Anda di halaman 1dari 2

Teori Malthus tentang Kependudukan dan Pangan

Pada abad ke 18 Thomas Robert Maltus mengemukaan teori yang menjelaskan bahwa
pertumbuhan penduduk akan lebih cepat dari pada pangan itu sendiri, yang dikenal dengan
teori Malthus. Dan kemudian malthus membukukan teorinya yang populer dengan nama “The
Principle of Population pada tahun 1798”.
Dua hal pokok dari buku tersebut adalah:
1. Sumber daya pangan merupakan suatu keharusan bagi manusia untuk
melangsungkan hidup.
2. Hubungan antara laki laki dan perempuan akan selalu ada, sebagai upaya untuk
melanjutka keturunan.
Malthus mengemukakan bahwa pertumbuhan penduduk lebih besar daripada pangan
yang suatu saat akibatnya akan terjadi perbedaan yang besar antara penduduk dengan bahan
makanan. Dalil yang dikemukakan malthus yaitu jumlah penduduk cenderung untuk meningkat
secara geometris deret ukur seperti 2 4 6 8 dan seterusnya, Sedangkan kebutuhan hidup riil
dapat meningkat secara aritmatika deret hitung seperti 1 2 3 4 5 dan seterusnya. Maka
menurut malthus perlu dilakukan pengekangan untuk mengantisipasi akibatnnya yaitu dengan
pengekangan hakiki (pangan), dan pengekangan segera yaitu dalam bentuk preventive check
dan positive check.
a. Preventive check
Yaitu pengurangan jumlah penduduk melalui penekaanan kelahiran. Preventive
check dibagi 2 yaitu :
1. Moral restraint (pengekangan diri dari nafsu seksual) dan
2. Vice (pengurangan kelahiran)
b. Positive check
Yaitu pengurangan penduduk dengan proses kematian. Positive check dibagi
menjadi 2 yaitu:
1. Vice ( kejahatan) yaitu pengurangan jumlah penduduk dengan membunuh anak
anak, orang cacat , dan orang tua.
2. Misery (kemelaratan) yaitu penguranga jumlah penduduk melalui sebuah
keadaan seperti bencana,wabah, dan kelaparan.
Menurut Malthus moral restraint merupakan pembatasan kelahiran yang paling
penting, sedangkan penggunaan alat konstrasepsi belum dapat diterimanya.
Dan akirnya anggapan dan teori yang dikemukakan oleh Malthus tersebut memunculkan
beberapa kritik. Seperti, Malthus terlalu menekankan terbatasnya persediaan tanah, tetapi ia
tidak menyangka akan ada keuntungan besar dari kemajuan transpor yang dikombinasikan
dengan pembukaan tanah pertanian baru di Amerika Serikat, Australia dan tempat-tempat
lainnya, dalam kondisi yang menguntungkan hewan dan tanaman dapat meningkat menurut
deret ukur.Maltus tidak memperhitungkan bahwa teknologi juga dapat maju dengan pesat.
dengan adanya peningkatan metode-metode pertanian seperti Penggunaan pupuk dan bibit
unggul, lebih banyak maka dapat menaikan produktivitas.
Malthus tidak mempertimbangkan kontrol fertilitas bagi pasangan pasangan yang
sudah menikah. pada tahun 1822 Francis place, menganjurkan pembatasan kelahiran setelah
perkawinan. Malthus tidak memperhitungkan bahwa fertilitas dapat menurun Apabila terjadi
perkembangan ekonomi dan naiknya standar hidup penduduk.

Anda mungkin juga menyukai