Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

SEKSUALITAS IKAN

Nama : Karina

Nim : 190254244014

Kelompok : 2

Nama Asdos : Nurleni

Aknes Safitri

Evan Roy Hediawan

Nama Ikan : Ikan Ekor Kuning

PROGRAM STUDI BIOLOGI PERIKANAN


JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
UNIVESITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perairan Indonesia memiliki kurang lebih 132 jenis ikan yang bernilai ekonomi, 32 jenis diantaranya hidup di
terumbu karang. Jenis ikan karang yang menjadi penyumbang produksi perikanan antara lain dari famili
Caesionidae, Holocentridae, Serranidae, Siganidae, Scaridae, Lethrinidae, Priachantidae, Labridae, Lutjanidae dan
Haemulidae. Diantara famili tersebut, Caesionidae seperti ikan Caesio cuning merupakan kelompok ikan karang
yang dapat dieksploitasi secara komersil.

Kawasan Teluk Tomini Provinsi Gorontalo merupakan kawasan yang mempunyai nilai ekonomi, sosial dan
ekologis yang sangat berarti bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya. Perikanan di wilayah Teluk
Tomini merupakan salah satu bidang yang diharapkan dapat dan mampu menjadi penopang perekonomian rakyat
di kawasan Indonesia Timur. Sub-sektor perikanan Teluk Tomini Kota Gorontalo dapat berperan dalam pemulihan
dan pertumbuhan perekonomian masyarakat karena potensi sumberdaya ikan yang besar dalam jumlah dan
keragamannya. Selain itu terkandung sumberdaya yang dapat diperbaharui (renewable resource) sehingga dengan
pengelolaan yang bijaksana dapat terus dinikmati manfaatnya.

Ikan (Caesio cuning) merupakan salah satu jenis ikan karang yang menjadi target penangkapan di perairan
Kepulauan Seribu. Data BPS (2008) hasil tangkapan ikan Caesio cuning di Kepulauan Seribu pada tahun 2003
sebanyak 411 ton dan pada tahun 2007 sebanyak 673 ton. Berdasarkan data tersebut hasil tangkapan ikan Caesio
cuning di Kepulauan Seribu mengalami peningkatan sebesar 262 ton dari tahun 2003 sampai tahun 2007.
Peningkatan hasil tangkapan tersebut didukung oleh peningkatan upaya penengkapan yaitu 70 unit kapal tahun
2003 menjadi 77 unit kapal tahun 2007. Kegiatan penangkapan yang tidak terkontrol dapat mengarah pada hasil
tangkap lebih (over fishing) sehingga berakibat menurunnya populasi ikan dan mengancam kelestarian sumberdaya
itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

Perbedaan dari ciri khas skunder dan primer pada ikan ekor kuning.

1.3 Tujuan

Untuk mengenal jenis kelamin ikan, serta dapat membedakan jenis kelamin ikan jantan dan betina melalui
pengamatan ciri seksual primer dan ciri seksual skunder.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Ikan Ekor Kuning (Caesionidae) adalah Ikan laut yang hidup di perairan Indo-Pasifik. Ikan
ini disebut fusilier, suli, sulih, suliri, sunin. Warna umumnya biru, kuning pada bagian
belakangnya dan perak. Jenis ini dikenal sebagai perenang cepat dan termasuk ikan diurnal. Ikan
ini sering ditemukan di luar karang (tubir karang). Makanannya adalah zooplankton.

Seksualitas ikan dapat ditentukan dengan mengamati ciri-ciri seksual skunder dan seksual
primer.Pengamatan seksual primer harus dengan pembelahan diperut ikan.Sedangkan seksual
skunder dengan memperhatikan ciri-ciri morfologi yaitu bentuk tubuh.Organ pelengkap dan
warna (Andea,2005).

