BAB I
PENDAHULUAN
Aliran klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan permukaan abad ke 19 yaitu dimasa revolusi
industri dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya perkembangan ekonomi.
Pada waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan menurut aliran klasik, ekonomi liberal itu
disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi dan perkembangan jumlah
penduduk. Mula-mula kemajuan teknologi lebih cepat dari pertambahan jumlah penduduk,
tetapi akhirnya terjadi sebaliknya dan perekonomian akan mengalami kemacetan. Kemajuan
teknologi mula-mula disebabkan oleh adanya akumulasi kapital atau dengan kata lain
kemajuan teknologi tergantung pada pertumbuhan kapital.
Teori-teori mengenai pembangunan ekonomi telah dikemukakan oleh beberapa para ahli
ekonomi baik yang berasal dari aliran kalsik, neo klasik, maupun sesudahnya. Pada
umumnya teori-teori pembangunan ekonomi yang dikemukakan pada tahun sekitar 1950 an
atau sebelumnya dikenal dengan teori ekonomi aliran klasik dan neo klasik, sedang teori
ekonomi yang dikemukakan sesudah tahun 1950 an dinamakan aliran Post Keynesian. Yang
akan dibahas dalam makalah ini adalah teori dasar klasik tentang pembangunan ekonomi.
Teori-teori perkembangan dari beberapa pengamat aliran klasik, diantaranya adalah : 1.
Adam Smith, 2. David Ricardo, 3. Thomas Robert Malthus, 4. John Stuart Mill
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori dasar klasik dalam pembangunan ekonomi ?
2. Bagaimana inti dari teori dasar klasik dalam pembangunan ekonomi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui teori dasar klasik dalam pembangunan ekonomi!
2. Untuk mengetahui inti dari dasar teori klasik dalam pembangunan ekonomi!
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Dasar Klasik Tentang Pembangunan Ekonomi
Teori klasik atau bisa juga disebut aliran klasik muncul akhir abad ke 18 dan permulaan abad
ke 19. Pada umumnya para ahli ekonomi yang mengemukakan teorinya pada sekitar abad
tersebut, dinamakan kaum klasik. Aliran klasik sendiri dalam sejarahnya ada dua yaitu:
alioran Klasik dan aliran Neo Klasik. Yang termasuk aliran klasik adalah mereka yang
mengemukakan teorinya sebelum tahun 1870 an, yang termasuk dalam golongan ini adalah
Adam Smith, Robert Malthus, David Ricardo dan John Stuart Mill.
1. Teori pembangunan Adam Smith
Teori Adam Smith
Adam smith adalah ahli ekonomi klasik yang dianggap paling terkemuka. Karyanya yang
sangat terkenal, adalah sebuah buku yang berjudul An Inquiry the nature and cause of the
wealth of nations yang diterbitkan 1776, terutama menyangkut permasalahan pembangunan
ekonomi.
Dasar falsafah adalah bahwa tata susunan masyarakat agar didasarkan atas hukum alam yang
secara wajar berlaku dalam dunia nyata. Perlu pembagian bidang kegiatan dan spesialisasi.
Kebebasan individu dan kemandiriannya akan membawa keserasian ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat. Smith adalah seorang guru besar dalam ilmu filsafat yang
kemudian tertarik dengan paham naturalis. Pengalamannya, dari sekolah yang dilaluinya,
maupun dari perkenalan dengan cendekiawan besar pada zamannya (terutama dalam
perjalanannya ke Eropa), makin mematangkan gagasannya tentang filsafat ekonomi yang
dikembangkannya kemudian. Menurut Smith perilaku manusia mempunyai motif cinta
terhadap diri sendiri, simpati, ingin merdeka, rasa sopan- santun, senang bekerja dan senang
untuk saling tukar-menukar.
Inilah landasan pembahasan teori-teoriAdam Smith. Sistem ekonomi yang
mengoperasionalkan dasar-dasar itu adalah ekonomi dengan persaingan bebas, yang diatur
oleh tangan yang tersembunyi. Pemerintah bertugas dalam bidang keamanan yang
melindungi rakyatnya, menegakkan keadilan, dan menyiapkan prasarana dan kelembagaan
umum.
Proteksi dalam berbagai kegiatan ekonomi ditiadakan, monopoli dihapuskan, dan setiap
orang tahu apa yang terbaik untuk dirinya dan apa yang sebaiknya dipertukarkan bagi orang
lain, sehingga kekayaan bangsa dapat meningkat. Teori nilai yang digunakan Smith adalah
teori biaya produksi, walaupun semula dia menggunakan teori nilai-nilai tenaga kerja. Barang
mempunyai nilai guna dan nilai tukar. Biaya produksi menentukan harga relatif barang,
sehingga tercipta dua macam harga, yakni harga alamiah dan harga dasar. Dalam jangka
panjang harga pasar akan cenderung menyamai harga alamiah. Namun demikian, dengan
teori nilai tersebut, timbul persoalan diamond-water paradox.
Adam Smith telah merintis teori produksi dan distribusi fungsional. Sumber kekayaan bangsa
adalah lahan, tenaga kerja yang keterampilannya berbeda-beda dan modal. Dengan demikian,
timbul persoalan pembagian pendapatan yakni upah untuk pekerja, laba bagi pemilik modal
dan sewa untuk tuan lahan. Namun, dalam pembahasan Smith belum terlihat masalah konflik,
oleh karena dasar persaingan yang harmoni. Dalam pembahasan telah disinggung
kemungkinan tingkat sewa akan meningkat, sedangkan tingkat upah menurun. Dengan
anggapan berlaku dana-upah dan lahan lama kelamaan menjadi kurang subur, sedang dengan
persaingan tingkat laba menurun akhimya kegiatan ekonomi mencapai tahap stationer.
Smith berpendapat bahwa pembagian kerja sangat berguna dalam usaha meningkatkan
produktivitas. Pembagian kerja akan mengembangkan spesialisasi. Pertambahan penduduk
berarti meningkatkan tenaga kerja, dan hal ini akan meningkatkan permintaan dan perluasan
pasar dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun, pembagian kerja juga mempunyai kerugian sosial, oleh karena suasana kerja yang
monoton. Beberapa pemikiran Smith mengalami ketidaktaatan asas, dan justru hal ini
menjadi tugas ahli-ahli dan pemikir berikutnya untuk memperbaiki, dan mengembangkannya.
a. Hukum alam
Adam Smith meyakini berlakunya doktrin “hukum alam” dalam persoalan ekonomi. Ia
menganggap setiap orang sebagai hakim yang paling tahu akan kepentingannya sendiri yang
sebaiknya dibiarkan dengan bebas mengejar kepentingannya itu demi keuntungannya sendiri.
Dalam mengembangkan kepentingan pribadinya itu, orang akan memerlukan barang-barang
keperluan hidupnya sehari-hari. Dalam melakukan ini, setiap individu dibimbing oleh
suatu”kekuatan yang tidak terlihat “yaitu pasar persaingan sempurna yang merupakan
mekanisme menuju keseimbangan secara otomatis, cenderung untuk memaksimumkan
kesejahteraan nasional.
b. Pembagian kerja
Pembagian kerja adalah titik permulaan dari teori pertumbuhan ekonomi Adam Smith, yang
meningkatkan daya produktivitas tenaga kerja. Ia menghubungkan kenaikan itu dengan:
1. Meningkatkan keterampilan kerja.
2. penghematan waktu dalam memproduksi barang.
3. penemuan mesin yang sangat menghemat tenaga.
Penyebab yang terakhir dari kenaikan produktivitas ini bukan berasal dari tenaga kerja tetapi
dari modal. Apa yang mengarahkan pada pembagian kerja adalah kecendrungan tertentu pada
sifat manusia, yaitu kecendrungan untuk tukar-menukar, barter dan mempertukarkan suatu
barang dengan barang lainnya. Akan tetapi, pembagian kerja tergantung pada besarnya pasar.
Salah satu pemeo terkenal “pembagian kerja dibatasi oleh luasnya pasar.
c. Proses pemupukan modal
Smith menekankan, pemupukan modal harus dilakukan lebih dahulu daripada pembagian
kerja. Ia menulis: ”karena pemupukan stok dalam bentuk barang harus lebih dulu dilakukan
sebelum pembagian kerja, maka pekerjaan hanya dapat dibagi lebih lanjut secara seimbang,
jika stok lebih dulu diperbesar.” Seperti ahli ekonomi modern, Smith menganggap
pemupukan modal sebagai satu syarat mutlak bagi pembangunan ekonomi; dengan demikian
permasalahan pembangunan ekonomi secara luas adalah kemampuan manusia untuk lebih
banyak menabung dan menanam modal. Oleh karena itu cara yang paling cepat adalah
menanamkan modal sedemikian rupa sehingga dapat memberikan penghasilan yang paling
besar kepada seluruh penduduk agar mereka sanggup menabung sebanyak-banyaknya.
Dengan demikian tingkat investasi akan ditentukan oleh tingkat tabungan dan tabungan yang
sepenuhnya diinvestasikan. Sebagaimana dikatakan Smith; “bagian yang ditabung tiap tahun
oleh seseorang dengan segera dipergunakan sebagai modal.”
Mengapa para pemilik modal menanamkan modal? Menurut Smith, investasi dilakukan
karena para pemilik modal mengharapkan untung, dan harapan masa depan keuntungan
bergantung pada iklim investasi pada hari ini dan pada keuntungan nyata.
d. Agen pertumbuhan
Menurut Smith, para petani, produsen dan pengusaha merupakan agen kemajuan dan
pertumbuhan ekonomi. Adalah perdagangan bebas yang mendorong mereka memperluas
pasar, yang pada gilirannya memungkinkan pembangunan ekonomi. Fungsi ketiga agen ini
saling berkaitan erat. Bagi Smith pembangunan pertanian mendorong peningkatan pekerjaan
konstruksi, dan perniagaan. Pemupukan modal dan pembangunan ekonomi terjadi karena
tampilnya para petani, produsen dan pengusaha.
Proses pertumbuhan. Schumpeter menjelaskan pendekatan pertumbuhan ekonomi Adam
Smith sebagai berikut: “dengan menganggap benar faktor-faktor kelembagaan, politik dan
alam, Smith berangkat dari asumsi bahwa suatu kelompok sosial (atau suatu bangsa) akan
mengalami laju pertumbuhan ekonomi tertentu yang tercipta karena naiknya jumlah mereka
dan melalui tabungan. Ini mendorong “meluasnya pasar” yang pada gilirannya meningkatkan
pembagian kerja dan dengan demikian meningkatkan produktivitas.
Menurut Smith, proses pertumbuhan ini bersifat menggumpal (kumulatif). Apabila timbul
kemakmuran sebagai akibat kemajuan dibidang pertanian, industri manufaktur, dan
perniagaan, kemakmuran itu akan menarik pada pemupukan modal, kemajuan tekhnik,
meningkatnya penduduk, perluasan pasar, pembagian kerja dan kenaikan keuntungan secara
terus-menerus.
PENILAIAN
Teori Smith memberikan sumbangan yang besar dalam menunjukkan bagaimana
pertumbuhan ekonomi terjadi dan faktor-faktor serta kebijaksanaan apa yang
menghambatnya. Khusus dalam kaitannya dengan petani, pedagang dan produsen, ia
menunjukkan betapa arti penting menabung dan memupuk modal serta pentingnya proses
pertumbuhan yang berimbang.
1. Pembagian masyarakat secara luas.
2. Alasan yang tidak adil bagi kegiatan menabung.
3. Asumsi yang tidak realistis tentang persaingan sempurna.
4. Pengabaian wiraswasta (pengusaha).
5. Asumsi yang tidak realistis tentang keadaan stasioner.
PENILAIAN
Teori Malthus mempunyai kelemahan tertentu:
1. Stagnasi sekuler tidak melekat pada akumulasi modal.
2. Pandangan negatif terhadap akumulasi modal.
3. Komoditi tidak dipertukarkan dengan komoditi secara langsung.
4. Konsumen tidak produktif memperlambat kemajuan.
5. Dasar tabungan bersisi satu.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Teori Smith memberikan sumbangan yang besar dalam menunjukkan, bagaimana
pertumbuhan ekonomi terjadi dan faktor-faktor serta kebijaksanaan apa yang
menghambatnya, Khusus dalam kaitannya dengan petani, pedagang, dan produsen, ia
menunjukkan betapa arti penting menabung dan memupuk modal serta pentingnya proses
pertumbuhan yang berimbang. Sama halnya dengan teori klasik lainya, Robert Malthus,
David Ricardo dan John Stuart Mill.
Asas pengaturan kehidupan perekomonian didasarkan pada mekanisme pasar. Teori harga
merupakan bagian sentral dari mazhab klasik, dan mengajarkan bahwa proses produksi dan
pembagian pendapatan ditentukan oleh mekanisme pasar. Dan dengan melalui mekanisme
permintaan dan penawaran itu akan menuju kepada suatu keseimbangan (ekuilibrium). Jadi
dalam susunan kehidupan ekonomi yang didasarkan atas milik perseorangan, inisiatif dan
perusahaan orang-perongan. Ruang lingkup pemikiran ekonomi klasik meliputi pendekatan
alamiah, mengkritik pemikiran ekonomi sebelumnya dan kebebasan individulah yang
menjadi inti pengembangan kekayaan bangsa.
Saran
Adapun saran dari makalah ini adalah makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan
untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk memperbaiki
makalah saya selanjutnya selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Chalmers, A.F. 1983. Apa Itu Yang Dinamakan Ilmu ?: Suatu penilaian tentang watak dan
status ilmu serta metodenya. Hasta Mitra. Jakarta.
Susilowati Dwi. 2011. Bahan ekonomi Pembangunan. Surakarta. Universitas Sebelas Maret.
www.google.com/Pemikir Ekonomi Klasik. 2 Maret 2010
http://sahatsijabat22.blogspot.com/2012/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html