Anda di halaman 1dari 13

1

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Biologi perikanan adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan

suatu organisme air (ikan) mulai dari ikan itu hadir ke alam sampai akhirnya

mengalami kematian secara alami atau faktor lain. Ikan merupakan sumberdaya

perairan yang dapat diproduksi dalam waktu relatif singkat dibanding sumberdaya

pertanian atau perternakan.

Pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkesinambungan membutuhkan

informasi ilmu pengetahuan yang substansial. Salah-satu bagian terpenting dari

dasar Informasi ini adalah pengetahuan mengenai umur dan  pertumbuhan.

Umur  ikan memberikan informasi mengenai lama hidup, umur saat matang

gonad, umur saat migrasi kelaut dan kembali ke air tawar (estuari) dan umur

ketika mereka direkrut dalam perikanan.

Data komposisi umur dan hasil tangkapan perikanan komersial dapatb

digunakan untuk menegtahui kurva tangkapan dimana rata-rata kematian tahunan

dihitung. Penentuan secara cemat data umur ikan adalah sangat penting untuk

menghitung pertumbuhan, kematian, dan pengukuran rekrutmen. Komposisi

tersebut merupakan fungsi terpenting yang sangat vital untuk menilai dan

mengelola sektor perikanan secara benar.

Penentuan umur suatu individu ikan dapat dilakukan melalui dua cara yaitu

secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung, cara ini hanya dapat

dilakukan pada individu ikan bududaya. Secara tidak langsung yaitu pada individu

spesies ikan yang hidup diperairan alami. Penentuan umur ikan secara tidak
2

langsung dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : dengan mempelajari tanda-tanda

tahunan (Annulus) atau harian (sirkulus) pada bagian-bagian tubuh yang keras.

Dan metode frekuensi panjang (Metoda Petersen ) yaitu melalui pengukuran

panjang tubuh ikan, metoda ini biasanya diterapkan pada individu-individu

spesies ikan yang hidup di daerah tropis.

Pada ikan di daerah tropis walaupun mengalami hidup di dua musim,

kenyataannya suhu lingkungan sekitar tidak begitu mempengaruhi pertumbuhan

sirkulasi pada bagian tubuh yang keras. Jadi tanda tahunan dari hasil susunan

sirkuli yang rapat tidak begitu nyata bentuknya. Penentuan umur ikan yang

mungin untuk dipraktekkan saat ini adalah dengan menggunakan metode

frekwensi panjang (metode petersen) yang tergantung pada sifat reproduksi dan

pertumbuhan ikan. Oleh karena itulah mahasiswa perikanan diwajibkan untuk

mengikuti praktikum tentang penentuan umur ikan ini.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari pelaksanaan pratikum ini adalah untuk menentukan

umur suatu spesies ikan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam  suatu

jenis ikan melalui tulang otholit.

            Manfaat dari pratikum ini adalah untuk mengetahui umur ikan berdasarkan

pengamatan tulang otolith dan untuk mengenal lebih jauh tentang bagaimana

menentukan umur suatu ikan baik melalui sisik, tulang  vertebrate, tulang

operculum, pangkal duri sirip dada dan tulang otolith serta mengetahui kondisi

perairan ikan tersebut.


3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Lingkaran pertumbuhan gelap menggambarkan kondisi biologis yang

dialami ikan seperti faktor lingkungan, migrasi dan reproduksi. Sedangkan

lingkaran pertumbuhan terang menggambarkan pertumbuhan yang normal pada

saat pertumbuhan somatik ikan (Mamangkey, 2002; Mendoza, 2006; Geen et al.

2009).

            Effendie (2002) menyatakan bahwa lingkaran pertumbuhan gelap

terbentuk bila ikan mengalami laju pertumbuhan yang lambat sehingga

pertumbuhan otolith juga lambat dan kristal kalsium karbonat yang terakumulasi

mempunyai struktur yang padat. Sedangkan lingkaran pertumbuhan terang

terbentuk bila ikan mengalami laju pertumbuhan yang relatif cepat, pertumbuhan

otolith yang terbentuk juga cepat, akibatnya kalsium  karbonat yang terakumulasi

mempunyai struktur yang kurang padat.

            Lingkaran pertumbuhan gelap yang tergambar di otolith menandakan

bahwa ikan pernah mengalami gangguan pertumbuhan dalam kehidupannya.

Semakin banyak jumlah lingkaran gelap yang dijumpai menandakan bahwa ikan

semasa hidupnya mengalami stres berat sehingga berdampak negatif terhadap laju

pertumbuhannya. Akan tetapi jumlah lingkaran gelap yang sedikit di otolith

menunjukkan bahwa ikan masih mampu hidup dengan baik dikarenakan

lingkungan perairan masih mendukung kehidupan ikan tersebut (Asmidar, 2011).