Gonad adalah organ reproduksi yang berfungsi menghasilkan sel kelamin (gamet).Gonad
yang terdapat pada tubuh ikan jantan tersebut disebut testes yang berfungsi menghasilkan
spermatozoa, sedangkan yang terdapat pada individu ikan betina disebut ovari berfungsi
menghasilkan telur. (Pulungan etal, 2013).

Ikan ini memiliki bentuk testis dan warna testisnya coklat ikan ini tidak memiliki butiran telur. Warna badanya
abu-abu kuning, memiliki sirip anal dan sirip perutnya memanjang
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan tempat

Praktikum Bioper ini dilaksanakan padai Selasa,24 September 2019, pukul 13.00 WIB sampa dnga selesai
yang bertempat di laboratorium basah fakultas Ilmu Kelautan dan perikanan.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah nampan, serbet, Alat tulis lengkap: pensil,
penggaris, penghapus, buku penuntun praktikum dan buku untuk menggambar hasil pengamatan yang
telah dilakukan. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini ikan ekor kuning.

3.3 Prosedur Praktikum

Seksualitas Ikan dan tingkat kematangan gonad

· Mengukur panjang total, panjang baku, panjang fork, panjang kepala dan lebar badan

· Mencatat penampakan cirri seksual sekunder (dimorphisme dan dicromathisme) pada

individu ikan jantan dan betina yang diamati

· Lakukan penyetripingan pada individu ikan untuk mendapatkan gametnya

· Bedah perut individu ikan dengan alat bedah, amati dan catat gonad yang dimiliki

ikan tersebut

· Ukur diameter beberapa butir telur yang didapatkan

3.4 Analisis Data

Dari pengamatan hasil ikan ekor kuning sebanyak 5 ekor memiliki perbedaan yg berbeda-beda dari
beberapa ikan tersebut.
BAB IV

HASIL DAN PENAMBAHAN

Klasifikasi ikan ekor kuning menurut Bloch (1791) adalah sebagai berikut :

Kingdom: Animalia

Phylum: Chordata

Class: Actinopterygii

Order: Perciformes

Family: Caesionidae

Genus: Caesio

Scientific name: Caesio cuning


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penampakan ciri seksual pada ikan ada dua yaitu ciri seksual primer yaitu dengan melihat
gonad ikan dan ciri seksual sekunder dengan melihat penampakan pada tubuh ikan. Ciri seksual
sekunder ada dua yaitu cri seksual sekunder dichromatisme dan ciri sesual sekunder
dimorphisme.

Gonad adalah indung telur (ovari) dan pelir (testes), alat yang meproduksi sel untuk
reproduksi. Fekunditas ialah jumlah telur yang telah masak sebelum dikeluarkan pada waktu
ikan memijah, fekunditas demikian dinamakan fekunditas individu atau fekunditas mutlak.
Istilah lain ialah fekunditas nisbi yaitu jumlah telur per satuan berat dan panjang total ikan.

Berdasarkan cara makannya ikan dibedakan menjadi lima golongan yaitu pemangsa
(predator), penggerogot (grazer), penyaring (strainer), penghisap (sucker) dan parasit.

5.2 Saran

Diharapkan pada praktikum tentang seksualitas ikan, fekunditas dan diameter telur, TKG
serta analisis isi saluran pencernaan menggunakan ikan yang lebih segar agar didapatkan hasil
yang lebih jelas tentang ciri seksualitas ikan, fekunditas dan diameter telur, TKG serta analisis isi
saluran pencernaan.
DAFTAR PUSTAKA

EFFENDIE, M. I., 1979.Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dwi Sri, Bogor. 122hal.

Fauzi, 2001. Kumpulan Istilah Perikanan. Lembaga Pelayanan Informasi dan Kajian (LPIK).

Mujiman, A. 2001. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Situbondo. 190 hal.

Pulungan, 2005. Buku Penuntun Praktikum Biologi Perikanan. Pekanbaru.

Anda mungkin juga menyukai