Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Sistem Sosial Budaya Indonesia

DISUSUN OLEH :
DIAH AYU MARANTIKA
1154050046

PROGRAM STUDI JURNALISTIK


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2016/2017

Implementasi Sistem Sosial budaya Indonesia

Sistem Sosial Budaya Indonesia merupakan totalitas nilai, tata sosial, dan
tata laku manusia Indonesia harus mampu mewujudkan pandangan hidup dan
falsafah negara kedalam setiap segi kehidupan berbanga dan bernegara Totalitas
nilai-nilai, dan tata sosial serta tata laku manusia Indonesia terdapat dalam
falsafah hibup bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Implementasi sistem sosial
budaya Indonesia dapat terwujud apabila Pancasila sudah menjadi nilaipendorong
penggerak dan pembatas tingkah laku dan tindakan manusia Indonesia 2
Hal diatas menunjukan bahwa asas yang melandasi pola pikir, pola tindak,
fungsi, struktur, dan proses sistem sosial budaya Indonesia yang di
implementasikan dalam kehidupan bangsa Indonesia haruslah merupakan
perwujudan nilai-nilai pancasila dan Undang-undang dasar 1945, yang nantinya
akan bertransformasi menjadi kepribadian khas masyarakat Indonesia.
Implementasi sistem sosial budaya Indonesia memuat asas sistem sosial
budaya Indonesia, pola piki, pola tindak, dan fungsi sistem sosial budaya
Indonesia, struktur sistem sosial budaya Indonesia
1. Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia
Asas sistem sosial Budaya Indonesia terbentuk atas dasar konsensus
masyarakat Indonesia yang terintegrasi dalam gagasan bineka tunggal ika.
Konsensus adalah persetujuan atau kesepakatan yang bersifat umum mengenai
nilai-nilai, aturan, dan norma dalam menetukan sejumlah tujuan dan upaya
mencapai peranan yang harus dilakukan serta imbalan tertentu dalam suatu
sistem sosial.
Dari hal-hal diatas maka sistem sosial budaya Indonesia didasarkan atas
lima asas penting yaitu :
1. Asas kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Asas Merdeka
3. Asas Persautan dan Kesatuan
4. Asas Kedaulatan
5. Asas Adil Makmur
2. Pola Pikir, Pola Tindak Dan Fungsi Sistem Sosial Budaya Indonesia
A. Pola Pikir Sistem sosial budaya Indonesia :
1. Negara Berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa : Tiap-tia warga
negara berhak untuk memeluk agama dan keprcayaannya masingmasing yang mewujudkan keopribadian bangsa Indonesia sebagai
bangsa yang percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2.

Negara Persatuan : Negara bedasarkan pancasila dan UUD 1945, yang


berwujud Bhineka Tunggal Ika.
3. Demokrasi Pancasila : Negara NKRI berkedaulatan Rakyat, dimana
rakyat memilih pemimpinnya dengan cara bermusyawarah untuk
mufakat mengutamakan kepenting umum diatas kepentingan golongan
atau indvidusehingga terselenggaranya kesejahteraan sosial bagi seluruh
rakyat.
4. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia : Kehidupan sosial
yang adil dan merata harus diwujudkan demi mempertinggi derajat
kemanusiaan bangsa Indonesia.
5. Budi Pekerti : Setiap warga negara Inonesia harus memelihara budi
pekerti yang luhur melalui jaminan negara akan kemerdekaan untuk
memeluk agama sesuai dengan kepercayaannya masing-masing, berhak
mendapatkan pendidikan yang layak, dan berkebudayaansesuai dengan
kebudayaan daerahnya masing-masing.
B. Pola Tindak Sistem Sosial Budaya Indonesia
1. Gotong Royong : Sikap kebersamaan, tenggang rasa, baik dalamsuka
maupun duka dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun
berbangsa dan bernegara.
2. Prasaja : Kehidupan sederhana, hemat, cermat, disiplin, profesional,
dan tertib, sehingga memudahkan terjadinya gotong royong, persatuan
dan kesatuan.
3. Musyawara untuk mufakat : Dapat memahami perbedaan dengan
tidak diakhiri oleh perpecahan.
4. Kesatria : Sistem Sosial Budaya Indonesia tidaka dapat terwujud
tanpa keberanian, kejujuran, kesetiaan, pengabdian, dan perjuangan
yang tak kenal menyerah demi kehidupan bersama.
5. Dinamis : Kehidupan Sistem Sosial budaya Indonesia harus selalu
sesuai dengan perkembangan zaman.
C. Fungsi Sistem Sosial Indonesia
1. Dalam Berkeluarga : Agar seseorang manusia Indonesia sebagai anggota
masyarakat Indonesia dapat berperan optimal maka Pola pikir, Pola tindak,
tata laku, dan tata nilai Sistem Sosial Budaya Indonesia harus ditanamkan
mulai dari dalam sebuah keluarga.
2. Dalam Bermasyarakat : Organisasi sosial kemasyarakatan adalah lahan
pengkaderan, Agar terjadinya hal tersebut maka Pola pikir, Pola tindak,
tata laku, dan tata nilai Sistem Sosial Budaya Indonesia harus ditanamkan
kedalam setiap organisasi-ornagisasi kemasyarakatan yang ada
diIndonesia.

3. Dalam Berbangsa dan Bernegara : Dalam berbangsa dan bernegara


penyelenggaraannya harus mengutamakan kepentingan umum.

