Gultom
Hari/ Sesi/ Kelompok
7 : Jumat/II/6
OLEH
1504115214
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
Tingkat Kematangan Gonad serta Fekunditas dan Diameter Telur” ini dapat
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada para dosen yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang menjadi acuan dalam pembuatan laporan ini
serta kepada para assisten praktikum biologi perikanan yang telah memberikan
Tidak ada gading yang tak retak oleh karena itu penulis menyadari bahwa
laporan praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis
kesempurnaan dalam penulisan untuk masa akan datang. Semoga laporan ini
DAFTAR ISI
4.1 Hasil............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1. PENDAHULUAN
Selain itu, identifikasi dan pembedaan jenis kelamin ini dapat digunakan untuk
Studi mengenai jenis kelamin dari suatu spesies yang memiliki banyak
strain merupakan suatu hal yang sangat menarik dan penting untuk dilakukan
melakukan penelitian di bidang Biologi Perikanan. Hal ini karena setiap individu
dari setiap spesies ikan memiliki ciri – ciri khusus sebagai penentu apakah indi-
vidu ikan itu berjenis kelamin jantan atau betina. Penampakan ciri – ciri seksual
ini pada beberapa spesies ikan baru nyata terlihat apabila individu ikan mengalami
kematangan gonad (kelamin), akan tetapi pada beberapa spesies ikan lainnya ciri–
ciri seksual itu dapat terlihat dengan jelas walaupun individu ikan tersebut belum
matang gonad ataupun sudah selesai memijah karena dapat terlihat pada ciri – ciri
gonad dari setiap individu ikan sehingga membantu mereka yang berkecimpung di
bidang budidaya perikanan dan biologi perikanan untuk menghitung jumlah ikan
dewasa yang siap bereproduksi dan memijah, kapan mereka akan memijah dan
bertelur serta kapan dan berapa telur yang akan dibuahi dan menetas serta
2
perbandingan antara ikan yang belum matang gonad dengan yang sudah matang,
ikan yang belum dewasa dengan yang sudah dewasa dan ikan yang belum
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengenal ikan yang dewasa, siap
bereproduksi dan memijah serta tingkat kematangan gonad dan untuk mengenal
secara jelas jenis kelamin ikan yang diamati, baik diamati dengan ciri seksual
primer maupun ciri seksual sekunder, untuk mengetahui fekunditas suatu individu
ikan betina dan menghitung diameter telur ovari suatu individu ikan yaitu pada
bagian anterior, tengah dan posterior ovari kiri dan kanan sehingga pada
praktikum ini para praktikan mampu untuk mengenali setiap jenis kelamin ikan
baik itu jantan, betina ataupun hermaprodit, selain itu untuk mengetahui jumlah
telur dari seekor hewan uji, mengetahui ukuran telur terhadap perkembangan
individu menjelang pemijahan dan untuk menduga atau studi dalam menduga
1.3 Manfaat
dan apa saja organ-organ yang digunakan dalam sistem reproduksi seperti testes
dan ovari, mengetahui apakah ikan tersebut berkelamin jantan atau betina,
menghitung diameter telur ovari suatu individu ikan yang terdapat pada bagian
anterior, tengah dan posterior ovari kiri dan kanan. Dan dapat memberikan
ciri morfologi yaitu bentuk tubuh, organ pelengkap dan warna (Andea,2005).
Pada prinsipnya seksualitas hewan terdiri dari dua jenis makanan yaitu
tersebut terdiri darii kan-ikan betina saja maka disebut monoseksual, namun
(Wahyuningsih, 2006)
hidupnya memiliki jenis kelamin yang sama. Selama gonokristik juga dikenal dua
jenis gonad. Bila kedua jenis gonad berkembang secara serentak dan maupun
awalnya ikan-ikan tersebut berkelamin jantan namun semakin tua akan berubah
Sifat seksualitas primer dan sekunder adalah sifat seksual primer pada ikan
ditandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses
reproduksi, yakni ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina dan testes dengan
4
pembuluhnya pada ikan jantan. Tanpa melihat tanda-tanda lain pada ikan akan
sukar mengetahui organ seksual primernya. Sifat seksual sekunder pada ikan
adalah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan
seksualitas sekunder. Seksualitas Primer pada ikan ditandai dengan adanya organ
yang berhubungan secara langsung dengan proses reproduksi yaitu ovarium dan
pembuluhnya pada ikan betina dan testis dengan pembuluhnya pada ikan jantan.
