Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FISIOLOGI REPRODUKSI IKAN SELAR KUNING


(Selaroides leptolepis)

DISUSUN OLEH :
MHD DICKY FADZHILAH (2104134736)

BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan hidayahnya,sehingga


makalah tentang sistem reproduksi ikan Selar kuning dapat diselesaikan pada
waktunya.

Dalam penyusunan Makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari


berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan kali ini penulis ingin berterima kasih
kepada Dosen pengampun mata kuliah Fisiologi reproduksi yang telah memberikan
pengarahan – pengarahan supaya pembelajaran dapat berjalan dengan baik, kemudian
kepada teman teman yang telah memberi semangat dan dukungan hingga makalah ini
selesai tepat pada waktunya, dan masih banyak lagi pihak – pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa dalam penyusunan


masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat mendukung dari semua pihak untuk kesempurnaan penulisan Makalah
berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

BAB l
PENDAHULUAN

A.Latar belakang
Indonesia adalah Negara dengan sumber daya perikanan yang melimpah dan
memiliki nilai ekonomis. Salah satu jenis sumberdaya ikan laut yang memiliki nilai
ekonomis penting adalah ikan selar kuning (Selaroides leptolepis). Ikan selar kuning
atau dalam bahasa lokal di sebut ikan oci merupakan salah satu jenis ikan pelagis
yang memiliki nilai ekonomis dan potensial di Indonesia (DKP, 2014).
Organ reproduksi ikan selar kuning (Selaroides leptolepis) terdiri dari testis pada
ikan jantan dan ovarium pada ikan betina. Testis dan ovarium adalah organ seksual
yang berfungsi untuk menghasilkan sperma dan telur, yang akan digunakan untuk
proses reproduksi.
Ovarium pada ikan betina selar kuning terletak di rongga perut bagian bawah.
Ovarium pada ikan betina yang sudah matang kelamin akan terlihat sebagai sepasang
kantong berwarna kekuningan atau kejinggaan yang memanjang, terletak di kedua
sisi rongga perut bagian bawah. Ovarium menghasilkan telur yang kemudian akan
dilepaskan saat proses pemijahan.
Pada ikan jantan, testis terletak di rongga perut bagian atas dan terlihat sebagai
sepasang kantong berwarna putih yang memanjang. Testis menghasilkan sperma
yang akan digunakan untuk membuahi telur pada ikan betina selama proses
pemijahan.
Selain ovarium dan testis, organ reproduksi ikan selar kuning juga meliputi saluran
reproduksi seperti saluran telur dan saluran sperma, serta organ pendukung
reproduksi seperti kelenjar sperma dan kelenjar telur. Semua organ dan saluran ini
bekerja bersama-sama untuk menjalankan proses reproduksi pada ikan selar kuning.

Ikan memiliki dua jenis kelamin, yaitu jantan dan betina. Organ reproduksi ikan
terdiri dari gonad atau kelenjar kelamin, saluran reproduksi, dan orifisium genital,
yang terletak pada bagian ventral di dekat pangkal sirip anal. Pada betina ikan, gonad
terletak di perut bagian bawah, sedangkan pada jantan terletak di perut bagian atas.
Gonad ikan terdiri dari ribuan folikel atau spermatozoa yang mengandung sel telur
atau sperma.
Data potensi ikan selar yang meningkat setiap tahunnya, menyebabkan ikan selar
dipasaran melimpah, sehingga perlu dimanfaatkan untuk produk pengolahan karena
ikan adalah bahan pangan yang cepat busuk. Menurut Astawan (2004) ikan selar
termasuk salah satu komiditi pangan laut yang mudah mengalami kemunduran mutu.
Hal ini disebabkan oleh kandungan protein yang tinggi yaitu sekitar 18-30%,
kandungan air sekitar 60-84% dan kondisi lingkungan yang sangat sesuai untuk
pertumbuhan mikroba pembusuk. Kondisi lingkungan tersebut yaitu suhu, pH,
oksigen, waktu simpan dan kondisi kebersihan sarana prasarana.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja organ reproduksi pada ikan selar kuning (Selaroides leptolepis)
2. Bagaimana sistem organ reproduksi ikan selar kuning (Selaroides leptolepis)
3. Bagaimana kagunaan setiap organ reproduksi ikan selar kuning (Selaroides
leptolepis)
C. Manfaat
1. Mengetahui sistem reproduksi pada ikan selar kuning (Selaroides leptolepis)
2. Mengerahui sistem organ reproduksi ikan selar kuning (Selaroides leptolepis)
3. Mengetahui kegunaan setiap organ reproduksi ikan selar kuning (Selaroides
leptolepis)

