Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Biologi Perikanan adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
keadaan ikan yaitu sejak individu ikan tersebut menetas (hadir kealam) kemudian
makan, tumbuh, bermain, bereproduksi dan akhirnya mengalami kematian secara
alami atau oleh karna faktor lain. Biologi Perikanan ini merupakan pengetahuan
dasar ketika mendalami pengetahuan dinamika populasi ikan, pengembangan
spesies ikan dan upaya pelestarian spesies ikan yang akan mengalami kepunahan
di perairan lainnya.
Ikan merupakan anggota vertebrata poikiloterm (berdarah dingin) yang
hidup di air dan benafas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata
yang paling beranekaragam dengan jumlah spesies lebih dari 27.000 di seluruh
dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang
kekrabatannya masih diperdebatkan, biasanya ikan dibagi meenjadi ikan yag
memiliki rahang (Condrichthyes), ikan yang tidak memiliki rahang (Agnatha).
Ikan dibedakan berdasarkan karakter-karakter umum yang dapat membedakan
antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Adapun karakter-karakter
yang biasa digunakan dalam identifikasi ika antara lain, yaitu: bentuk umum
tubuh, bentuk dan jumlah sirip, bentuk mulut, bentuk ekor, perbandingan dan
posisi tubuh.
Ilmu pengetahuan tentang ikan dimunculkan oleh rasa ingin tahu manusia
dan kebutuhan akan data base ikan bagi kepentingan perdagangan, industry
maupun pariwisata. Ikan telah mampu bertahan hidup seiring dengan
perkembangan variasi dari tempat hidupnya. Mereka hidup di air tawar yang
bersih sampai pada air yang bersalinitas lebih tinggi pada air laut. Pengetahuan
tentang morfologi dan anatomi pada ikan sangatlah minim.
Ikan selar kuning (Selaroides leptolepis) merupakan salah satu ikan
yang banyak diminati masyarakat. Permintaan yang banyak dan harga yang
cukup tinggi akan mendorong peningkatan penangkapan pada ikan ini. Selar
kuning, Selaroides leptolepis (Carangidae); hidup bergerombol di perairan lepas
pantai, daerah-daerah pantai laut dalam, kadar garam tinggi, panjang ikan dapat
2

mencapai 20 cm, umumnya 15 cm. Termasuk ikan pelagis kecil, pemakan


plankton. Penangkapan dengan purse seine, payang, jaring insang.
Selar kuning (Selaroides leptolepis), atau sering disebut (ikan) selar saja,
adalah sejenis ikan laut dari suku Carangidae, dan satu-satunya anggota dari
marga Selaroides. Terutama menyebar di wilayah pesisir dan laut-laut dangkal di
kawasan perairan Indo-Pasifik Barat, selar kuning merupakan salah satu jenis ikan
tangkapan yang penting bagi nelayan local
Sebagai mahasiswa perikanan sudah seharusnya mengenal jenis-jenis ikan,
terkhusus aspek biologisnya. Baik itu morfologinya, seksualitas, ruaya, pemijahan
dan lain-lain. Untuk itu perlu adanya mata kuliah biologi perikanan ini. Mata
kuliah biologi perikanan yang dilengkapi dengan praktikum memudahkan kita
dalam mengenal jenis-jenis ikan. Salah satunya adalah ikan selar kuning.

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui morfologi ikan selar kuning (Selaroides leptolepis).
2. Untuk mengetahui seksualitas ikan selar kuning (Selaroides leptolepis).
3. Untuk mengetahui ruaya ikan selar kuning (Selaroides leptolepis)
4. Untuk mengetahui proses pemijahan ikan selar (Selaroides leptolepis).

Manfaat Penulisan
Setelah penulisan makalah ini, diharapkan akan menambah wawasan kita
tentang biologi ikan selar kuning (Selaroides leptolepis), baik morfologi,
seksualita, ruaya, dan pemijahan ikan selar kuning (Selaroides leptolepis).
Makalah ini juga salah satu kumpulan tugas yang merupakan komponen
penilaian dalam proses perkuliahan.

BAB II
ISI
3

Morfologi Ikan Selar Kuning (Selaeoides leptocepis)


Ikan selar kuning memiliki bentuk tubuh yang jorong memanjang dan
pipih tegak atau yang biasa disebut fusiform, pangkal ekor kecil. Bentuk mulut
ikan ini adalah subterminal. Mempunyai sisik-sisik kecil tipis jenis cycloid.
Terdapat bintik hitam besar dibagian atas tutup insang. Sisi tubuh dan perut
berwarna keperakan. Punggung biru metalik, dengan suatu pita kuning terang
yang lebar berjalan dari sisi atas mata ke belakang tubuh hingga ke batang ekor.
Sebuah noktah hitam besar menonjol di bagian atas tutup insang, dekat bahu.
Sirip-sirip punggung, sirip dubur, dan sirip ekor kuning pucat atau kuning kelabu;
sirip perut putih. Rumus sirip ikan D. VIII. I. 25; A. II. I. 20; 26
(Nurhafifah et al, 2017).
Selar kuning, Selaroides leptolepis (Carangidae); hidup bergerombol di
perairan lepas pantai, daerah-daerah pantai laut dalam, kadar garam tinggi,
panjang ikan dapat mencapai 20 cm, umumnya 15 cm. Termasuk ikan pelagis
kecil, pemakan plankton. Penangkapan dengan purse seine, payang, jaring insang,
pukat beton, jala lompo. Ikan selar kuning memiliki bentuk tubuh yang jorong
memanjang dan pipih tegak atau yang biasa disebut fusiform, pangkal ekor
kecil .Bentuk mulut ikan ini adalah subterminal. Mempunyai sisik-sisik kecil tipis
jenis sikloid. Terdapat bintik hitam besar dibagian atas tutup insang. Sisi tubuh
dan perut berwarna keperakan. Bagian punggung ikan berwarna biru dan terdapat
garis kuning di bagian punggung (Nasution,2015).
Morfometrik adalah bagian-bagian tertentu dari struktur tubuh ikan yang
dapat diukur. Karakter morfometrik yang sering digunakan untuk diukur antara
lain panjang total ikan, panjang baku, panjang cagak, panjang kepala, tinggi dan
lebar badan, tinggi dan lebar sirip, dan diameter mata. Ikan selar kuning
merupakan ikan bertubuh kecil.Panjang tubuhnya maksimal 20 cm, namun
umumnya kurang dari 15 cm (Nurhafifah et al, 2017).
Ikan selar kuning merupakan ikan pelagis kecil perenang cepat dan
kuat.Klasifikasi ikan selar kuning menurut Saanin (1984), sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Percomorphi
4

Family : Carangidae
Genus : Selaroides
Spesies : Selaroides leptolepis

Gambar 1. Ikan Selar Kuning (Selaroidesleptolepis)

Bentuk tubuh ikan selar kuning lebih kecil daripada ikan selar yang lain.
Panjang tubuh ikan ini sampai dengan 16 cm. Jenis ikan ini ditandai dengan garis
lebar berwarna kuning dari mata sampai ekor. Sirip punggung ikan selar kuning
terpisah dengan jelas, bagian depan disokong oleh jari- jari keras dan banyak jari-
jari lunak. Sirip ekor bercagak dua dengan lekukan yang dalam. Sirip perut
terletak di bawah sirip dada. Ikan selar termasuk ikan laut perenang cepat dan
kuat. (Djuhanda 1981 dalam Wijayanti 2009).
5

Seksualitas Ikan Selar Kuning (Selaeoides leptocepis)


Penentuan jenis kelamin ikan selar kuning dilakukan dengan melihat ciri-
ciri dan perbedaan yang terdapat pada gonadnya. Ikan jantan memiliki gonad yang
berwarna keputihan berupa testes, sedangkan ikan betina memiliki gonad yang
berwarna kemerahan berupa ovum (Prestianingtyas, 2015).
Jenis kelamin betina dan jantan ditentukan secara morfologi dengan
mengamati bentuk dan warna gonad ikan tersebut. Nisbah kelamin Nisbah
kelamin bervariasi menurut jenis ikan di dalam kelompok umur dan ukuran,
sehingga dapat mencerminkan hubungan antara jenis ikan tersebut dengan
lingkungannya. Nisbah kelamin di daerah tropis seperti Indonesia bersifat variatif
dan menyimpang dari 1:1. Kondisi ideal tersebut sering menyimpang kerena
beberapa faktor, baik yang bersifat eksternal maupun internal. Proporsi penting
untuk melihat perbandingan (rasio) dari masing-masing jenis kelamin ikan yang
ada di perairan. Pendugaan rasio ini kemudian dibutuhkan sebagai bahan
pertimbangan dalam produksi, rekruitmen dan konservasi sumberdaya ikan
tersebut. Statistik konsep rasio adalah proporsi populasi tertentu (Prestianingtyas,
2015).
Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Penentuan tingkat kematangan gonad
dilihat dari bentuk, panjang, warna, pengisian gonad menurut Cassie (1956) dalam
Effendi (2002). Pengamatan tingkat kematangan gonad (TKG) dilakukan secara
morfologi dengan kriteria berikut: Tingkat Kematangan Gonad (TKG) I
(Immature); TKG II (Developing); TKG III (Maturing); TKG IV (Mature) dan
TKG V (Spent) (Andrianiet al,2015).
Perhitungan jumlah telur Metode yang digunakan dalam menganalisis
fekunditas yaitu metode gabungan (gravimetrik dan volumetrik). Perhitungan
jumlah telur dilakukan pada TKG III dan TKG IV, karena pada TKG I dan TKG II
butir telur belum terlihat jelas. Contoh telur diambil berdasarkan tiga bagian
berbeda, dikarenakan setiap butir telur yang diamati, diduga memiliki diameter
yang berbeda. Bagian dari gonad tersebut yaitu sub gonad bagian anterior, sub
gonad bagian tengah dan sub gonad bagian posterior, kemudian setiap sub gonad
ditimbang bobotnya. Sub gonad tersebut diencerkan pada cawan petri sampai 100
cc. Sebanyak 1 cc dari contoh, diambil menggunakan pipet tetes lalu dipindahkan
ke dalam cawan petri yang baru untuk dihitung jumlah telur tersebut dengan
6

menggunakam hand counter. Pengukuran diameter telur Pengukuran diameter


telur dilakukan pada telur yang telah mencapai TKG III dan TKG IV. Contoh telur
diambil berdasarkan tiga bagian berbeda yaitu sub gonad anterior, sub gonad
tengah dan sub gonad posterior. Contoh telur tersebut diambil secara acak
sebanyak 50 butir (Prestianingtyas, 2015).

Ruaya Ikan Selar Kuning (Selaeoides leptocepis)


Ruaya pemijahan merupakan salah satu bentuk ruaya. Ruaya dimaknai
sebagai perpindahan massa ikan dari satu ke satu habitat ke habitat lain yang
berlangsung secara berkala dan berkaitan dengan suatu tahap dalam kehidupan
.batasan ini cukup longgar, tidak mempersoalkan apakah perpindahan tersebut
berlangsung aktif atau pasif (misal mengikuti arus) tampa memperhitungkan jarak
tempuh, ataupun lama ruaya berlangsung. Berdasarkan tujuannya, ruaya dapat
dipishkan menjadi tiga macam yakni ruaya pemijahan, ruaya pencari makan dan
ruaya pengungsian. Ruaya pencari makanan berkaitan dengan makanan.
Sementara itu ruaya pengungsian akan dilakukan oleh ikan bila habitatnya
mengalami perubahan yang tidak lagi nyaman bagi dirinya (Raharjo et al., 2010)
Ruaya merupakan satu mata rantai daur hidup bagi ikan untuk menentukan
habitat dengan kondisi yang sesuai bagi keberlangsungan suatu tahapan kehidupan
ikan. Ruaya ini mempunyai arti penyesuaian, peyakinan terhadap kondisi yang
menguntungkan untuk eksistensi dan untuk reproduksi spesies. tidak semua ikan
melakukan ruaya. Beberapa istilah yang berkaitan dengan ruaya ikan yaitu : a)
Amfibiotik : ikan yang beruaya dari air laut ke air tawar atau sebaliknya. b)
Holobiotik : ikan yang tidak melakukan ruaya selama hidupnya tinggal di air
tawar atau di air laut saja. Namun ada beberapa menjadi peruaya. c) Diadrom :
ikan melakukan ruaya untuk berpijah d) Amfidrom : ikan beruaya untuk mencari
makanan e) Potamodrom : ikan yang hidup dan beruaya di perairan tawar saja
termasuk sungai dan danau f) Oseanodrom : ikan yang hidup di laut dan beruaya
di laut. g) Batidrom : ikan yang beruaya di perairan dalam h) Brakheadrom : ikan
yang beruaya di perairan dangkal i) Katadrom : ikan yang beruaya dari air tawar
ke laut hanya untuk berpijah j) Anadrom : ikan yang beruaya dari laut ke air tawar
untuk berpijah
7

Di perairan Australia utara, Filipina, dan sebagian wilayah India, selar


kuning merupakan salah satu jenis ikan yang paling umum. Gerombolan ikan-ikan
selar ini juga diketahui beruaya (migrasi) secara lokal di Taiwan, ke dekat-dekat
pantai di musim panas dan kembali ke bagian laut yang lebih dalam di musim
sebaliknya. Selar kuning termasuk ikan yang nokturnal. Ia juga memakan
fitoplankton. Acarthia, Oithona, Euterpina, dekapoda dan larva moluska dari
kelompok rendah seperti Lucifer, Acetes, Mysids, dan ikan-ikan yang lebih tinggi
ikut dimakan. Ia termasuk karnivora. Ikan-ikan ini memangsa aneka jenis hewan
kecil; di Australia utara, paling sering tercatat jenis-jenis ostrakoda, gastropoda,
dan krill sebagai mangsanya, sementara di India jenis-jenis krustasea --terutama
dekapoda dan kopepoda-- yang lebih mendominasi. Selar kuning umumnya
diketahui sebagai ikan nokturnal, meskipun ada pula yang mendapatinya aktif di
siang hari.

Pemijahan Ikan Selar Kuning (Selaroides leptocepis).


Reproduksi adalah kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan
sebagai upaya untuk melestarikan jenis dan kelompok. Kegiatan reproduksi pada
setiap jenis hewan air berbeda-beda, tergantung kondisi lingkungan. Cara
penentuan reproduksi terdapat 2 jenis, yaitu pemijahan berlangsung dalam waktu
singkat disebut pemijahan total (total spawner) sedangkan pemijahan yang
berlangsung dalam waktu yang panjang disebut dengan pemijahan sebagian
(partial spawner). Waktu reproduksi ikan dapat dilihat dari hasil pola pemijahan
yaitu saat pengambilan contoh yang memiliki hasil lebih besar. Pada penelitian
ini, tipe reproduksi ikan selar kuning yaitu total spawner dan terjadi pada bulan
Juli-Agustus (Prestianingtyas, 2015)
Pemijahan adalah proses perkawinan antara ikan jantan dan ikan betina
yang mengeluarkan sel telur dari betina, sel sperma dari jantan dan terjadi di luar
tubuh ikan (eksternal). Dalam budidaya ikan, teknik pemijahan ikan dapat
dilakukan dengan tiga macam cara, yaitu: Pemijahan ikan secara alami, yaitu
pemijahan ikan tanpa campur tangan manusia, terjadi secara alamiah (tanpa
pemberian rangsangan hormon), Pemijahan secara semi intensif, yaitu pemijahan
ikan yang terjadi dengan memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat
kematangan gonad, tetapi proses ovulasinya terjadi secara alamiah di kolam,
8

Pemijahan ikan secara intensif, yaitu pemijahan ikan yang terjadi dengan
memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad serta
proses ovulasinya dilakukan secara buatan dengan teknik stripping atau
pengurutan ( Yuatiati, 2015 )
Ikan selar kuning (Selaroides leptolepis) merupakan ikan pelagis kecil yang
memiliki nilai ekonomis penting. Ikan ini hidupnya bergerombol dan ikan dapat
mencapai panjang 20 cm, umumnya 15 cm . Ikan selar kuning mengalami musim
pemijahan pada bulan Juni hingga September. Ada beberapa Penelitian yang
menyatakan bahwa ukuran pertama kali matang gonad ikan selar kuning yaitu 88-
101 mm dan146 mm. Tetapi ada juga penelitaian yang menyatakan bahwa
perbedaan ukuran pertama kali ikan matang gonad terjadi akibat perbedaan
kondisi ekologis perairan ( Mayalibit,2014 )
Ikan selar jantan dan betina mempunyai TKG yang bervariasi antara TKG
I, II ,III dan IV. Adanya tingkat kematangan gonad yang bervariasi menunjukkan
bahwa ikan selar memijah beberapa kali dalam setahun dan puncak pemijahannya
diduga pada Juni dan Juli. Hal ini disebabkan jumlah ikan yang matang gonad
lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan ikan yang belum matang gonad
pada setiap waktu pengambilan contoh ( Sangadji, 2014).
Secara keseluruhan ikan selar kuning betina yang diperoleh selama
penelitian memiliki TKG I=20%, TKG II=34%, TKG III=27%, dan TKG
IV=19%, Sedangkan ikan jantan memiliki TKG I=49%, TKG II=28%, TKG
III=12%, dan TKG IV=11%. Berdasarkan selang kelas ukuran panjang, ikan selar
kuning baik jantan maupun betina pertama kali matang gonad pada selang ukuran
101-110 mm. Dimana frekuensi pemijahan dapat diduga dari sebaran diameter
telur pada gonad yang sudah matang pada TKG III dan IV (Ibrahim, 2016 )
9

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Ikan selar kuning memiliki nama latin Selaroides leptolepis. Ikan selar
memiliki sisik yang berbentuk cycloid. Bentuk tubuh dari ikan ini adalah pipih
memanjang (fusiform). Ikan selar kuning merupakan karbivora dan aktif pada
malam hari atau biasa dsebut nocturnal.
2. Ikan selar kuning (Selaroides leptocepis) yang bertubuh kecil, mencapai
panjang tubuh maksimal 20 cm, namun umumnya kurang dari 15 cm. Bentuk
jorong memanjang dan pipih tegak; kurang lebih simetris pada lengkung
punggung dan perutnya.
3. Ikan Selar kuning (Selaroides leptocepis) Penentuan jenis kelamin ikan selar
kuning dilakukan dengan melihat ciri-ciri dan perbedaan yang terdapat pada
gonadnya. Ikan jantan memiliki gonad yang berwarna keputihan berupa testes,
sedangkan ikan betina memiliki gonad yang berwarna kemerahan berupa
ovum.
4. Ruaya pada ikan selar kuning (Selaroides leptocepis) terjadi saat musim panas
akan bergerak menuju pantai, setelah itu, pada musim sebaliknya kembali lagi
ke bagian kedalaman lautan.
5. Ikan selar kuning mengalami musim pemijahan pada bulan Juni hingga
September. Ada beberapa Penelitian yang menyatakan bahwa ukuran pertama
kali matang gonad ikan selar kuning yaitu 88-101 mm dan146 mm.

Saran
Penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karna itu kami
meminta saran dan kritik demi perbaiakan tugas selanjutnya. Ssemoga apa yang
tertuang dalam makalah ini bisa menjadi sumber referensi kita bersama.
10

DAFTAR PUSTAKA

A, Yuatiati. T, Herawati dan A, Nurhayati. 2015. Diseminasi Penggunaan Ovarium


untuk Mempercepat Pemijahan Ikan Mas di Desa Sukamahi dan Sukagalih
Kecamatan Sukaratu Kabupaten taksimalaya Jawa barat. 4 (2).
Herjayanto, M. Carman, O dan Soelistyowati, D, T. 2015. Tingkah Laku Memijah,
Reproduksi Ikan Betina dan Optimasi Teknik Pemijahan Ikan Pelangi
Iriantherina werneri meiken, 1974. 16 (2). Universitas Institut Pertanian
Bogor, Jawa Barat.
Ibrahim, P, S. Setyobudiandi, I dan Sulistiono 2016 Biologi Reproduksi Ikan Selar
Kuning di Perairan Selat Sunda. Universitas Institut Pertanian Bogor, Jawa
Barat

Sangadji, M. 2014. Biologi Ikan Selar (Selar crumenophthalmus Bloch, 1793) di


Perairan Selat Haruku Kabupaten Maluku Tengah. 7 (2).

Prestianingtyas, R. 2015. Aspek Biologi Reproduksi Ikan Selar Kunin


(Selaroides leptolepis Cuvier, 1833) di Perairan Selat Sunda, Provinsi
Banten. {Skripsi}. Universitas Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat.

Sharfina. S. M., Mennofatria. B., Yunizar E. 2012. Biologi reproduksi ikan selar
kuning, Selaroides leptolepis (Cuvier 1833) di perairan Selat. Institute
pertanian bogor.
Raharjo, M. F., D. S. R. Affandi dan Sulistiono. 2010. Iktiolohy. Penerbit Lubuk
Agung, Bandung.
Andriani, N.,Saputra, S. W., Hendrarto, B. 2015. Aspek Biologi dan Tingkat
Pemanfaatan Ikan Selar Kuning (Selaroides Leptolepis) yang Tertangkap
Jaring Cantrang di Perairan Kabupaten Pemalang. 4(4).

Prestianingtyas, R. 2015. Aspek Biologi Reproduksi Ikan Selar Kuning


(Selaroides Leptolepis Cuvier, 1833) Di Perairan Selat Sunda, Provinsi
Banten. [SKRIPSI]. Institut Pertanian Bogor.

Nurhafifah, A. T., A. Oktrina., T. Putra. 2017. Laporan Praktikum Iktiologi.


Universitas Padjajaran.
11

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat,
kasih dan karunia yang dianugerahkan kepada kita sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah Biologi Perikanan yang berjudul “Morfologi,
Seksualitas, Ruaya dan Pemijahan Ikan Selar Kuning (Selaroides leptocepis)”
ini dengan sebaik mungkin.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh mata
kuliah Biologi Perikanan Ibu Desrita S.Pi, M.Si dan yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penyusunan laporan ini.
Penyusun menyadari dalam penulisan laporan ini masih terdapat
kekurangan maupun kesalahan dan jauh dari kata sempurna pada laporan ini.
Penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
dari laporan ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan berharap
laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.

Medan, Oktober 2018

Penyusun

i
12

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.............................................................................. 1
Tujuan Penulisan........................................................................... 2
Manfaat Penulisan......................................................................... 2
BAB II ISI
Morfologi ikan selar kuning (Selaroides leptocepis).............................. 3
Seksualitas Ikan selar kuning (Selaroides leptocepis)............................. 5
Ruaya ikan selar kuning (Selaroides leptocepis)..................................... 6
Pemijahan ikan selar kuning (Selaroides leptocepis).............................. 7

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan .................................................................................. 9
Saran............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA

ii
13

Makalah Biologi Perikanan

MORFOLOGI, SEKSUALITAS, RUAYA DAN PEMIJAHAN


IKAN SELAR (Selaroides leptocepis)

Oleh:
Kelompok II
Suci azrina Hari Sikumbang 170302016
Nelfa Finanda Zai 170302022
Rivaldo Sitorus 170302050
Rifka Simanungkalit 170302066
Aini Rohani Sihombing 170302068

MATA KULIAH BIOLOGI PERIKANAN


PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
14

Anda mungkin juga menyukai