Disusun Oleh :
Ita Sari (19410003)
Ari Sandi (20410010)
Martino Mahmudin (21
Marni (20410003)
Fitri Rahmawati (19410008)
Aslan Hidayat Duwi (20410006)
Alfitra (2041000
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT kami ucapkan atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan penelitian biologi umum yang berjudul “Pengenalan
Alat-alat Klimatologi” tepat pada waktunya. Tidak lupa pula sholawat serta
salam kami sampaikan kepada junjungan alam kita Nabi Besar Muhammad ﷺ
yang telah memberi pedoman Al-Qur’an dan sunnah kepada kita semua untuk
keselamatan di dunia ini.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
laporan ini. Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya. Hal
ini disebabkan oleh keterbatasan ilmu, wawasan dan pengetahuan yang kami
miliki. Namun dengan keyakinan dan berkat bantuan serta dorongan dari berbagai
pihak, Akhirnya laporan ini dapat kami selesaikan.
Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca dan bagi kami sendiri.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat ................................................................................ 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Klimatologi berasal dari bahasa Yunani yakni klima yang mempunyai arti
tempat,zona, wilayah. Atau pun juga dapat diartikan sebagai klima ialah
kemiringan (slope) planet bumi yang berhubungan dengan lintang tempat ataupun
juga kemiringan khayal dari bumi. Dan juga logos yang mempunyai arti ilmu
ataupun mempelajari. Secara harfiah klimatologi ini bisa atau dapat kita artikan
sebagai ilmu yang mana membahas mengenai sifat iklim di suatu tempat, baik
iklim di Indonesia, ataupun juga di seluruh dunia serta juga hubungannya itu
dengan aktivitas manusia. Klimatologi ini merupakan cabang yang berasal dari
ilmu atmosfer. Klimatologi pun juga bisa diartikan ialah sebagai ilmu yang
mencari gambaran serta juga penjelasan mengapa iklim juga cuaca di segala
macam tempat dibumi itu berbeda, serta seperti apa hubungan antara iklim itu
dengan kehidupan manusia sehari-hari. Klimatologi ini merupakan salah satu dari
beberapa cabang ilmu geografi yang sering disejajarkan dengan meteorologi
disebabkan karena mempunyai kesamaan, tetapi keduanya ini memiliki perbedaan
mendasar pada kajiannya, meteorologi fokus mengkaji pada proses di atmosfer
tetapi klimatologi inilebih mengkaji hasil akhir dari sebuah proses pada atmosfer.
Hubungan antara klimatologi dengan perikanan adalah data yang ada pada
klimatologi seperti suhu, cuaca, gelombang, lama penyinaran dan udara itu sangat
mempengaruhi usaha budidaya perikanan, serta akan berdampak secara langsung
pada tingkat produktivitas dari suatu perairan dan tingkat pertumbuhan dan biota
yang dibudidayakan.
B. Tujuan dan Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahuhi tugas-tugas BMKG.
2. Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat apa saja yang ada di BMKG.
3. mahasiswa dapat mengetahui fungsi alat- alat apa saja yang ada di BMKG.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Meteorologi berasal dari dua kata yang mempunyai makna /arti yaitu
Meteoros yang berarti benda yang ada di dalam udara dan Logos yang berarti
ilmu/kajian. jadi Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari proses fisis dan
gejala cuaca yang terjadi di lapisan atmosfer (troposfer). Sedangkan Klimatologi
berasal dari kata klima yang berarti kemiringan bum (lintang tempat) dan logos
yang berarti ilmu jadi klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan
penjelasan sifat iklim, mengapa berbeda, keterkaitan degan aktivitas manusia
Menurut Ariffin dkk (2010) klimatologi (disebut juga ilmu iklim) adalah
ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata cuaca yang terjadi pada suatu wilayah
daam kurunwaktu yang lama. Perubahan nilai unsur-unsur cuaca dalam jangka
panjang di suatutempat merupakan definisi dari iklim. Cuaca merupakan nilai
sesaat dari atmosfer serta perubahan dalam jangka pendek atau kurang dari dua
puluh empat jam di suatu tempattertentu (Handoko, 1993 dalam Hermawan,
2009).
