Anda di halaman 1dari 20

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bioper adalah ilmu yang mempelajari tentang keadaan ikan mulai ikan itu

menetas, tumbuh dan berkembang sampai ikan itu mati baik secara alami maupun

dikarenakan oleh factor lain. Oleh karena itu maka kita harus mengetahui aspek

biologi ikan diantaranya tentang seksualitas, pergerakan dan ruaya, gonad,

fekunditas, pemijahan, sel kelamin, pembelahan dan pembuahan, dsb. Hal ini

ditujukan untuk pengelolaan bidang perikanan dan lingkungan perairan.

Untuk mempertahankan hidup, biasanya ikan beradaptasi dengan bentuk

tubuh, alat-alat tubuh, cara hidup dan cara bergerak. Selain itu, ikan-ikan ini juga

beradaptasi dalam hal reproduksinya demi keberlangsungan hidupnya dan

keturunanannya, misalnya : adanya perubahan bentuk dan ukuran tubuh,

perubahan warna yang mencolok, bentuk sirip dsb. Hal ini dikarenakan ikan-ikan

tersebut harus bisa beradaptasi terhadap kedalaman air, laju arus, suhu air, pH air,

kadar garam dan makhluk-makhluk lain yang hidup bersama dalam

lingkungannya sehingga terbentuknya berbagai macam bentuk, struktur, dan

kelakuan dari berbagai ikan yang berbeda-beda (Djuhanda, 1981).

Populasi ikan yang hidup alami dan terdapat di alam terdiri atas ikan

jantan dan ikan betina, namun adakalanya pada suatu populasi jenis ikan tersebut

terdapat jenis ikan hermaprodit yaitu ikan yang memiliki dua gonad dan mampu

membuahi dirinya sendiri (Pulungan et al, 2006).

Saanin (1995) mengatakan untuk mengidentifikasi ikan harus diperhatikan

sifatnya, tanda dan bentuk atau bagian dari tubuh ikan yaitu rumus sirip
2

perbandingan panjang dengan tinggi bentuk garis rusuk dan jumlah sisik yang

meliputi garis rusuk tersebut, bentuk sisik dan gigi beserta susunannya, tulang-

tulang insang. Oleh karena suatu macam ikan berbeda-beda besarnya disebabkan

oleh umur atau kadang-kadang oleh tempat hidupnya, maka tidak mungkin untuk

memberikan urutan-urutan, ukuran-ukuran yang diberikan hanya ukuran

perbandingan saja.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Pengamatan praktikum ini ditujukan untuk lebih memantapkan ilmu dalam

morfologi dan anatomi ikan. Selain tu ditujukan juga agar mahasiswa bisa

membadakan individu jantan dan betina berdasarkan ciri seksual primer dan

sekunder serta mengamati bentuk testes dan ovari.

Sedangkan manfaatnya agar para praktikan bis membandingkan antara kan

yang sudah dewasa dan belum dewasa, antara ikan yang sudah matang gonad dan

yang belum, serta untuk dapat juga mengetahui pada ukuran berapa kan

mengalami matang gonad pertama kalinya.


3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Gonad merupakan organ reproduksi pada ikan yang menghasilkan sel

kelamin, terletak dikiri kanan gelembung renang, di bawah vertebrae dan diatas

saluran ppppencernaan dengan jumlah sepasang. Perkembangan gonad di dalam

tubuh ikan dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas makanan serta factor

lingkungan, misalnya suhusaat gonad berkembang. Saat matang gonad ikan akan

mengalami pertambahan berat yaitu 10-15 % pada ikan jantan, 15-25% pada ikan

betina dan pada ikan ovivar dan ovovivipar sekitar 35-50% (Pulungan, 2006).

Siregar et al , (1983) mengatakan bahwa ovarium merupakan bagian alat

kelamin betina yang utama karena menghasilkan telur yang sering disebut indung

telur. Ovarium mengandung komponen yang sangat penting, yaitu polikel. Polikel

pada ovarium berasal dari sel epitel benih yang melapisi permukaan ovarium.

Polikel berfungsi memelihara dan melindungi sel telur selama musim

perkembangan. Sedangkan Testes merupakan alat kelamin pada ikan jantan yang

menghasilkan sel sperma, terletak pada bagian bawah vertebrae di atas saluran

pencernaan dan berada di sisi kiri dan kanan gelembung renang dengan ukuran

yang bervariasi serta jumlah sepasang.

Gonad pada ikan akan mengalami perkembangan seiring dengan

perkembangan organ reproduksi ikan tersebut. Perkembangan gonad ikan dapat

menjadi acuan untuk mengetahui kapan ikan akan memijah, lama waktu

pemijahan dan frekuensi pemijahan pada ikan selain itu dapat juga diketahui

kemungkinan populasi ikan yang akan hidup di perairan (Effendi, 2002).

