Anda di halaman 1dari 21

BAB 1.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di
Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di
Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura
dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain
sebagai sumber karbohidrat, Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang
ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Kebutuhan jagung saat ini mengalami peningkatan dapat dilihat dari segi
produksi yang dimana permintaan pasar domestic ataupun internasional yang
sangat besar untuk kebutuhan pangan dan pakan. Sehingga hal ini memicu para
peneliti untuk menghasilkan varietas-varietas jagung yang lebih unggul guna lebih
meningkatkan produktifitas serta kualitas agar persaingan di pasaran dapat lebih
meningkat.
Selain untuk pangan dan pakan, jagung juga banyak digunakan industri
makanan, minuman, kimia, dan farmasi. Berdasarkan komposisi kimia dan
kandungan nutrisi, jagung mempunyai prospek sebagai pangan dan bahan baku
industri. Pemanfaatan jagung sebagai bahan baku industri akan memberi nilai
tambah bagi usahatani komoditas tersebut. Jagung merupakan bahan baku industri
pakan dan pangan serta sebagai makanan pokok di beberapa daerah di Indonesia.
Dalam bentuk biji utuh, jagung dapat diolah misalnya menjadi tepung jagung,
beras jagung, dan makanan ringan (pop corn dan jagung marning). Jagung dapat
pula diproses menjadi minyak goreng, margarin, dan formula makanan.
Perkembangan ini juga membuat penelitian mengenai karakteristik ( fisik dan
kimiawi ) semakin dinamis. Oleh karena itu penelitian yang terkait karakteristik
terus dikembangkan, seperti halnya perilaku kadar air dan tingkat kekerasan biji
jagung.
Jagung dengan varietas NK 22 dan Pioneer merupakan varietas yang saat
ini sangat banyak ditanam oleh petani di Indonesia khususnya di Sulawesi

Selatan.

kedua

varietas

tersebut

tentunya

memiliki

keunggulan

pada

karakteristiknya masing-masing baik itu dari segi bentuk dan ukuran pada biji dan
tongkol serta penampakan lainnya. Akan tetapi jika ditinjau dari karakteristik
masing-masing kedua varietas ini belum terlalu banyak tersedia. Berdasarkan
uraian tersebut diatas maka perlu dilakukan suatu penelitian mengenai
karakteristik fisik dimana dalam hal ini untuk mengetahui perilaku tingkat
kekerasan biji jagung selama pengeringgan lapisan tipis.
Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) atau sweet corn ialah
salah satu tanaman pangan yang mempunyai prospek penting di Indonesia. Hal ini
disebabkan jagung manis memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan dengan
jagung biasa, sehingga jagung manis banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Rasa
manis pada biji jagung manis disebabkan oleh tingginya kadar gula pada
endosperm biji jagung manis yang berkisar 13-14% sedangkan kadar gula jagung
biasa hanya 2-3% (Palungkun dan Budiarti, 1991). Selain itu, umur produksi
jagung manis lebih singkat sehingga lebih menguntungkan bila diusahakan.
Usaha yang akan kami mulai adalah usaha yang bergerak dalam bidang
pengolahan pemanfaatan jagung manis yang segar menjadi hidangan menu
masakan yang nikmat, bergizi, berselara tinggi dan sehat untuk metabolisme
tubuh. Karena pada dasarnya jagung adalah jenis sayuran yang memiliki nilai gizi
yang sangat tinggi, apalagi dengan jagung yang segar bebas dari bahan kimia yang
nantinya akan merusak tubuh manusia secara perlahan. Nantinya jagung yang
kami gunakan bukanlah jagung luar negeri atau hasil impor, melaikan jagung hasil
tanaman sendiri, dengan tujuan utama adalah jagung bebas bahan pengawet kimia,
dan unsure unsur kimia lainnya. Karena tekad dalam usaha kami ini adalah
menyediakan olahan jagung manis yang sehat dan gemar dikonsumsi siapapun.
Usaha ini mungkin masih jarang diminati orang banyak, karena
kebanyakan mereka hanya membuat sebagai makanan untuk disajikan dirumah
saja, namun oleh karena itu kami berusaha untuk mengembankan usaha ini agar
dapat lebih maju lagi dan menunjukan citra yang baik akan segala macam olahan
jagung manis yang segar sehat dan bergizi tinggi.

