Anda di halaman 1dari 5

DAPHNIA

BAB 6
1. Ukuran diameter yang cocok dengan ukuran bukaan mulut larva
kultivan.
Daphnia adalah jenis zooplankton yang hidup di air tawar, mendiami kolam-
kolam atau danau-danau. Daphnia dapat hidup di daerah tropis dan subtropis.
Kehidupan Daphnia dipengaruhi oleh beberapa faktor ekologi perairan antara lain:
suhu, oksigen terlarut dan pH. Daphnia dapat beradaptasi dengan baik pada
perubahan lingkungan hidupnya dan termasuk dalam ketegori hewan eutropik dan
tahan terhadap fluktuasi suhu harian atau tahunan. Kisaran suhu yang dapat ditolerir
bervariasi sesuai adaptasinya pada lingkungan tertentu (Mokoginta, 2003). Daphnia
muda berukuran panjang kurang dari satu millimeter menyaring partikel kecil ukuran
20-30 mikrometer, sedangkan yang dewasa dengan ukuran 2-3 mm dapat
menagkap partikel sebesar 60-140 mikrometer
Daphnia memiliki ukuran 1-3 mm, tubuh lonjong, pipih, terdapat ruasruas/segmen
meskipun ruas ini tidak terlihat. Pada bagian kepala terdapat sebuah mata majemuk,
ocellus (kadang-kadang), dan lima pasang alat tambahan,yang pertama disebut
antena pertama, kedua disebut antena kedua yang mempunyai fungsi utama
sebagai alat gerak. Tiga pasang yang terakhir adalah bagian-bagian dari mulut.
Umumnya cara berenang Daphnia tersendat-sendat (intermitenly), tetapi ada
beberapa spesies yang tidak bisa berenang dan bergerak dengan 12 Universitas
Sumatera Utara merayap karena telah beradaptasi untuk hidup di lumut dan sampah
daun-daun yang berasal dari dalam hutan tropik (Casmuji, 2002). Daphnia sp.
adalah komponen utama zooplankton air tawar dengan panjang tubuh antara 0,2 -
3,2 mm. Daphnia sp. jantan umumnya lebih kecil dibanding betina, tetapi memiliki
antenula yang lebih panjang. Daphnia sp. jantan dewasa memiliki panjang antara 1
– 5 mm,sedangkan ukuran panjang betina dewasa berkisar antara 3 – 5 mm (Ebert,
2005). Daphnia sp. betina memiliki kantung induk (brood chamber) pada dinding
tubuh dan permukaan dorsal karapaks yang digunakan untuk menyimpan telurnya
(Clare, 2002).

2. Pergerakan pakan hidup atau laju kecepatan bergerak (berenang) yang


cocok untuk ditangkap atau dikonsumsi oleh larva kultivan
Pada bagian kepala terdapat sebuah mata majemuk, ocellus (kadang-kadang),
dan lima pasang alat tambahan,yang pertama disebut antena pertama, kedua
disebut antena kedua yang mempunyai fungsi utama sebagai alat gerak. Tiga
pasang yang terakhir adalah bagian-bagian dari mulut. Umumnya cara berenang
Daphnia tersendat-sendat (intermitenly), tetapi ada beberapa spesies yang tidak
bisa berenang dan bergerak dengan merayap karena telah beradaptasi untuk hidup
di lumut dan sampah daun-daun yang berasal dari dalam hutan tropic.
Sepasang kaki pertama dan kedua digunakan untuk membentuk arus kecil saat
mengeluarkan partikel makanan yang tidak mampu terserap. Organ Daphnia untuk
berenang didukung oleh antenna kedua yang ukurannya lebih besar. Gerakan
antenna ini sangat berpengaruh untuk gerakan melawan arus. Alat tambahan
pertama disebut antenna pertama, terletak di bagian ventral, berukuran kecil, tidak
bersegmen, dan berfungsi sebagai alat penciuman. Alat tambahan yang kedua
disebut antenna kedua berukuran besar, berjumlah satu pasang, dan berfungsi
sebagai alat berenang/gerak. Daphnia dapat hidup dalam air yang kandungan
oksigen terlarutnya sangat bervariasi yaitu dari hampir nol sampai lewat jenuh.
Ketahanan Daphnia. pada perairan yang miskin oksigen mungkin disebabkan oleh
kemampuannya dalam mensintesis haemoglobin.

3. Distribusi pakan (atas/permukaan, pertengahan atau dasar wadah


budidaya) yang cocok dengan kebiasaan larva kultivan (pada umur
berapa larva berada di dasar, pertengahan, dan atas, permukaan air di
wadah budidaya.
Biasanya petani mencari kutu air (Moina sp/Daphnia sp) di pagi hari pada saat
matahari terbit. Karena saat itu kutu air akan akan berkumpul di permukaan air
sehingga mudah untuk diambil/diserok. Kedua jenis ini merupakan pakan alami
pokok bagi hampir semua jenis larva ikan. Apabila ukurannya terlalu besar maka
dapat dipilih yang berukuran kecil dengan cara disaring.
4. Kandungan protein, lipid, karbohidrat, (serat kasar dan bahan ekstrak
tanpa nitrogen/BETN, vitamin, mineral, asam amino dan asam lemak
serta nutrient lainnya (bias dalam bentuk table).

Gambar 1. Kandungan gizi beberapa jenis pakan alami


Daphnia spp. sering dimanfaatkan sebagai pakan alami untuk benih ikan air
tawar baik ikan konsumsi maupun ikan hias. Daphnia spp. memakan berbagai
macam bakteri, ragi, alga bersel tunggal (Chlorella), detritus dan bahan organik
terlarut (nutrien). Zooplantokton ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain :
ukurannya sesuai dengan bukaan mulut benih ikan, mudah dicerna oleh benih ikan
sebab mengandung enzim pencernaan dan nilai nutrisinya tinggi, kandungan asam
amino essensial dan asam lemak essensial Daphnia spp. hampir mirip dengan
Artemia sp. (Zahidah et al., 2012).
Kandungan nutrisi Daphnia bervariasi menurut umur dan tergantung pada
makanan yang dimakan. Kandungan protein biasanya sekitar 50% dari berat kering.
Pada Daphnia dewasa mengandung lemak yang lebih tinggi dibandingan pada
juvenil yaitu sekitar 20 -27%; serta 4 – 6% pada juvenil. Pada beberapa spesis
dijumpai mengandung protein sampai sebanyak 70%. Daphnia juga mengandung
sejumlah enzim pencernaan seperti proteinase, peptidase, amilase, lipase dan
selulase (berfungsi sebagai ekso-enzim pada pencernaan larva ikan) (Pangkey,
2009).
Daphnia magna merupakan salah satu pakan alami yang umum digunakan
bagi ikan air tawar.Kandungan nutrisi Daphnia bervariasi menurut umur dan
tergantung pada makanan yang dimakan. Nilai nutrisi yang terkandung dalam
Daphnia berat basah adalah 4% protein, 0,54% lemak, dan 0,67% karbohidrat
(Lithner,2009).Daphnia dapat dikultur di dalam suspensi partikel organik dan bakteri
yang melimpah.Makanan Daphnia adalah protozoa, bakteri, perifiton dan partikel
organik. Oleh karena itu Daphnia dapat digunakan sebagai media pembawa bahan
peningkat nutrisi, imunostulan dan probiotik.
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, J. 2016. Buku Ajar Pengantar Ilmu Perikanan dan Kelautan (Budi Daya
Perairan). Lambung Mangkurat University Press. Banjarmasin.
Ninggar, M. W. 2016. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Dari Air Endapan
Campuran Kotoran Ayam dan Dedak Terhadap Pertambahan Populasi Daphnia
magna. [SKRIPSI]. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Sanata Dharma. Yogyakarta.
Purnama, M. 2016. Pemberian Pakan Alami yang Berbeda Pada Benih Ikan Tawes
(Barbonymus gonionotus) Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup.
[SKRIPSI]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Teuku Umar.
Meulaboh.
Silaban, A. K. 2018. Pengaruh Pemberian Pakan Alami (Tubifex sp., Daphnia sp.,
Infusoria) Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Nila
(Oreochromis niloticus). [SKRIPSI]. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera
Utara. Medan.
Simbolon, P. C. 2018. Pengaruh Pemberian Daphnia sp. yang Dikultur Dengan
Campuran Tepung Terigu dan Feses Ayam Terhadap Pertumbuhan dan
Kelangsungan Hidup Larva Ikan Lele (Clarias sp.). [SKRIPSI]. Fakultas
Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Anda mungkin juga menyukai