Yang perlu diperhatikan saat mengamati tahap-tahap perkembangan gonad


4

pada ikan antara lain :

 Mengumpulkan beberapa individu ikan dari spesies dan habitat yang sama,

dengan ukuran yang bervariasi.

 Menimbang berat tubuh dan berat gonad ikan.

 Mengelompokkan invividu berdasarkan ksamaan jenis kelamin berdasar

pada seksual dimorphisme dan dicromatisme

 Membedah bagian abdominal, untuk melakukan pengamatan seksual

primer. Hal ini dilakukan jika pengamatan seksual sekunder tidak

memungkinkan.

Secara umum dapat dikatakan bahwa ikan-ikan yang mempunyai ukuran

kecil dan jangka waktu hidup pendek akan mencapai kedewasaan pada umur yang

lebih muda dan ukurannya lebih kecil dari pada ikan yang mempunyai ukuran

yang lebih besar dan jangka waktu hidup lebih lama. Ketika ikan dewasa, gonad

akan matang sempurna dan kegiatan reproduksi akan berlangsung setelah melalui

beberapa tahapan (Rahardjo, 1980).

Effendi (2002), menyatakan bahawa sel telur siap dibuahi setelah proses

vitallogenesis selesai. Telur akan mempertahankan bentuknya selama beberapa

bulan tanpa perubahan fase ini dinamakan fase istirahat. Fase istirahat akan

berakhir dengan terjadinya ovulasi bila keadaan lingkungan sesuai dengan yang

dikehendaki.

Menurut Vass dalam Alamsyah (1982) ikan Mali merupakan ikan air tawar

yang hidup di sungai-sungai dan perairan umum lainnya serta merupakan ikan

yang banyak terdapat di sungai-sungai di Indonesia.

Berdasarkan taksonominya Saanin (1995), mengklasifikasikan ikan ini


5

menjadi kelas Pisces, ordo Ostariophysi, famili Cyprinidae, genus Dangila dan

spesies Dangila festiva.

Gambar ikan Mali (Dangila festiva).

Selanjutnya Carl E. Bond (1987) menyatakan bahwa ikan Mali ini

termasuk jenis ikan Cyprinid di daerah Riau yang juga mempunyai arti ekonomis

penting di pasaran tetapi tidak termasuk sebagai ikan air tawar kelas satu. Ikan

Mali (Dangila festiva) mempunyai ciri morfologis yaitu kepala meruncing,

overculum mempunyai kelopak yang besar, mulut di anterior dan kecil, mulut

terminal dan protactile. Tidak ada bibir atas dan rahang bawah, mempunyai

lipatan bibir yang kecil pada sudut rahang. Ini terdapat juga pada ikan-ikan

cyprinid lainnya khususnya dari genus Dangila.


6

III. METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Ikhtiologi mengenai “Kematangan Gonad Ikan” dilaksanakan

pada hari Senin tanggal 9 oktober 2006 Pukul 14.00-17.00 WIB, bertempat di

Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Riau Pekanbaru.

3.2. Bahan dan Alat

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum muut dan sungut

ikan ini adalah ikan Mali. Ikan- ikan tersebut diperoleh dari Koleksi

Laboratorium.

Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah baki

untuk meletakkan ikan, penggaris untuk pengukur panjang, tinggi dan lebar ikan,

laporan sementara untuk tempat menggambarkan ikan yang dibawa dan mencatat

data-data, serbet untuk membersihkan tangan, alat bedah untuk membedah ikan

serta alat-alat tulis lainnya.

3.3. Metode Praktikum

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode pengamatan

langsung terhadap objek praktikum di Laboratorium Biologi Perikanan.

3.4. Prosedur Praktikum

Dalam praktikum ini pertama sekali kita mencari ikan yang nampan untuk

diamati. Sebelum ikan digambar, perhatikan ukuran morfometrik dari ikan yang

akan diamati yang juga dapat digunakan untuk menentukan skalanya. Kemudian
7

timbang berat ikan utuh dan berat gonad lalu bedah,tentukan jenis kelamin dan

tahap TKG nya menurut NIKOLSKY dan KESTEVEN. Setelah itu ambil ovary

yang TKG nya IV untuk fekunditas dan hitung.


8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Berdasarkan taksonominya Saanin (1995), mengklasifikasikan ikan ini

menjadi kelas Pisces, ordo Ostariophysi, famili Cyprinidae, genus Dangila dan

spesies Dangila festiva.