3. Struktur Sistem Sosial Budaya Indonesia


Struktur sistem sosial budaya Indonesia merujuk kepada nilai-nilai yang
terkandung pada pancasila :
1. Tata Nilai
Nilai agama, nilai kebenaran yang bersumber pada cipta dan rasa manusia
Indonesia, nilai moral dan kehendak (Karsa dan Karya), Nilai Vital
(Peragaan kehidupan), yaitu nilai-nilai yang terkait dengan segala sesuatu
ang diperlukan untuk aktivitas manusia, Nilai Material (Raga), yang
berguna bagi manusia.
2. Tata Sosial
Diwujudkan dengan Tata hukum, dengan berdasarkan kepada : (1). UUD
1945, (2). Norma-norma kesusilaan/kesopanan, (3). Norma adat Istiadat,
(4). Norma Norma hukum setempat dan negara.
3. Tata Laku
Tata laku manusia Indonesia sebagai anggota masyarakat Indonesia dapat
berperan optimal maka harus berpedoman pada Pola pikir, Pola tindak, tata
laku, dan tata nilai Sistem Sosial.
4. Proses Sistem Sosial Budaya Indonesia
Proses Sistem Sosial Budaya Indonesia mempunyai suatu derajat tertentu
yang tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan nasionalsebagai
pengamalan Pancasila, yang hakikatnya adalah pengaunan seluruh
masyarakat Indonesia.
Proses sistem sosial budaya Indonesia berjalan beriringan dengan
pmbangunan, bahkan proses sistem sosial budaya Indonesia dapat berjalan
mendahului proses pembangunan dalam rangka menyiapkan manusia Indonesia
yang siap mental untuk menrima pembaharuan sebagai hasil pembangunan
nasional.
5. Transformasi Sistem Sosial Budaya Indonesia
Pada dasarnya kegiatan pembagunan nasional merupakan suatu upaya
untuk melakukan transformasi sistem sosial budaya Indonesia. Proses
transformasi ini bertujuan menyiapkan manusia-manusia anggota masyarakat
Indonesia yang siap menghadapi dan menerima perubahanperubahan sebagai
akibat-akibat pembangunan nasional. Koentjaraningrat :

Dalam masyarakat Indonesia terdapat mentalitas yang cocok dengan


jiwa pembangunan ada juga terdapat mentalitas yang tidak cocok dengan
pembangunan.
6. Mentalitas yang cocok dengan jiwa pembangunan
a. Tidak berpekulasi tentang hakikat kehidupan, tetatpi bekerja keras untuk
hidup.
b. Menghargai waktu, sehingga selalu membuat program dalam setiap
kegiatan.
c. Tidak merasa tunduk kepada alam, akan tetapi tidak juga merasa dapat
menguasai alam, dan harus hidup selaras dengan alam.
d. Melaksanakan konsep gotong royong dalam hidup dengan berusaha untuk
tidak menonjolkan diri sendiri diatas orang lain.
7. Mentalitas yang tidak cocok dengan jiwa pembangunan
Tidak bersumber kepada suatu nilai sosial budaya yang berorinetasi
kepada hasil dari karya manusia itu sendiri, tetapi hanya terhadap amal dari
karya ( sekolah bukan mengejar ilmu pengetahuan atau keterampilan tetapi
hanya mengajar ijazahnya saja).
Setimen yang berlebihan terhadap mitos-mitos benda-benda pusaka dari
nenek moyang, hal ini akan dapat melemahkan kemapuan seseorang untuk
melihat kemasa yang akan datang.
Banyak menggantungkan diri kepada nasib. Lemahnya hasrat untuk berdiri
atas kekuatan sendiri (orang hanya taat apabila dalam pengawasan banyak dari
atasan).
Sikap ragu-ragu dan hidup tanpa orientasi yang tegas, seperti :
1. Sikap Meremehkan mutu.
2. Sikap mencari jalan pintas dengan menghalalkan segala cara.
3. Kurang Percaya kepada kemampuan diri sendiri.
4. Tidak disiplin.
5. Mengabaikan tanggung jawab yang kokoh.
8. Pranata sosial sebagai pendukung transformasi sistem sosial budaya
Indoensia
Untuk mendukung proses transformasi sistem sosial budaya perlu dibentuk
pranata-pranata sosial yang memiliki spesifikasi sebagai berikut :
1. Memiliki nilai budaya yang selalu berorientasi kemasa depan.
2. Sifat hemat dan hasrat untuk bereksplorasi dan berinovasi.
4

3.
4.
5.
6.

Percaya kepada kemampuan diri sendiri.


Menghilangkan mentalitas mencari jalan pintas.
Berdisplin murni dan bertanggung jawab.
Mengatasi penyakit penyakit sosial budaya yang parah.
Ex : koprupsi, krisis ekonomi yang lama, dsb.

9. Cara merubah mentalitas yang lemah

Memberi contoh yang baik,


Memebri motivasi yang cocok,
Melaksanakan persuasi dan penerangan melalui media-media massa,
Menanamkan mentalitas pembangunan yang baru. Ex : pembinaan anakanak dikeluarga.

Daftar Pustaka
Sosiologi Suatu Pengantar, Prof, DR, Soerjono soekanto, Rajawali Pers,
Jakarta, 2004.
Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan, Abdul Syani, PT. Bumi Aksara,
Jakarta, 2004.

Sistem Sosial Budaya Indonesia, Jacobus Ranjabar, SH, M.Si, Gahlia, Ciawi
Bogor, 2006.
Sistem Sosial Budaya Indonesia Suatu, Jacobus Rajanbar, S.H., M.Si, Ghalia
Indonesia, Bogor, Indonesia, 2006

Anda mungkin juga menyukai