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ikan Selar kuning


Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) termasuk salah satu dari spesies famili
Carangidae. Penyebarannya cukup luas, hampir bisa ditemukan di daerah Indonesia
Pasifik. Jenis Ikan Selar Kuning pada sebagian masyarakat dianggap sebagai ikan
rucah, sehingga harga jualnya relatif rendah. Alat tangkap yang digunakan untuk
menangkap ikan ini adalah jaring insang, bagan sero (Sudradjat, 2006).
Ikan Selar merupakan salah satu jenis ikan pelagis kecil (ikan permukaan) yang
hidup pada laut dalam kawasan tertentu (Hidayat, 2005). Musim penangkapan ikan
selar kuning terjadi sepanjang tahun sehingga keberadaan ikan selar kuning hampir
selalu ada setiap hari (Sharfina et al., 2014).
Ikan Selar Kuning tergolong ikan pelagis yang suka bergerombol, ikan ini
berkerabat dengan ikan pelagis lainnya seperti golongan family scombridae dan
clupeidae. Ikan Selar Kuning memiliki ciri-ciri morfologi seperti: memiliki panjang
maksimum 22 cm dan rata-rata 15 cm. Bentuk badan pipih,lonjong dan memanjang,
sirip punggung dan sirip dubur tanpa sirip tambahan, tidak terdapat gigi pada rahang
bagian atas, sisik yang menebal relatif besar, terdapat sebuah garis kuning lebar dari
pinggiran bagian atas mata ke batang ekor, pada operkulum bagian atas terdapat
bintik hitam terang. Ikan Selar Kuning termasuk ikan laut perenang cepat dan kuat
(www.fishbase.org 2009)

