Anda di halaman 1dari 12

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aliran klasik ada yaitu pada saat akhir tajun ke 18 dan diawal permulaan abad ke 19
dimana pada saat itu adalah sedang terjadinya masa revolusi industri. Pada saat itu yaitu awal
terdapatnya perkembangan ekonomi, disaat yang sama sedang merajalelanya sistem liberal
dimana menurut aliran klasik ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara
kemajuan teknologi dengan perkembangan jumlah penduduk. Awalnya kemajuan teknologi
berkembang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan dari penduduknya tetai seiring
berjalannya waktu yang terjadi adalah sebaliknya dimana perekonomian akan mengalami
kemacetan. Kemajuan teknologi awalnya disebabkan oleh adanya akumulasi kapital atau
dengan kata lain kemajuan teknologi tergantung pada pertumbuhan kapital.

Teori ekonomi klasik dikemukakan oleh beberapa pengamat aliran klasik yaitu
diantaranya seperti: 1. Adam smith, 2. David Ricardo, 3. Thomas Robert Malthus, 4. John
Struart Mill.

1.2 Rumusan Masalah

2.1. Bagaimana perkembangan teori ekonomi klasik ?

2.2. apa permasalahan dalam ekonomi klasik?

1.3 Tujuan

3.1. Untuk mengetahui tentang sejarah dari aliran klasik

3.2. Untuk mengetahui pendapat dari pengamat teori klasik

3.3 Untuk dapat mengetahui permasalahan pada ekonomi klasik

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Teori ekonomi klasik

Teori klasik atau yang biasa disebut dengan aliran klasik pertama kali muncul pada
akhir abad ke 18 dan pada awal permulaan abad ke 19. Secara banyak para ahli ekonomi
yang mengemukakan teori mereka pada sekitar abad tersebut yang dinamakan kaum klasik.
Ekonomi klasik secara umum dianggap sebagai aliran modern pertama dalam sejarah
pemikiran ekonomi. Pemikir dan pengembang utama aliran ini antara lain adalah Adam
Smith, Jean-Baptiste Say, David Ricardo, Thomas Malthus dan John Stuart Mill. Berikut
adalah isi teori dari beberapa ahli ekonomi teori klasik ;

1. Adam Smith ( 1729-1790)

Adam Smith merupakan Father Modern of Economics atau Bapak Ekonomi


Modern sebab bukunya merupakan buku pertama yang membahas permasalahan ekonomi
dengan lengkap dan sistematik.Aliran atau paham yang diciptakan oleh Adam Smith disebut
sebagai aliran atau mazab klasik atau mazhab liberal. Sekalipun Adam Smith digelari sebagai
Father of Modern Economics, tetapi istilah itu sendiri sebenarnya belum dikenal pada zaman
Smith. Istilah itu muncul pada abad XX baru- baru ini saja. Sebelumnya istilah yang dipakai
untuk ilmu ini adalah Political economy, yang menyatakan bahwa ekonomi merupakan
bagian dari politik ekonomi yang khusus berhubungan dengan hal- hal seperti pajak, utang
negara, perdagangan luar negeri dan masih banyak lagi yang diulas dalam buku tersebut.
Bidang yang disukai Smith adalah falsafah moral, sehingga mempengaruhi pola
pemikiran Smith pada saat itu. Sehingga buku yang ditulis pertama kali oleh Adam Smith
berhubungan dengan falsafah moral dengan judul The Theory of Moral Sentiments (
1759) berisi tentang masalah ekonomi berhubungan dengan masalah moral dalam kehidupan
masyarakat. Isi buku ini serta perkuliahan yang dilakukan pada Universitas Glasgow
merupakan sumber utama dalam penulisan buku An Inquary Into the Nature and Couses
of the Wealth of Nations. Buku ini merupakan tonggak sejarah perkembangan ilmu ekonomi
.Dalam buku tersebut Adam Smith menjelaskan teori –teori yang mendasari pokok- pokok
pemikirannya .

