I. PENDAHULUAN
Ikan tambakan (Helostoma temminckii) adalah salah satu jenis ikan air
tawar yang berasal dari wilayah tropis, tepatnya Asia Tenggara. Ikan ini pada
seluruh dunia. Ikan ini juga dikenal dengan nama gurami pencium karena
maupun saat berduel antara sesama pejantan. Di Indonesia sendiri, ikan ini memiliki
Salah satu ciri khas dari ikan tambakan adalah mulutnya yang memanjang.
makanan semisal lumut dari tempatnya melekat. Bibirnya diselimuti oleh semacam
gigi bertanduk, tetapi gigi-gigi tersebut tidak ditemukan di bagian mulut lain
seperti faring, premaksila, dentary, dan langit-langit mulut. Ikan tambakan juga
Ada dua jenis ikan tambakan berdasarkan warnanya, tetapi mereka masih
termasuk dalam spesies yang sama: ikan tambakan berwarna hijau dan ikan
tambakan berwarna pucat atau merah muda. Belakangan, ada juga jenis ikan
tambakan yang ukurannya lebih kecil dari ikan tambakan kebanyakan dan
bentuknya bundar nyaris menyerupai balon. Variasi genetis ikan tersebut biasa
dikenal dengan nama "gurami pencium kerdil" atau "balon merah muda".
2
Ikan tambakan senang hidup di perairan rawa (black fish) yang banyak
tumbuhan air. Ikan ini dapat hidup pada perairan asam (pH 5,5-6,5) dan kadar
oksigen yang relatif rendah (3-5 mg/L). Pada saat musim kemarau ikan ini cendrung
tinggal di cekungan tanah pada perairan rawa (lebung) atau danau yang masih berisi
air, sedangkan pada saat musim penghujan air tinggi menyebar di rawa yang lebih
luas. Saat memijah (sebutan masyarakat Sumatra selatan “ngempas”) menuju tepi
sungai yang landai sehingga mudah ditangkap. Penyebaran ikan ini di daerah sungai
musi sering dijumpai di perairan Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Banyuasin,
kelamin, ukuran ikan pertama kali matang gonad, indeks kematangan gonad,
tentang aspek biologi yang terkait dengan proses reproduksi, mulai dari diferensiasi
Seksualitas pada ikan atau bisa dibilang sebagai penentuan jenis kelamin.
Individu ikan memiliki memiliki ciri-ciri tertentu apakah ikan itu berkelamin jantan
atau betina. Untuk mengetahui jenis kelamin pada ikan dapat melalui pengamatan
terhadap organ reproduksi yang dimiliki ataupun dapat dilihat melalui penampakan
kematangan seksual ikan, sebagian besar hasil metabolisme digunakan selama fase
kematangan gonad. Umumnya pertambahan berat gonad pada ikan betina sebesar
10-25% dari berat tubuh, sedangkan untuk ikan jantan berkisar antara 5-10%.
Dalam mencapat kematangan gonad, dapat dibagi daam beberapa tahapan. Secara
umum tahap tersebut adalah akan memijah, baru memijah atau sudah selesai
memijah.
ovovivipar.
ikan, tingkat kematangan gonad, dan tingkah laku reproduksi. Maka, dilakukannya
praktikum ini agar mahasiswa lebih mengetahui lagi tentang seksualitas ikan,
tingkat kematangan gonad, dan tingkah laku reproduksi pada ikan air tawar maupun
air laut.
macam kondisi terutama dengan respons terhadap makanan. Jumlah telur yang
dikeluarkan merupakan satu mata rantai penghubung antara satu generasi denagn
generasi berikutnya, tetapi secara umum tidak ada hubungan yang jelas antara
Batasan fekunditas secara umum adalah jumlah telur yang terdapat dalam
ovari ikan yang sudah matang gonad dan akan dikeluarkan pada waktu mijah.
4
artinya untuk memprediksi berapa banyak jumlah larva/benih yang akan dihasilkan
jenis ikan dan identifikasi, seksualitas ikan, tingkat kematangan gonad, fekunditas
dan diameter telur ikan tambakan (Helostoma temminckii). Oleh karena itu
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami dan mengetahui lebih
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah kita dapat mengenal dan
kematangan gonad, fekunditas dan diameter telur pada ikan tambakan (Helostoma
temminckii).
