Oleh:
AHMAD AMUNIR
80100218055
i
KATA PENGANTAR
Penulis
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
َٰٓ
ض َخ ِليفَة قَال َٰٓواْ أَت َۡجعَل فِي َها َمن ي ۡفسِد فِي َها َويَ ۡس ِفك ِ ل فِي ۡٱۡل َ ۡرٞ َوإِ ۡذ قَا َل َربُّكَ ِل ۡل َملَئِ َك ِة إِنِي َجا ِع
َسبِح بِ َحمۡ دِكَ َونقَدِس لَكَ قَا َل إِنِ َٰٓي أ َ ۡعلَم َما ََل ت َعۡ لَمون َ ٱلد َما َٰٓ َء َون َۡحن ن
ِ
Terjemahnya:
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Cet. VI; Jakarta: CV Darus
1
Sunnah, 2011), h. 6.
5
dalam konteks yang relevan dengan komunikasi persuasif adalah dakwah billisan
atau dakwah dengan menggunakan kata-kata atau lebih dikebal dengan tabligh.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
7
Menurut Ronald L. Applebaum dan Karl W.E. Atanol (1974) dalam Malik
dan Irianta, adalah: Complex process of communication by which one individual
or group elicits (intentionally or unintentionally) by nonverbal or verbal means a
specific response from another individual or group. (persuasi adalah proses
komunikasi yang kompleks ketika individu atau kelompok mengungkapkan pesan
8
(baik dengan sengaja atau tidak sengaja) melalui cara-cara verbal dan nonverbal
untuk memperoleh respon tertentu dari individu atau kelompok lain.
Persuasi merupakan bagian dari kehidupan kita setiap hari, maka usaha
memahami dan menguasai persuasi-baik secara teoritis maupun praktis-agaknya
merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditunda. Menurut Joseph A. Haro dalam
buku Speaking Persuasively persuasi adalah kenyataan yang tidak dapat dinafikan
dalam kehidupan sehari-hari. Lebih jelasnya lagi menurutnya:
Anda hidup dalam sebuah dunia yang sarat dengan kata, anda digempur
terus oleh pesan-pesan yang dirancang untuk mempengaruhi anda, para pemasang
iklan menganjurkan anda untuk membeli produk-produk mereka. Para
pengkhotbah menekankan perlunya mengubah cara hidup anda. Para instruktur
berusaha membujuk anda untuk memilih studi yang sesuai degan keahlian anda.
Para pengusaha menjajakan anda untuk memilih jasa produk mereka. Sebaliknya
anda juga berusaha sebisa mungkin meyakinkan orang tua agar meminjamkan
anda kendaraan keluarga. Anda juga membujuk teman kencan anda supaya
bertindak sesuai dengan harapan anda. (Hardo dalam Malik dan Irianta, 1981:3)
9
Teknik komunikasi persuasif “red herring” berasal dari nama jenis ikan
yang hidup di samudera Atlantik Utara. Jenis ikan ini terkenal dengan
kebiasaannya dalam membuat gerak tipu ketika diburu oleh binatang lain atau
oleh manusia. Dalam hubungannya dengan komunikasi persuasif, teknik “red
herring” adalah seni seorang komunikator untuk meraih kemenangan dalam
perdebatan dengan mengelakkan argumentasi yang lemah untuk kemudian
mengalihkannya sedikit demi sedikit ke aspek yang dikuasainya guna dijadikan
senjata ampuh untuk menyerang lawan. Jadi teknik ini digunakan pada saat
komunikator berada dalam posisi terdesak. ( William Albig, Modern Public
Opinion : 554: 4 )
istilah yang diberi makna lain. Sehubungan dengan teori ini, selama dalam
implementasinya komunikator dalam usaha meraih kemenangan dalam perdebatan
menggunakan argumentasi yang tidak keluar dari prinsip-prinsip kebenaran maka
tidak menimbulkan masalah. Akan tetapi jika dalam mengemukakan argumentasi
hanya berorientasi pada memenangkan perdebatan, maka hal tersebut melanggar
prinsip-prinsip ajaran Islam sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran surat An-
Nahl ayat 125.
2
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 281.