Berikut beberapa teori-teori yang mendasari pokok-pokok pemikirannya :


· Hakikat Manusia Serakah
Seorang pemikir – pemikir masa Yunani kuno bernama Plato mengatakan bahwa pada
hakekatnya manusia memilki sifat serakah. Pemikiran yang sama dilontarkan oleh Bernard
de Mandeville ( 1670 – 1733) dalam bukunya “ The Fable of the Boistis“ tahun 1714
mengatakan bahwa hakikat manusia rakus, egoistis, selalu mementingkan diri sendiri.
Menurut Mandeville sifat manusia yang rakus dan selalu mementingkan diri sendiri akan
memberi dampak social –ekonomi negative bagi masyarakat. Untuk menghindari dampak

Ekonomi Klasik Page 2


negative tersebut Mendeville menganjukan adanya campur tangan pemerintah dalam
perekonomian .
Menurut padangan Smith berbeda dengan Mandeville , sifat serakah dan egoisme
manusia, malahan menganggap sifat ini akan memicu pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan secara keseluruhan. Smith berpendapat bahwa sikap egoisme manusia ini tidak
akan mendatangkan kerugian dan merusak masyarakat sepanjang ada persaingan bebas. Tiap
orang menginginkan laba dalam jangka panjang , tidak akan pernah menaikkan harga di atas
tingkat harga pasar. Tindak tanduk manusia pada umunya didasarkan pada kepentingan diri
sendiri bukan belas kasihan dan juga bukan perikemanusiaan. Walaupun motif kepentingan
diri sendiri kurang begitu mulia tidak berarti kita harus menolak berbisnis dengan orang lain
karena hanya akan menghancurkan diri sendiri.
· Mekanisme Pasar Bebas
Adam Smith mendukung motto yaitu laissez faire – lasses passer, yaitu menghendaki
campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi minimum saja. Menurut Smith agar
pemerintah tidak terlalu jauh ikut campur tangan mengatur perekonomian.
Sehingga perekonomian berjalan dengan wajar tanpa campur tangan pemerintah, nanti akan
ada suatu tangan tak kentara ( invisible hand) yang akan membawa perekonomian kearah
keseimbangan. Jika banyak campur tangan pemerintah, justru pasar akan
mengalami distorsi, yang akan membawa perekonomian pada ketidakefisienan (
inefficiency) dan ketidakseimbangan.
Pernyataan Smith diatas , banyak terjadi di Indonesia pada tahun 1990-an. Pada tahun
itu banyak kesepakatan antara pemerintah dan pengusaha dalam bidang perdagangan dan
produksi dengan tujuan adalah memudahkan petani dan industri kecil lain dalam
memproduksi , memasarkan barang dan jasa dengan cara membuat peraturan perdagangan
disebut tata niaga. Tujuan awal tata niaga tadi untuk memudahkan proses produksi dan
pemasaran untuk petani dan pengrajin tetapi dengan adanya tata niaga tersebut
mengakibatkan kerugian pada masyarakat. Hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan
keinginan masyarakat , banyak tanaman yang dibakar karena over production , hasil produksi
tidak sesuai yang diharapkan berhubungan dengan kualitas produksi sehingga hasil produksi
dibuang, dibakar atau ada yang dijual dengan harga yang murah. Sehingga tata niaga tersebut
banyak ditentang oleh masyarakat , sehingga beransur-angsur tata niaga tersebut tidak ada.
Seiring berjalannya waktu Pandangan Smith kemudian ternyata telah menandai suatu
perubahan yang sangat revolusioner dalam perkembangan pemikiran ekonomi. Tugas
Negara untuk menjamin terciptanya kondisi di mana setiap orang
bebas bertindak melakukan yang terbaik bagi diri sendiri. Bagi penyokong pasar bebas,
tidak ada jasa yang bisa dibuat oleh seorang umat manusia, kecuali yang dapat membuat
dirinya lebih maju.

