NUTRISI IKAN
Disusun untuk memnuhi salah satu tugas mata kuliah Nutrisi Ikan
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Fikri Alimajid 230110170177
Niken Rizky Ayu 230110170185
Anggita Hayu P 230110170187
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat-Nya karena atas berkat
Rahmat dan Inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum mata
kuliah Nutrisi Ikan . Penyusunan laporan ini merupakan salah satu syarat untuk
memenuhi tugas praktikum mata kuliah Nutrisi Ikan.
Laporan ini dalam pembuatannya tak lepas dari bantuan dan koordinasi dari
berbagai pihak, maka dari itu penulis berterimakasih pada semua pihak yang
membantu dan mendukung penulis dalam penyusunan laporan praktikum ini.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Yth. Dosen Pengampu mata kuliah Nutrisi Ikan;
2. Laboran mata kuliah Nutrisi Ikan;
3. Orang tua yang senantiasa memberikan dukungan moril maupun materiil;
4. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan praktikum ini.
Akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini, tidak mudah
untuk mencapai kesempurnaan, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Banyak kekurangan dalam penulisan laporan praktikum ini. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga
dengan adanya laporan praktikum ini dapat bermanfaat khususnya untuk penulis
dan umumnya untuk pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum nutrisi ikan ini adalah untuk melakukan pembuatan
pakan dalam hal menguji komposisi kandungan nutrisi melalui uji proksimat dan
mengamati pertumbuhan ikan yang telah diberi pakan buatan tersebut.
Adapun manfaat yang akan dicapai yakni mahasiswa dapat mengetahui
prosedur pembuatan pakan dan mampu memnentukan komposisi nutrisi yang baik
bagi pertumbuhan ikan yang dipelihara
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Uji Densitas
Uji Densitas Bahan Pakan merupakan salah satu metode penentuan kualitas
bahan pakan sebelum dilakukan analisis kimia yang mendasar pada ukuran berat
bahan pakan per satuan volume (g/l). Densitas digunakan untuk mengetahui
kekompakan dan tekstur pakan. Tekstur pakan yang kompak akan tahan terhadap
proses penekanan sehinggga ikatan antara partikel pemyusun pakan menjadi kuat dan
ruang antara partikel penyusun pakan menjadi sangat kuat dan ruang antara partikel
bahan pakan tidak terisi rongga udara (Murdinah 1989).
Salah satu contoh dari pengaruh densitas adalah pembuatan pellet. McEllhiney
(1994) menyatakan bahwa dua faktor yang mempengaruhi ketahanan serta sifat pellet
yaitu karakteristik bahan dan ukuran pertikel . hal ini juga diperkuat pendapat Balago
et al. (1988) bahwa ukuran partikel yang kecil akan menyebabkan pellet semakin
kuat. Factor lain yang mempengaruhi kekerasan pellet adalah kadar kehalusan bahan
pakan.
Uji Durabilitas
Durabilitas pelet adalah ketahanan partikel pelet yang dirumuskan sebagai
persentase dari banyaknya pakan pelet utuh setelah melalui perlakuan fisik dalam alat
uji tumbling cane terhadap jumlah pakan semula sebelum dimasukkan ke dalam alat.
Pelet yang baik mempunyai durabilitas di atas 90 % atau kandungan tepung di bawah
10 %. Nilai durabilitas pelet sangat ditentukan oleh penggunaan bahan baku dalam
formulasi pakan dan teknis operasional pelet mil.
Nutrisi Kuantitas
Asam Pantotenat 3,9 mg/kg
Bahan kering 75 – 90 %
Calcium 0,02 %
Energi gross 3918 Kkal/kg
Fosfor 3000 IU/kg
Lemak kasar 3,5 %
Niacin 26,3 mg/kg
Protein kasar 8,9 %
Riboflavin 1,3 mg/kg
Serat kasar 2,0 %
TDN 82 %
Tiamin 3,6 mg/kg
Vitamin A Vitamin A
Nutrisi Kuantitas
Energi metabolis 2825-2890 Kkal/kg
Protein kasar 42-50%
Serat kasar 6%
Limbah ini kemudian di buat tepung lalu di jadikan sebagai bahan baku pakan
yang nantinya akan di campur dengan bahan baku pakan lainnya, perbedaan limbah
rumah makan yang belum di giling dan sudah di giling adalah dari tekturnya, limbah
rumah makan yang sudah di giling lebih halus.