2
bergerak (bahan cair, udara) dan Radiasi Adalah proses penerusan energi matahari
melalui bahan transparansi (udara).
Proses. pemindahan gelombang energi dengan gelombang elektromagnetik
Insolasi-insolation (incomíng solar radiation) Adalah Energi yang datang dari
matahari yang sampai ke permukaan bumi. Terdiri atas sinar yang tersusun
berbagai macam panjang gelombang. Jika Lebih panjang dari sinar yang tampak
adalah infra merah Jika Lebih pendek dari sinar yang tampak adalah ultraviolet:
Macam-macam sinar tampak/spektrum radiasi yaitu Merah, Jingga, Kuning,
Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Warna-wama tersebut akan terlihat bila energi
matahari menembus titik-titik hujan
2. Lama penyinaran
Energi matahari ialah penyebab utama semua kegiatan perubahan maupun
pergerakan di atmosfer. Oleh karena itu, penyebaran energi radiasi matahari di
permukaan bumi merupakan faktor pengendali cuaca dan iklim yang terpenting.
Radiasi matahari yang sampai ke bumi tidak seluruhnya dapat diserap oleh
permukaan bumi, yaitu sekitar 50% saja, 20% diserap oleh atmosfer dan sisanya
sekitar 30% dipantulkan kembali, namun hal tersebut tergantung pada kondisi
atmosfer pada saat tersebut. Lama penyinaran ialah lamanya matahari bersinar
cerah pada permukaan bumi, yang dihitung mulai dari matahari terbit hingga
terbenam, dan ditulis dalam satuan jam sampai nilai persepuluhan atau sering
ditulis dalam satuan persen terhadap panjang hari maksimum (Ariffin dkk, 2010)
3. Suhu
Temperatur adalah suatu ukuran untuk tingkat panas suatu benda. Suhu
suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan benda tersebut untuk
mentransfer panas atau menerima panas, dari benda satu ke benda yang lain.
Distribusi suhu didalam atmosfer sangat bergantung terutama pada keadaan
radiasi matahari, oleh sebab itu suhu udara selalu mengalami perubahan.
Temperatur udara permukaan bumi merupakan salah satu unsur penting
yang diamati oleh pengamat cuaca. Pada pengukuran meteorologi yang dimaksud
dengan suhu udara permukaan adalah suhu udara pada ketinggian 1.25 sampai
dengan 2 meter dari permukaan tanah. Semakin tinggi suatu ketinggian dari
3
permukaan laut, tekanan udaranya semakin berkurang, karena jumlah molekul dan
atom yang ada di atasnya berkurang (Fadholi, 2013)
4. Kelembaban
Udara Kelembaban nisbi ialah nilai nisbah antara uap air yang terkandung
dan daya kandung maksimum uap air di udara pada suatu suhu dan tekanan
tertentu, yang dinyatakan dalam persen. Kelembapan udara dalam pengamatan
klimatologi dinyatakan sebagai kelembapan nisbi atau RH ( Relative humadity)
(Ariffin dkk, 2010).
5. Tekanan udara
Tekanan menggambarkan gaya persatuan luas pada suatu ketinggian
tertentu.Tekanan udara merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan
menentukan kerapatan udara selain dari pada suhu udara (Fadholi, 2013).
6. Angin
Angin merupakan udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan di
permukaan bumi. Angin bergerak dari suatu daerah yang memiliki tekanan tinggi
kedaerah yang memiliki tekanan tinggi ke daerah yang memiliki tekanan yang
lebih rendah. Angin terjadi akibat adanya perbedaan penerimaan radiasi surya,
sehingga mengakibatkan perbedaan suhu udara. Perbedaan suhu menyebabkan
perbedaan tekanan yang akhirnya menimbulkan gerakan udara (Habibie dkk,
2011).
Arah angin adalah arah darimana angin berhembus atau darimana arus
angina datang dan dinyatakan dalam derajat yang ditentukan dengan arah
perputaran jarum jam dan dimulai dari titik utara bumi dengan kata lain sesuai
dengan titik kompas.Arus angin diberi nama dengan arah darimana angin tersebut
bertiup, misalnya angina yang berhembus dari utara maka angin utara.
Kecepatan angin adalah kecepatan dari menjalarnya arus angin dan
dinyatakan dalam knot atau kilometer per jam maupun dalam meter per detik
(Soepakat, 1994 dalam Fadholi, 2013).
7. Awan
Tetes awan terbentuk pada aerosol yang berfungsi sebagai inti kondensasi
atauinti pengembunan. Kecepatan pembentukan tetes tersebut ditentukan oleh
4
banyaknya inti kondensasi. Proses dimana tetes air dari fasa uap terbentuk pada
inti kondensasi disebut pengintian heterogen. Pembentukan tetes air dari fasa uap
dalam suatu lingkungan murni yang memerlukan kondisi sangat jenuh (super
saturation) disebut pengintian homogen. Pengintian homogen yaitu pembekuan
pada air murni hanyaakan terjadi pada suhu dibawah -40 C. Akan tetapi dengan
keberadaan aerosol sebagai inti kondensasi maka pembekuan dapat terjadi pada
suhu hanya beberapa derajat dibawah 0 C. Inti kondensasi adalah partikel padat
atau cair yang dapat berupa debu,asap, belerang dioksida, garam laut (NaCl) atau
benda mikroskopik lainnya yang bersifat higroskopis, dengan ukuran 0,001-10
mikrometer (BMKG, 2012)
8. Curah Hujan
Curah hujan didefinisikan sebagai tinggi air hujan (dalam mm) yang
diterima di permukaan sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi dan
peresapan atau perembesan ke dalam tanah. Jumlah hari hujan dibatasi oleh
jumlah hari dengan tinggi curah hujan 0,5 mm atau lebih. Jumlah hari hujan dapat
dinyatakan per minggu, dekade, bulan, tahun atau satu periode tanam sedangkan
jumlah curah hujan dicatat dalam inci atau milimeter (1 inci = 25,4 mm). Jumlah
curah hujan 1 mm, menunjukkan tinggi air hujan yang menutupi permukaan bumi
1 mm, jika air tersebut tidak meresap ke dalam tanah atau menguap ke atmosfer
(Handoko,1993 dalam Hermawan, 2009).
9. Evaporasi
Evaporasi merupakan proses perubahan dari bentuk cairan menjadi uap air
keatmosfer, baik yang terjadi pada permukaan daratan, perairan maupun vegetasi.
Evapotranspirasi ialah gabungan dari proses evaporasi dan transpirasi yang sering
terjadi pada tumbuhan bervegetasi. Proses evaporasi memerlukan sejumlah energi.
Energi yang digunakan untuk menguapkan air sekitar 580 cal.g-1. Sehingga untuk
menguapkan air yang banyak, maka diperlukan ketersediaan energi yang cukup.
Apabila tanaman membutuhkan air sebesar X g, berarti ET yang terjadi sebesar X,
sehingga energi yang diperlkan untuk ET sebesar X ialah : X g x 580 cal = 580X
calg-1 (Ariffin dkk, 2010).
5
2.3 Dinamika Unsur Cuaca dan Iklim
6
5. Ketinggian Tempat
Perbedaan suhu udara di daerah dataran rendah dengan daerah dataran tinggi
atau pegunungan tentu pernah kita rasakan. Suhu udara di daerah dataran rendah
lebih tinggi dari pada di daerah dataran tinggi atau pegunungan. Keadaan tersebut
sesuai dengan karakteristik atmosfer, terutama pada lapisan troposfer, yaitu setiap
kenaikan100 meter suhu udaranya turun 0,5 °C (Surakusuma, 2017).
2.4 Kelembapan Udara dan Curah Hujan
Kelembaban nisbi ialah nilai nisbah antara uap air yang terkandung dan daya
kandung maksimum uap air di udara pada suatu suhu dan tekanan tertentu, yang
dinyatakan dalam persen. Kelembapan udara dalam pengamatan klimatologi
dinyatakan sebagai kelembapan nisbi atau RH ( Relative humadity ).
Terdapat empat macam dasar cara pengukuran kelembapan nisbi udara :
1. Metode thermodinamik. Alat pengukuran menggunakan psikometer.
2. Metode berdasarkan perubahan ukuran atau dimensi bahan higroskopik. Alat
pengukurnya dinamakan hygrometer
3. Metode perubahan nilai suatu listrik. Metode ini memanfaatkan pengaruh
banyaknya kandungan air dalam suatu bahan terhadap sifat kelistrikannya,
misalnya konduktivitas atau ketahanan listriknya.
4. Metode kondensasi. Kondensasi pada suatu permukaan benda terjadi pada
suhu sama atau lebih rendah dari titik embun udara yang menyentuhnya.
Besarnya tekanan uap air sebagai ukuran kelembapan dapat ditemukan
dengan mengukur suhu titik embun (Ariffin dkk, 2010). Hujan merupakan unsur
iklim yang paling penting di Indonesia karena keragamannya sangat tinggi baik
menurut waktu maupun tempat. Sehingga kajian tentang iklim lebih banyak
diarahkan pada hujan. Hujan adalah salah satu bentuk dari presipitasi. Presipitasi
adalah uap yang mengkondensasi dan jatuh ke tanah dalam rangkaian proses
siklus hidrologi (Sosrodarsono, 2006 dalam Hermawan, 2009).
Curah hujan didefinisikan sebagai tinggi air hujan (mm) yang diterima di
permukaan sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi dan peresapan atau
perembesan ke dalam tanah. Jumlah hari hujan dibatasi oleh jumlah hari dengan
7
tinggicurah hujan 0,5 mm atau lebih. Jumlah hari hujan dapat dinyatakan per
minggu, dekade, bulan, tahun atau satu periode tanam sedangkan jumlah curah
hujan dicatat dalam inci atau milimeter (1 inci = 25,4 mm). Jumlah curah hujan 1
mm, menunjukkan tinggi air hujan yang menutupi permukaan bumi 1 mm, jika
air tersebut tidak meresap ke dalam tanah atau menguap ke atmosfer
(Handoko,1993dalam Hermawan, 2009).
Hujan dibagi dalam beberapa kategori yaitu hujan sedang yaitu curah hujan
yang berkisar antara 20 hingga 50 mm perhari. Hujan lebat yaitu curah hujan yang
berkisar antara 50 hingga 100 mm perhari dan hujan sangat lebat yaitu curah
hujan yang berkisar di atas 100 mm perhari (Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika(BMKG dalam Sova, 2017).
2.5 Angin
8
angin diwilayah tersebut. Manfaat wind rose dapat digunakan dalam bidang
pelayaran dan penerbangan, angin musim (perubahan arah angin musiman),
sebagai Analisa untuk pengembangan sumber energi (PLT Angin) dan lain
sebagainya (Habibie dkk, 2011)
9
BAB III
METODEOLOGI
1. Alat tulis
2. Kamera
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
2. Anemometer 10
meter
3. Campbell-stokes
recorder
11
4. Cup counter
anemometer
6. Lysimeter
7. Panci penguapan
(open pan
evaporimeter)
12
8. Penakar hujan
otomatis (hellman)
9. Penakar hujan
(observasi)
10. Psycrometer
standar
11. Sangkar
meteorologi
13
12. Hook gauge dan
still well
13. Thermometer
14. Thermohygrograp
h
15. Thiodolit
14
16 Automatic
Weather
Observing System
(AWOS)
4.2 Pembahasan
1. Thermohygrograph
Thermohygrograph Bimetal adalah sebuah alat untuk mengukur atau
memperkirakan intensitas paparan atau intensitas kimia cahaya. Fungsinya adalah
sebagai alat pengukur/pencatat secara automatis intensitas radiasi matahari. Cara
pengamatan :
a. Awal operasi dimulai pada pukul 06.00 waktu setempat (saat matahari
belum bersinar)
b. Buka cover atau penutup alat
c. Lepaskan drumclock dari shafnya