Oleh karena itu sangat besar harapan kami dapat menjalankan dan
mengembangkan usaha ini dengan semaksimal mungkin serta dengan inovasi
olahan selanjutnya yang pastinya dapat disukai dicintai digemari semua kalangan.
Zaman dahulu orang membeli makanan hanya berpedoman pada rasanya yang
enak dan murah, ini terutama bagi kalangan masyarakat menengah kebawah,
duahal inilah yang menjadi prioritas utama dalam membeli makanan. Mereka
tidak begitu memikirkan kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung didalam
makanan yang mereka beli.
Akan tetapi akhir-akhir ini kecenderungan masyarakat kita dalam membeli
makanan adalah memperhatikan rasa, gizi yang terkandung dalam makanan
tersebut,baru memikirkan harga. Oleh karena itu olahan jagung manis banyak
menjadi pilihan manusia untuk makanan ringan, dimana dari segi rasa, olahan
jagung manis pipil menawarkan cukup banyak rasa yang ditawarkan. Dari segi
gizi juga memenuhi kebutuhan gizi manusia. Dari segi harga, harga jagung manis
mudah dijangkau semua kalangan masyarakat. Dari fenomena diatas maka sangat
cocok dan potensial bila kami mendirikan usaha jualan jagung manis pipil,
dimana dari segi rasa memenuhi konsumen yaitu enak, dari segi gizi jagung manis
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen, karena mengandung
karbohidrat, protein dll. Dari segi harga jagung manis terbilang mudah dijangkau
oleh semua lapisan masayrakat.
Usaha yang akan kami mulai adalah usaha industry kecil, yaitu olahan
jagung manis menjadi jagung yang dipipil lalu direbus Dengan faktor produksi
yang relative murah dan terjangkau serta mudah didapat. kami yakin usaha
perdana yang kami lakukan ini memiliki berbagai aspek yang dapat
menguntungkan, bagi pribadi maupun orang lain. Usaha jagung manis anak
manja sudah berdiri mulai tahun 2004 dan masih bertahan untuk memproduksi
jagung manis. Pemasaran jagung manis kami dipasarkan oleh beberapa orang
untuk menjual produk jagung manis ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana bentuk persaingan pasar agroindustri jagung manis anak manja?
2. faktor-faktor internal dan eksternal yang mendukung berkembangnya
agroindustri jagung manis Anak Manja?
3. Bagaimana Strategi pengembangan Agroindustri jagung manis Anak Manja
di kabupaten jember?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bentuk persaingan pasar agroindustri jagung manis
2. Mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat mendukung
berkembangnya agroindustri berbasis jagung.
3. Untuk mengetahui strategi pengembangan agroindustri jagung manis anak
manja di Kabupaten Jember.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya


diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap
pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya
berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m.
Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum
bunga jantan. (Anonim, 2011a)
Menurut Tjitrosoepomo, 1991 tanaman jagung dalam tata nama atau
sistematika (Taksonomi) tumbuh-tumbuhan jagung diklasifikasi sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi

: Spermatophyta

Kelas

: Angiospermae

Kelas

: Monocotyledoneae

Ordo

: Graminae

Famili

: Graminaceae

Genus : Zea Spesies : Zea mays L.


Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada
endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan
kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa
dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya
merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan
gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis
diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan
fitoglikogen dan sukrosa. Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai
kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein
yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus
hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari (Anonim, 2011a).
Jagung manis (Zea mays sacc.) adalah tanaman yang berumur pendek,
mudah ditanam dan dipelihara, cepat panen, buahnya enak dimakan tetapi tidak
tahan lama. Di Indonesia jagung manis dikonsumsi masih dalam bentuk segar. Di

negara-negara maju seperti di Amerika dan Eropa, jagung manis telah diusahakan
dalam bentuk lain, yaitu bentuk olahan seperti dikalengkan, dibekukan dan
dikeringkan atau dibuat krim (Rahman et al., 1992).
Hasil produksi jagung belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu cara
meningkatkan nilai tambah produk jagung adalah dengan mengolahnya menjadi
berbagai macam produk olahan jagung yang tahan lebih lama. Produk olahan
jagung dapat diunggulkan karena jagung sebagai bahan baku mengandung
karbohidrat yang cukup tinggi. Selain itu, jagung juga mengandung protein, lemak
dan serat.
Industri pengolahan jagung di Indonesia mengolah kerupuk jagung, tepung
jagung, marning jagung, berondong jagung, beras jagung, chiki jagung, keripik
jagung dan jagung goreng. Selain itu, ada beberapa perusahaan besar yang
memproduksi makanan ringan berbahan baku jagung. Makanan ringan yang
diproduksi berupa corn flakes, tortilla chips atau pop corn. Ada pula beberapa
perusahaan besar yang memproduksi tepung jagung (Hambali et al, 2006).
Menurut Rangkuti (2005), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematik untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Setelah
diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, barulah dapat ditentukan
strategi dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil
keuntungan dari peluang-peluang yang ada, sekaligus untuk memperkecil atau
bahkan mengatasi kelemahan yang dimilikinya untuk menghindari ancaman yang
ada.
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan
kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang
berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths,
Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam
metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis
SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah
masalah. Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:

1. Strengths (kekuatan), merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam


organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep
bisnis itu sendiri.
2. Weakness (kelemahan), merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep
bisnis itu sendiri.
3. Opportunities (peluang), merupakan kondisi peluang berkembang di masa
datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor,
kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
4. Threats (ancaman), merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman
ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri
(Wibisono, 2010).
Analisis SWOT selain untuk pemilihan alternatif juga bisa digunakan
untuk melakukan perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kekuatan
(Strength dan opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita
melakukan strategi untuk melakukan perbaikan diri. Salah satu strateginya
mungkin dengan meningkatkan Strength dan opportunity atau melakukan strategi
yang lain yaitu mengurangi weakness dan threat.Kekuatan yang dimiliki
perusahaan merupakan sisi positif perusahaan yang dapat membimbing ke arah
peluang yang lebih luas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan
usaha. Sedangkan kelemahan yang dimiliki perusahaan merupakan kekurangan
yang dimiliki perusahaan dalam hal keahlian dan sumberdaya perusahaan. Matriks
SWOT membantu menyusun berbagai alternatif strategi berdasarkan kombinasi
antara faktor kekuatan, peluang dan ancaman melalui pengembangan empat tipe
strategi, yaitu SO (Srenght-Opportunities), WO (Weaknesses-Threats), ST
(Strenght-Threats) dan WT (Weaknesses- Threats). Terdapat delapan tahapan
dalam membentuk matriks SWOT yaitu:
1. Tentukan faktor-faktor peluang eksternal organisasi atau perusahaan.

2. Tentukan faktor-faktor ancaman eksternal organisasi atau perusahaan.


3. Tentukan faktor-faktor kekuatan internal kunci organisasi atau perusahaan.
4. Tentukan faktor-faktor kelemahan internal kunci organisasi atau perusahaan.
5. Sesuaikan kekuatan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan
strategi S-O.
6. Sesuaikan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan
strategi W-O.
7. Sesuaikan kekuatan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan
strategi S-T.
8. Sesuaikan kelemahan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan
strategi W-O.

BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil
Identifikasi

Pengelompoka

Penyebab

Metode

Implementasi

Masalah

n Masalah

Masalah

Masalah

Masalah

Rendahnya
Internal
Rendahnya SDM Stability
SDM
tenaga (rendahnya
pada tenaga kerja
strategy
kerja
SDM
pada
tenaga kerja)

Memberian
pelatihan
khusus bagi
pekerja

Harga Bahan Eksternal (Harga ketidakstabilan


Competitive
Baku
tak Bahan Baku tak harga bahan baku Advantage
menentu
menentu
dan di pasar
adanya pesaing
usaha
yang
sejenis)

Tetap
menjaga
kualitas
produk untuk
menjaga
minat
konsumen

Adanya
pesaing usaha
sejenis

memberikan
pelayanan
yang
baik
dengan tetap
mengedepank
an
kualitas
produk yang
sesuai dengan
selera
konsumen

Adanya pesaing Distinctie


bagi usaha jagung competence
manis

Metode Berfikir Strategis Jagung Manis Anak Manja


Hasil Identifikasi dapat dijelaskan bahwa permasalahan pada agroindsutri
jagung manis anak manja adalah rendahnya SDM tenaga kerja. Rendahnya SDM
dapat dilihat dari pekerja jagung manis yang rata-rata adalah lulusan sekolah
menengah pertama. Tetapi dapat diambil strategi Stability strategy yaitu menjaga
stabilitas produksi dan meningkatkan efisiensi pekerjaan. Peningkatan efisiensi
dalam segala bidang untuk meningkatkan kinerja atau keuntungan bagi karyawan

agroindustri tersebut. Agroindstri kecil ini jika menggunakan Stability strategy


sangat baik karena memiliki risiko strategi yang relatif rendah, dan biasanya
digunakan pada produk yang telah mencapai tahap kedewasaan.
Harga bahan baku yang relatif tidak stabil membuat produsen atau
agroindustri merugi dikarenakan harga jual jagung yang tetap. Maka dari
dipilihlah Competitive Advantage dimana tetap menjaga mutu dan kualitas rasa
jagung akan lebih baik ketimbang menaikkan atau menurunkan harga. Minat
konsumen terhadap kualitas rasa sangat berpengaruh terhadap keseimbangan
permintaan jagung manis. Konsep tersebut kami berikan untuk agroindustri ini
dikarenakan pesaing untuk jagung manis yang sedikit sehingga kualitas jagung
yang baik akan dapat merebut pasar.
Penggunaan strategi atau konsep Distinctie competence digunakan untuk
dapat melakukan kegiatan yang lebih baik lagi untuk menarik konsumen. Pesaing
jagung manis yang tidak terlalu banyak sehingga akan menuntut agroindustri
untuk memperoleh minat pasar. Menciptakan inovasi baru, menciptakan cara
penjualan atau marketing penjualangan yang baik. Sehinggga agroindustri ini
dapat menguasai pasar dan dapat menjadi contoh bagi perusahaan lainnya
Strenght (Kekuatan)
Dalam merencanakan usaha ini merupakan suatu tantangan tersendiri bagi
seseorang yang belum berpengalaman sebelumnya dalam dunia usaha. Dalam
proses perencanaannya saja dapat terinci berbagai persoalan, namun dibalik
sebuah ujian didapati pula sebuah dukungan dan kinerji sebagai penyemangat dan
pengsukses usaha ini,walaupun baru dalam proses perencanaan saja.
Realita hingga saat ini yang dapat membangun dan membuat berhasil
dalam proses penyusunan proposal untuk usaha ini seperti

kerjasama para

pengusaha, penulis proposal handal dan dukungan fisik bahkan moril.


Sesungguhnya masih terdapat banyak hal yang membantu dalam melancarkan
usaha yang sedang dalam proses ini. Akan tetapi tak lupa selalu di jadikan sebuah
motifasi dalam penyusunan dan perencanaan selanjutnya.