TABEL 1. Data morphometrik dan nilai IKG Ikan Mali (Dangila festiva)

No TL SL FL BdH Hdl W WG J IKG IKG


nik kes
B
01 177 139 148 44 23 60 - B - III III
02 155 123 130 35 20 40 - J - III III
03 179 145 150 45 28 65 - J - IV IV
04 177 142 150 44 28 50 - B - V V
05 175 125 130 36 22 30 - J - III III
06 173 138 145 38 24 50 - J - IV VI
07 186 150 158 48 25 65 - B - V VI
08 153 128 135 40 23 38 - J - III III
09 175 140 146 45 25 60 - B - II II
10 172 138 140 44 25 50 - B - II I
11 180 140 150 41 28 50 - J - IV IV
12 180 145 155 42 28 60 - J - V IV
13 165 130 140 43 25 50 - J - III IV
14 155 125 130 35 25 40 - J - III III
15 180 145 160 40 30 80 - B - III III
16 165 130 140 35 30 80 - B - V V
17 180 140 155 45 25 60 - B - III III
18 160 125 120 40 20 50 - J - I I
19 180 150 160 50 25 60 - J - II VI
20 185 145 155 50 25 80 - B - III V
21 210 170 185 55 30 130 - B - V V
22 175 140 150 40 25 150 26,678 J 17,786 IV V
23 195 150 160 45 28 70 - J - V III
24 180 140 150 40 25 60 - B - V VI
25 155 125 130 35 25 40 - J - IV III
26 180 150 160 47 28 70 6,710 B 9,5857 IV I
9

Untuk data no.22 Untuk data no. 26

IKG = Bg / Bt × 100 % IKG = Bg / Bt × 100 %

= 26,6783/150 ×100 % = 6,710/70 × 100 %

= 17,7855 = 9,5857

=17,786

4.2. Pembahasan

Habitat ikan ini adalah didanau dan disungai-sungai, dan memiliki ciri-ciri

yaitu susunan linea lateralis lengkap dan sempurna, bentuknya hampir menyerupai

garis lurus, dengan jumlah satu baris. Ikan Mali hidup diperairan yang jernih

dengan sifat herbivore.( Fauzi, M., 1999).

Ikan Mali termasuk salah satu ikan cyprinid yang komersil dengan ukuran

panjang tubuh lebih besar daripada tingginya, badannya dditutupi dengan sisik-

sisik sikloid. Sirip ekor bercabang 2 (bercagak) dan simetris, sirip dada jauh dari

sirip perut terletak di depan, grat sisi sempurna, celah insang lebar, serta memiliki

gelembung renang yang terbagi 2 bagian dengan bagian belakang lebih kecil dari

bagian depan. Dlam hal bereproduksi ikan ini sama dengan ikan cyprinid lainnya

namun yang jelas ada perbedaan dalambeberapa hal, misalnya dalam hal

perubahan ciri seksual dicromathisme atau seksual dimorphisme (Kottelat, 1993).

Ciri khas dari ikan ini adalah memiliki sirip punggung dengan formasi

D.IV.25 jari-jari lemah bercabang, diatas garis rusuk 8 baris sisik, perut tidak

pipih bersku tetapi membundar atau datar (Rabbanal, 1982).

Individu-individu ikan yang sudah matang gonad sempurna berat testes

mempengaruhi pertambahan berat tubuh ikan jantan sekitar 10-15 %, betina 15-
10

25% dan untuk jenis ikan ovipar dan ovovivipar sekitar 35-50% (Pulungan, 2006).

Pada praktikum kali ini perkembangan gonad pada ikan mali (Dangila

festiva) diperkirakan rata masih dalam tahap kematangan gonad III dan IV, yaitu

dengan tanda sperma berubah dari transparan menjadi warna ros, ada juga yang

produk seksual sudah masak dan mencapai maksimum namun belum keluar jika

tidak diberi tekanan pada perut.

Tingkat kematangan gonad ikan sulit untuk ditentukan dikarenakan

sebagaian besar gonad ikan sudah mengalami proses kerusakan jaringan sehingga

hanya sebagia kecil yang berhasil diamati. Nikolsky membagi fase kematangan

gonad atas Tujuh tingkat dan Kesteven atas Sembilan. Semakin besar nilai GSI

menunjukkan nilai fekunditas ikan tinggi (Effendi, 2002).


11

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penampakan ciri-ciri seksual pada beberapa spesies ikan baru nyata

terlihat apabila individu ikan sudah matang gonad sempurna. Penampakan ciri

seksual pada setiap individu ikan terdiri dari ciri seksual primer dan seksual

sekunder.