            Menurut Rovara et al (2007) dalam Chahyadi (2011) zona inti otolith

berhubungan dengan waktu embrionik ikan. Terbentuknya lingkaran pertumbuhan

gelap pertama di dekat inti menggambarkan bahwa pada masa awal

perkembangan ikan tersebut mengalami tekanan dan gangguan dalam hidupnya.


4

Sedangkan terbentuknya lingkaran pertumbuhan gelap pertama yang jauh dari inti

mengambarkan bahwa pada masa awal perkembangannya ikan tumbuh dengan

cepat, tetapi pada suatu waktu ikan mengalami tekanan yang menyebabkan

pertumbuhannya terganggu.

            Manda et al (2011) Penentuan umur suatu ikan dapat dilakukan melalui 2

cara yaitu secara langsung, cara ini hanya dapat dilakukan pada individu spesies

ikan budidaya. Secara tidak langsung yaitu pada individu spesies ikan yang hidup

di perairan alami.

            Umur ikan adalah masa kehidupan yang dapat ditempuh oleh suatu

individu dari suatu spesies ikan sampai saatnya spesies ikan itu mengalami

kematian secara alami atau karena keperluan tertentu maupun disebabkan oleh

faktor lain nya. (Pulungan, 2014)

            Dalam menentukan umur suatu ikan ada dua metode yang digunakan yaitu

metode langsung dan metode tidak langsung. Bagian-bagian tubuh yang keras

untuk dapat dipedomani dalam pembacaan umur ikan adalah sisik kunci, tulang

vertebrae, tulang operculum, pangkal duri sirip dada dan tulang otolith baik yang

kiri dan kanan (Pulungan, 2009)

            Pemotongan dan pengasahan otolith yang berukuran relatif besar,

pengasahan yang dilakukan secara vertikal dengan cara sepotong Crystal bond

diletakkan diujung objek glass dan dipanaskan sampai meleleh. (Windarti, 2007)

Bagian-bagian tubuh yang keras untuk dapat dipedomani dalam pembacaan umur

individu ikan menurut Lagler (1970), Ricker (1971) dan Lagler et al (1977) dalam

Pulungan et al (2006) adalah : sisik kunci, tulang vertebrae, tulang overculum,

pangkal duri sirip dada, dan tulang otholith.


5

            Otolit ikan dewasa dapat disimpan dalam bentuk kering di dalam vial atau

botol. Untuk otolit dan ikan-ikan muda, penyimpanan dalam alkohol akan lebih

cocok, sedangkan otolit dari larva ikan, penanganan lebih sulit karena sifatnya

yang rapuh dan mudah pecah. Cara penyimpanan terbaik yaitu dengan meletakkan

diobjek-glas dan direkatkan (mounted) dengan media yang tembus pandang

(contoh: permount) dan kemudian ditutup dengan coverslip (Brothers,1990).


6

III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Biologi Perikanan tentang “Penentuan umur Ikan” dilaksanakan

pada hari Kamis, 21 November 2019 pukul 13:30 WIB s/d 15.30 di Laboratorium

Biologi Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan saat praktikum antara lain penggaris, cover glass, objek

glass, alat tulis, nampan, mikroskop, hot plate dan jarun pentul.

Bahan- bahan yang digunakan saat praktikum yaitu crystal bon, otlith ikan,

batu asahan serta aquades.

3.3 Metode Praktikum

Metode yang dipergunakan adalah metode langsung dimana objek diteliti dan

diamati secara langsung oleh praktikan guna diambil datanya sesuai dengan

tuntunan yang terdapat didalam buku penuntun praktikum.

3.4 Prosedur Praktikum

Prosedur praktikum yang dilakukan adalah Pertama ambil sampel otolith yang

telah diawetkan, lau nyalakan setrika (pemanas), setelah panas letakkan objek

glass diatas setrika kemudian letakkan crystal bond di objek glass yang telah

dipanaskan tadi. Setelah crystal bond meleleh letakkan otolith pada crystal bond

yang telah meleleh dengan posisi horizontal (setengah otolith arah keluar objek

glass) dan biarkan crystal bond hingga dingin dan mengeras. Otolith diasah secara

horizontal (asahan satu arah) menggunakan batu asah halus yang direndam

didalam air. Setelah selesai diasah panaskan kembali crystal bond hingga meleleh
7

dan otolith diposisikan vertikal, kemudian diasah kembali sampai otolith tipis, lalu

amati otolith dibawah mikroskop.


8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Gambar 1. Otolith Ikan Tambakan (Helostoma temmincki)


Hasil yang didapatkan yaitu pada otolith ikan terdapat garis-garis hitam

yang menandakan bahwa ikan tambakan tersebut hidup di perairan yang tercemar.

4.2 Pembahasan

Dari gambar diatas dan hasil yang didapatkan yaitu pada otolith ikan
tambakan terdapat garis-garis hitam (gelap) yang berarti bahwa ikan tersebut
hidup diperairan yang tercemar dan kurang baik untuk pertumbuhan individu ikan
tersebut dan juga ikan tersebut mengalami gangguan pertumbuhan semasa
hidupnya.
Lingkaran pertumbuhan gelap yang tergambar di otolith menandakan bahwa
ikan pernah mengalami gangguan pertumbuhan dalam kehidupannya. Semakin
banyak jumlah lingkaran gelap yang dijumpai menandakan bahwa ikan semasa
hidupnya mengalami stres berat sehingga berdampak negatif terhadap laju
pertumbuhannya. Akan tetapi jumlah lingkaran gelap yang sedikit di otolith
menunjukkan bahwa ikan masih mampu hidup dengan baik dikarenakan
lingkungan perairan masih mendukung kehidupan ikan tersebut (Asmidar, 2011).
9

Lingkaran pertumbuhan gelap menggambarkan kondisi biologis yang dialami


ikan seperti faktor lingkungan, migrasi dan reproduksi. Sedangkan lingkaran
pertumbuhan terang menggambarkan pertumbuhan yang normal pada saat
pertumbuhan somatik ikan.
Otolith merupakan salah satu bagian keras yang terdapat dalam tubuh ikan
yang dapat dipedomani untuk mnentukan umur ikan selain dari tulang vertebarae,
sisik, pangkal duri sirip dada dan tulang operculum. Tulang otolith berfungsi
untuk mengetahui umur harian ikan dan kondisi lingkungan perairan ikan
tersebut.
Bagian-bagian tubuh yang keras untuk dapat dipedomani dalam pembacaan
umur individu ikan menurut Lagler (1970), Ricker (1971) dan Lagler et al (1977)
dalam Pulungan et al (20015) adalah : sisik kunci, tulang vertebrae, tulang
overculum, pangkal duri sirip dada, dan tulang otholith.
Lingkaran pertumbuhan gelap menggambarkan kondisi biologis yang dialami
ikan seperti faktor lingkungan, migrasi dan reproduksi. Sedangkan lingkaran
pertumbuhan terang menggambarkan pertumbuhan yang normal pada saat
pertumbuhan somatik ikan (Mamangkey, 2002; Mendoza, 2006; Geen et al.
20013).
10

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Pada otolith ikan tambakan terdapat garis-garis hitam yang berarti berarti

bahwa ikan tersebut hidup diperairan yang tercemar dan kurang baik untuk

pertumbuhan individu ikan tersebut dan juga ikan tersebut mengalami gangguan

pertumbuhan semasa hidupnya. Tulang otolith berfungsi untuk mengetahui umur

harian ikan dan kondisi lingkungan perairan ikan tersebut.

5.2. Saran

Sebelum melakukan praktikum, hendaknya praktikan sudah menguasai dan

memahami teori yang akan di praktikumkan atau cara untuk melakukan praktikum

tersebut. Juga diharapkan kepada semua pratikan agar tetap menjaga ketertipan

dan serius dalam melaksanakan praktikum serta menjaga kebersihan ruangan agar

pratikum berjalan dengan lancar dan nyaman.


11

DAFTAR PUSTAKA

Brothers, E. B. 1990. Methodological ap-proaches to the examination of


otoliths    in aging studies. In: Age and Growth of Fish. Eds: R.C.
Summerfelt &      G.E. Hall. Iowa State Univ. Press/AMES: p.319-330.
Effendi, M. I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta.
Mamangkey, JJ. 2002. Hubungan Perkembangan Otolith dengan
pertumbuhan       Ikan Terbang (Cypselurus poecilopterus) di Teluk
Manado. Iktiologi 2 (1):        1-5.
Manda, R, Pulungan, Windarti. 2009. Biologi Perikanan.Universitas
Riau,              Pekanbaru.
Mendoza, RPR. 2006. Otolith and Their Aplication In Fishery
Science. Fish           Aquatic 3:89-102.
Pulungan, C. P., et al. 2006. Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan dan
Ilmu          Kelautan. Univesitas Riau. Pekanbaru. 80 hal. (tidak
diterbitkan. Hanya             untuk   kalangan sendiri).
Putra, RidwanManda. 2019.Penuntun Praktikum Biologi Perikanan Fakultas
Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.

Windarti. 2007. Pemotongan dan Pengasahan Otolith Relatif Besar.


Biologi           Perikanan. Universitas Riau, Pekanbaru.
12

LAMPIRAN
13

Lampiran 1. Alat dan Bahan

Alat Tulis

Mikroskop

Lampiran 2. Foto saat praktikum

Anda mungkin juga menyukai