· Teori Nilai
Menurut Adam Smith , barang mempunyai dua nilai yaitu nilai guna barang ( value
in use) dan nilai tukar ( value of exchange) . Nilai tukar atau harga dari suatu barang
ditentukan oleh jumlah tenaga kerja ( labour) yang diperlukan dalam menghasilkan

Ekonomi Klasik Page 3


barang.Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam menghasilkan suatu barang diukur
berdasarkan pada tenaga kerja yang dicurahkan dalam menghasilkan barang tersebut , tidak
hanya diukur berdasarkan pada hari dan jam kerja tetapi juga ketrampilan yang dimiliki
karena setiap orang mempunyai ketrampilan yang berbeda. Untuk itu ia menggunakan “
harga “ tenaga kerja sebagai alat ukur, yaitu upah yang diterima dalam menghasilkan barang
tersebut. Tingkat upah sekaligus menentukan perbedaan ketrampilan tenaga.
Hubungan antara nilai guna dan nilai tukar, menurut Adam Smith suatu barang yang
mempunyai nilai guna yang tinggi kadang-kadang tidak mempunyai nilai tukar ( tidak bisa
ditukar dengan barang yang lain ), dan sebaliknya ada pula barang yang mempunyai nilai
tukar sangat tinggi, tetapi tidak begitu berfaedah dalam kehidupan. Contohnya adalah air dan
intan. Menurut Smith , tidak ada jenis barang yang lebih berguna daripada air.Tetapi dalam
kenyataan sehari-hari air sangat berguna dalam tadi tidak bisa ditukarkan dengan barang
yang lain. Intan dilain pihak, tidak begitu berguna dalam kehidupan bagi kehidupan, tetapi
dari sedikit intan bisa ditukarkan dengan sejumlah besar barang- barang lain yang jauh lebih
besar faedah (utility) nya.

· Pembagian Kerja
Produktifitas tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui pembagian kerja atau division of
labour.Pembagian kerja akan mendorong spesialisasi, di mana orang akan memilih
mengerjakan yang terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuannya masing-masing. Adanya
spesialisasi berarti setiap orang tidak perlu menghasilkan tiap barang yang dibutuhkan secara
sendiri-sendiri,tetapi menghasilkan satu jenis barang saja.Kelebihan barang akan
dipertukarkan dengan barang yang lainnya.
Dalam buku The Wealth of Nations , Adam smith mencontohkan pembagian kerja
pada perusahaan pembuatan peniti.Jika tidak ada spesialisasi, maka setiap tenaga kerja
mengerjakan pekerjaan secara utuh dari awal sampai akhir dikerjakan sendiri dengan
menghasilkan barang yang sama dalam suatu perusahaan maka output yang dihasilkan
relative kecil. Tetapi apabila terjadi pembagian kerja mulai dari meluruskan , memotong
kawat, meruncingkan kawat,, memasangkan kepala peniti maka hasil yang diperoleh lebih
banyak dari yang dikerjakan secara sendiri-sendiri. Pembagian kerja akan meningkatkan
produktifitas, sehingga meningkatkan hasil produksi, meningkatkan total produksi dan juga
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum.

· Teori Kuantitas Kapital


Menurut Adam Smith untuk meningkatkan kesejahteraan bisa dilakukan dengan cara
meningkatkan laba untuk mendapatkan laba yang banyak dengan cara melaksanakan kegiatan
investasi. Investasi diartikan sebagai pembelian barang-barang atau mesin-mesin untuk
memperlancar proses produksi sehingga produktifitas tenaga kerja mengalami peningkatan
.Peningkatan produktifitas akan meningkatkan produksi perusahaan. . Apabila perusahaan
melaksanakan hal yang sama maka output mengalami peningkatan dan kesejahteraan akan
naik pula. Adam Smith menganggap akumulasi capital bagi pembangunan ekonomi , maka
sistem ekonomi yang dianut sesuai dengan pemikiran adam smith sering disebut system
liberalisme atau kapitalisme atau Market Economie System.