d. Pasang kertas pias, sisi pias tepat terhempit di penjepit drumclock
e. Hidupkan system drumclock
f. Pasang drumclock kembali pada tempatnya
g. Putar drumclock agar ujung pena tepat jatuh pada jam dan hari awal
pengukuran
h. Tutup kembali cover atau penutup
i. Setelah matahari terbenam selama 1,5 jam, pias harus di ambil
j. Pada hari berikutnya, ulang langkah 1 sampai dengan 9
2. Anemometer
Anemometer merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui arah dan
kecepatan angin. Untuk mengetahui arah angin, dalam anemometer terdapat alat
15
yang disebut Wind Vane. Alat ini berfungsi untuk mengetahui arah dari mana
angin bertiup. Alat ini terdiri dari ujung dan ekor. Saat angin bertiup dari arah
utara, Maka ekor Wind Vane akan terdorong dari arah utara ke Selatan sehingga
ujung depan Wind Vane akan berubah arah menuju arah utara yang merupakan
arah datangnya angin. Sedangkan untuk mengetahui nilai kecepatan angin,
menggunakan Cup Anemometer. Cup Anemometer terdiri dari 3 piringan yang
seimbang antar sudutnya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui besar kecepatan
angin. Karena terdapat 3 buah piringan Cup, maka Cup anemometer akan tetep
berputar pada arah yang sama walaupun angin bertiup dari arah yang berbeda-
beda. Dalam pengamatan unsur cuaca angin, Anemometer dipasang di atas
permukaan setinggi 10 m. Anemometer adalah sebuah alat pengukur kecepatan
angin yang banyak dipakai dalam bidang meteorologi dan geofisika atau stasiun
prakiraan cuaca. Fungsinya sebagai pencatat arah dan kecepatan angin sesaat. .
Cara pengamatan :
a. Satuan : arah angin (8 mata angin)
b. Kecepatan anginl : Knots. (1 knots=1.8 km/jam)
c. Keterangan : yang dimaksud arah angin yaitu arah dari mana angin
berhembus
3. Campbel Stokes
Campbel Stokes dalah alat untuk mengukur lamanya matahari bersinar,
dengan satuan persen. fungsinya untuk mencatat lamanya penyinaran matahari..
Cara pengamatan :
a. Satuan : jam/prosentase (%)
b. Jenis pias 3 macam :
Pias lengkung panjang : 11 Oktober sampai dengan 28 Februari.
Pias lurus :11 September sampai dengan 10 Oktober dan 1 Maret
sampai dengan 10 April
Pias lengkung pendek : 11 April sampai dengan 10 Agustus
16
Cup Counter Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur laju
angin dengan 3 buah cup sebagai sensor yang dihubungkan oleh lengan ke couter.
Fungsinya sebagai Pengukur kecepatan angin rata-rata harian. Cara pengamatan
dalam menggunakan alat tersebut mempunyai prinsip kerja seperti gerakan
spedometer sepeda motor dalam satuan km/jam kecepatan angin rata-rata harian
selisih pembacaan angka dibagi 24 jam
6. Lysimeter
Lysimeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur evapotranspirasi
aktual yang dilepaskan oleh tumbuhan dan tanah di sekitarnya. Fungsinya untuk
mengukur evapotranspirasi. Cara pengamatan :
a. Sedot air perkolasi dan diukur
b. Jika sebelum pengamatan ada hujan lebih besar atau sama dengan 10 mm
lysimeter tidak perlu disiram.
c. Jika hujan 5-10 mm siram lysimeter dengan air 5 liter.
d. Jika tidak ada hujan, siram lysimeter dengan air 10 liter
e. Hitung evapotranspirasi
17
Panci Penguapan (Open Pan Evaporimeter) adalah alat yang digunakan untuk
mengukur penguapan yang terjadi pada suatu permukaan atau area tertentu.
Fungsinya mengukur penguapan air langsung dengan satuan milimeter (mm). .