Sedangkan sifat Seksualitas Sekunder adalah tanda-tanda luar yang dapat dipakai
untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina dengan jelas, maka spesies itu
bersifat seksual di morfisme. Namun apabila ada satu spesies ikan dibedakan
jantan dan betinanya berdasarkan perbedaan warna, maka ikan itu bersifat seksual
dikromatisme. Pada umumnya ikan jantan mempunyai warna yang lebih cerah
Sifat seksual sekunder adalah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk
membedakan ikan jantan dan ikan betina. Satu spesies ikan yang mempunyai sifat
morfologi yang dapat dipakai untuk membedakan jantan dan betina dengan jelas,
maka spesies itu bersifat seksual dimorfisme. Namun apabila spesies ikan
dibedakan jantan dan betinanya berdasarkan perbedaan warna, maka ikan itu
lebih cerah dan lebih menarik dari pada ikan betina. (Pulungan, 2006).
Tanda-tanda kelamin sekunder ada dua macam, yang pertama tidak ada
hubungan dengan alat kelamin primer, sedang yang kedua alat kelamin tersebut
jenis kelamin yang sekunder pada beberapa jenis ikan laut yang hidup menetap
masa dewasa. Pada ikan jantan pada jidatnya tumbuh kait tempat menempelkan
licin, berisi sel-sel kelamin jantan (sperma) dan saluran pelepasan disebut
vasdeferens. Saluran ini bertemu dan bersatu dengan saluran kencing. Sedangkan
bintik, berisi sel telur dan saluran pelepasan disebut dengan oviduct (Pulungan,
2006).
tubuh bagian punggung oleh suatu mesovarium telur. Seluruh struktur diliputi
karena penyerapan cairan lumen dan selanjutnya terjadi ovulasi. (Asep, 2006).
matang menjadi hancur (diserap kembali dalam perut ikan). Dalam hal ini
manipulasi hormonal perlu dilakukan. Jumlah telur yang dihasilkan oleh setiap
(gamet). Gonad yang terdapat pada tubuh ikan jantan tersebut disebut testes yang
6
betina disebut ovari berfungsi menghasilkan telur. (Pulungan et. al, 2006).
yang berasal dari telur yang menetas pada waktu yang bersamaam akan mencapai
tingkat kematangan gonad pada umur yang berlainan. Ukuran ikan jika pertama
kali matang gonad tidak selalu sama, disebabkan antara lain oleh suhu air dan dan
sel gamet yakni sperma dan, reproduksi adalah kemampuan individu untuk
jantandan betina. Penyatuan gamet jantan dan betina akan membuat zigot yang
Faktor internal dalam diri ikan jenis ikan, heriditas, fsiologik, faktor
endokrin memiliki pesan yang penting dalam koagulasi pembentukan ganet pada
tekanan dari ombak, tekanan tempratur udara, salinitas, suplay makanan dan
Secara alamiah halini berhubungan deengan ukuran dan berat tubuh ikan
keseluruhan atau tanpa berat gonad. Perbandingan antara berat gonad deengan
gonad ikan yang semakin matang sebelum terjadi pembuahan. Dalam reproduksi,
dinyatakan sebagai berat gonad dibagi berat tubuh ikan (termasuk gonad)
yang tertuju pada perkembangan gonad. Berat gonad semakin bertambah dan
mencapai maksimal ketika ikan itu kan berpijah, kemudian berat ikannya
memerlukan peralatan canggih dan teliti dan memerlukan pendanaan yang cukup
(Rustidja, 2001).
visual gonad bulk ripe (>50 %). Namun, bila hanya dilihat dari ukuran gonad atau
dengan partly spawned atau spent pada TKG yang terakhir,gonad bersifat lembek
cara morfologi ialah bentuk, ukuran panjang dan berat, warna dan perkembangan
isi gonad yang dapat dilihat. Perkembangan gonad ikan betina lebih banyak
diperhatikan dari pada ikan jantan karena perkembangan diameter telur yang
terdapat dalam gonad lebih mudah dilihat dari pada sperma yang terdapat di
menjadi acuan untuk mengetahui kapan ikan akan memijah, lama waktu
pemijahan dan frekuensi pemijahan pada ikan selain itu dapat juga diketahui
tubuh bagian punggung oleh suatu mesovarium telur. Seluruh struktur diliputi
gonad dihitung dengan cara membandingkan berat gonad terhadap berat tubuh
kedewasaan atau gonad dikeluarkan atau dengan kata lain gonad sudah
ukuran dan penampakan gonad, sebagai catatan metode ini bersifat subyektif.
Indikator pembagian tahapan kematangan gonad dengan cara visual ialah ukuran
telur (ovarium) untuk ikan betina, ada tidaknya pembuluh darah. (Ridwan et al,
2009).
Fekunditas adalah jumlah telur yang terdapat pada ovary ikan betina yang
telah matang gonad dan siap untuk dikeluarkan pada saat memijah,. Pengetahuan
memprediksi berapa banyak jumlah larva tau benih yang akan dihasilkan oleh
individu ikan pada waktu mijah sedangkan dibidang biologi perikanan untuk
memprediksi berapa jumlah stok suatu populasi ikan dalam lingkungan perairan
(Andea,2005).
Banyak telur yang belum dikeluarkan sesaat sebelum ikan memijah atau
biasa disebut dengan fekunditas memiliki nilai yang bervariasi sesuai dengan
spesies. Jumlah telur yang dihasilkan merupakan hasil dari pemijahan yang
tingkat kelangsungan hidupnya dialam sampai menetas dan ukuran dewasa sangat
ditentukan oleh faktor lingkungan. Dalam pendugaan stok ikan dapat diketahui
dengan tingkat fekunditasnya. Tingkat fekunditas ikan air laut biasanya relatif
lebih tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar. Telur yang dihasilkan memiliki
ukuran yang bervariasi . ukuran telur dapat dilihat dengan menghitung diameter
telur. Diameter telur merupakan garis tengah atau ukuran panjang dari suatu telur
10
dengan mikrometer yang berskala yang sudah ditera. Pengamatan fekunditas dan
diameter telur dilakukan pada ikan dengan TKG III dan IV (Asep,2006).
Ikan – ikan yang tua dan besar ukurannya mempunyai fekunditas relatif
lebih kecil, umumnya fekunditas relatif lebih tinggi dibanding dengan fekunditas
individu. Fekunditas relatif akan menjadi maksimum pada golongan ikan yang
(eksternal) misalnya : hujan, hábitat, oksigen terlarut, daya hantar listrik, cahaya,
suhu, kimia, fisika air, waktu ( malam hari) dan lain-lain. Kondisi lingkungan ini
Diameter telur adalah garis tengah atau ukuran panjang dai suatu telur
yang diukur dengan mikrometer berskala yang sudah ditera. Semakin meningkat
tingkat kematangan gonad garis tengah telur yang ada dalamovarium semakin
besar. Masa pemijahan setiap spesies ikan bebeda-beda, ada pemijahan yang
berlangsung singkat, tetapi banyak pula pemijahan dalam waktu yang panjang ada
kematangan, garis tengah telur yang ada dalam ovarium semakin besar pula
(Andea,2005)
yang akan dihasilkan dan akan menentukan jumlah ikan dalam suatu kelas umur.
ikan yang akan dihasilkan dan juga dapat ditentukan jumlah ikan dalam kelas
perbandingan induk betina dan jantan. Faktor yang memegang peranan dalam
telur dan masing-masing harus mendapatkan kesempatan yang sama. Bila ada
telur yang jelas kelihatan ukurannya berlainan dalam daerah yang berlainan
ke waktu. Spesies ikan yang terdapat di alam ini dikelompokkan menjadi ikan
dengan ikan yang melahirkan anaknya dan sebelum itu proses pertemuan antara
gamet jantan dan betina berlangsung didalam ovari ikan betina (Ridwan et al,
2009).
12
Praktikum ini dilakukan pada tanggal 4 November 2016 pada pukul 10.30
sampel, kain lap, pensil, pena, penghapus, penggaris yang panjangnya 30 cm,
jarum dan, gunting bedah/pisau, timbangan serta buku penuntun praktikum untuk
tempat menulis.
mengukur panjang total (TL), panjang baku (SL), panjang fork (FL), BdH, dan
13
memisahkan menurut jenis kelamin berdasarkan ciri seksual sekunder. Setelah itu,
membedah perut ikan dengan alat bedah secara abdominal, lalu diamati menurut
ciri seksual primer dan amati organ reproduksi apakah berbentuk testes atau ovari.
rongga tubuh, dan warna testes/ovari. Setelah dibedah kemudian ditentukan tahap-
Gambar dan tulis klasifikasi ikan. Lalu menimbang berat ikan dan
mengukur morfometrik ikan (TL, SL, FL, HdL, BdH). Diamati ciri-ciri
kelamin dari ikan tersebut serta gambarkan bentuk dari jenis kelamin tersebut
berpedoman pada kriteria yang dikemukakan oleh Cassei (dalam Effendie 1979).
ikan (TL, SL, FL, BdH, HdL) dan berat tubuh ikan, lalu menentukan tahap
kematangan ovari, dan mengukur serta mencatat data diameter telur di masing-
4.1 Hasil
Phylum : Chordata
Kelas : Actinopterygii,
Ordo : Perciformes
Sub ordo : Anabantoidei
Famili : Helostomatidae
Genus : Helostoma
Spesies : Helostoma temminckii.