Usaha kami memiliki beberapa faktor kekuatan yang mendukung dalam


menjalankan usaha jagung manis yakni:
1)
2)
3)
4)

Tempat usaha yang strategis


Produk yang sehat enak lezat bergizi tinggi
Cara pembuatan yang cukup simpel.
Pesaing bisnis ini juga tergolong masih sangat jarang

Weakness (kelemahan)
Dalam usaha jagung manis ini juga terdapat kelemahan-kelemahan.
Kelemahan ini dijadikan sebuah pembelajaran dan pengalaman jika terdapat
banyak kesulitan dan hal yang menghambat proses penyusunan dan perencanaan
usaha ini, tak lupa pula sebuah kekurangan waktu membuat penghambatan dalam
penyelesaian yang efisien. Dalam usaha kami, ada hal-hal yang menjadi sebuah
kelemahan dan kekurangan dalam usaha jagung manis, yang diantaranya adalah
1)
2)
3)
4)

Kapasaitas modal yang sangat minimal.


Rendahnya SDM tenaga kerja
Harga bahan baku yang tidak menentu.
Cita rasa yang kurang bervariasi

Opportunity (Peluang)
Dalam usaha jagung manis Anak Manja ini memiliki peluang yang
tinggi yakni:
1) Pesaing usaha jagung manis Anak Manja yang relatif sedikit dan rata-rata
hanya usaha kecil-kecilan membuat pangsa pasar usaha ini cukup besar
2) Adanya perluasan pangsa pasar dimana keinginan konsumen dapat terpenuhi
dengan meningkatkan kepuasan pelayanan pelanggan dan sistem delivery.
3) Adanya penganekaragaman cita rasa jagung manis, tidak hanya mengandalkan
rasa manis saja namun juga memberikan campuran-campuran bahan lain
seperti campuran keju parut dan bahan pelengkap lainnya, seperti cokelat,
kacang strawberry, bahkan sauce.
Threat (ancaman)
Selain adanya peluang tentunya ada ancaman yang akan dihadapi usaha
jagung manis Anak Manja ini, adapaun ancaman-ancaman tersebut adalah:
1) Produk yang bersifat cepat rusak menjadi kendala jika produk tidak laku
2) Adanya kemungkinan konsumen akan bosan jika tidak ada penganekaragaman
cita rasa jagung manis

Matrik IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary)


Tabel 3.1 Matrik IFAS
No

Faktor-faktor
Bobot
kondisi internal
Kekuatan
Tempat usaha yang 0.131
strategis

Ratin
g

Nilai

Fenomena

0.393

Produk yang dijual 0.224


sehat dan bergizi

0,895

Cara
pembuatan 0.087
yang simpel

0,261

Pesaing bisnis yang 0.071


tergolong
masih
jarang

0,213

Tempat usaha yang berada di


sangat strategis karena berada
pada lokasi yang ramai
masyarakat
Produk jagung manis selain
lezat
juga
memiliki
kandungan gizi yang tinggi
Cara
pembuatan
jagung
manis sangat simpel namun
tetap memberikan kualitas
yang terbaik
Pesaing usaha jagung manis
relatif jarang, dan rata-rata
pesaing hanya merupakan
usaha kecil-kecilan

Total Kekuatan
0.529
Kelemahan
Kapasitas
Modal 0.091
yang minim

131

1.762

0.182

Rendahnya
tenaga kerja

0.291

Harga bahan baku 0.123


jagung yang tidak
menentu

23

0,256

Cita rasa yang 0.128


kurang bervariasi

0,368

SDM 0.145

Modal
yang
digunakan
merupakan
modal
dari
pengusaha sendiri. Modal
yang ada sangat minim
Jika kampus Unej sedang
berada pada masa liburan
enaga kerja rata-rata lulusan
SD dan SMP
Harga bahan baku yang tidak
menentu
mempengaruhi
keuntungan
yang
akan
diperoleh
Rasa yang ditawarkan dalam
usaha jagung manis ini adalah
rasa original, hanya rasa
manis
saja
tidak
ada
tambahan campuran rasa lain