Ekonomi Klasik Page 4


· Proses Pemupukan Modal
Smith menekankan, pemupukan modal harus dilakukan lebih dahulu daripada
pembagian kerja. Ia menulis: ”karena pemupukan stok dalam bentuk barang harus lebih dulu
dilakukan sebelum pembagian kerja, maka pekerjaan hanya dapat dibagi lebih lanjut secara
seimbang, jika stok lebih dulu diperbesar.” Seperti ahli ekonomi modern, Smith menganggap
pemupukan modal sebagai satu syarat mutlak bagi pembangunan ekonomi dengan demikian
permasalahan pembangunan ekonomi secara luas adalah kemampuan manusia untuk lebih
banyak menabung dan menanam modal.
Oleh karena itu cara yang paling cepat adalah menanamkan modal sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan penghasilan yang paling besar kepada seluruh penduduk agar
mereka sanggup menabung sebanyak-banyaknya. Dengan demikian tingkat investasi akan
ditentukan oleh tingkat tabungan dan tabungan yang sepenuhnya diinvestasikan.
Sebagaimana dikatakan Smith; bagian yang ditabung tiap tahun oleh seseorang dengan segera
dipergunakan sebagai modal. investasi dilakukan karena para pemilik modal mengharapkan
untung, dan harapan masa depan keuntungan bergantung pada iklim investasi pada hari ini
dan pada keuntungan nyata.

2. David Ricardo (1772-1823)

Ricardo dilahirkan dari keluarga orang Yahudi , ayahnya bernama Abraham Israel
Ricarado.Abraham merupakan penganut Yahudi Sephadic dari keturunan Spanyol-Portugal
yang menetap di Belanda setelah diusir dari Spanyol pada abad 15. ayahnya seorang pialang
sukses yang membangun sebuah dinasti keluarga. Dia pindah ke London pada tahun 1760, di
sanalah David Ricardo lahir . Pada usia 14 tahun , setelah belajar di sekolah yahudi
Amsterdam, Ricardo dipekerjakan oleh ayahnya di London Stock Exchange.
Ricardo sependapat dengan Smith bahwa labor memegang peran penting dalam
perekonomian. Ide yang berasal dari Smith kemudian dikembangkan menjadi teori harga
harga relative berdasarkan biaya produksi, di mana biaya labor menjadi unsure utama,
disamping biaya biaya capital. Kalau ada perbedaan Smith dengan Ricardo hanya dalam
penekanan, Smith lebih menekankan masalah kemakmuran bangsa dan pertumbuhan sedang
Ricardo lebih memperhatikan masalah pemerataan pendapatan di antara berbagai golongan
dalam masyarakat.
Asumsi teori Ricardo. Teori-teori Ricardian diasumsikan pada asumsi bahwa:
a) Seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja dalam pertanian
membantu menentukan distribusi industri;
b) “law of diminishing return”berlaku bagi tanah;
c) Persediaan tanah adalah tetap;
d) Permintaan akan tanah benar-benar inelastis;
e) Buruh dan modal adalah masukan yang bersifat variabel;
f) Keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu (given);
g) Seluruh buruh dibayar dengan upah yang cukup untuk hidup secara minimal;

