PAKAN LARVA
TIRAM MUTIARA
(Pintada maxima)
Kelompok I :
Fiyan Syahrul Ramadhan (19410001)
Ita Sari (19410003)
Jundarianto (19410006)
Pendahuluan
Tiram merupakan hewan yang mempunyai cangkang yang sangat keras
dan tidak simetris. Hewan ini tidak bertulang belakang dan bertubuh
lunak (Philum Mollusca).
daerah Sebagian besar spesies Pteriidae menghuni zona littoral
dangkal dan sublittoral landas kontinen. Beberapa spesies ditemukan
pada dasar perairan berpasir dengan kedalaman maksimal sekitar 100-
120m (Southgate dan Lucas, 2008).
Kerang mutiara bersifat hermaprodit dan salah satu faktor yang
mempengaruhi perubahan sel kelamin kerang mutiara (P. maxima)
yaitu ketersediaan jumlah makanan di sekitar tempat hidupnya. Jika
persediaan makanan cukup, maka alat reproduksinya betina, sedangkan
apabila persediaan makanan kurang maka alat reproduksinya jantan
(Winanto, 2004).
Pemijahan kerang mutiara biasanya dipicu oleh perubahan kondisi
lingkungan, seperti kenaikan atau penurunan suhu air atau perubahan
salinitas, dan perubahan serupa digunakan untuk menginduksi
pemijahan dalam kondisi budidaya (Southgate dan Lucas, 2008)
01 02
Makanan utama larva tiram mutiara adalah jenis alga. Oleh karena itu tiga hari sebelum
telur menetas, pakan perlu disiapkan sebagai makanan awal larva. Biasanya jenis alga yang
digunakan adalah Isochrysis galbana dan Monochrysis lutheri (Sutaman, 1993). Menurut
Aprisanto dkk. (2008) larva mulai diberi pakan setelah mencapai fase D-Shape (D1).
Pakan yang diberikan berupa fitoplankton jenis Isochrysis galbana, Chaetocheros gracilli
dan Nannoclhoropsis sp. Pakan yang diberikan ditambah dengan fitoplankton jenis
Nitzchia sp. dan Tetraselmis chuii setelah mencapai fase umbo 3. Untuk melihat kondisi
larva terutama isinya, dilakukan pengamatan terhadap larva dengan mikroskop sebelum
dan sesudah 4 jam larva diberi pakan
Lanjutan …..
I. galbana mempunyai sel
berbentuk seperti bola Menurut Nancy & John (1990), C. amami
memanjang yang tersusun atas mempunyai kandungan nutrisi (berat
Fauzi (2000), PUFA (polyunsaturated fatty kering) tinggi yaitu protein 33%,
menyatakan bahwa acid), lemak (Nancy & karbohidrat 17%, lemak 10%,mineral 29%,
pemberian pakan 100 % John,1990, dan mempunyai eicosapentaenoic acid (EPA) 15,4% dan
decosahexaenoic acid (DHA) 1,9%.
Chaetoceros sp dapat dinding sel yang tipis (De-Pauw
Isnansetyo &zKurniastuty (1995),
memberikan & Persoone, 1988). Jenis mengatakan bahwa kandungan
pertumbuhan terbaik phytoplankton ini berukuran 5-6 kalsium (Ca) dan phospor (P) di dalam
tiram mutiara (P. fucata). µm dan tebal 2,5-3 µm. Chaetocerostermasuk paling tinggi di
Landau (1992) (Martosudarmo & Wulani, 1990; antara jenis plankton yang lain. Kandungan
menambahkan bahwa I. Tomas, 1997) dengan Ca dalam Chaetoceros sebesar 0,59% dan
kandungan P mencapai 0,57 %.
galbana merupakan jenis kandungan protein 31%,
kekurangan Ca dan P pada pakan ralam
flagellata yang sangat karbohidrat 10%, lemak mengakibatkan rendahnya
cocok untuk makanan 18%,mineral pertumbuhan dan rendahnya efisiensi.
tiram mutiara. 12%,eicosapentaenoic acid
(EPA) 7,2% dan
decosahexaenoic acid (DHA)
4,3% (Nancy & John,1990)
Manajemen Pakan
Fase Pemeliharaan Larva Jenis Pakan Satuan Frekuensi
dosis yang diberikan pada larva akan bertambah seiring dengan umur dan perubahan fase/stadia larva. Dosis
ditambah 100 ml setiap 2 hari bertambah umur larva serta tergantung kondisi dan stadia larva.
TERIMA KASIH