Total Kelemahan
0.487
10
1,097
Total
Faktor 1.00
2,859
Internal
Pada faktor kondisi internal, nilai tertinggi dari kekuatan ada di produk
jagung manis yang lezat dan bergizi tinggi. Faktor ini menjadi akan menarik minat

konsumen ditengah maraknya makan-makanan ringan yang tidak bergizi dan


membahayakan tubuh.
Matrik EFAS (External Strategic Factor Analysis Summary)
Tabel 3.2 Matrik EFAS
No
1

Faktor-faktor
Bobot
kondisi eksternal
Peluang
Pesaing usaha
0.113
jagung manis
Anak Manja
yang relatif
sedikit
Perluasan pangsa 0.133
pasar

Rating

Adanya
penganekaragama
n cita ras

0.254

Nilai

Fenomena

0.452

Pesaing yang sedikit membat


peluang pasar menjadi cukup
besar

0.399

1.016

Keinginan
konsumen
dapat
terpenuhi dengan meningkatkan
kepuasan pelayanan pelanggan
dan sistem delivery
Penganekaragaman
cita
rasa
dengan menambahkan campuran
bahan lain seperti keju,, coklat
atau sauc untuk menarik minat
konsumen.

Total Peluang
0.5
11
1.867
Ancaman
Produk
yang 0.312
2
0.624
Jika tidak laku produk tidak dapat
bersifat
cepat
digunakan lagi karena produk
rusak
menjadi
bersifat cepat rusak
kendala
jika
produk tidak laku
Adanya
0.188
2
0.376
Konsumen akan bosan dengan
kemungkinan
cita rasa yang tetap dan tidak
konsumen akan
bervariasi
bosan jika tidak
ada
penganekaragama
n cita rasa jagung
manis
Total Ancaman
0.5
5
1
Total Faktor
1.00
2,897
Eksternal
Pada faktor kondisi eksternal nilai tertinggi pada peluang adalah

penganekaragaman cita rasa jagung manis yakni memiliki skor 1,106, hal ini
karena dengan cita rasa yang beranekaragam akan membuat konsumen jagung

manis tidak bosan. Sedangkan pada ancaman skor tertinggi adalah pada produk
yang bersifat cepat rusak yakni memiliki skor 0,624, hal ini karena jagung manis
merupakan produk yang cepat rusak, jika pada hari in penjualan tidak laku maka
jagung manis tidak dapat dijual di keesokan harinya.
Matrik IE (Internal Eksternal)
Matrik IE digunakan untuk melihat posisi keadaan agroindustri berbasis
jagung di jember jika berdiri saat ini. Posisi agroindustri ini berdasarkan
perpotongan koordinat/sel total nilai skor matrik IFAS (horisontal) dan matrik
EFAS (vertikal). Nilai total skor pada matrik IFAS adalah 2,859 dan total nilai
skor pada matrik EFAS adalah 2,897. Matrik IE pada Gambar 4.3 menunjukan
bahwa perusahaan berada pada sel V (growth). Pada sel V ini strategi umum yang
bisa dilakukan adalah penetrasi pasar dan pengembangan/diversifikasi produk.
Strategi penetrasi pasar adalah berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk
atau jasa yang sudah ada di pasar melalui promosi yang intensif. Sedangkan
strategi pengembangan produk adalah strategi yang mencari peluang penjualan
dengan memperbaiki atau inovasi produk atau jasa yang sudah ada.

4,
0
3,
0

3,0

1,0

I
growth

II
growth

III
Retrenchment

IV
stability

V
Growth
Agroindustri
jagung
Manis
Anak manja
VIII
growth

VI
Retrenchment

2,
0
1,
0

2,0

VII
growth

IX
Retrenchment

Gambar 3.1 Matrik IE


Bentuk Strategi Matrik Analisis SWOT
Matrik analisis SWOT di bawah ini adalah hasil analisis yang dilakukan
terhadap Kabupaten Bangkalan yang dikelompokkan atas faktor-faktor internal
dan eksternal. Matrik analisis SWOT dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini.
Faktor Internal

Faktor Eksternal
Peluang (O)
1. Pesaing usaha jagung
manis Anak Manja
yang relatif sedikit
2. Adanya
perluasan
pangsa pasar
3. Adanya
penganekaragaman cita
rasa

Kekuatan (S)
1. Tempat usaha yang
strategis
2. Produk yang sehat
enak lezat bergizi
tinggi
3. Cara
pembuatan
yang cukup simpel.
4. Pesaing bisnis ini
juga
tergolong
masih sangat jarang
Strategi SO:
1. Memaksimalkan
lokasi
strategis
untuk
menarik
minat
pembeli
(S1,O1)
2. Menambah outlet
penjualan
jagung
manis (S4, O2)
3. membuat aneka rasa

1.
2.
3.
4.

Kelemahan (W)
Kapasaitas
modal
yang sangat minimal.
Rendahnya
SDM
tenaga kerja
Harga bahan baku
yang tidak menentu.
Cita rasa yang kurang
bervariasi

Strategi WO:
1. peningkatan
SDM
untuk
mendukung
perluasan pasar (W1,
O2)
2. penganekaragaman
cita
rasa
jagung
manis (W4,O3)

pada jagung manis,


dengan
produk
jagung yang lezat
dan tersedia dalam
banyak rasa akan
menarik
minat
konsumen (S2, S3,
O3)
Ancaman (T)
Strategi ST:
Strategi WT:
1. Produk yang bersifat 1. penganekaragaman 1. peningkatan
cepat
rusak
menjadi
rasa jagung manis
kemampuan
kendala jika produk tidak
(S2,S3,T2)
pemanfaatan
2.
peningkatan
minat
laku
teknologi dan SDM
pasar
terhadap
2.Adanya
kemungkinan
guna
mengurangi
produk
jagung
konsumen akan bosan jika
resiko
kerugian
manis
(S1,S4,T1)
tidak
ada
ketika jagung tidak
penganekaragaman cita rasa
laku (W1,W2,T1)
2.
pemanfaatan
jagung manis
teknologi
untuk
meningkatkan
kualitas produk agar
memiliki daya saing
terhadap pesaing lain
(W2,W3,W4,T2)
Gambar 3.2 Matrik Analisis SWOT
Rumusan Strategi Analisis SWOT
Strategi SO (strengths, opportunities)
1. Memanfaatkan lokasi strategis untuk menarik minat pembeli
Alternatif strategi ini melihat pada letak lokasi penjualan yang berada di
Wirolegi dimana di lokasi tersebut mudah untuk mendapatkan konsumen.
2. Menambah outlet penjualan jagung manis
Alternatif strategi ini dipilih untuk meningkatkan keuntungan usaha
jagung manis strategi yang dapat dilakukan ialah dengan menambah outlet di
lokasi-lokasi strategis lain misalnya di daerah kampus atau tempat-tempat dimana
akan mudah memperoleh konsumen.
3. Membuat aneka rasa jagung manis

Alternatif strategi ini dipilih untuk menrik minat konsumen agar membeli
jagung manis, mengingat jagung manis yang dijual Anak manja hanya jagung
dengan rasa original. Dengan melihat pangsa pasar yang besar strategi
penganekaragaman aneka rasa jagung akan menarik minat konsumen baru dan
untuk konsumen lama dengan adanya penganekaragaman cita rasa tidak akan
bosan untuk mengkonsumsi jagung manis.
Strategi ST (strenghts, Threats)
1.

Penganekaragaman rasa jagung manis


Seperti pada alternatif sebelumnya strategi penganekaragaman rasa jagung
manis ditujukan untuk menarik minat konsumen baru danmenjaga agar konsumen

2.

lama tidak bosan.