2.2. Klasifikasi ikan selar kuning


Klasifikasi Ikan Selar Kuning menurut Saanin (1984) dalam Damayanti (2010)
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Carangidae
Genus : Selaroides
Spesies : Selaroides leptolepis
Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) hidup bergerombol deperairan pantai,
panjang ikan ini dapat mencapai 20 cm dan umumnya 15 cm, dan termasuk ikan buas
pemakan ikan kecil dan udang-udang kecil ikan ini biasanya ditangkap menggunakan
paying, pursein seine, sero, jarring insang, dipasarkan dalam bentuk segar, asin
kering, asin rebus, dipasrkan dalam bentuk segar. Ikan Selar Kuning menyebar
diseluruh perairan Indonesia, Teluk Bengkala, Teluk Siam, sepanjang laut Cina
Selata, keselatan meliputi peraira (Genisa,1999).
2.3. Sistem reproduksi ikan selar kuning
2.3.1. Ovari ikan selar kuning
Ovarium ikan selar kuning adalah organ reproduksi betina ikan selar kuning
yang berfungsi untuk menghasilkan telur. Ovarium ini terletak di bagian dalam tubuh
ikan.Pada ikan selar kuning dewasa, ovarium akan menjadi lebih besar dan terisi
dengan telur yang siap untuk dibuahi oleh sperma jantan saat ikan tersebut kawin atau
melakukan pemijahan.
Ovarium ikan selar kuning juga dapat memberikan informasi mengenai
kondisi reproduksi ikan selar kuning tersebut. Ovarium yang matang menunjukkan
bahwa ikan tersebut siap untuk kawin dan memijah, sementara ovarium yang belum
matang menandakan bahwa ikan tersebut masih belum matang secara seksual.
Pemijahan ikan selar kuning biasanya dilakukan di perairan laut terbuka dan
dapat terjadi sepanjang tahun tergantung pada kondisi lingkungan dan faktor-faktor
lainnya seperti suhu air, musim, dan ketersediaan makanan.
2.3.2. Tetes ikan selar kuning
Testis atau gonad jantan pada ikan selar kuning (Selaroides leptolepis) terletak
di rongga perut bagian atas. Pada ikan jantan yang sudah dewasa, testis terlihat
sebagai dua kantong berwarna putih yang berbentuk bulat memanjang, yang terletak
di kedua sisi rongga perut bagian atas.
Testis ikan selar kuning mengandung sperma yang digunakan untuk membuahi telur
pada ikan betina selama proses reproduksi. Selama musim kawin, testis akan
mengalami peningkatan aktivitas, meningkatkan produksi dan pelepasan sperma ke
lingkungan.
Pada ikan jantan yang belum dewasa atau belum matang kelamin, testis belum
terlihat dengan jelas karena ukurannya masih kecil dan belum berkembang
sepenuhnya. Testis akan terus berkembang dan tumbuh seiring dengan pertumbuhan
dan kedewasaan ikan tersebut.Penting untuk diingat bahwa pengecekan kondisi testis
pada ikan dapat membantu untuk mengetahui kesehatan dan kematangan seksual ikan
tersebut. Namun, pengecekan kondisi testis harus dilakukan secara hati-hati dan
profesional agar tidak merusak organ reproduksi ikan dan tidak mengganggu proses
reproduksi ikan tersebut.
2.3.3. Rasio kelamin
Rasio kelamin merupakan perbandingan antara ikan jantan dan ikan betina
dalam suatu populasi.Rasio kelamin dengan perbandingan 1:1 merupakan kondisi
ideal untuk mempertahankan spesies (Ibrahim et al. 2016). Menurut Rahardjo (2007),
Penyimpangan rasio kelamin dari pola 1 : 1 ini dikarenakan banyak faktor yang
mempengaruhinya baik faktor internal maupun faktor eksternal. Hal ini diperkuat
oleh hasil penelitian Ernawati et al. (2009), bahwa distribusi ikan jantan dan betina
yang tertangkap setiap bulan dipengaruhi oleh makanan yang tersedia, perbedaan
tingkah laku serta faktor penangkapan. Menurut Nilosky (1963) dalam Rahardjo
(2007), menyatakan bahwa ketersediaan makanan berlimpah, maka ikan betina akan
lebih dominan dan sebaliknya apabila ketersediaan makanan sedikit maka ikan jantan
yang akan lebih dominan. Keseimbangan perbandingan jumlah individu jantan dan
betina mengakibatkan kemungkinan terjadinya pembuahan sel telur oleh spermatozoa
hingga menjadi individu-individu baru semakin besar (Effendie, 2002).
2.3.4. Tingkat kematangan gonad
Ikan selar kuning (Selaroides leptolepis) adalah jenis ikan laut yang umumnya
hidup di perairan tropis dan subtropis di seluruh Asia. Pada umumnya, ikan selar
kuning mencapai kematangan seksual pada usia sekitar 1-2 tahun, tergantung pada
kondisi pakan dan lingkungan. Pada wanita, kematangan gonad dapat terlihat dengan
adanya tanda-tanda seperti perut yang membesar, dan pada pria terlihat dengan
adanya tanda-tanda seperti perubahan warna pada sirip.
Kematangan gonad pada ikan selar kuning diperlukan untuk reproduksi dan
perkembangan populasi ikan selar kuning di alam. Tingkat kematangan gonad dapat
mempengaruhi kualitas telur dan sperma pada ikan, yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi kesuksesan dari pembuahan telur serta jumlah dan kualitas larva yang
dihasilkan.
Dalam budidaya ikan selar kuning, tingkat kematangan gonad dapat dikontrol
dengan pemberian pakan yang tepat dan lingkungan yang sesuai, sehingga ikan selar
kuning dapat mencapai kematangan gonad pada usia yang lebih cepat dan kualitas
telur dan sperma yang lebih tinggi. Hal ini dapat meningkatkan keberhasilan
reproduksi dan pertumbuhan populasi ikan selar kuning di kolam budidaya.
Kematangan gonad ikan selar kuning (Selaroides leptolepis) dapat dilihat
melalui pemeriksaan histologis dari jaringan gonad. Pada ikan betina yang sudah
