I. PENDAHULUAN
Ikan tambakan (Helostoma temminckii) adalah salah satu jenis ikan air
tawar yang berasal dari wilayah tropis, tepatnya Asia Tenggara. Ikan ini pada
seluruh dunia. Ikan ini juga dikenal dengan nama gurami pencium karena
maupun saat berduel antara sesama pejantan. Di Indonesia sendiri, ikan ini memiliki
Salah satu ciri khas dari ikan tambakan adalah mulutnya yang memanjang.
makanan semisal lumut dari tempatnya melekat. Bibirnya diselimuti oleh semacam
gigi bertanduk, tetapi gigi-gigi tersebut tidak ditemukan di bagian mulut lain
seperti faring, premaksila, dentary, dan langit-langit mulut. Ikan tambakan juga
Guppy, ikan seribu, ikan cere, atau suwadakar (Poecilia reticulata), adalah
salah satu spesies ikan hias air tawar yang paling populer di dunia. Karena
di Indonesia ikan ini telah menjadi ikan liar yang memenuhi parit-parit dan selokan.
Dalam perdagangan ikan hias dikenal sebagai guppy atau juga millionfish, di
2
berbagai daerlokal seperti gepi, bungkreung, cethul atau cithul, klataw, dan lain-
lain.
Guppy adalah ikan yang sangat mudah berkembang biak. Masa kehamilan
ikan ini berkisar antara 21–30 hari (rata-rata 28 hari) bergantung pada suhu airnya.
Suhu air yang paling cocok untuk berbiak adalah sekitar 27 °C (72 °F). Alih-alih
bertelur, ikan gupi mengandung dan melahirkan anaknya (livebearers). Setelah ikan
betina dibuahi, daerah berwarna gelap di sekitar anus yang dikenal sebagai ‘bercak
terlihat dari kulit perut induknya yang tipis dan menerawang. Seekor induk gupi
dapat melahirkan burayak (anak ikan) antara 2–100 ekor pada setiap kelahiran,
tetapi kebanyakan antara 5–30 ekor saja. Beberapa jam setelah persalinan, induk
Begitu keluar dari perut induknya, anak-anak guppy telah mampu hidup
anak gupi ini umumnya akan terus bergabung dengan kelompoknya, dan dengan
ikan-ikan lain yang lebih besar. Namun gupi yang telah dewasa tidak akan segan-
segan memangsa burayak yang berukuran jauh lebih kecil; sehingga apabila
dipelihara di akuarium, anak-anak ikan ini perlu dipisahkan dari ikan-ikan dewasa.
Telur-telur ikan yang telah dibuahi maka di dalam telur itu akan terjadi
proses embriologi hingga terbentuknya individu ikan lalumenetas dan keluar dari
cangkang telur. Telur ikan yang beru menetas akan mengeluarkan anaikan yang
disebut dengan larva. Larva yang baru keluar dari cangkang telur disebut pro (pre)
3
larva dengan ciri larva belum memiliki bukaan mulut, sirip belum terbentuk
sempurna, membawa kuning telur sebagai cadangan makanan selama masa pro
larva.
Perkembangan larva dibagi menjadi dua tahap, yaitu: 1. Pro (pre) larva
dengan ciri belum memiliki bukaan mulut, sirip belum terbentuk sempurna,
membawa kuning telur sebagai cadangan makanan selama masa pro larva. 2. Post
larva dan pada saat ini bukaan mulut sudah terbentuk dan beberapa organ tubuh
kantung kuning telur, tubuhnya transparan dengan beberapa butir pigmen yang
fungsinya belum diketahui. Sirip dada dan sirip ekor sudah ada tetapi belum
sempurna bentuknya dan kebanyakan prolarva baru keluar dari cangkang telur ini
tidak mempunyai sirip perut yang nyata melainkan hanya tonjolan saja. Mulut dan
rahang belum berkembang dan ususnya masih merupakan tabung yang lurus.
Sedangkan masa Postlarva ikan ialah masa larva mulai dari hilangnya kantung
kuning telur sampai terbentuknya organ-organ yang telah ada sehingga pada masa
akhir dari postlarva tersebut secara morphologis sudah mempunyai bentuk hampir
seperti induknya.
Secara garis besar susunan saluran pencernaan pada ikan terdiri dari mulut,
oesophagus, lambung, intestinum dan anus. Akan tetapi, pada jenis ikan Channa
organ saluran pencernaan antara lambung dan intestinumnya terdapat pyloric caeca.
Selain itu pada mulut ikan dapat dijumpai gigi yang berperan untuk mambantu
Oleh karena itu, saluran pencernaan, bentuk mulut dan gigi, bentuk dan
ukuran lambung serta intestinum yang di miliki setiap jenis ikan bervariasi, maka
fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam
usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah.
sistem pencernaan guna melihat jenis makanan apa saja yang dikonsumsi ikan.
usus dan anus. Organ-organ tambahan: kelenjar hati, kelenjar empedu, dan kelenjar
Maka perlu dilakukan pratikum mengenai Larva ikan dan Analisis Saluran
Pencernaan pada Ikan agar dapat mengetahui ciri-ciri pertumbuhan spesies ikan
yang dimulai dari larva, dan mengetahui apakah ikan tergolong karnivora,
herbivora atau omnivore yang dilihat melalui pengamatan saluran pencernaan ikan
dan apa saja jenis makanan yang dikonsumsi spesies ikan tersebut.
Dari penjelasan diatas, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai larva ikan
dan analisis saluran pencernaan. Maka, dilakukannya praktikum ini agar mahasiswa
lebih mengetahui lagi tentang larva ikan dan penentuan umur ikan pada ikan air
1.2 Tujuan
mengetahui bentuk dan ciri-ciri larva yang sedang mengalami masa pro larva
dengan yang mengalami post larva, dan pada analisa isi saluran pencernaan yaitu
dapat mengamati dan menghitung berat lambung yang berisi dan yang kosong
pencernaan.
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum tentang Larva Ikan dan Analisa isi saluran
pencernaan adalah praktikan dapat membedakan ciri-ciri antara masa pro-larva dan
post-larva, serta dapat mengamati dan menghitung berat lambung yang berisi dan
yang kosong kemudian mengetahui jenis-jenis makanan ikan yang terdapat dalam
saluran pencernaan.
6
Menurut Effendie (1997) anak ikan yang baru menetas disebut larva dimana
tubuhnya belum dalam keadaan sempurna, baik organ dalam maupun organ
luarnya. Dalam bidang Budidaya larva yang baru keluar dari telur disebut Hatcling.
Tahap larva adalah tahap paling kritis dalam kehidupan ikan karena banyak
faktor penyebab mortalitas mulai dari larva, menetas ke alam samapai dapat
mencari makanan sendiri. Terjadinya mortalitas itu karena faktor lingkungan dan
dirilarva itu sendiri. Kematian larva karena lingkungan disebabkan oleh faktor:
Derajat Keasaman, dan Salinitas) dan Fisika (Suhu Perairan, Arus dan Turbiditas)
Larva yang baru menetas sangat peka terhadap lingkungan seperti suhu,
sinar matahari, dan kulitas air. Untuk itu, sebaiknya larva diperlukan secara hati –
hati, terutama saat mengganti air. Penggantian air ini dilakukan setelah larva mulai
berenang. Jumlah air yang diganti tidak lebih dari separuh. Terutama bila
menggunakan obat anti jamur saat penetasan, airnya harus cepat mungkin
dihilangkan dengan cara setiap hari diganti. Obat anti jamur seperti metil biru dalam
kadar pekat yang berada dalam air kotor lebih dari seminggu akan bereaksi menjadi
amonia. Kualitas air ini harus terjaga, terutama suhunya antara 26 – 29o C yang
pro-larva dan post-larva. Ciri-ciri pro-larva adalah masih adanya yolk, tubuh
transparan dengan beberapa pigmen yang belum diketahui fungsinya, serta adanya
sirip dada dan sirip ekor (caudal fin) walaupun bentuknya belum sempurna. Mulut
dan rahang belum berkembang dan ususnya masih merupakan tabung halus, pada
saat tersebut pakan didapatkan dari yolk yang belum habis terserap. Masa post-larva
ikan ialah masa dari habisnya yolk sampai terbentuk organ-organ baru atau
penyempurnaan organ-organ yang ada. Pada akhir fase tersebut, secara morfologi
larva telah memiliki bentuk tubuh hampir seperti induknya. Pada tahap ini sirip
punggung (dorsal fin) sudah mulai dapat dibedakan, sudah ada garis bentuk sirip
ekor (caudal fin) dan larva ikan sudah lebih aktif berenang.
komposisi pakan alami dalam lambung dan habitatnya, baik yang bersifat
planktonik, bentik maupun nektonik dan lainnya. Kebiasaan makanan ikan (food
merupakan faktor yang menentukan bagi populasi, pertumbuhan dan kondisi ikan.