Ikan tambakan memiliki ciri-ciri bentuk tubuh compresed, kapala bersisik dan
ujung kepala tumpul, mulut subterminal, berukuran sempit dan protractile. Posisi
sudut mulut satu garis lurus dengan sisi bawah bola mata. Bibir tebal, kedua bibir
pendek dan tidak mempunyai sungut. Gurat sisi lengkap dan terputus.
15
belakang kepala bagian anterior, terpisah dengan sirip ekor, pemulaan dasar
- Sirip dada (P), posisi sirip ini miring 45o horizontal (oblique), terletak
Ciri seksual primer ikan tambakan jantan: bentuk gonad memanjang dan
bewarna putih susu. Sedangkan ikan tambakan betina: bentuk gonadnya bulat dan
Sedangkan untuk ciri seksual sekunder terbagi menjadi dua: ciri seksual
seksual sekunder dimorphisme ikan tambakan jantan: ukuran tubuh kecil, tengkuk
pada kepala lebih lengkuk, permukaan kepala lebih kasar , bentuk ujung sirip
punggung runcing, bentuk abdominal datar, bentuk papila genital kecil. Untuk
ikan tambakan betina: ukuran tubuh lebih besar, tengkuk pada kepala sedikit
lengkuk, permukaan kepala lebih halus , bentuk ujung sirip punggung lebih lurus,
warna pada badan lebih cerah dibandingkan dengan ikan tambakan betina, warna
pada sirip punggung dan ekor pada ikan tambakan jantan hitam sedangkan pada
16
ikan tambakan betina sedikit hitam, serta garis – garis warna pada sirip ekor dan
tubuh pada ikan tambakan jantan sedikit hitam sedangkan pada ikan tambakan
No Kanan Kiri
1 Anterior = 13x20x2 = 520 Anterior = 12x25x2 = 600
2 Tengah = 13x20x2 = 520 Tengah = 14x21x2 = 588
3 Posterior = 11x28x2 = 616 Posterior = 10x26x2 = 520
Total 1565 1708
17
Maka, x = 1565+1708
6
= 3273 = 545,5
6
Jadi, X = V X
v
= 2 ml 545,5 = 2182
0,5 ml
4.2 Pembahasan
berjenis kelamin betina dan 11 ekor berjenis kelamin jantan. Data tersebut
dengan dua cara, yaitu seksual dimorphisme dan seksual dichromatisme. Sifat
seksual sekunder ialah tanda tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan
jantan dan betina. Apabila satu spesies ikan mempunyai sifat morfologi yang
dapat dipakai untuk membedakan jantan dan betina, maka spesies itu memilki
seksual dimorphisme. Apabila yang menjadi tanda itu warna, maka ikan itu
mempunyai sifat seksual dikromatisme. Pada ikan jantan mempunyai warna lebih
Biasanya tanda seksual sekunder itu terdapat positif pada ikan jantan saja.
Apabila ikan jantan tadi dikastrasi (testisnya dihilangkan), bagian yang menjadi
tanda seksual sekunder tadi menghilang, tetapi pada ikan betina tidak
dengan melakukan striping dan membedah bagian abdominal tubuh ikan yang
diamati. Sifat seksual primer pada ikan tandai dengan adanya organ yang secara
pada ikan betina, dan testis dengan pembuluhnya pada ikan jantan.