Peningkatan minat pasar terhadap produk jagung manis
Melihat peluang usaha jagung manis yang cukup besar diharapkan mampu
untuk menarik minat pasar terhadap produk jagung manis.
Strategi WO (weaknesses, opportunities)
1. Peningkatan SDM untuk mendukung perluasan pasar
Dengan melihat SDM yang ada pada usaha jagung manis ini, perlu adanya
peningkatan SDM guna mendukung dalam pengembangan usaha jagung manis
Anak Manja. Peningkatan kemampuan SDM ini dapat diwujdkan dengan cara
melakukan pelatihan singkat kepada calon pegawai jagung manis,

sehingga

dalam prosesnya pengembangan usaha akan berjalan dengan lancar.


2. Penganekaragaman cita rasa jagung manis
Seperti pada alternatif sebelumnya strategi penganekaragaman rasa jagung
manis ditujukan untuk menarik minat konsumen baru danmenjaga agar konsumen
lama tidak bosan.
Strategi WT (weaknesses, threats)
1. peningkatan kemampuan pemanfaatan teknologi dan SDM guna mengurangi
resiko kerugian ketika jagung tidak laku.
Untuk mengurangi kerugian akibat tidak lakunya jagung manis, alternatif strategi
yang dapat dilakukan adalah dengan peningkatan kemampuan SDM dan
teknologi. Peningkatan kemampuan teknologi diharapkan mampu mengurangi

kerugian akibat tidak lakunya jagung manis. Pemanfaatan teknologi ini dapat
beruapa mendaur ulang jagung yang tidak laku untuk dijadikan produk lain.

2. pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas produk agar memiliki daya


saing terhadap pesaing lain .
pemanfaatan teknologi diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk
jagung manis.

BAB 4. KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
1. Faktor-faktor yang teridentifikasi adalah:
a. Faktor internal pada kekuatan (S) teridentifikasi 4 faktor, dengan skor tertinggi
adalah produk enak, lezat an bergizi tinggi dengan skor 0,895 selain itu terdapat 4
faktor pada kelemahan (W), dengan skor tertinggi adalah cita rasa yang kurang
bervariasi (0,368) karena belum adanya penganekaragaman rasa pada usaha
jagung manis Anak manja
b. Faktor eksternal pada peluang (O) teridentifikasi 3 faktor, dengan skor tertinggi
adalah penganekargaman cita rasa jagung manis (1,106) . untuk Ancaman
Terdapat 2 faktor pada Ancaman (T), dan yang memiliki skor lebih tinggi adalah
produk yang bersifat cepat rusak (0,359) .
2. Analisis strategi SO terbentuk 3 strategi, ST 2 strategi, WO 2 strategi, dan WT 2
strategi. Strategi ST (Peningkatan minat pasar terhadap hasil olahan jagung dan
pengabekaragaman ras dan perluasan pasar memiliki kesempatan untuk
diperhatikan sebagai strategei pengembangan usaha jagung manis Anak manja

4.2 Saran
1. Peningkatan kemampuan teknologi dan SDM untuk membantu pengembangan
usaha jagung manis
2. Penganekaragaman diperlukan untuk menarik minat konsumen

DAFTAR PUSTAKA
Badan Ketahanan Pangan Dan Penyuluhan Bangkalan. 2010. Situasi dan kondisi
keadaan pangan Kabupaten Bangkalan 2010. Bangkalan: Dinas Ketahanan
Pangan Bangkalan.
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. 2012. Provinsi Jawa Timur dalam
angka tahun 2012. Surabaya: BPS Provinsi Jawa Timur.
Wibowo, Weda Setya. 2012. Pengembangan Agroindustri Berbasis Jagung di
Kabupaten Bangkalan. Jurnal Pertganian. Jurusan Teknologi industri
Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura. Hal 1-15

Anda mungkin juga menyukai