I. PENDAHULUAN
Awal daur hidup dari suatu individu ikan dimulai dari pertemuan antara
spermatozoa dengan sel telur. Pada ikan yang tergolong sebagai ovipar pertemuan
kedua jenis sel kelamin itu berlangsung di dalam perairan, sedangkan pada ikan
Telur-telur ikan yang telah dibuahi didalam telur akan terjadi proses
embriologis hingga terbentuknya individu ikan, lalu menetas dan keluar dari
cangkang telur. Lamanya masa inkubasi yang terjadi pada telur-telur yang telah
dibuahi akan bervariasi antara spesies yang satu dengan yang lainnya, karena
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan perairan dan kandungan kuning telur yang
terdapat dalam telur. Telur ikan yang baru menetas akan mengeluarkan anak ikan
Pada masa larva individu ikan masih berada pada fase peralihan
dari bentuk yang primitif menjadu yang definitif. Bentuk primitif artinya sebagian
baru yang suda memiliki bentuk tubuh secara sempurna dan organ-organ telah
berfungsi seperti yang terdapat pada kedua induknya (Manda et al, 2018).
Umur adala masa kehidupan yang dapat ditempuh oleh suatu individu dari
suatu spesies ikan sampai saatnya individu spesies ikan mengalami kematian
secara alami atau karena keperluan tertentu maupun disebabkan oleh faktor
2
spesies ikan adalah oleh: pemangsaan, parasit dan penyakit, penangkapan dan
pencemaran lingkungan habitat tempat individu spesies ikan itu berada dalam
Penentuan umur ikan dapat dilakukan melalui dua cara yaitu (1) secara
langsung, cara ini hanya dapat dilakukan pada individu spesies ikan budidaya, (2)
secara tidak langsung yaitu pada individu spesies ikan yang hidup diperairan
alami.
3
Adapun tujuan dari praktikum mengenai larva ikan dan penentuan umur
ikan ini adalah untuk mengetahui tentang bentuk larva dan umur ikan yang
diamati.
umur ikan ini yaitu kita dapat mempelajari dan menambah ilmu pengetahuan
tentang segala hal yang dapat kita amati atau kita teliti dari penentuan umur ikan
Larva yang baru keluar dari cangkang telur digolongkan sebagai pro(pre)
larva dengan ciri larva belum memiliki bukaan mulut, sirip belum terbentuk
sempurna, membawa kuning telur sebagai cadangan makanan selama masa pro
Lama masa menjadi pro larva atau sampai kuning telur bervariasi untuk
setiap spesies ikan, biasanya sekitar 3-7 hari. Cepat lambatnya habis cadangan
makanan berupa kuning telur dipengaruhi oleh jumlah kuning telur yang ada
seperti suhu perairan dan sifat spesies ikan itu sendiri. Sesudah habis cadangan
makanan berupa kuning telur maka larva memasuki periode post larva dan bukaan
mulut sudah terbentuk beberapa organ tubuh mulai terbentuk sempurna serta
Penentuan umur ikan secara tidak langsung dapat dilakukan melalui dua
(sirkulus) pada bagian-bagian tubuh yang keras. Kemudian yang kedua dengan
tubuh ikan, metoda ini biasanya diterapkan pada individu-individu spesies ikan
mengembang dan pedang panjang. Plati pedang sebenarnya adalah sirip anal yang
tumbuh memanjang. Sirip punggung dan ekornya relatif lebar. Asal ikan family
Poecillidae adalah perairan anak sungai, kolam serta muara sungai amazon
sebelah utara sepanjang Trinidad dan Barbos. Famili ini merupakajn ikan yang
dikenal sebagai ikan hias asal sungai amazon. Induk ikan Plati Pedang beranak
setelah 5-7 hari. Induk Plati Pedang dapat menghasilkan sekitar 80-125 ekor dan
Otolith adalah tulang telinga yang terdapa pada sacculus di daerah kepala
dipakai untuk keseimbangan dan untuk penentuan umur (Manda et al, 2018).
yang terdapat pada sisik terutama sekali untuk individu spesies ikan yang hidup di
daerah 4 musim. Sisik yang dipedomi untuk dibaca tanda tahunannya berupa
annulus adalah pada sisik kunci jadi tidak pada sembarang sisik yang dapat
Sisik kunci untuk individu spesies ikan yang bersisik cycloid posisinya di
permukaan tubuh adalah berada di belakang kepala diatas garis linea latelaris 3
baris di depan dasar sirip punggung. Untuk individu spesies ikan yang bersisik
ctenoid sisik kunci berada di ujung belakang sirip dada di bawah linea lateralis
Pratikum biologi perikanan tentang “Larva Ikan dan Penentuan Umur Ikan”
Adapun bahan yang digunakan pada pratikum tentang “Larva Ikan dan
Penentuan Umur Ikan” adalah larva ikan Plati Pedang (Xiphophorus helleri) dan
guting bedah, crystal bond, batu asahan, hot plat dan mikroskop.