matang gonad, akan terlihat adanya telur atau ovum yang sudah matang di dalam
ovarium atau indung telur. Sedangkan pada ikan jantan, akan terlihat adanya sperma
atau sel sperma yang sudah matang di dalam testis.
Tingkat kematangan gonad ikan selar kuning dapat diidentifikasi
menggunakan skala indeks kematangan gonad (Gonad Maturity Index/GMI). Skala
ini mengklasifikasikan tingkat kematangan gonad pada skala 1 hingga 5, di mana
skala 1 menunjukkan kondisi yang belum matang dan skala 5 menunjukkan kondisi
yang matang penuh.Pada ikan selar kuning, GMI skala 1 dan 2 menunjukkan kondisi
gonad yang belum matang atau sedang dalam tahap awal kematangan. GMI skala 3
dan 4 menunjukkan kondisi gonad yang sudah matang namun belum sepenuhnya
matang. Sedangkan GMI skala 5 menunjukkan kondisi gonad yang sudah matang
penuh atau matang secara maksimal.
Untuk menentukan tingkat kematangan gonad secara akurat, perlu dilakukan
pemeriksaan histologis dengan memotong bagian gonad dan mengamati kondisi telur
atau sperma di bawah mikroskop. Namun, biasanya ikan selar kuning yang ditangkap
dan dijual di pasaran sudah matang gonadnya, sehingga tingkat kematangan gonad
tidak perlu diperiksa lagi.
2.3.5. Indeks kematangan gonad
Indeks kematangan gonad ikan selar kuning (Selaroides leptolepis) dapat
dinyatakan dengan menggunakan skala indeks kematangan gonad (Gonad Maturity
Index/GMI). Skala ini mengklasifikasikan tingkat kematangan gonad pada skala 1
hingga 5, di mana skala 1 menunjukkan kondisi yang belum matang dan skala 5
menunjukkan kondisi yang matang penuh. Berikut adalah rincian indeks kematangan
gonad ikan selar kuning menurut skala GMI:
 GMI skala 1: Kondisi gonad yang belum matang, pada betina masih terdapat
telur kecil yang belum berkembang, sedangkan pada jantan masih terdapat
sperma belum matang.
 GMI skala 2: Kondisi gonad yang sedang dalam tahap awal kematangan, pada
betina terdapat beberapa telur yang mulai berkembang, sedangkan pada jantan
terdapat sperma yang mulai matang.
 GMI skala 3: Kondisi gonad yang sudah matang namun belum sepenuhnya
matang, pada betina telur sudah berkembang namun belum mencapai ukuran
maksimal, sedangkan pada jantan sperma sudah matang namun belum
mencapai jumlah yang maksimal.
 GMI skala 4: Kondisi gonad yang sudah matang namun belum sepenuhnya
matang, pada betina telur sudah mencapai ukuran maksimal namun belum
siap untuk dikeluarkan, sedangkan pada jantan sperma sudah mencapai
jumlah maksimal namun belum siap untuk dikeluarkan.
 GMI skala 5: Kondisi gonad yang sudah matang penuh atau matang secara
maksimal, pada betina telur siap untuk dikeluarkan dan pada jantan sperma
siap untuk dikeluarkan.
Penting untuk diingat bahwa indeks kematangan gonad ikan selar kuning dapat
berbeda-beda tergantung pada musim, lingkungan, dan faktor-faktor lain yang
memengaruhi perkembangan gonad.
2.3.6. Fekunditas
Fekunditas adalah jumah telur masak sebelum dikeluarkan pada waktu ikan
memijah. Menurut Effendie (1997), ada beberapa kegunaan pengetahuan fekunditas
diantara lain sebagai bagian studi sistimatik atau studi mengenai ras, dinamika
populasi, produktivitas, potensi reproduksi dan sebagainya. Menurut Effendie (2002),
dari fekunditas secara tidak langsung kita dapat menaksir jumlah anak ikan yang akan
dihasilkan. Jumlah telur yang dikeluarkan merupakan satu mata rantai penghubung
antara satu generasi dengan generasi berikutnya.
Jumlah telur ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) betina yang di dapatkan
yaitu berkisar antara 3.630 – 16.555 butir. Panjang total (mm) ikan Selar Kuning
(Selaroides leptolepis) betina berkisar antara 124 – 166 sedangkan berat tubuh (gram)
ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) betina berkisar antara 22,6 – 58,1.
Perbedaan fekunditas tersebut diduga karena dipengaruhi oleh faktor kondisi
lingkungan yang berbeda terutama yang berhubungan dengan ketersediaan makanan
(Harianti, 2013). Menurut Fujaya (2001), fekunditas pada setiap individu betina
tergantung pada umur, ukuran, spesies dan kondisi lingkungan (ketersediaan
makanan, suhu air dan musim).
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Ikan Selar merupakan salah satu jenis ikan pelagis kecil (ikan permukaan) yang
hidup pada laut dalam kawasan tertentu (Hidayat, 2005). Musim penangkapan ikan
selar kuning terjadi sepanjang tahun sehingga keberadaan ikan selar kuning hampir
selalu ada setiap hari (Sharfina et al., 2014).
Organ reproduksi ikan selar kuning (Selaroides leptolepis) terdiri dari testis pada
ikan jantan dan ovarium pada ikan betina. Testis dan ovarium adalah organ seksual
yang berfungsi untuk menghasilkan sperma dan telur, yang akan digunakan untuk
proses reproduksi.
Ovarium pada ikan betina selar kuning terletak di rongga perut bagian bawah.
Ovarium pada ikan betina yang sudah matang kelamin akan terlihat sebagai sepasang
kantong berwarna kekuningan atau kejinggaan yang memanjang, terletak di kedua
sisi rongga perut bagian bawah. Ovarium menghasilkan telur yang kemudian akan
dilepaskan saat proses pemijahan.
3.2. Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat mendukung dari semua pihak untuk kesempurnaan penulisan Makalah
berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai