Anda di halaman 1dari 12

9

KERASULAN MUHAMMAD PADA AWAL


KENABIAN
(Penyebaran Islam Di Mekkah, Subtansi Dan Strategi Dakwah
Rasulullah SAW Periode Mekkah, Faktor-Faktor Keberhasilan
Dakwah Rasulullah SAW Periode Mekkah, Peristiwa Hijrah Ke
Habsyi dan Hijrah Ke Thaif, Ammul Huzni, Isra Miraj)

Disusun: Kelompok II
-

Ajeng Dyah Puspita


Alfina Damayanti
Fitri Herawati
Mutiara Nabila P. S.

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MADRASAH ALIYAH NEGERI MODEL SORONG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Pembahasan
A. Penyebaran Islam Di Mekkah.
1. Muhammad SAW menjadi Nabi dan Rasul
Ketika menginjak usia 40 tahun, tepatnya malam 17
Ramadhan atau 6 Agustus 610 M, di waktu Muhammad Saw.
sedang berkontemplasi di Gua Hira, Malaikat Jibril datang
membawa wahyu dan menyuruh Muhammad saw. untuk
membacanya, yaitu surat AlAlaq ayat 1-5.
Inilah wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT kepada
Nabi Muhammad SAW yang juga penobatan Beliau sebagai nabi
dan rasul bagi seluruh umat manusia dan tugasnya untuk
berdakkwah. Kejadian ini diceritakan kepada istrinya, Khadijah
dan saat itu juga Khadijah mengimaninya. Dialah orang yang
pertama beriman dan masuk Islam. Pengangkatan Muhammad
SAW menjadi Rasul dibenarkan oleh pendeta Nasrani yang
bernama Waraqah bin Naufal. Dua setengah tahun kemudian,
Rasulullah SAW menerima wahyu yang kedua, yaitu surat AlMuddassir ayat 1-7.
Dengan turunnya wahyu tersebut, maka jelaslah misi
dakwah yang harus Rasulullah SAW lakukan dalam
menyampaikan risalahnya. Misi tersebut antara lain mengajak
manusia menyembah Allah Yang Maha Esa, yang tidak beranak
dan tidak pula di peranakkan serta tidak ada sekutu bagi-Nya. Hal
inilah permulaan perintah menyiarkan agama Allah kepada
Seluruh Umat Manusia.

2.

Dakwah Rasulullah
Dakwah Rasulullah memiliki dua karakter yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang terdapat di lingkungan
masyarakat Mekah. Syiar yang dilakukan beliau antara lain
adalah secara sembunyi-sembunyi dan secara terang-terangan.
a. Menyiarkan Islam secara Sembunyi-Sembunyi.

Sesudah menerima wahyu kedua yang menjelaskan tugas atas


dirinya, mulailah beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi
dan menyeru keluarganya yang terdekat. Mereka ada yang
tinggal satu rumah dan sahabat-sahabat terdekat. Seorang demi

9
seorang diberikan pemahaman agar mereka meninggalkan
agama berhala dan hanya menyembah Allah yang Maha Esa.
Berikut nama-nama yang pertama kali beriman kepada
Rasulullah SAW:
1)
2)

Siti Khadijah (Istri Rasulullah SAW).