Metode yang dilakukan pada saat pratikum adalah metode bimbingan dari
asisten labor dan mahasiswa mengamati larva ikan dan otolith menggunakan
Prosedur yang dilakukan pada saat pratikum adalah larva ikan yang akan
diamati diletakkan diatas objek glass dan diamati sedangkn otolith dikerjakan
7
Biologi Perikanan.
IV.1. Hasil
Ikan Plati Pedang termasuk kedalam family Poecilidae yang berasal dari
Amerika Serikat. Ikan Plati Pedang hidup pada kisaran suhu 25 ◦C- 28 ◦C denga
Ph antara 7.0-7.5. Ikan ini mengeluarkan telur setelah 4 bulan. Dalam proses
pemijahan membutuhkan media yaitu berupa tanaman hias seperti enceng gondok
dan tanaman air lainnya. Adapun klasifikasi ikan ini sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Osteichtyes
Ordo : Cyprinodontoidea
Famili : Poecilidae
Genus : Xiphophorus
satu jenis ikan tangkapan yang penting bagi nelayan lokal. Klasifikasi ikan Selar
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Percomorphi
Famili : Carangidae
Genus : Selaroides
IV.2. Pembahasan
Larva yang baru keluar dari cangkang telur digolongkan sebagai prolarva
dengan ciri larva belum memiliki bukaan mulut, sirip belum terbentuk sempurna,
membawa kuning telur sebagai cadangan makanan selama masa pro larva. Lama
masanya menjadi prolarva atau sampai habis kuning telur bervariasi untuk setiap
spesies ikan, biasanya berkisar 3-7 hari. Cepat lambatnya habis cadangan
makanan berupa kuning telur itu dipengaruhi oleh : jumlah kuning telur yang
memasuki periode post larva dan pada saat ini mulut sudah terbentuk dan
beberapa organ tubuh mulai terbentuk sempurna serta mulai difungsikan. Lama
periode masa larva ini dari beberapa menit hingga menjelang tahunan.
10
Pada masa larva ini individu ikan masih berada pada fase peralihan dari
individu baru yang sudah memiliki bentuk tubuh secara sempurna dan organ-
dimana penentuan umur dengan metode ini dapat mengetahui umur harian ikan
sampel. Untuk melihat lingkaran pertumbuhan pada otolit yang berukuran kecil,
otolit diasah dengan cara sebagai berikut: sepotong kecil crystal bond diletakkan
pada bagian tengah objek glass yang sudah diberi label. Objek glass ini
dipanaskan dengan menggunakan hot plate dengan suhu 80o C sampai crystal
bond meleleh. Otolit diletakkan pada crystal bond yang meleleh secara horizontal
lingkaran nampak jelas bila diamatai di bawah mikroskop, objek glass dipanaskan
kembali sampai crystal bond meleleh. Lelehan crystal bond ini digunakan untuk
mikroskop.
Pada saat proses pengasahan , batu asah harus diletakkan dalam nampan
plastic dan nampan tersebut diisi air sehingga batu asah terendam. Jadi
pengasahan dilakukan di dalam air. Proses ini dilakukan untuk menjaga agar
goresan batu pada otolit /ruas tulang punggung menjadi halus/tidak terlihat. Bila
11
batu asah tidak direndam maka permukaan otolit /ruas tulang punggung ynag
Untuk mengatur posisi otolit pada objek glass digunakan ujung gunting
bedah. Pada saat digunakan ujung gunting bedah harus dalam kondisi panas
(dipanaskan pada hot plate/atau pun setrikaan) , sehingga crystal bond tidak
V.1. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa anak ikan
yang baru menetas dari telurnya disebut larva, larva terbagi dua yaitu prolarva dan
poslarva. Prolarva dengan ciri larva belum memiliki bukaan mulut, sirip belum
masa pro larva. Sedangkan poslarva pada saat ini mulut sudah terbentuk dan
Ikan Selar kuning (Selaroide leptolepis) hidup pada daerah tropis dan tidak
kehidupannya.
V.2. Saran
12
lebih serius lagi dalam menjalani praktikum di laboratorium agar ilmu yang
dipelajari dapat berguna dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain demi
DAFTAR PUSTAKA
Makassar.
LAMPIRAN
14
Nampan Serbet