Ekonomi Klasik Page 5


h) Harga penawaran buruh adalah tertentu dan tetap;
i) Permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal; dan bahwa baik
harga permintaan maupun penawaran buruh tidak tergantung pada produktivitas marginal
tenaga kerja.
j) Terdapat persaingan yang sempurna;
k) Pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan.
Berdasarkan asumsi tersebut, Ricardo membangun teorinya tentang saling hubungan
antara tiga kelompok dalam perekonomian yaitu tuan tanah, kapitalis dan buruh. Kepada
mereka inilah keseluruhan hasil tanah dibagi-bagikan. Selain itu Ricardo juga
mengungkapkan adanya keterbatasan faktor produksi tanah yang bersifat tetap sehingga akan
menghambat proses pertumbuhan ekonomi. Proses dari pertumbuhan ekonomi menurut
David Ricardo yang ada didalam buku Sadono Sukirno (2010) yaitu sebagai berikut:
· Pada permulaannya jumlah penduduk rendah dan kekayaan alam masih melimpah
sehingga para pengusaha memperoleh keuntungan yang tinggi, karena pembentukan modal
tergantung pada keuntungan maka laba yang tinggi tersebut akan diikuti dengan
pembentukan modal yang tinggi pula. Pada tahap ini maka akan terjadi kenaikan produksi
dan peningkatan permintaan tenaga kerja.
· Pada tahap yang kedua yaitu karena jumlah tenaga kerja dipekerjakan bertambah maka
upah akan ikut mengalami kenaikan dari sini akan mendorong pertumbuhan penduduk.
Apabila luas tanah tetap maka makin lama tanah tersebut digunakan maka semakin rendah
mutu dari tanah itu. Akibatnya, setiap tambahan hasil yang diciptakan oleh masing-masing
pekerja akan semakin berkurang, ddengan semakin terbatasnya jumlah tanah yang
dibutuhkan maka harga sewa lahan akan semakin tinggi. Hal ini akan mengurangi
keuntungan pengusaha yang menyebabkan pengusaha tersebut mengurangu pembentukan
modal dan menurunkan permintaan tenaga kerja yang berakibat pada turunnya tingkat upah.
· Pada tahapan ketiga yaitu ditandai dengan menurunnya tingkat upah dan pada akhirnya
akan berada pada tingkat minimal. Pada tingkatan ini perekonomian akan mencapai
stationary state. Pembentukan modal baru tidak akan terjadi lagi karena sewa tanah yang
sangat tinggi yang akan menyebabkan pengusaha tidak memperoleh keuntungan.

Dalam bukunya yang berjudul Principles Of Political Economy And Taxation (1817),
Ricardo mengungkapkan beberapa teori yaitu sebagai berikut:
a) Teori tentang nilai dan harga barang
b) Teori tentang distribusi pendapatan atas faktor-faktor produksi yang diuraikan dalam teori
upah, teori sewa tanah, teori bunga dan teori laba.
c) Teori tentang perdagangan internasional.
d) Teori tentang akumulasi dan pertumbuhan ekonomi.

3. Tomas Robert Malthus (1766-1834)

Thomas Robert Malthus merupakah pengikut aliran klasik yang pada


akhirnya melemahkan pandangan positif Adam Smith .Malthus dilahirkan pada tahun 1766.
Pada tahun 1784 Malthus masuk ke Universitas Cambridge , mengambil jurusan matematika