Ali bin Abi Thalib (masih sangat muda) putra paman Rasulullah
SAW, Abu Thalib.
3) Zaid bin Harisah, budak Rasulullah SAW yang kemudian menjadi
anak angkat.
4) Abu Bakar Ash-Siddiq (sahabat Rasulullah SAW).
Melalui Abu Bakar, banyak orang-orang yang memeluk Islam,
antara lain Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi
Waqqas, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, dan lainlain. Mereka di beri gelar As Sabiqunal Awwalun, yaitu orangorang yang terdahulu atau pertama-tama masuk Islam. Mereka
mendapatkan pelajaran tentang Islam dari Rasulullah SAW secara
langsung di tempat yang tersembunyi di rumah Arqam bin Abil
Arqam di kota Mekah.
b. Menyiarkan Islam secara Terang-Terangan.
Nabi Muhammad SAW melakukan Dawatul Afrad, yaitu ajakan
memeluk Islam secara diam-diam atau sembunyi-sembunyi dari
satu rumah ke rumah lain selama tiga tahun. Kemudian turunlah
surat Al Hijr ayat 94 yang memerintahkan Rasulullah agar
menyerukan atau menyiarkan agama Islam secara terangterangan atau tidak lagi dilakukan dengan cara sembunyisembunyi. Sejak saat itulah, Muhammad SAW menyeru kaumnya
secara umum di tempat-tempat terbuka agar manusia
menyembah hanya kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dan
tidak menyekutukan-Nya. Seruan yang bersifat umum ini awalnya
di tunjukan kepada:
1) Kerabat-kerabatnya.
2) Penduduk Mekah diberbagai lapisan masyarakat, baik
bangsawan, hartawan, maupun hamba sahaya, tidak terkecuali
dai kalangan bangsa Quraisy.
3) Kabilah-kabilah Arab dari berbagai daerah yang datang ke
Mekah untuk mengerjakan haji.
Pada mulanya mereka menganggap dakwah nabi Muhammad
SAW sebagai:
1)
2)

Gerakan yang tidak mempunyai dasar dan tujuan.


Gerakan yang tidak akan bertahan lama.

9
3) Gerakan yang tidak perlu diacuhkan.
4) Gerakan yang di pimpin oleh Muhammad SAW dan Beliau
dianggap sudah tidak waras lagi (sakit jiwa).
Akan tetapi, dengan keyakinan dan bimbingan serta
petunjuk Allah SWT, gerakan dakwah Nabi Muhammad SAW
semakin tersebar luas dan pengikutnya semakin bertambah
banyak. Seruan Nabi Muhammad SAW juga semakin tegas,
lantang, dan berani, bahkan memperjelas bahwa sesembahan
(berhala) mereka adalah suatu kekeliruan dan sangat
menyesatkan.

B.

Subtansi dan Strategi Dakwah Rasulullah SAW.

Substansi dakwah Rasulullah SAW pada periode


Makkah
Ajakan Tauhd (QS.Al-Ikhlsh/112:1-4)
Kepercayaan terhadap kerasulan Muhammad saw.
Akhirat serta pembalasan (QS. Al-Qriah/101:1-11)

1. Hari kiamat,
2. Apakah hari kiamat itu?
3. Tahukah kamu Apakah hari kiamat itu?
4. Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang
bertebaran,
5. Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihamburhamburkan.
6. Dan Adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,
7. Maka Dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
8.
Dan
Adapun
orang-orang
yang
ringan
timbangan
(kebaikan)nya,
9. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
10. Tahukah kamu Apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang
sangat panas.
- Kesucian jiwa, Akhlqul Karmah (QS.N/68:4) Yang Artinya ;
Niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu
dan menangguhkan kamu[1516] sampai kepada waktu yang
ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang
tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu Mengetahui. [1516]
Maksudnya: memanjangkan umurmu.
Persamaan hak manusia
Persatuan menggalang persatuan sesama mukmin dan bersikap
tegas terhadap orang kafir.

(QS. Al-Fat/48:29) Muhammad itu adalah utusan Allah


dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama
mereka. kamu Lihat mereka ruku dan sujud mencari karunia
Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka
mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka
dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti
tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu
menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak
Lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati
orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah
menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang
besar. [1406] Maksudnya: pada air muka mereka kelihatan
keimanan dan kesucian hati mereka.
Persaudaraan, menebarkan kasih sayang dan menghindari
peperangan
Melebur kepentingan pribadi ke dalam kepentingan umum.

Strategi Dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah

Sedangkan, dalam catatan para sejarawan, disepakati fase


dakwah rasulullah secara global ada dua tahapan, dakwah
sirriyah dan dakwah jahriyyah. Dakwah sirriyah dijalaninya
selama kurang lebih 3 tahun di awal masa kenabian, sementara
dakwah jahriyyah diawali setelah Allah memerintahkan beliau
dengan turunnya surat Al-Hijr ayat ; 92. Keberhasilan dakwah
rasulullah yang paling menonjol pada masa dakwah sirriyah,
dapat diringkas ada 3 strategi penting dan sangat mendasar ,
antara lain ;
a). Dakwah dengan cara rekruitment ( ad-dawah alal isthifa ).
Dari sekian banyak masyarakat quraisy, yang dibidik
pertama rasulullah pada masa ini meliputi ; dari kalangan wanita
istrinya sendiri Khadijah, dari kalangan remaja Ali bin Abi Thalib,
dan dari kalangan pemuka dan tokoh masyarakat adalah Abu
Bakar As-shidiq. Ketiga tokoh ini , memang menjadi titik strategis
dalam menentukan perjalanan dakwah rasulullah berikutnya.
Menurut keterangan seorang sejarawan yaitu Ibnu Ishak, setelah
masuk Islamnya Abu Bakar ( Ibnu Qohafah ) tak lama kemudian
pemuka-pemuka Quraisy berhasil digandeng ke dalam barisan
dakwah rasulullah, antara lain ; Utsman bin Affan, Abdurrahman

9
bin Auf, Zubair bin Awwam , Saad bin Abi Waqas dan Thalhah bin
Ubaidillah. Keenam sahabat inilah yang memiliki peran penting
dalam membentuk generasi assabiquunal awwalun ( generasi
pertama Islam ).
b), Dakwah dengan memberdayakan kaum wanita.
Wanita di masa awal dakwah terus diberdayakan oleh
rasulullah, karena kaum wanita sesungguhnya memiliki kekuatan
dahsyat, bila ini diperdayakan untuk gerakan dakwah akan
menghasilkan hasil yang sangat pesat. Pada konteks ini, yang
menjadi titik sentral adalah peran Khadijah yang berhasil
mendidik putri-putri Rasulullah, mendukung dakwah beliau. Peran
kedua dijalankan oleh Asma binti Abu Bakar , yang menjadi
pahlawan pada perjalanan hijrah beliau ke Madinah. Dari kedua
wanita inilah secara bertahap wanita-wanita terkemuka Quraisy
masuk Islam.
c), Dakwah difokuskan pada pembinaan Aqidah.
Pembinaan Aqidah pada masa awal risalah difokuskan di
rumah salah seorang sahabat yang bernama Arqom bin Abil
Arqom, di pinggiran kota Makkah. Inilah tempat pendadaran dan
penggemblengan sejumlah sahabat utama rasulullah. Di rumah
ini pulalah Umar bin Khattab diislamkan Rasulullah. Di rumah ini
pullalah sahabat Musab bin Umair di didik rasulullah, yang
nantinya sahabat ini dipercaya rasulullah membuka dakwah di
kota Yastrib. Kemudian pada fase dakwah jahriyyah, point-point
penting yang mendorong keberhasilan dakwah rasulullah,antara
lain:
a). Dakwah kepada kerabat ( dawatul aqrobin ).
Media pertemuan-pertemuan keluarga dijadikan sarana
rasulullah untuk mengajak kaum kerabatnya yang tergolong kelas
pemimpin di mata masyarakat Quraisy. Pada masa ini , berhasil
direkrut dua paman rasulullah yang menjadi pembela dakwah
beliau. Kedua, Hamzah bin Abdul Mutholib, selain telah menerima
ajaran Islam, beliau inilah yang menjadi palang pintu kedua
rasulullah dalam menghadapi intimidasi dari Abu Jahl dan Abu
Lahab.
b). Dakwah dengan menggunakan media umum ( dakwah
ammah ).
Pada masa ini yang perlu digaris bawahi adalah
dipergunakannya momentum haji oleh rasulullah untuk dakwah,

9
hingga berhasil bergabung dalam barisan dakwah beliau 12
orang dari suku Aus dan Khazroj dari Madinah pada musim haji.
Pada musim haji berikutnya, 12 orang ini membawa 70 orang dari
Madinah yang bersedia masuk Islam dan setia membela rasul
dalam perjuangan dakwahnya. Peristiwa inilah yang dikenal
dalam sejarah dengan sebutan Baaitul Aqobah pertama dan
Baaitul Aqobah kedua.
c). Dakwah dengan tulisan ( surat )
Lewat para sahabatnya beliau menggunakan tulisan untuk
menjangkau sasaran dakwah yang sangat jauh. Sahabat dan para
tabiin, hampir semua ulama meninggalkan karya yang bisa
dibaca dan diwariskan pada generasi berikutnya.