Cara pengamatan:
a. Ukuran : Tinggi alat 25,4 cm, diameter alat 120.7 cm
b. Keterangan : Alat ini dilengkapi dengan : Thermometer air Six Bellani
(Thermometer Apung)
c. Cup Counter anemometer tinggi 05 meter
d. Alat pengukur tinggi permukaan air (Hook Gauge)
e. Pengukuran jumlah evaporasi dilaksanakan satu kali setiap hari pada jam
07.00 waktu setempat
18
b. baca jumlah air hujan yang tertampung di gelas ukur dan catat hasilnya.
c. jika diperkirakan jumlah curah hujan melebihi 25 mm, sebelum airnya
mencapaia skala 25 m tutup krannya, kemudian lakukan pembacaan dan
catat hasilnya. Kemudian buang airnya dan lanjutkan pengukuran terhadap
air yang masih tersisa di bak penakar hujan obs. Setelah selesai jumlahkan
semua hasil pengukuran yang sudah dilakukan
d. pada waktu melakukan pembacaan letakkan gelas ukur pada bidang yang
rata/datar untuk menghindari kesalahan pembacaan akibat kesalahan
paralak.
19
a. keterangan :Bervetilasi, double jaruci mengalirkan udara masuk-keluar.
b. kegunaan sangkar meteorologi :
Menahan tiupan angin kencang
Menghindari radiasi matahari
Menghindari tetesan air hujan
Menghindari penjalaran radiasi shu lokal baik dari udara maupun dari
tanah
c. hal yang perlu diperhatikan :
Pintu sangkar menghadap utara selatan
Sangkar dicat putih agar memantulkan cahaya (WMO)
20
13. Thermometer
21
maksimum, termometer ini menggunakan alkohol. Alkohol digunakan
karena karakteristiknya cocok untuk mengukur suhu rendah karena titik
beku alkohol yang lebih rendah dari air raksa. Didalam pipa kapiler yang
berisikan alkohol terdapat jarum index yang akan menunjukan skala suhu
minimum. Ketika suhu menurun maka index ini akan mendekati skala
minimum karena terdorong oleh permukaan alkohol. Termometer ini
diletakkan sedikit miring kebawah agar index selalu menunjukan suhu
terendah.
14. Thermohygrograph
Thermohygrograph adalah alat yang terdiri dari gabungan antara alat pengukur
suhu (thermometer) dan pengukur kelembaban (hygrometer). Fungsinya untuk
mencatat suhu udara dan kelembaban udara (Nisbi). Cara pengamatan
a. keeterangan : pias harian atau mingguan
b. satuan : derajat celsius dan presentase (%).
c. sensor suhu terbuat dari logam, bila udara panas logam memuai dan
menggerakkan pena keatas, bila udara dingin mengkerut gerakan pena
turun.
d. sensor kelembaban udara terbuat dari rambut manusia, bila udara basah
rambut memanjang dan bila udara kering rambut memendek
15. Teodolite
Teodolite adalah instrumen presisi untuk mengukur sudut di bidang
horizontal dan vertikal. Teodolite terutama digunakan untuk survei aplikasi, dan
telah diadaptasi untuk tujuan khusus dalam bidang seperti metrologi dan teknologi
peluncuran. Itu duduk di atas dasar yang dapat diputar dengan mekanisme
leveling pada tripod. Setelah theodolite diatur, teleskop diarahakan untuk
menemukan titik yang di inginkan dan kemudian sudut dari titik dimana
theodolite ditempatkan ke titik yang terlihat di teleskopnya dapat dibaca melalui
lensa mata dari ruang lingkup.
22
16. Automatic Weather Observing System (AWOS)
23
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim,
mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda, dan bagaimana kaitan antara
iklim dengan aktivitas manusia. Adapun ala-alat yang terdapat di stasiun BMKG
kota Baubau adalah thermohygrograph, anomometer, cambpel stokes, cup counter
anomometer, high volume air sampler (HV.Sampler), lysimeter, panci penguapan
(open pan evaporimeter), penakar hujan otomatis (hellman), penakar hujan
(observasi), psycrometer standar, sangkar meteorologi, hook gauge dan still well,
thermohygrograph bimetal, teodolite dan Automatic Weather Observing System
(AWOS)
5.2 Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
25