Pengamatan Tingkat Kematangan Gonad ikan Mali berhubungan erat

dengan proses reproduksi dan musim pemijahan ikan. Gonad yang telah

mengalami kematangan sempurna umumnya telah siap untuk memijah. Penilaian

TKG untuk beberapa author berbeda sesuai parameter pengukuran yang

ditetapkan, hal ini berhubungan dengan cara pandang akan perkembangan gonad

dan fase yang dilalui gonad ikan.

5.2. Saran

Sebaiknya dalam melakukan praktikum yang ada melakukan pembedahan

ikan, sampel ikan yang disediakan dalam keadaan segar, minimal ikan tersebut

tidak busuk karena hal itu dapat menghambat kelancaran jalannya praktikum,

serta kehadiran assisten untuk menuntun dalam pembedahan ikan dan juga dalam

penentuan jenis kelamis untuk ikan yang berukuran kecil akan sangat membantu.
12

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, D. 1982. Hubungan Panjang Berat (Thynnicthys vaillanti) di Danau


Ombak, Kecamatan Kota Lama. Kertas Karya Fakultas Perikanan,
Universitas Riau Pekanbaru.

Carl E. Bond. 1987. Biologi Ikan. Dewan Bahassa dan Pustaka. Kementrian
Pelajar Malaysia. Kuala Lumpur. 151 hal.

Djuhanda. 1981. Dunia Ikan. Penerbit Armico. Bandung. 191 hal.

Effendi, M. I. 2002. Biologi Perikanan. Edisi Revisi. Yayasan Pustaka Nusatama.


163 hal.

Fauzi, M., 1999. Struktur Ikan di Sungai Selatan Bengkulu Utara. Laporan
Penelitian. Lembaga Penelitian Unri. Pekanbaru.

Kottelat, M., A. J. Whitten, S. N. Kartika dan S. Wirjoatmodjo, 1993. Ikan-ikan


Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus edision (HK),
Ltd., Kerja Sama Dengan Proyek EMBI, Kantor Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Jakarta. 293
hal.

Pulungan, et al. 2006. Penuntun Praktikum Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan


dan Ilmu Kelautan UNRI.

Rabbanal, H. R. And V. Soesanto. 1982. Introduction to the Taxonomy Biology


and Fishing Of Giant, Sepperch Or Sen Bass (LC) Report Of Training
Civice. Thiland. 1-2 ujune 1982. 248 hal.

Rahardjo, M. F., 1980. Koleksi Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan, IPB.
FakultasPerikanan, Departeman Biologi Perikanan, Bogor. 38 hal.

Siregar, M. M. 1983. Jenis-jenis ikan yang tertangkap di perairan umum


Kecamatan Kampar, Kampar. Kertas Karya. Fakultas Perikanan
Universitas Riau, Pekanbaru. (Tidak diterbitkan).

Saanin, H. 1995. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid 1 dan 2. Bina
Cipta, Jakarta. 520 hal.
13

LAMPIRAN
14

Lampiran 1. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum : Kematangan Gonad

Nampan Serbet

Pena Pensil

Penghapus Penggaris

PENUNTUN PRAKTIKUMICH
bilogi perikanan

Fakultas perikanandan ilmu kelautan

Uversitas Riau
Buku penuntun
Pekanbaru
praktikum Buku laporan
2004 sementara

Pisau

Gunting
15

Asissten : Azmarina

Laporan Praktikum Biologi Perikanan

Kematangan Gonad Ikan

OLEH

W. YULIA KARTIKA

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
16

2006
DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR ISI.............................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR................................................................................. iii

DAFTAR TABEL...................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. v

I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Tujuan dan Manfaat....................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 3

III.METODE PRAKTIKUM.................................................................. 6
3.1. Waktu dan Tempat.......................................................................... 6
3.2. Alat dan Bahan............................................................................... 6
3.3. Metode Praktikum.......................................................................... 6
3.4. Prosedur Praktikum........................................................................ 6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 8


4.1. Hasil............................................................................................... 8
4.2. Pembahasan.................................................................................... 9

V. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 11


5.1. Kesimpulan..................................................................................... 11
5.2. Saran............................................................................................... 11
.....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
17

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar Ikan Mali (Dangila festiva)..................................................... 5


18

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum....................................... 14


19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia-Nyalah sehingga

penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum ini. Adapun judul dari

praktikum ini adalah ”Kematangan Gonad Ikan”

Penulis menyadari penyusunan laporan ini jauh dari kesempurnaan dan

banyak terdapat kekurangan. Karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis

semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Dan tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang

telah banyak membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan.

Pekanbaru, Oktober 2006

W. Yulia Kartika
20

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Morphometrik dan nilai IKG Ikan Mali (Dangila festiva)........... 8

Anda mungkin juga menyukai