C.

Faktor-Faktor Keberhasilan Dakwah Rasulullah


SAW
Pada masa Dakwah terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi keberhasilan dakwah Rasulullah pada periode
Mekkah diantaranya adalah:
1. Cara penyampaian dakwah yang dilakukan Rasullah saw.
dengan bertutur kata lembut, dan tidak menggunakan cara
kekerasan.kelembutan Rasullulah inilah yang membuat
penduduk makkah sedikit demi sedikit memeluk agama islam.
2. Dengan turunya ayat ayat Al-Quran yang membuat Rasulullah
semakin teguh untuk menyebarkan agama Islam.
3. Masuk Islamnya para tokoh tokoh terpandang di Mekkah
seperti Abu Bakar yang diikuti oleh para pemuka Quraisy
berikutnya.
4. Kesempurnaan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin dan
Komprehensifitasnya.

1.

Nilai-Nilai Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW.

Nabi Muhammad SAW merupakan sosok uswatun


khasanah, baik perilaku, kepribadian dan segala macam yang
diucapkannya sehingga para sahabat mengikuti seluruh
kehidupan Rasulullah SAW. Adapun contoh nilai-nilai yang dapat
kita petik dari perjuangan dakwah Rasullullah bersama para
sahabatnya yaitu:
Nabi Muhammad SAW, adalah sosok yang jujur, baik
sebelum maupun sesudah menjadi Nabi, sehingga ketika
akan meletakkan hajar aswad seluruh orang Mekkah

baik dari berbagai macam suku mempercayakannya


kepada Nabi Muhammad.
Setelah menjadi Rasul, Nabi SAW, mendapatkan
intimidasi dan orang kafir Quraisy akan tetapi tidak
pernah membalasnya. Dan memerangi mereka untuk
mempertahankan diri.
Setelah Nabi SAW hijrah ke Madinah, Rasulullah banyak
mengajarkan pentingnya mengangkat harkat dan
martabat manusia, sehingga tidak ada perbedaan
gender dan kesetaraan hak dan kewajiban, antara si
kaya dan si miskin, dan antara laki-laki dan perempuan.
Ketika penaklukkan kota Mekkah, Rasulullah SAW tidak
menyerang anak-anak, wanita dan orang yang masuk
rumahnya Abu Sofyan. Sehingga Nabi dapat
menaklukkan kota Mekkah tanpa pertumpahan darah
karena begitu tingginya akhlak Rasulullah SAW.
Melalui pembenahan akhlak manusia dan bimbingan
Allah SWT melalui wahyu-Nya yaitu Al-Quran, Rasulullah
memperjuangkan hak dan kewajiban oleh umat manusia
dengan teguh.

Perilaku Sabar Rasulullah SAW Menghadapi


Berbagai Intimidasi Masyarakat Quraisy Mekkah.
2.

1. Kegiatan dakwah Rasulullah banyak sekali mendapat


hambatan dan rintangan, baik dari keluarga sendiri maupun dari
orang kafir. Akan tetapi, hal itu tidak mengendorkan semangat
beliau dalam menyiarkan agam Islam. Beliau tabah dan
bersemangat.
2. Rasulullah menghadapi perlakuan kasar dari kaum kafir
Quraisy dan penduduk Thaif dengan sabar, bahkan Rasulullah
memaafkan kesalahan mereka. Beliau yakin bahwa kesabaran
akan menjadi penolongnya.
3. Rasulullah SAW juga memaafkan berbagai perlakuan orangorang kafir Quraisy dan pendududk Thaif. Padahal mereka telah
berlaku kasar terhadap beliau tetapi dengan lapang dada beliau
mau memaafkannya.
4. Rasulullah SAW senantiasa berharap pada apa yang dicitacitakannya. Harapan ini selalu diiringi dengan usaha dan doa.

D.

Hijrah Ke Habsyi Dan Ke Thaif.


1. Hijrah Ke Habsyi
Habsyi (habasyah) disebut juga Abbesinia adalah negeri
yang terletak di Afrika timur. Sekarang negeri itu bernama

9
Ethiopia. Raja Habsyi saat itu bernama Negus atau Najasi. Raja
Negus adalah raja yang beragama Nasrani (Kristen). Sebagian
besar penduduk Habsyi saat itu juga memeluk agama nasrani.
Pada bulan rajab tahun ke 5 kenabian, berangkatlah rombongan
kaum muslimin ke Habsyi. Mereka membawa harapan yang besar
bahwa di Habsyi akan terlindung dari penderitaan yang
disebabkan oleh kekejaman kaum kafir Quraisy. Rasulullah saw
berpesan agar kaum muslimin tinggal di Habsyi sampai Allah swt
memberi jalan keluar dari penderitaan yang menimpa kaum
muslimin. Kedatangan kaum muslimin diterima dengan baik oleh
raja Negus dan keselamatan mereka dilindungi, sehingga mereka
merasa hidup dengan aman. Berbeda dengan di Mekah, di Habsyi
kaum muslimin diperlakukan dengan baik. Penduduknya ramahramah dan rajanya benar-benar melindungi mereka. Mereka pun
bebas menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama islam
tanpa harus ketakutan disiksa dan dianiaya.
Ketika kaum kafir Quraisy mengetahui bahwa kaum
muslimin dan para sahabat Rasulullah saw telah hijrah ke Habsyi,
mereka sangat marah. Sementara itu, kaum muslimin diizinkan
tetap tinggal di Habsyi dan mendapat perlindungan dari kerajaan
Habsyi. Mereka hidup aman dan tentram tanpa adanya gangguan
maupun ancaman dari orang-orang kafir Quraisy. Setelah
beberapa lama mereka tinggal di Habsyi, sebagian dari mereka
ada yang pulang ke mekah sebelum Rasulullah saw hijrah ke
Madinah dan sebagian lagi ada yang tetap tinggal di Habsyi
sampai tahun ke 7 yakni atau tahun setelah Rasulullah hijrah ke
Madinah.

2.

Hijrah Ke Thaif

Rasulullah SAW hijrah ke Thaif pada tahun ke-10 setelah


kenabian dengan naik unta. Beliau ditemani oleh mantan budak
Khadijah yang diangkatnya sebagai anak, Zaid bin Haritsah. Saat
itu kota Thaif dipimpin oleh tiga orang keturunan Sawif yang
masih ada hubungan dengan Rasulullah. Ketiga orang tersebut
adalah Kinaah yang bergelar Adu Jaffi, Masud bergelar Abdu
Kulal, dan Habib. Ketiganya merupakan anak dari Amr bin Umair
bin Auf as Saqafi.
Rasulullah berharap mendapat perlindungan dan dukungan
dari keluarganya di Thaif serta berharap mereka mau menerima
ajaran Islam. Namun, harapan tersebut meleset, pada awalnya
mereka menyambut Rasul dengan baik, tetapi setelah
mengetahui tujuannya untuk menyiarkan Islam dan mengajak

9
mereka untuk menerima ajaran Islam, mereka menjadi marah,
menghujat dan mengusirnya.
Selama 10 hari Rasulullah SAW dan Zaid bin Haritsah
tinggal di Thaif dan mendapatkan perlakuan yang buruk.
Penduduk Thaif melempari Rasulullah dan Zaid bi Haritsah
dengan batu hingga Rasulullah mendapat luka yang cukup parah,
yaitu betisnya yang terluka hingga berlumuran darah. Begitu juga
dengan Zaid bin Haritsah yang mengalami luka lebih parah
karena berusaha melindungi Rasulullah SAW.
Penduduk Kota Mekkah dan Thaif mengingkari kenabian
Muhammad SAW pada waktu itu Thaif didiami oleh Bani Saqif
yang terdiri atas dua suku yaitu Bani Ahlaf yang menguasai
bidang militer, diplomasi, dan penyembahan berhala, serta Bani
Malik yang menguasai bisang ekonomi dan pertahanan.

E.