Macam makanan satu spesies ikan biasanya bergantung pada umur, tempat dan
banyak sekali terjadi tumpang tindih (overlap) yang disebabkan oleh keadaan
habitat ikan itu hidup. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam
faktor ketersediaan makanan, faktor pilihan dari ikan itu sendiri serta faktor-faktor
Jika dilihat dari jenis makanannya maka ikan dapat dibagi menjadi tiga golongan
Pulungan et. al., (2005) menyatakan jenis makanan alami yang dimakan
ikan sangat bermacam-macam, tergantung pada jenis ikan dan tingkat umur ikan.
Selanjutnya dikatakan juga bahwa jenis makanan alami yang terdapat di perairan
Saluran pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian yaitu saluran
2001).
macam, tergantung pada jenis ikan dan tingkat umur ikan. Selanjutnya dikatakan
juga bahwa jenis makanan alami yang terdapat di perairan yang menjadi makanan
kebiasaan makan pada ikan yaitu dengan menggunakan metode jumlah metode
Praktikum Biologi Perikanan mengenai Larva ikan dan Analisa Isi Saluran
Riau, Pekanbaru.
Adapun alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah baki atau nampan,
gunting bedah, cutter, serbet, laporan sementara, buku pratikum, penggaris, alat
tulis, cawan petri, objek glass, cover glass, mikroskop, gelas ukur, pipet tetes,
penjepit dan buku identifikasi plankton. Sedangkan bahan yang digunakan selama
praktikum ini adalah larva ikan Guppy (Poecilia reticulata), awetan saluran
pengamatan secara langsung terhadap objek praktikum yang akan diteliti atau yang
di amati. Dimana data dan informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cara
objek glass dan menutupnya dengan cover glass lalu diamati di bawah
c. Selanjutnya menentukan apakan pro larva atau post larva dengan melihat
c. Isi gelas ukur dengan air sebanyak 10 ml, masukkan awetan usus ke dalam
gelas ukur, hitung jumlah kenaikan volume air sesudah dan sebelum di
masukkan.
d. Kemudia letakkan usus di cawan petri dan keluarkan isi yang ada di dalam
usus.
e. Masukkan kembali usus ke dalam gelas ukur yang di isi oleh air 10 ml,
f. Letakkan sampel isi usus ke dalam cawan petri, kemudian beri air
secukupnya.
4.1 Hasil
Klasifikasi Ikan:
Kingdom: Animalia
Kelas: Chordata
Ordo: Cyprinodontiformes
Famili: Poeciliidae
Genus: Poecilia
Ukuran: 0,8 cm
Klasifikasi Ikan:
Kingdom : Animalia
Filum : Cordhata
Kelas : Pisces
Ordo : Perciformes
Subordo : Anabantoide
Family : Helostomatidae
Genus : Helostoma
a. Scenedesmus sp.
Divisi: Chlorophyta
Kelas: Chlorophyceae
Ordo: Sphaeropleales
Famili: Scenedesmaceae
b. Aphanizomenon sp.