Kematangan Gonad atau Gonado Somatic Index, yaitu suatu nilai dalam persen
sebagai hasil dari perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan termasuk
ukuran diameter telur tiap bagian anterior, tengah dan posterior berbeda, baik
sebelah kiri maupun sebelah kanan telur. Ini diakibatkan oleh perbedaan kuantitas
dan kualitas makanan dan juga karena kondisi lingkungan perairan seperti suhu
Gonad Somatik Indeks rendah dapat menunjukkan baik kedewasaan atau gonad
diameter telur dari dari satu ovari ikan berbeda. Hal ini dikarenakan beberapa
faktor yang mempengaruhinya seperti umur atau ukuran individu ikan, jenis dan
jumlah dari makanan yang dimakan, sifat ikan, kepadatan populasi, lingkungan
hidup dimana individu ikan itu berada serta faktor fisiologi tubuh.
dari setiap jenis individu ikan dimana semakin besar diameter diameter telur maka
semakin kecil nilai fekunditasnya dan semakin kecil ukuran diameter telur maka
semakin besar nilai fekunditasnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai fekunditas
20
berbanding terbalik terhadap diameter telur. Fekunditas adalah semua telur – telur
karena panjang penyusutannya relatif kecil sekali tidak seperti berat yang dapat
berkutang dengan mudah. Hal ini terjadi pada pengambilan sampel secara
berulang-ulang harus berhati-hati, karena apabila ikan yang diambil pada waktu
gonad sedang tumbuh hal ini tidak merupakan pertumbuhan somatik. Jadi disini
Dan pada praktikum kali ini, metode yang digunakan untuk menghitung
telur adalah metode jumlah dan metede volumetrik. Dimana menghitung secara
langsung satu persatu telur yang ada pada individu ikan. Kami menghitung jumlah
rataan telur dari sub sampel ovari (x) dengan cara banyak telur pada 1 cm
penggaris dikali panjang gonat dikali 2 (sisi penggaris). Setelah itu kami lanjutkan
dengan metode volumetrik untuk mencari jumlah telur dalam ovari yang akan
dihitung (X).
Ikan sungai yang baru menjadi penguhuni resevoar yang baru dibuat, yang
ikan itu cepat masak gonad pada umur muda dan terdapat pertambahan fekunditas
baik fekunditas relatif maupun mutlak. Tetapi hal ini kemudian di ikuti oleh
jumlah yang berpijah menjadi berkurang sehingga jumlah seluruh telur yang
dikeluarkan oleh individu ikan menjadi berkurang pula. Selain dari itu ikan-ikan
fekunditasnya tinggi pula, jika dibadingkan dengan tahun yang permukaan airnya
21
dari setiap jenis individu ikan dimana semakin besar diameter diameter telur maka
semakin kecil nilai fekunditasnya dan semakin kecil ukuran diameter telur maka
semakin besar nilai fekunditasnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai fekunditas
5.1. Kesimpulan
kesimpulan bahwa seksualitas ikan terdiri dari dua jenis kelamin yaitu jantan dan
berjumlah 11 ekor dan ikan betina ialah ikan mempunyai organ penghasil telur
berjumlah 13 ekor.
ikan tambakan jantan adalah bentuk badan tidak terlalu melengkung, bentuk
kepala lebih meruncing, ukuran kepala lancip, dasar sirip dada lebih keras, letak
sirip perut lebih panjang, bentuk lubang genital bulat (tumpul). Sedangkan ciri
ikan tambakan betina adalah badan melengkung, perut membujur dan mendatar
sampai ke anus, bentuk kepala lebih besar dan dasar sirip dada lunak, bentuk sirip
perut lebih pendek dan bentuk lubang genital menonjol (agak lancip). Data
morfometrik antara ikan jantan dan betina cukup bervariasi sesuai jenis
kelaminnya.
Dari hasil pratikum yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa dalam
dalam perhitungan fekunditas dan diameter telur dilakukan beberapa metode yaitu
metode jumlah dan metode volumetrik. Adapun cara mendapatkan telur telur dari
ovary individu ikan untuk dihitung fekunditasnya adalah telur diambil dari induk
ikan betina yang sudah matang gonad dan siap untuk dikeluarkan pada waktu
23
mijah, kalau ikan tersebut masih hidup gunakan cara striping atau pengurutan.
Dan induk ikan tersebut dimatikan dan ovary diawetkan dengan formalin.Untuk
pengawet yang terdiri atas larutan formalin dan larutan gilson dan melalui proses
pendinginan.
yang ada. Penampakan ciri seksual sekunder dinilai lebih baik karena kita tidak
perlu melakukan pembedahan ataupun melakukan hal yang macam macam kepada
individu ikan yang diamati. Tetapi bukan berarti ciri seksual primer tidak begitu
baik, karena dengan cara inilah data yang diperoleh lebih akurat.
5.2. Saran
secara sekunder itu lebih sulit, karena ciri-ciri yang ditampakan itu malah
membingungkan untuk mengetahui jenis kelamin ikan itu sendiri. Tetapi sebagai
seorang mahasiswa, kita harus mampu melakukannya. Cobalah diteliti baik baik
dengan mengidentifikasi setiap inchi ikan tersebut. Walaupun pada akhirnya kita
selanjutnya diharapkan agar lebih mengefisienkan waktu yang ada, praktikum kali
dan prasarana. Dan semoga dikemudian hari praktikumakan berjalan dengan lebih
DAFTAR PUSTAKA
Andrea. 2005. Kapankah waktu yang tepat untuk memberi makan ikan.Diakses
Anonim. Laporan Bioper Fekunidtas dan Diameter Telur. Diakses pada tanggal 7
November 2016 dalam (http://cfcaal.blogspot.com/2013/10/laporan-
bioper-fekunditas-dan-diameter.html)
Asep. 2006. Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus
Effendie Ichsan Moch, M.Sc, H, Dr, Prof, 2002. Biologi Perikanan. Yayasan
Pulungan et, al. 2006. Kumpulan Hand Out Kuliah. Mata Ajaran Biologi
Surabaya
Saanin. 1984. Taksonomi dan Identifikasi Ikan. Jilid I dan II. Bina Cipta,
Bandung.
Wahyuningsih, H dan T.A, Barus. 2006. Buku ajar iktiologi. Departemen biologi :
Medan
26
LAMPIRAN
27
telah dipisahkan
28
= 0,8gram X 100%
50 gram IKG Ikan 16 = BG ikan 16 X 100%
= 1,6% BT ikan 16
= 6 gram X 100%
IKG Ikan 7 = BG ikan 7 X 100% 60 gram
BT ikan 7 = 10%
= 3 gram X 100% IKG Ikan 17 = BG ikan 17 X 100%
45 gram BT ikan 17
= 6,97% = 0,2 gram X 100%
IKG Ikan 8 = BG ikan 8 X 100% 40gram
BT ikan 8 = 0,5%
= 2 gram X 100% IKG Ikan 18 = BG ikan 18 X 100%
40gram BT ikan 18
= 5% = 0,8gram X 100%
IKG Ikan 9 = BG ikan 9 X 100% 50 gram
BT ikan 9 = 1,6%
= 0,9 gram X 100% IKG Ikan 19 = BG ikan 19 X 100%
50 gram BT ikan 19
= 1,8% = 2 gram X 100%
IKG Ikan 10 = BG ikan 10 X 100% 30 gram
BT ikan 10 = 0,7%
= 0,4 gram X 100% IKG Ikan 20 = BG ikan 20 X 100%
50 gram BT ikan 20
= 0,8% = 1,6gram X 100%
IKG Ikan 11 = BG ikan 11 X 100% 30 gram
BT ikan 11 = 3,2%
= 1gram X 100% IKG Ikan 21 = BG ikan 21 X 100%
40 gram BT ikan 21
= 2,5% = 1,1gram X 100%
IKG Ikan 12 = BG ikan 12 X 100% 60 gram
BT ikan 12 = 1,83%
= 1,4 gram X 100% IKG Ikan 22 = BG ikan 22 X 100%
50 gram BT ikan 22
= 2,8% = 0,2gram X 100%
IKG Ikan 13 = BG ikan 13 X 100% 50 gram
BT ikan 13 = 0,4%
= 5gram X 100% IKG Ikan 23 = BG ikan 23 X 100%
60 gram BT ikan 23
= 8,3% = 0,2 gram X 100%
IKG Ikan 14 = BG ikan 14 X 100% 60 gram
BT ikan 14 = 0,5%
= 0,2 gram X 100% IKG Ikan 24 = BG ikan 24 X 100%
50 gram BT ikan 24
= 0,4% = 2gram X 100%
IKG Ikan 15= 5 gram X 100% 50 gram
50 gram = 4%
= 10%
30
No Kanan Kiri
1 Anterior = 13x20x2 = 520 Anterior = 12x25x2 = 600
2 Tengah = 13x20x2 = 520 Tengah = 14x21x2 = 588
3 Posterior = 11x28x2 = 616 Posterior = 10x26x2 = 520
Total 1565 1708
Rumus = Banyak telur dalam 1 cm x panjang gonad x 2 (sisi penggaris)
Maka, x = 1565+1708
6
= 3273 = 545,5
6
Jadi, X = V X
v
= 2 ml 545,5 = 2182
0,5 ml