5
Menurut Hardaniwati (2003: 237) identifikasi adalah 1). tanda kenal diri,
2). penentu atau penetapan identitas seseorang. Sedangkan menurut Komarudin dan
Yooke Tjupanah (2000: 92) bahwa identifikasi berasal dari bahasa latin, identitas,
persamaan, identitas. 1). Fakta, bukti, tanda, atau petunjuk mengenai identitas. 2).
Pencarian atau penelitian ciri-ciri yang bersamaan. 3). Pengenalan tanda- tanda atau
sikap kelompok lain dikarenakan sikap tersebut sesuai dengan apa yang
pihak lain termaksud. Pada dasarnya proses identifikasi merupakan sarana atau cara
untuk memelihara hubungan yang diinginkan dengan orang atau kelompok lain dan
Tanda-tanda morfologi pada ikan betina yang sudah matang gonad adalah
perut gembung, gerak lambat, perut bila diraba terasa lunak, kulit terkadang terlihat
memerah. Sedangkan pada ikan jantan yang telah matang gonad, tanda-tandanya
6
adalah: ikan lebih langsing, gerakkan lincah, bila diurut kearah lubang genital ikan
Umumnya pertambahan berat gonad pada ikan betina sebesar 10-25% dari
berat tubuh, sedangkan untuk ikan jantan berkisar antara 5-10%. Tingkat
gonad. Perkembangan gonad pada ikan betina umumnya disebut dengan istilah
peralatan canggih dan teliti dan memerlukan pendanaan yang cukup (Pulungan,
2006).
ikan dan dilakukan pengukuran bobot serta kematangan gonadnya melalui proses
(Utomo,2006).
Untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina dapat di lihat dari ciri
seksual primer dan sekunder. Ciri seksual primer pada ikan ditandai dengan adanya
pembuluhnya untuk ikan jantan. Ciri seksual sekunder dapat dilihat dari tanda-tanda
selain sifat primer, seperti bentuk tubuh, warna atau organ lainnya (Effendi, 2009).
Fekunditas adalah jumlah telur yang terdapat pada ovari ikan betina yang
telah matang gonad dan siap untuk dikeluarkan pada waktu memijah. Pengetahuan
memprediksi berapa banyak jumlah larva atau benih yang akan dihasilkan oleh
individu ikan pada waktu mijah sedangkan dibidang biologi perikanan untuk
memprediksikan berapa jumlah stok suatu populasi ikan dalam lingkungan perairan
(Heriyanto, 2011).
oleh umur/ukuran individu ikan, jenis dan jumlah dari makanan yang dimakan serta
sifat ikan, kepadatan populasi, lingkungan hidup dimana individu ikan itu berada
dan faktor fisiologi tubuh dari individu ikan itu sendiri sangat mempenga-ruhi nilai
fekunditasnya. Selain itu diameter relur juga berpengaruh terhadap nilai fekunditas
dari suatu individu ikan, semakin besar ukuran diameter telur maka akan semakin
kecil nilai fekunditasnya dan semakin kecil diameter telur maka akan semakin besar
nilai fekunditasnya. Ukuran diameter telur dari setiap individu ikan sangat
8
bervariasi. Hal ini tergantung dari jenis individu ikan itu sendiri (Penuntun
lain: Metoda Jumlah, Metoda Volumetrik, Metoda Grafimetrik dan Metoda Von
Bayer. Dalam pengawetan telur dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
menggunakan bahan pengawet yang terdiri dari larutan formalin serta larutan
Gilson. Kemudian melalui pendinginan, ini merupakan cara yang baik dalam
telur terbagi atas metoda jumlah, metoda volumetrik, metoda gravimetrik, dan
telur pada ikan tambakan (Helostoma temminckii) yang dilaksanakan pada hari
sampel, kain lap untuk membersihkan tangan, pensil dan pena untuk menulis,
cm, jarum dan pingset untuk meneliti bagian yang kecil, timbangan untuk
dalam melakukan praktikum dan buku data sementara untuk tempat menulis.
langsung objek praktikum dengan mengikuti petunjuk yang terdapat di dalam buku
10
meristik dan morfometrik dari setiap objek, serta menentukan nilai fekunditas dan
diameter telur.
1) Mengukur panjang total (TL), panjang baku (SL), panjang fork (FL),
BdH, dan HdL serta menggambarkan setiap individu ikan yang diamati.
2) Amati bagian luar tubuh ikan seperti, bentuk sirip, sisik, warna kulit,
warna sirip, bentuk tubuh, dan bentuk lainnya untuk mengmati seksualitas
skunder.
3) Kemudian bedah perut ikan dengan alat bedah secara abdominal, untuk
bentuk dari jenis kelamin tersebut (ovari dan testes). Dan hitung IKG nya.
3. Praktikan memotong gonad tersebut menjadi enam bagian yaitu tiga pada bagian
gravimetric.
7. Lalu praktikan mengambil 5 telur yang masih utuh untuk diukur diameternya
dengan mikroskop.
4.1. Hasil
Klasifikasi Ikan:
Kingdom : Animalia
Filum : Cordhata
Kelas : Pisces
Ordo : Perciformes
Subordo : Anabantoide
Family : Helostomatidae
Genus : Helostoma
Penampakan ciri seksul yang di miliki pada setiap individu spesies ikan
terdiri dari ciri seksual primer dan seksual skunder. Penampakan ciri seksual
skunder pada individu ikan ada yang bersifan permanen dan sementara.
Data yang di ambil hanya 5 dari 25 ikan yang akan di teliti untuk
dengan berbeda jenis kelaminnya dan tingkat kematangan gonad yang berbeda.
Dari data tersebut dilakukan penimbangan terhadap masing-masing gonad ikan dan
Kematangan Gonad atau Gonado Somatic Index, yaitu suatu nilai dalam persen
sebagai hasil dari perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan termasuk
Alat kelamin pada ikan disebut gonad. Gonad dalam rongga tubuh ikan
jantan disebut testes, sedangkan gonad yang terdapat dalam rongga tubuh ikan
betina disebut ovari. Alat kelamin berupa gonad (kelenjar kelamin), terdapat
16
sepasang dalam abdomen (rongga perut) dan terletak gelembung udara yang
terdapat pada ikan betina dan ikan jantan. Organ seksual yang merupakan ciri-ciri
seksual primer pada ikan tambakan terdiri dari testes pada ikan jantan dan ovari
pada ikan betina. Testes ikan tambakan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
1 30 mm 35 mm 30 mm
2 35 mm 30 mm 40 mm
3 35 mm 35 mm 40 mm
4 40 mm 32 mm 40 mm
5 40 mm 30 mm 25 mm
Untuk menghitung telur ada beberapa metode yang dapat di gunakan. Setiap
metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, dalam
praktikum kali ini metode yang di gunakan adalah metode Gravimetrik yang
Metode Gravimetrik:
W: Berat ovari
4.2 Pembahasan
dapatkan 16 ekor berjenis kelamin betina dan 9 ekor berjenis kelamin jantan. Data
seksual dimorphisme dan seksual dichromatisme. Sifat seksual sekunder ialah tanda
tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan jantan dan betina. Apabila satu
spesies ikan mempunyai sifat morfologi yang dapat dipakai untuk membedakan
jantan dan betina, maka spesies itu memilki seksual dimorphisme. Apabila yang
menjadi tanda itu warna, maka ikan itu mempunyai sifat seksual dikromatisme.
Pada ikan jantan mempunyai warna lebih cerah dan lebih menarik dari pada ikan
bentuk tubuh pipih lebar, dimana tinggi badan lebih ½ kali dari panjang tubuhnya,
sirip punggung panjangnya terdiri 12-13 jari-jari keras dan tajam 11-13 jari-jari
lemah, sirip dubur 9-11 jari-jari keras dan 9-21 jari-jari lemah, sirip perut 1 jari-jari
berfungsi sebagai alat peraba, sirip dada 2 jari-jari keras yang kecil dan 13-14 jari-
19
jari lemah. Gurat sisi sempurna mulai kepala hingga ekor yang terdiri dari 30-33
keping sisik.
Pengamatan ciri seksual primer pada setiap individu ikan dilakukan melalui
cara membedah tubuh bagian abdominal ikan dan mengamati gonad yang dimiliki
yaitu testes jika jantan dan ovari jika betina. Namun jika ikan masih hidup, untuk
Sedangkan menurut Pulungan (2006), perbedaan ikan jantan dan ikan betina
dapat dilihat dari gonad yang dimiliki dengan cara membedah tubuh ikan (seksual
primer) serta bentuk warna dan organ lengkap (seksual sekunder) untuk
membedakan ikan jan-tan dan ikan betina dapat juga dilihat dari bentuk kepala,
bentuk tengkorak, sirip punggung, sirip dada, sirip ekor, sirip anus serta ukuran
Demikian juga menurut Tim Iktiologi (1989), bahwa warna pada ikan sering
merupakan ciri pengenalan seksual. Secara umum dapata dikatakan bahwa ikan
jantan mempunyai warna yang cemerlang dari pada ikan betina. Sedangkan untuk
Hal ini sesuai dengan pendapat Effendi (1997), yang mengatakan bahwa
ikan dibedah dan dikeluarkan gonadnya untuk mengetahui jenis kelamin ikan
20
seksual primer dengan membedah tubuh ikan tersebut. Setelah itu diamati ciri
lainnya.
Alat kelamin yang terdapat pada individu ikan disebut gonad. Akan tetapi
jika gonad itu terdapat dalam rongga tubuh ikan jantan disebut testes, sedangkan
gonad yang terdapat dalam rongga tubuh ikan betina disebut ovary.
Gonad memiliki pembuluh darah yang berfungsi sebagai supply (penyedia) nutrisi.
Testes pada ikan terdapat dalam rongga tubuh, bentuknya sangat tergantung pada
sepasang dan tergantung di sepanjang mesenteries pada rongga atas bagian tubuh.
bervariasi mulai dari transparan sampai putih susu. Ovari pada ikan terdapat dalam
(mesovaria). Posisinya persis di bawah tulang punggung dan ginjal serta di samping
gelembung udara. Warnanya bervariasi mulai dari transparan sampai kuning emas
dan keabu-abuan.
Warna ovari pada ikan betina sampel adalah kuning emas yang
menunjukkan bahwa ovari sudah matang dan siap dibuahi. Jumlah ovari ada
sepasang dan memiliki saluran kecil yang disebut oviductus. Testes pada ikan
jantan sampel berwarna putih susu. Jumlah testes sepasang dan memiliki saluran
yang disebut ductus. Gonad baik testes maupun ovari mempunyai saluran agak
21
pendek dan bersatu dengan vesica urinaria, membentuk sinus urogenitalis yang
Untuk membedakan antara ikan jantan dan ikan betina selain berdasarkan
ciri seksual primer juga dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap ciri seksual
sekunder ikan tersebut. Untuk membedakan ikan tambakan jantan dan betina
berdasarkan ciri seksual sekunder yaitu: 1) Halus kasarnya permukaan kepala, jika
kasar adalah ikan jantan sedangkan ikan betina memiliki permukaan kepala yang
halus, 2) Bentuk permukaan perut ikan, pada ikan jantan permukaan perutnya agak
ramping sedangkan ikan betina memiliki permukaan perut agak gemuk karena
mengandung telur dalam ovari. Ciri spesies ditandai dengan adanya organ yang
secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi. Ciri spesies ikan tambakan
jantan adalah bentuk badan tidak terlalu melengkung, bentuk kepala lebih merata,
ukuran kepala lancip, dasar sirip dada lebih keras, letak sirip perut lebih panjang,
bentuk lubang genital bulat (tumpul). Sedangkan ciri spesies ikan tambakan betina
adalah badan melengkung, perut membujur dan mendatar sampai ke anus, bentuk
kepala lebih besar dan dasar sirip dada lunak, bentuk sirip perut lebih pendek dan
secara morfologi dan histologi. Tahap kematangan gonad yang umum digunakan
oleh peneliti adalah pentahapan yang dilakukan oleh Kesteven yang membagi
menjadi 9 tahap yaitu: I) dara, II) dara berkembang, III) perkembangan I, IV)
perkembangan II, V) bunting, VI) mijah, VII) mijah/salin, VIII) salin/spent, IX)
pulih salin. Sedangkan Nikolsky membagi menjadi 7 tahap yaitu: I) tidak masak,
22
II) tahap istirahat, III) hampir masak, IV) masak, V) reproduksi, VI) kondisi salin,
Batasan fekunditas secara umum adalah jumlah telur yang terdapat didalam
ovari ikan yang sudah matang gonad dan akan dikeluarkan pada waktu mijah.
Fekunditas sering dihubungkan dengan panjang dari pada dengan berat, karena
panjang penyusutannya relatif kecil sekali tidak seperti berat yang dapat berkutang
dengan mudah. Hal ini terjadi pada pengambilan sampel secara berulang-ulang
harus berhati-hati, karena apabila ikan yang diambil pada waktu gonad sedang
tumbuh hal ini tidak merupakan pertumbuhan somatik. Jadi disini harus ada
yang tua dan berukuran besar mempunyai fekunditas relatif kecil. Umumnya
fekunditas relatif lebih besar bila dibandingkan dari pada fekunditas individu.
individu. Jumlah fekunditas pada spesies yang sama dapat dipengaruhi oleh ukuran
tubuh, umur, lingkungan, dan ukuran diameter telur. Fekunditas ikan cenderung
mendekati kondisi ikan itu daripada panjang. Namun dalam hubungan fekunditas
dengan berat terdapat beberapa kesukaran. Berat akancepat berubah pada waktu
musim pemijahan. Ikan yang melakukan ruayasebelum berpijah, mereka tidak lagi
mutlak secara matematis dikorelasikan dengan berat total termasuk berat gonad
akan menimbulkan kesukaran secara statistik. Hal ini disebabkan akan termasukkan
telur dalam jumlah yanglebih besar dari ikan yang sebenarnya berfekunditas kecil.
ternyata bahwa korelasi antara fekunditas dengan berat adalah tidak linier (Yustisi,
dkk., 2016).
betina yang matang gonad. Fekunditas total dihitung dengan menggunakan metode
yaitu mengambil telur ikan betina dengan mengangkat seluruh gonadnya dari
dalam perut ikan dan ditimbang. Kemudian gonad tersebut diambil sebagian untuk
Semakin tinggi salinitas yang diberikan dapat menurunkan daya pijah, fekunditas
fungsional, fekunditas fungsional relatif dan daya tetas telur ikan nila. Pemijahan
dan penetasan telur ikan nila yang terbaik berada pada salinitas 7 ppt dan 14 ppt.
sedangkan salinitas terbaik bagi kelangsungan hidup benih ikan nila yang ditebar
5.1 Kesimpulan
lebih meruncing, ukuran kepala lancip, dasar sirip dada lebih keras, letak sirip perut
lebih panjang, bentuk lubang genital bulat (tumpul). Sedangkan ciri ikan tambakan
betina adalah badan melengkung, perut membujur dan mendatar sampai ke anus,
bentuk kepala lebih besar dan dasar sirip dada lunak, bentuk sirip perut lebih pendek
dan bentuk lubang genital menonjol (agak lancip). Data morfometrik antara ikan
Sedangkat dari hasil praktikum seksualitas ikan, kita dapat mengetahui jenis
ada. Penampakan ciri seksual sekunder dinilai lebih baik karena kita tidak perlu
individu ikan yang diamati. Tetapi bukan berarti ciri seksual primer tidak begitu
baik, karena dengan cara inilah data yang diperoleh lebih akurat.
Dari hasil dan pembahasan pratikum fekunditas dan analisis isi saluran
dengan nilai X = 54.510,53. Berdasarkan hasil yang diperoleh panjang dan berat
tubuh ikan tidak mempengaruhi banyak sedikitnya telur yang dihasilkan tetapi
5.2 Saran
dan modren diharapkan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pratikum
ini cukup memadai sehingga memudahkan dalam objek yang akan kita teliti.
Didalam melakukan praktikum fekunditas dan analisis isi saluran pencernaan pada
secara sekunder itu lebih sulit, karena ciri ciri yang ditampakan itu malah
membingungkan untuk mengetahui jenis kelamin ikan itu sendiri. Tetapi sebagai
seorang mahasiswa, kita harus mampu melakukannya. Cobalah diteliti baik baik
dengan mengidentifikasi setiap inchi ikan tersebut. Walaupun pada akhirnya kita
Kottelat, M., et al. 1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi
(Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus Edition
Limited. Munich. Germany. 293 hal.
Pulungan, C. P., et al. 2005. Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Univesitas Riau. Pekanbaru. 80 hal. (tidak diterbitkan. Hanya
untuk kalangan sendiri).
Pulungan, C. P., et al. 2005. Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Univesitas Riau. Pekanbaru. 80 hal. (tidak diterbitkan)
Pulungan et, al. 2003. Kumpulan Hand Out Kuliah. Mata Ajaran Biologi Perikanan.
Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan
Universitas Riau, Pekanbaru
Saanin, H. 1995. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Cipta. Bandung. 262
hal.
LAMPIRAN
28
NAMPAN PENGGARIS
PENGHAPUS PENA
29
SERBET TISSUE
TIMBANGAN MIKROSKOP