Domain: Bakteri
Divisi: Cyanobacteria
Kelas: Cyanophyceae
Ordo: Nostocales
Genus: Aphanizomenon
Metode Volumetrik
𝒏
Rumus: Vi= (∑𝒏) x Vp
15
4
Vb= (14) x 1 = 0.28 ml
4.2 Pembahasan
tersebut termasuk pre larva dimana perbedaan yang paling nyata dari larva ikan
Guppy baik dari pre larva dan post larva adalah; pada tahap pre larva, larva
membawa kantong kuning telur yang berada pada bagian abdominal tubuh yang
besarnya hampir setengah dari tubuhnya, jumlah kuning telur yang terkandung di
dalam kantung kuning telur sangat banyak, masa pre larva pada ikan Guppy
berkembang dengan sempurna, sehingga pada tahap ini, larva tidak banyak
habisnya kuning telur, bentuk tubuh sangat sederhana dengan warna tubuh yang
yang dibawanya, sungut sudah mulai terbentuk sangat pendek dan gemuk
Sedangkan pada tahap post larva, larva sudah tidak mempunyai kantong
kuning telur dan tidak terdapatnya kuning telur untuk makanannya, sehingga larva
berkembang dengan baik dan dapat digunakan untuk mencari makan dan
Ikan tambakan yang diamati mempunyai usus yang jauh lebih panjang dari
ukuran tubuhnya dikarenakan ikan Tambakan adalah termasuk ikan herbivora, dari
buah.
Ikan herbivor tidak mempunyai gigi dan mempunyai tapis insang yang lembut
untuk menyaring phytoplankton dari air. Ikan herbivora tidak mempunyai lambung
tipis.
Secara umum sistem pencernaan pada ikan dapat dibedakan menjadi 2 bagian
yaitu sistem saluran pencernaan (tractus digesticus) dan sistem kelenjar pencernaan
(glandula digestovia). Sistem saluran pencernaan pada ikan terdiri dari beberapa
organ yang menyatu menjadi satu saluran. Saluran ini mengelola makanan yang
17
masuk melalui mulut dan akhirnya sisa dari pemprosesan itu dikeluarkan melalui
anus.
Organ-organ penyusun saluran pencernaan pada ikan tidak sama untuk semua
jenis ikan. Hal ini tergantung kepada makanan yang biasa dimakan ikan, kebiasaan
makanan pada ikan Tambakan terdiri dari : mulut, pharynx, esophagus, lambung,
usus dan anus. Organ-organ pencernaanya ini juga dilengkapi dan dibantu oleh hati,
empedu dan pancreas (Pulungan, 2006). Sedangkan menurut Nelson, J.S. (2001),
dasar inilah maka dapat dikatakan bahwa ikan Tambakan merupakan ikan
herbivora. Keadaan usus yang sangat panjang pada ikan herbivora merupakan
kompensasi terhadap kondisi makanan yang memiliki kadar serat yang tinggi
5.1 Kesimpulan
Larva pada ikan terbagi dua yaitu pro (pre) larva dan post larva. Pro (pre)
larva adalah larva yang baru keluar dari cangkang telur. Post larva adalah larva yang
telah habis cadangan makanan berupa kuning. Dari hasil pengamatan ikan yang
diamati telah memasuki masa post larva dengan ciri sudah memiliki bukaan mulut,
cadangan makanan berupa kuning telur sudah habis dan beberapa organ tubuh
maka makanan yang dimakan oleh spesies ikan juga dapat bervariasi. Berdasarkan
jenis makanan yang dimakannya maka ikan-ikan yang terdapat di alam dapat
herbivora karena usus atau saluran pencernaan ukurannya lebih panjang daripada
5.2 Saran
Adapun saran dari pratikum ini adalah usahakan kondisi usus atau saluran
pencernaan ikan yang jadi objek pratikum tetap segar dan tidak bau agar saat
DAFTAR PUSTAKA
Lesmana dan Dermawan, 2001. Budidaya Ikan Hias Air Tawar Populer. Penabar
Swadaya. Jakarta. 160 hal.
Putra et al. 2018. Penuntun Pratikum Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan UNRI.
Saanin, H.1984. Kunci Identifikasi Ikan, Bina Cipta. Jakarta 520 Hal.
LAMPIRAN
21
NAMPAN PENGGARIS
PENGHAPUS PENA
22
SERBET TISSUE
PENJEPIT PENSIL
23
Metode Volumetrik
𝒏
Rumus: Vi= (∑𝒏) x Vp
Perhitungan:
∑n= 10 + 4 = 14
Vp= 12 – 11 = 1
𝒏
Vi= (∑𝒏) x Vp
10
Va= (14) x 1 = 0.71 ml
𝒏
Vi= (∑𝒏) x Vp
4
Vb= (14) x 1 = 0.28 ml
27