Ammul Huzni
Ammul huzni(tahun duka cita) adalah tahun dimana
rasulullah SAW mendapat penderitaan yang panjang. karena Abu
Thalib dan Khadijah Wafat. Secara tiba-tiba sekali dalam satu
tahun saja Nabi Muhammad mengalami duka cita yang sangat
menekan perasaan, yakni kematian Abu Thalib dan Khadijah
secara berturut-turut. Waktu itu Abu Thalib sudah berusia
delapan puluh tahun lebih. Setelah Quraisy mengetahui ia dalam
keadaan sakit yang akan merupakan akhir hayatnya, mereka
merasa khawatir apa yang akan terjadi nanti antara mereka
dengan Muhammad dan sahabat-sahabatnya. Abu Talib
menghembuskan nafas terakhirnya dalam keadaan tidak sempat
mengucapkan syahadah. Hal ini yang menyebabkan Rasulullah
saw sangat sedih. Baginda tidak berjaya membawa pamannya
yang dikasihi masuk Islam.
Sebulan selepas kepergian Abu Talib, Sayidatina Siti
Khadijah pula kembali ke rahmatullah. Siti Khadijah adalah orang
yang paling dekat dengan Rasulullah saw, isteri Baginda yang
sangat setia, ibu kepada anak Baginda, orang yang pertama
menerima Islam dan orang yang paling banyak membantu
perjuangan Rasulullah saw sejak dari detik awal perjuangan
Baginda, Khadijah yang telah mencurahkan segala rasa cinta dan
kesetiaannya, dengan perasaan yang lemah lembut, dengan hati
yang bersih, dan dengan kekuatan iman yang ada padanya.
Khadijah, yang dulu menghiburnya bila ia mendapat kesedihan,

9
mendapat tekanan dan yang menghilangkan rasa takut dalam
hatinya.

F.

Isra Miraj

Pada suatu malam yang dingin tanggal 27 Rajab, tepatnya


10 tahun setelah Rasulullah SAW menerima wahyu kenabian,
Allah SWT. memberangkatkan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil
Haram ke Masjidil Aqsha kemudian naik ke langit ke-7 menuju
Sidratul Muntaha. Dalam pengertiannya, Isra Miraj merupakan
perjalanan suci, dan bukan sekadar perjalanan wisata biasa
bagi Rasul. Sehingga peristiwa ini menjadi perjalanan bersejarah
yang akan menjadi titik balik dari kebangkitan dakwah Rasulullah
SAW. maka Isra Miraj menjadi puncak perjalanan seorang hamba
(al-abd) menuju sang pencipta (al-Khalik). Isra Miraj adalah
perjalanan menuju kesempurnaan ruhani (insan kamil). Sehingga,
perjalanan ini menurut para sufi, adalah perjalanan meninggalkan
bumi yang rendah menuju langit yang tinggi.

Tamsil Dan Hikmah Isra Miraj.


1. Isra Miraj adalah perjalanan yang nyata, bukan perjalanan
ruhani/mimpi atau khayalan.
2. Isra Miraj adalah jamuan kemuliaan dari Allah, penghibur hati,
dan pengganti dari apa yang dialami Rasulullah SAW ketika
berada di Thaif yang mendapatkan penghinaan, penolakan dan
pengusiran.
3. Isra bukanlah peristiwa yang sederhana. Tetapi peristiwa yang
menampakkan ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) Allah yang
paling besar.
4. Dalam Isra Miraj diturunkannya perintah shalat wajib 5 kali
dalam sehari.

Kesimpulan
Pada awal masa kerasulan Nabi Muhammad SAW, banyak
halangan dan rintangan dari kaum Quraisy yang harus dilalui

9
Beliau bersama para Sahabat dalam menyebarkan agama Allah
SWT. Dalam perjuangan-perjuangannya itu terdapat beberapa
nilai-nilai positif yang dapat kita ambil hikmahnya yaitu:
1) Tidak pernah menyerah dan selalu sabar dalam
menghadapi segala cobaan dan kesulitan
2) Teguh pendirian dalam menyebarkan syariat islam
3) Bersikap baik kepada semua orang yang pernah
menyakitinya
4) Meyakini bahwa ada hikmah dibalik semua kesulitan
yang dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai