TERHADAP LINGKUNGAN
1
DAMPAK TAMBANG BATUBARA ILEGAL TERHADAP
LINGKUNGAN
ABSTRAK
The legal problems in this paper are the impact of mining activities that
continue to become uncontrolled which gives rise to various harmful
effects for the community and life near the mine. Humans, especially
those related to economic, social and cultural rights, are certainly very
in touch with the consequences of this coal mining. Because human
rights include aspects of the right to live and have a good, secure and
healthy life which is the right to a good and healthy environment as
regulated in the 1945 Constitution.
Keywords: Problems, Mining, Human Rights, Economy
2
PENDAHULUAN
3
Pertambangan (IUP). Dengan izin ini, kegiatan penambangan bisa
berjalan normal. Melalui kegiatan tersebut, masyarakat menjadi
sejahtera lahir dan batin.
Realita nya, kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh warga
jarang mendapat perhatian pemerintah khususnya pemerintah daerah,
sehingga banyak warga yang melakukan kegiatan penambangan liar
(Illegal Mining), penambangan liar sangat merugikan masyarakat,
pemerintah bahkan lingkungan hidup di sekitar area penambangan.
dalam pelaksanaan Illegal Mining tersebut berlaku hukum rimba,
artinya siapa yang kuat, maka dialah yang menguasai sumur-sumur
galian tambang yang telah digali oleh orang lain. Apabila hal itu
dibiarkan, maka akan menimbulkan persoalan kerugian yang cukup
besar, baik bagi masyarakat maupun pemerintah daerah (Salim
Hs,2012).
Hukum Pidana Penambangan ilegal tercantum dalam Undang-
undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan mineral dan
batubara. menurut Keputusan UU No. 4 Tahun 2009 mengatur bahwa
setiap perusahaan pertambangan dapat melakukan usaha jika memiliki
Izin Usaha Pertambangan (IUR), Izin Usaha Pertambangan Rakyat (IPR)
atau Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Mengenai syarat-syarat
pelaksanaan kegiatan usaha, Pasal 136 UU No. 136. Keputusan No. 4
Tahun 2009 mewajibkan pengusaha pertambangan pemegang IUP atau
IUPK untuk terlebih dahulu menyelesaikan hak atas tanah dengan
pemegang hak, dan dilanjutkan secara bertahap sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, sesuai dengan kebutuhan lahan nya.
Dampak lingkungan dari operasi pertambangan dan pertambangan
illegal Memang ada banyak jenis dan bentuknya, antara lain: Industri
pertambangan dapat mengubah kondisi tanah dalam waktu singkat,yang
dapat mengubah keseimbangan ekosistem di lingkungan sekitarnya.
Dalam al-Qur’an juga sangat jelas perintah dan larangan Allah swt
kepada manusia agar tidak melakukan tindakan kejahatan yang akan
menimbulkan kerusakan sebagaimana Allah swt berfirman dalam Q.S
Ar-Rum/30:41 “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan
kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang benar)” .Melihat masalah penambangan
liar (Illegal Mining) itu penulis merasa perlu untuk mengkaji masalah
ini lebih dalam dan dapat memaparkannya dalam bentuk makalah yang
berjudul DAMPAK TAMBANG ILEGAL TERHADAP LINGKUNGAN
KALIMANTAN SELATAN.
Berdasarkan Latar belakang masalah yang sudah
diuraikan,Penukis dapat merumuskan permasalahan yaitu Bagaimana
dampak Kegiatan Pertambangan khusus nya Tambang Illegal terhadap
lingkungan di daerah Kalimantan Selatan.Dan Apakah ada kendala dan
4
kebijakan pemerintah dalam penendalian kerusakan Lingkungan yang
disebabkan oleh aktivitas pertambangan ini.Ada pula Tujuan penelitian
ini dilakukan adalah untuk Mengetahui dampak berkenaan dengan
Aktivitas Pertambangan di Kalimantan selatan dan mengetahui bahaya
Tambang illegal bagi Lingkungan sekitar.
PEMBAHASAN
1. Tambang Batubara
5
berupa batubara yang bermanfaat sebagai pengganti bahan bakar
minyak.
Wilayah Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki
sumber daya alam yang sangat melimpah. Salah satunya adalah potensi
sumber daya alam mineral yaitu batubara yang merupakan bahan galian
golongan C sesuai ketentuan UU No. 4 tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara. Pertumbuhan produksi batubara
sepanjang tahun 2008-2012 sebesar 13% per tahun, dengan rata-rata
produksi sekitar 200 juta ton setiap tahunnya. Untuk penggunaan
batubara didalam negeri lebih dominan digunakan untuk sektor
ketenagalistrikan, selebihnya digunakan untuk industri semen, tekstil,
pupuk, metalurgi dan lainnya. Produksi batubara yang selalu meningkat
dari tahun ke tahun menjadikan batubara sebagai komoditi utama dalam
subsektor pertambangan umum serta menempati posisi vital dan
merupakan salah satu sumber energi primer bagi dunia industri
Indonesia. (Dirjen Mineral dan Batubara, 2013)
Dan Kalimantan Selatan adalah produsen batubara terbesar kedua
di Pulau Kalimantan setelah Provinsi Kalimantan Timur. Pada tahun
2013 total produksi bahan tambang Provinsi Kalimantan Selatan
mencapai 163.815.779,23mt.Potensi sumber daya alam,tambang
batubara, yang terdapat di Kalimantan Selatan cukup besar dengan
kualitas yang baik, serta keberadaannya hampir menyebar di seluruh
kabupaten (Banjar, Tanah Laut, Kotabaru, Tanah Bumbu, HST, HSU,
HSS, Tapin, dan Tanjung (Tabalong). Berdasarkan data dari Indonesian
Coal Mining Association pada tahun 2001, stock cadangan batubara
Kalimantan Selatan yang terukur adalah sekitar 2,430 milyar ton, dan
yang terindikasi sekitar 4,101 milyar ton. Sehingga paling tidak,
sampai saat ini, terdapat cadangan batubara yang sudah ditemukan
sebesar 6,529 milyar ton. Pemanfaatan sumber daya alam batubara di
Kalimantan Selatan, saat ini,Dilakukan secara resmi (legal), dijalankan
oleh beberapa perusahaan besar, menengah, dan skala kecil (koperasi)
serta perorangan. Karena pembukaan pasar batubara dalam beberapa
tahun terakhir Pasar domestik dan luar negeri yang luas menjadi ramai
dan membuat kegiatan penambangan batubara Kalsel terus meningkat,
Pengusahaan pertambangan batubara tersebut, terdiri dari perusahaan
pemegang izin PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Batubara) dan perusahaan atau koperasi pemegang izin KP (Kuasa
Pertambangan), pengelola pelabuhan, para pedagang (trader), dan
eksportir. Tetapi,ada juga terdapat pertambangan batubara ilegal, yang
aktivitasnya, sampai saat ini, semakin marak dan semakin menambah
carutmarutnya pengelolaan sumberdaya alam tambang batubara di
Kalimantan Selatan dan sekitarnya.
6
2. Tambang Ilegal
7
sebagai contoh Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor
1 Tahun 2004 yang sengaja ditujukan untuk melindungi Hutan lindung
dari segala aktivitas pertambangan tidak berpengaruh secara signifikan,
Beberapa kebijakan Pemerintah justru memperbolehkan penggunaan
hutan lindung dan hutan produksi sebagai lokasi pertambangan.
PENUTUP
Kesimpulan
8
Pertambangan Batubara memiliki sisi negatif karena kegiatan ini
beresiko terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup,Khusus
nya Pertambangan Batubara yang memikiki status Illegal karena Jenis
pertambangan ini tidak mengikuti segala kebijakan perizinan dan
konsekuensi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah yang betujuan
melindungi lingkungan hidup dari dampak buruk Pertambangan
batubara.Pertambangan Batubara akan sangat berdampak terhadap
Lingkungan hidup jika dijalankan dengan bebas tidak mengikuti
ketentuan perizinan yang sudah ditetapkan,seperti contoh menjalankan
aktivitas pertambangan di Kawasan hutan lindung yang banyak terjadi
di daerah Kalimantan Selatan.
Saran
9
Daftar Pustaka
10