11
Dalam perspektif Islam, teknik komunikasi “pay off idea” menjadi salah
satu teknik yang banyak tersurat di dalam Al-Quran maupun Hadits. Dan hal ini
menjadi bagian dari ajaran agama Islam yang meyakini adanya kehidupan setelah
kematian, bahkan hal tersebut menjadi salah satu pondasi keimanan seorang
muslim, yaitu percaya akan adanya hari pembalasan. Dalam banyak ayat di dalam
Al-Quran digambarkan bahwa bagi orang yang melakukan amal baik selama di
dunia maka ia akan meraih kebahagiaan di akhirat nanti dengan diamsukkan ke
dalam surga Allah dan kekal di dalamnya. Allah SWT akan ridla kepada orang-
orang yang melakukan amal baik.
Teknik komunikasi tersebut dapat dilihat secara tersurat dalam surat Al-
Bayyinah ayat 7-8 yang berbunyi:
َٰٓ
ت أ ْولَئِكَ ه ۡم َخ ۡير ۡٱلبَ ِريَّ ِة
ِ ص ِل َح َ ِإ َّن ٱلَّذِينَ َءا َمنواْ َو
َّ ع ِملواْ ٱل
ع ۡنه ۡم َّ ي
َ ٱّلل ِ ع ۡدن ت َۡج ِري ِمن ت َۡحتِ َها ۡٱۡل َ ۡن َهر َخ ِلدِينَ فِي َها َٰٓ أَبَدا َّر
َ ض َ َجزَ آَٰؤه ۡم ِعندَ َربِ ِه ۡم َجنَّت
ِي َربَّهۥ َ ع ۡنه ذَلِكَ ِل َم ۡن َخش
َ َْو َرضوا
Terjemahan:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh
mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan
mereka adalah surga and yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka
dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah balasan bagi
orang-orang yang takut kepada-Nya.3
3
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 599.
12
Begitu pula ayat tentang perzinahan, bagi seorang yang sudah pernah
menikah (muhshan) maka hukumannya adalah dirajam; dilempari dengan batu
berukuran sedang sampai meninggal dunia. Sedangkan bagi seorang yang belum
pernah menikah (ghair muhshan) maka hukumannya adalah didera seratus kali
pukulan dan diasingkan selama satu tahun. Hal tersebut sebagaimana tercantum
dalam ayat:
ٱج ِلدواْ ك َّل َو ِحد ِم ۡنه َما ِماْئَةَ َج ۡلدَة َّ ٱلزانِيَة َو
ۡ َٱلزانِي ف َّ
Terjemahan:
Seorang penzina perempuan dan penzina laki-laki maka cambuklah
masing-masing seratus kali pukulan.5
4
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 114.
5
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 350
14
aturan Allah dengan masuk neraka. Seperti yang terdapat dalam surat Al-
Bayyinah ayat 6 yang berbunyi:
َٰٓ
ش ُّر ۡٱل َب ِريَّ ِة ِ ب َو ۡٱلم ۡش ِركِينَ ِفي ن
َ َار َج َهنَّ َم َخ ِلدِينَ ِفي َها َٰٓ أ ْولَئِكَ ه ۡم ِ َ ِإ َّن ٱلَّذِينَ َكفَرواْ ِم ۡن أ َ ۡه ِل ۡٱل ِكت
Terjemahan:
Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik
akan masuk ke neraka Jahanam: mereka kekal di dalamnya, mereka itu
adalah seburuk-buruk makhluk.6
Ancaman yang disampaikan oleh Allah SWT baik ancaman dalam konteks
ketentuan hukum syar’i maupun ancaman-ancaman Allah SWT dalam ayat-ayat
Al-Quran, jika dianalisis menggunakan perspektif ilmu komunikasi maka
tergolong ke dalam salah satu bentuk komunikasi persuasif “fear arousing” yang
artinnya membangkitkan rasa takut kepada orang, sehingga menimbulkan
kesadaran pada diri manusia untuk melakukan kataatan kepada Allah dan Rasul-
Nya serta menjauhi segala larangan-Nya.
6
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 599
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan
dalam penulisan ataupun masih kurang sempurnanya isi makalah sehingga penulis
berharap kritikan dan masukan yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini. Terima kasih
10
11
DAFTAR PUSTAKA