MILL
ANGGOTA :
Dinda Tri Agustin 162165013
Risna Delia 162165061
M Fajar Suntian 162165096
Azmi Fauziah 162165108
BIOGRAFI J.S. MILL
John Stuart Mill adalah seorang filsuf empiris dari Inggris. Ia juga dikenal
sebagai reformator dari utilitarianisme sosial. Ayahnya, James Mill, adalah
seorang sejarawan dan akademisi. Ia mempelajari psikologi, yang
merupakan inti filsafat Mill, dari ayahnya.
Lahir: 20 Mei 1806, Pentonville, London, Britania Raya
Meninggal: 8 Mei 1873, Avignon, Perancis
Kebangsaan: Britania Raya
Pasangan: Harriet Taylor Mill (1851–1858)
KARYA-KARYANYA YANG TERKENAL
ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
.
Utilitarianism, The Subjection Of On liberlty, Principles of Considerations on
diseleseikan pada Women, diterbitkan pada Political Economy Representative
tahun 1863. diseleseikan pada tahun 1859. pada tahun 1848. Government
tahun 1861. pada 1861.
PEMIKIRAN-PEMIKIRAN JOHN STUART MILL
Utilitarianisme
teori yang John Stuart Mill munculkan sangat di pengaruhi oleh teori utilitarianisme Jeremy Bentham
dengan prinsip the greatest happiness of the greatest number seolah-olah menjadi teori etika
konsekuensialisme dan welfarisme.
Poin persamaan antara bentham dan mill adalah bahwa keduanya mendasarkan kegiatan moral
pada konsekunsi atau pengaruhnya.
Bedanya, mill selain menyoroti kuantitas juga menyoroti masalah kualitas kebahagiaan atau
kesenangan tersebut. Sedangkan, dalam pemikiran bentham, yang dipentingkan hanyalah
kuantitas dari kesenangan
Bagi Mill kebahagiaan terbagi dalam enam disposisi, yaitu:
dalam bidang pikir maupun kerja
Dari segi psikologi
Antara kesenangan-kesenangan itu sendiri kualitasnya tidak sama
Bahwa kesenangan itu sendiri dapat dirasakan oleh banyak orang.
bila terdapat dua jenis kesenangan yang dianggap
Bahwa kesenangan itu adalah merupakan suatu yang paling pantas diterima oleh seseorang
yang telah bekerja, telah berusaha dan telah berjuang dalam hidupnya (Salam,1997: 92-93).
Secara umum etika utilitarianisme John Stuart Mill berbeda dengan para pendahulunya
Jeremy Betham yaitu:
Mill tidak hanya membedakan kenikmatan menurut jumlahnya, melainkan juga
menurut sifatnya
Mill mengedepankan pada watak sosial.
Dari konsepsi berfikir seperti di atas, maka sebagai prinsip moral, Utilitarianisme
mengandung beberapa kelemahan mendasar:
Terlalu menekankan kegunaan
Utilitarianisme sangat memperhatikan akibat dan bukan hakikat perbuatan.
Utilitarianisme mendorong tumbuhnya mentalitas Instan, langsung (immediate), dan
berfikiran dan pandangan pendek (short sight).
Namun di balik itu semua, ada hal yang sangat positif dari etika Utilitarianisme:
Rasionalitas
Universalitas
Kebahagiaan
THE SUBJECTION OF WOMEN
Ajaran utilitarianisme begitu berkembang pesat di Inggris kemudian di daratan Eropa dan Amerika
muncul sikap pro dan kontra dari para pemikir yang lain.
Kalangan yang pro, mereka mengakui jasa etika utilitarian yang pertama ialah sifat rasionalnya.
(Wisok, 2007: 87).
Kalangan yang kontra, memberikan kritikan dengan menunjukkan kelemahan ajaran
utilitarianisme.
Kekurangan pertama terletak dalam pandangannya tentang manfaat yang kurang jelas.
Kekurangan kedua, terletak dalam hal keadilan dan penghormatan terhadap hak-hak asasi
manusia. (Wisok, 2007: 88).
THANKS FOR ATTENTION