Conyers mengemukakan adanya
tiga kriteria dalam pengertian komunitas. Pertama, konsep
komunitas memiliki komponen-komponen fisik, yang
menggambarkan adanya kelompok manusia yang hidup di daerah
tertentu dan saling mengadakan interaksi. Kedua, anggota-anggota
komunitas pada umumnya memiliki beberapa ciri khas yang sama
yang menyebabkan timbulnya identifikasi mereka sebagai suatu
kelompok. Ketiga, suatu komunitas pada umumnya memiliki
keserasian dasar dalam hal perhatian dan aspirasi . Sementara itu
Davies menyatakan bahwa elemen-elemen yang ada dalam
komunitas adalah lokalitas, hubungan emosional, keterlibatan sosial,
1
dan kepentingan bersama. Ukuran komunitas sebagai satuan
kehidupan bersama yang tidak terlalu besar mengakibatkan antar
anggota saling mengenal secara pribadi, sehingga menumbuhkan
rasa saling percaya, tetapi juga tidak terlalu kecil sehingga dapat
dilakukan usaha dan aktifitas bersama secara evisien. Selanjutnya,
agar tindakan bersama tersebut lebih bersandar pada partisipasi
masyarakat sendiri dibutuhkan adanya kompetensi masyarakat
terhadap proses pembangunan dkapasitas untuk melakukannya, baik
dalam merencanakan maupun melaksanakan pembangunan secara
mandirii lingkungan kehidupanya. Kompetensi yang diharapkan
meliputi kompetensi pada setiap warga masyarakat secara individual
maupun kompetensi komunitas sebagai keseluruhan dan kebulatan
hidup bersama. Pada tingkat warga masyarakat kompetensi terhadap
proses pembangunan diwujudkan dalam dua hal yaitu tanggung
jawab sosial dan kapasitas. Setiap warga masyarakat merasa bahwa
proses pembangunan di lingkungan komunitas untuk meningkatkan
taraf hidup, merupakan tanggung jawab mereka sendiri. Di samping
itu, untuk mengaktualisasikan tanggung jawab sosial tersebut warga
masyarakat perlu mempunyai kapasitas untuk melakukannya, baik
dalam merencanakan maupun melaksanakan pembangunan secara
mandiri.
Prinsip yang mendasar yang harus dimiliki oleh setiap
pengorganisir masyarakat yang memihak pada kaum tertindas. Pada
dasarnya, prinsip mengorganisir masyarakat (community organizers)
adalah sebagai berikut:
1. Membangun etos kerja dan komitmen organizer. Etos dan
komitmen seorang community organizers merupakan prinsip
utama agar mampu bertahan menghadapi banyak tantangan dan
berhasil membawa sebuah perubahan bersama masyarakat.
2. Keberpihakan dan pembebasan terhadap kaum lemah.
3. Berbaur dan terlibat (live in) dalam kehidupan masyarakat.
4. Belajar bersama masyarakat, merencanakan bersama dan
membangun dengan apa yang masyarakat punya.
1
6) Selanjutnya menginstruksikan kepada masyarakat untuk
bersamasama mengatasinya.
b. Masyarakat
Mayarakat biasanya diartikan sebagai:
1) Kelompook besar yang mempunyai batas-batas Geografis: Desa,
Kecamatan, Kabupaten dsb.
2) Suatu kelompok dari mereka yang mempunyai kebutuhan
bersama dari kelompok yang lebih besar.
3) Kelompok kecil yang menyadari suatu masalah harus dapat
menyadarkan kelompok lebih besar.
4) Kelompok yang secara bersama-sama mencoba mengatasi
masalah dan memenuhi kebutuhanya.
c. Fungsinya Masyarakat
Untuk dapat mengfungsikan masyarakat, maka harus dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menarik orang-orang yang mempunyai inisiatif dan dapat
bekerja, untuk membentuk kepanitiaan yang akan menangani
masalah- masalah yang berhubungan dengan lingkungan dan
kesejahteraan masyarakat.
2) Membuat rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan
oleh keseluruhan masyarakat.
3) Melakukan upaya penyebaran rencana (kampanye) untuk
mensukseskan rencana tersebut.
F. Tahap-Tahap Pengorganisasian
Adapun tahap-tahap pengorganisasian adalah sebagai berikut:
a. Memulai pendekatan
b. Memfasilitasi proses
c. Merancang strategi
d. Mengerahkan tindakan
e. Menata organisasi dan keberlangsungannya
f. Mebangun sistem pendukung
Semua proses atau tahapan tersebut tidak selalu harus berurutan
seperti itu dan tentu saja, seoarang pengorganisir yang baik tidak
dapat hanya melakukan salah satunya dan mengabaikan yang
lainnya.
G. Model-Model Pemberdayaan dan Pengorganisasian Masyarakat
Jack Rothman mengartikan pengorganisasian masyarakat
sebagai bentuk intervesi pada tingkat masyarakat yang diarahkan
pada peningkatan atau perubahan lembaga masyarakat dan
pemecahan masalah-masalah. Berdasarkan pengertian tersebut,
Rothman membedakan tiga model pengorganisasian masyarakat,
yaitu :
1) Model A (Locality Development / Pengembangan Lokal)
Adalah kegiatan yang berorientasi pada proses, tujuannya
adalah memberikan pengalaman belajar pada masyarakat,
menekankan pentingnya konsesus/kesepakatan, kerjasama,
membangun identitas, kepedulian dan kebanggaan sebagai
anggota masyarakat. Proses pengorganisasian masyarakat dapat
optimal jika adanya partisipasi masyarakat dalam menetapkan
tujuan dan pelaksanaan tindakan.
2) .Model B (Social Planning / Perencanaan Sosial)
Adalah kegiatan yang mementingkan tercapainya tujuan,
metoda pemecahan masalah yang bersifat rasional, emphiris.
Proses menekankan pada aspek teknis dalam penyelesaian
masalah dengan melalui perencanaan yang baik dan
rasional,sedangkan partisipasi masyarakat sifatnya bervariasi
tergantung dari permasalahan yang dihadapi.
3) Model C (Social Action / Aksi Sosial)
Adalah kegiatan yang mempunyai tujuan mengadakan
perubahan mendasar pada lembaga kemasyarakatan. Sasaran
utamanya adalah penataan kembali sturktur kekuasan, sumber-
sumber dan proses pengabilan keputusan
1
H. Proses-proses Pengorganisasian Masyarakat
Proses-proses pengorganisasian
1) Bahwa satu kelompok masyarakat tertentu pertama kali harus
mengidentifikasi adanya suatu keinginan bersama untuk melakukan
sesuatu dalam rangka memecahkan masalah-masalah penting yang
mereka hadapi. Sehingga, mereka juga harus mengidentifikasi apa
saja masalah-masalah penting tersebut.
2) Kelompok masyarakat itu mulai merencanakan suatu strategi
bersama mengenai tindakan-tindakan apa yang mereka harus
lakukan dan bagaimana cara melakukannya
3) Kelompok itu kemudian mendaftarkan apa saja kemampuan yang
mereka miliki, apa saja kekuatan dan kelemahan mereka dan jika
perlu, apa saja keterampilan dan sumberdaya lain yang masih perlu
mereka adakan.
4) Kelompok itu telah tiba pada tahap mulai melaksanakan semua
rencana mereka sesuai dengan perkembangan keadaan yang mereka
hadapi.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
1
DAFTAR PUSTAKA
https://edudetik.blogspot.com/2014/05/makalah-pengorganisasian-
dan.html
https://www.academia.edu/34440693/Makalah_Pengorganisasian_dan_P
engembangan_Masyarakat_PPM_
https://luluhatta.wordpress.com/2014/10/13/pengembangan-
masyarakat-community-development/