Ekonomi Klasik Page 6


dan bahasa ( dia menguasai lima bahasa).Setelah lulus pada tahun 1788 dia mengikuti Holy
Order dan menjadi pendeta untuk Gereja Inggris, yang mengsyaratkan hidup selibat.Malthus
meninggalkan statusnya sebagai pendeta setelah bekerja enam tahun , karena memutuskan
utnuk menikah pada tahun 1804 pada usia 38 tahun. Pada tahun 1805 , Malthus diangkat
menjadi professor sejarah modern dan ekonomi politik di perguruan tinggi yang baru, East
India College di Haileybury, yang didirikan utnuk mendidik pegawai sipil di East
India Company. Jadi Malthus memegang jabatan puncak sebagai di jurusan ilmu ekonomi
sanpai akhir hayatnya pada tahun 1934.
Dalam buku karya Malthus “ Essy on the Principle of Population “, banyak
dipengaruhi oleh pemikiran Smith. Buku tersebut berisi bahwa tanah sebagai salah satu
factor produksi yang tetap jumlahnya. Di dunia ini jumlah tanah relative tetap, kalaupun
pemakaian tanah untuk produksi pertanian bisa ditingkatkan, peningkatannya tidak akan
seberapa. Dalam banyak hal justru jumlah tanah untuk membangun perumahan, pabrik-
pabrik dan bangunan lain serta untuk pembuatan jalan.
Malthus juga mengamati perkembangan manusia. Perkembangan manusia jauh lebih
cepat dibandingkan dengan produksi hasil-hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Karena perkembangan jumlah manusia jauh lebih cepat dibandingkan dengan
pertumbuhan hasil-hasil pertanian, maka Malthus meramalkan bahwa suatu ketika akan
terdasi mala petaka (disaster) yang akan menimpa umat manusia. Berbagai masalah dalam
masyarakat akan timbul sebagai akibat adanya tekanan penduduk tersebut, yang pada
gilirannya menyebabkan tekanan berkelanjutan terhadap standar hidup manusia, baik dalam
artian ruang maupun output.
Menurut Malthus proses pembangunan adalah suatu proses naik turunnya aktivitas
ekonomi lebih daripada sekedar lancar-tidaknya aktivitas ekonomi. Malthus menitikkan
perhatian pada “perkembangan kesejahteraan”suatu Negara yaitu pembangunan ekonomi
yang dapat dicapai dengan meningkatkan kesejahteraan suatu Negara. Yang dapat dicapai
yaitu sebagai berikut:
1. Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pada bukunya principles of political economy, Malthus lebih realitas dalam menganalisa
pertumbuhan penduduk dalam kaitannya dengan pembangunan ekonomi dibandingkan pada
bukunya essay of population. Menurut Malthus pertumbuhan penduduk saja tidak cukup
untuk berlangsungnya pembangunan ekonomi. Malahan, pertumbuhan penduduk adalah
akibat dari proses pembangunan.
2. Peranan produksi dan distribusi
Malthus menganggap produksi dan distribusi sebagai “dua unsur utama kesejahteraan”.jika
keduanya dikombinasikan pada proporsi yang benar, ia akan dapat meningkatkan
kesejahteraan suatu Negara dalam waktu singkat.
3. Faktor-faktor dalam pembangunan ekonomi
Malthus mendefinisikan problem pembangunan ekonomi sebagai sesuatu yang menjelaskan
perbedaan antara gross national product potensial (kemampuan menghasilkan kekayaan) dan
gross national product actual (kekayaan actual).

Ekonomi Klasik Page 7


4. John Struart Mill (1806-1873)
Inti pada teori pembangunan dari John Struart Mill ini sependapat dengan Adam
smith, bahwa spesialisasi atau pembagian kerja akan mempertinggi keahlian pekerja,
memperbaiki organisasi produksi dan mendorong dilakukannya inovasi sehingga akan
mempertinggi tingkat produktivitas dan mempelancar pembangunan ekonomi. Suatu
spesialisasi luas ini dibatasi oleh luas pasar.
Mengenai pandangan penduduk sama dengan Ricardo yaitu penduduk akan semakin
meningkat terus, luas tanah tetap sehingga berlaku hukum hasil lebih yang semakin
berkurang yang selanjutnya mengakibatkan keadaan statinary state. Sumbangan yang penting
dari Mill dalam pembangunan ekonomi ini adalah mengenai faktor-faktor non ekonomi yang
tidak sedikit peranannya dalam pembangunan ekonomi. Faktor-faktor non ekonomi tersebut
antara lain :
1. Kepercayaan masyarakat.
2. Kebiasan-kebiasaan berpikir masyarakat.
3. Adat istiadat.
4. Corak institusi-institusi dalam masyarakat.
Mill berpendapat bahwa faktor-faktor tersebut merupakan faktor-faktor yang penting
yang menyebabkan ketiadaan pembangunan ekonomi di Asia. Di samping itu tingkat
pengetahuan masyarakat akan mempengaruhi pembangunan ekonomi, sebab tingkat
pengetahuan ini akan menentukan tingkat kemajuan industri yang dapat dicapai.
Mill menganggap pembangunan ekonomi sebagai fungsi dari tanah, tenaga kerja dan
modal. Peningkatan kesejahteraan hanya mungkin bila tanah dan modal mampu
meningkatkan produksi lebih cepat dibandingkan angkatan kerja.
Pengendalian pertambahan penduduk
Mill percaya pada teori yang dikemukakan oleh Malthus, bahwa pembatasan penduduk
merupakan hal yang penting untuk memperbaiki kondisi kelas pekerja sehingga mereka dapat
menikmati hasil kemajuan teknologi dan akumulasi modal.
Menurut Mill, laju akumulasi modal tergantung pada 2 hal, yaitu : Jumlah dana yang
dapat menghasilkan tabungan dan Kuatnya kecenderungan untuk menabung. Modal adalah
hasil dari tabungan dan tabungan berasal dari penghematan konsumsi saat ini demi
kepentingan konsumsi di masa yang akan dating.
Menurut Mill pembangunan ekonomi tergantung pada dua hal, yaitu :
1. Perbaikan dalam tingkat pengetahuan masyarakat, dan
2. Perbaikan untuk menghapus penghambat-penghambat dalam pembangunan
ekonomi yang diciptakan oleh manusia.
Oleh karena itu Mill menekankan pada pentingnya pendidikan ini sebab dengan
pendidikan dapat mempertinggi pengetahuan tehnis masyarakat dan mempertinggi
pengetahuan umum masyarakat, pendidikan dapat juga menciptakan pandangan-pandangan
dan kebiasaan yang lebih modern.

Ekonomi Klasik Page 8


Teori klasik secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Kebijakan Pasar Bebas.

Para ahli ekonomi meyakini adanya perekonomian persaingan sempurna – Pasar


bebas yang secara otomatis bebas dari segala campur tangan pemerintah . Yang akan
memaksimumkan pendapatan nasional

b. Memupuk Modal, Kunci ke Arah Kemajuan

Semua kaum klasik memandang pemupukan modal sebagai kunci kemajuan. Karena
itu mereka menekankan betapa penting arti tabungan dalam jumlah besar. Hanya pemilik
modal dan pemilik tanah yang mampu untuk menabung, kata mereka . kelas pekerja tidak
mampu menabung kerena mereka hanya menerima upah yang besar sama dengan tingkat
kebutuhan hidup minimal.

c. Keuntungan, Rangsang bagi Investasi

Menurut kaum klasik, keuntungan merangsang investasi. Semakin besar keuntungan,


semakin besar pula akumulasi modal dan investasi.

d. Keuntungan Cenderung Menurun

Keuntungan tidak akan naik secara terus – menerus, namun cenderung menurun
apabila persaingan untuk menghimpun modal antar kapitalis meningkat .

Menurut Adam Smith naiknya upah sebagai akibat dari persaingan antar kaum
kapitalis. Sedangkan upah dan harga sewa naik berdasarkan harga kebutuhan pokok.
Sedangkan, menurut Ricardo Keuntungan akan menurun.

e. Keadaan Stationer

Semua ahli teori klasik meramalkan timbulnya keadaan stationer pada akhir proses
pemupukan modal. Sekali keuntungan mulai menurun, proses ini akan berlangsung terus
sampai keuntungan menjadi nol. Pertumbuhan penduduk dan pemupukan modal terhenti, dan
tingkat upah mencapai tingkat kebutuhan hidup minimal.

Malthus menunjukan adanya korelasi khusus antara pertumbuhan penduduk dan


persediaan makanan. Menurut Malthus, jika pertumbuhan penduduk di biarkan tak terkendali,
maka ia akan melampaui pertumbuhan modal dan juga sarana bagi kebutuhan hidup. Ricardo
dan Malthus melihat pertumbuhan penduduk dan kemerosotan pertumbuhan modal sebagai
akibat bekerjanya hukum. “ Hasil yang semakin menurun” ., sebagai peghalang akhir
pembangunan ekonomi.”

Ekonomi Klasik Page 9


2.2 Masalah Ekonomi Klasik

menurut teori ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi dapat digolongkan menjadi tiga
permasalahan utama:

a. Masalah Produksi

Agar dapat memenuhi kebutuhan manusia, maka barang dan jasa harus tersedia. Demi
memenuhi hal ini, produsen harus mengetahui barang dan jasa apa saja yang dibutuhkan
masyarakat.

b. Masalah Distribusi

Masalah lain adalah bagaimana produk bisa terdistribusi secara baik hingga sampai ke
tangan konsumen.

c. Masalah Ekonomi

Setelah barang dan jasa sampai di konsumen, permasalahan selanjutnya


adalah; apakah barang tersebut akan dikonsumsi atau malah terbuang sia-sia karena
tidak harganya tidak terjangkau. Ini juga menjadi permasalahan lain yang harus bisa
dijawab oleh produsen selaku pembuat produk. Di sisi lain, sebagai konsumen, kita harus bisa
meningkatkan pendapatan supaya dapat menjangkau produk yang kita inginkan.

Ekonomi Klasik Page 10


BAB III

3.1 Kesimpulan
Teori Adam smith memberikan sumbangan yang besar dalam menunjukkan
bagaimana pertumbuhan ekonomi terjadi serta faktor – faktor dan kebijaksanaan apa yang
menghambatnya, khusus dalam kaitannya dengan petani, pedagang, dan produsen, Adam
smith ini menunjukkan arti penting menabung dan menanam modal serta pentingnya proses
pertumbuhan yang berimbang, begitupun halnya dengan teori para pakar lainnya seperti
Robert Malthus, David Ricardo, dan John Stuart Mill
Asas pengaturan kehidupan perekonomian di dasarkan pada mekanisme pasar. Teori
harga merupakan bagian sentral dari mazhab klasik, dan mengajarkan bahwa proses produksi
dan pembagian pendapatan ditentukan oleh mekanisme pasar. Dengan melalui mekanisme
permintaan dan penawaran itu akan menuju kepada suatu keseimbangan. Jadi dalam susunan
kehidupan ekonomi yang didasarkan atas milik perseorangan, inisiatif, dan perusahaan orang
perorangan. Ruang lingkup pemikiran ekonomi klasik meliputi pendekatan alamiah,
mengkritik pemikiran ekonomi sebelumnya dan kebebasan individulah yang menjadi inti
pengembangan kekayaan bangsa. Dan permasalahan yang di hadapi pada masa ekonomi
klasik yaitu masalaha produksi,distribusi dan ekonomi.

Ekonomi Klasik Page 11


DAFTAR ISI

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_klasik di unduh pada 24 September 2019

https://www.scribd.com/ di unduh pada 24 September 2019


http://www.ekonomikontekstual.com/2014/04/teori-pertumbuhan-ekonomi-menurut-paham-
aliran-klasik.html di unduh pada 24 September 2019

http://www.ilmuekonomi.net/2016/02/teori-pertumbuhan-dan-pembangunan.html di unduh
pada 24 September 2019

https://blog.ruangguru.com/masalah-pokok-ekonomi-klasik-dan-modern di unduh pada 24


September 2019

https://www.anugerahdino.com/2014/11/permasalahan-ekonomi-klasik-dan-modern.html di
unduh pada 24 September 2019

Ekonomi Klasik Page 12

Anda mungkin juga menyukai