Limbah rumah makan yang langsung di fermentasi memiliki kandungan Protein
kasar 22,40%: Serat kasar 19,12%: Lemak kasar 5,96 : Abu 8,94%: dan bahan kering
88,91%. Berdasarkan hasil uji analisa proksimat bahan pakan yang berasal dari
limbah rumah makan maka bahan pakan dengan teknologi fermentasi adalah bahan
pakan ternak yang terbaik karena mempunyai nilai protein tinggi yaitu sebesar
22,40%. Hal ini dapat digunakan sebagai bahan baku pakan ternak ikan karena
standar kebutuhan untuk protein ikan sebesar 20- 60% [ CITATION Ach18 \l 1057 ].
2.4.11 Vitamin C
Vitamin adalah komponen organik yang dibutuhkan ikan dalam jumlah yang
sangat sedikit namun sangat penting, umunya di campurkan pada bahan pakan.
vitamin C yang berfungsi sebagai penunjang dalam pertumbuhan, mengurangi stress,
serta mempercepat dalam pertumbuhan.
Bagian telur ayam yang diambil yaitu bagian kuning telurnya. Biasanya telur
ayam digunakan setelah direbus. Tepung susu yang digunakan pada umumnya yaitu
tepung susu yang tak berlemak. Sedangkan tepung terigu yang digunakan yaitu
tepung terigu yang umum diperoleh di pasaran. Tepung terigu selain menjadi sumber
karbohidrat dapat digunakan pula sebagai binder pada bahan pakan.
Pakan ikan bentuk roti kukus merupakan bentuk pakan ikan yang terbuat dari
adonan yang terdiri dari telur ayam, tepung ikan, tepung terigu, tepung susu dan air
yang dilengkapi vitamin. Pakan bentuk roti kukus yang sudah didinginkan dibentuk
menjadi gumpalan kecilkecil, kemudian dioleskan vitamin, pada campuran sambil
diremas-remas sampai merata. Roti dapat disimpan dalam lemari es selama 3 hari.
Sebelum digunakan, pakan ini sebaiknya dibuat suspensi, yaitu dengan cara
melarutkannya dalam air sehingga ukurannya sesuai dengan ukuran bukaan mulut
buarayak yang diberi makan
b. Uji Densitas
Alat yang Digunakan Fungsi
Timbangan Menimbang bahan yang digunakan
Penggaris Mengukur ketinggian bahan
Beaker Glass Wadah bahan praktikum
c. Uji Durabilitas
Alat yang Digunakan Fungsi
Timbangan Menimbang bahan yang digunakan
Tumbling box Menggoyangkan bahan
Alat Tulis Menyimpan data
Ayakan Untuk menyaring pakan
Stopwatch Menghitung waktu
b. Uji Densitas
Dedak Halus (bahan uji)
c. Uji Durabilitas
1. Pelet tengelam pabrik (sampel uji 1)
2. Pelet tengelam lokal (sampel uji 2)
3. Pelet apung pabrik (sampel uji 3)
b. Uji Densitas
No. Bahan
1. Jagung
2. Kedelai
3. Dedak
4. Tepung Ikan
5. Lemna kering
Tepung Limbah RM (Belum
6.
digiling)
Tepung Limbah RM (Sudah
7.
digiling)
8. Minyak Ikan
9. Vitamin B Kompleks
10. Vitamin C
11. Grotop
12. Premix Aquavita
C. Pakan Komersil
3.12 Parameter
yang Diamati
a. Kenampakan
b. Aroma
c. Tekstur
d. Warna
Alat Fungsi
Menimbang bahan yang
Timbangan digunakan
Sendok Mencampur Bahan
Baskom Wadah dalam pembuatan pakan
Wadah Plastik Penampung Sisa-sisa bahan
Pemanas dalam proses
Kompor pemanasan
Mengukur ai yang akan
Gelas ukur digunakan
Cetakan Membentuk pakan
Wadah dalam proses
Panci pengukusan
Bahan Jumlah
Telur Ayam 1 butir
Tepung Susu 40 gr
TepungTerigu 10 gr
Tepung Ikan 50 gr
Air 25 ml
Vitachick 2 gram
Dimasukan tepung ikan, tepung terigu, tepung kedelai, telur, minyak ikan
ke dalam baskom
Ditambahkan air sedikit demi sedikit hingga adonan tersebut tercampur dan
berbentuk lendir
241
D1 = = 0,334 g/ml
720
590−192
D2 = = 0,3305 g/ml
720
198
Dengan perhitungan : gram X 100 % = 99 %
200
Dalam praktikum kedua pellet yang digunakan yaitu Ekofit- 4 dengan berat
awal 200 gram dan setelah digerakan atau digoyangkan beratnya menjadi 199 gram.
199
Dengan perhitungan : gram X 100 % = 99,5 %
200
Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa pellet tersebut memiliki tingkat
ketahanan pakan yang tinggi karena partikel pellet yang telah mengalami uji hanya
berkurang 1 dan 2 gram dari berat total yaitu 200 gram. Dan kedua pellet tersebut
termasuk kedalam pellet dengan tingkat durabilitas yang baik, karena pellet yang baik
memiliki tingkat durabilitas diatas 90 % atau kandungan pakan di bawah 10 %,
penggunaan bahan baku pakan juga berpengaruh terhadap tingkat durabilitas pakan
yang dihasilkan.
Perbedaan yang sangat mencolok dari protein hewani dan nabati yaitu dari
aroma, dimana semua protein hewani mengandung asam amino essensial sehingga
aromanya akan lebih menyengat dan cenderung berkesan anyir. Sedangkan protein
nabati cenderung emiliki serat yang tinggi sehingga karakteristik tekstur yang masih
kasar.
27,17%
PB =11,87% 54,05 – 27,17 = 26,87% +
= 42,17%
Jadi, penggunaan TI (50%), bungkil kedelai (50%), dan TLRMF (0%) berturut-turut
adalah sebagai berikut :
Tepung Ikan = 50% x 36,28% = 18,14%
= 18,14% x 92% = 16,68%
Tepung Kedelai = 50% x 36,28% = 18,14%
= 18,14% x 92% = 16,68%
26,87
Dedak = x 100% = 63,71%
42,17
Jadi, penggunaan dedak adalah 63,71% x 92% = 58,61%
5.1 Kesimpulan
Dari hasil data praktikum diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pakan ikan
yang dibuat dalam bentuk tradisional atau pun modern harus mengandung nutrisi
yang baik dan sesuai dengan kebutuhan ikan. Kualiats pakan dapat dilihat dari
berbagai aspek yaitu bahan baku yang digunakan cara pembuatnnya dan proses
penyimpanannnya. Dalam pembuatan pakan ikan harus memiliki gizi yang mumpuni
dan bisa ditambahkan berbagai feed boster atau suplemen sehingga ikan akan lebih
nafsu makan dan cepat pertumbuhannya. Pembuatan pakan dalam takaran bahan baku
dapat kita kontrol sesuai keinginan sehingga menghasilkan pakan yang baik.
Setelah pembuatan pakan maka pakan akan mengalami berbagai uji yang akan
membuktikan apakah pakan tersebut berkualitas baik atau tidak, pakan yang baik
pada saat dilakukannya uji densias atau uji durabilitas yaitu diatas 95 % atau
kandungan tepungnya 10 % dan pada saat penyaringan pellet ikan utuh lebih banyak
dari pada pellet yang hancur.
5.2 Saran
Dalam pembuata pakan harus lebih diperhatikan prosedur pembuatannya dan
takaran bahan baku pakan harus sesuai, pemilihan bahan baku pakan juga harus
diperhatikan pilihlah bahan baku yang memiliki nialai nutrisi yang tinggi tetapi
dengan harga yang mudah dijangkau.
DAFTAR PUSTAKA
Lim , C. E. dan C. D. Webster. 2006. Nutrient Requiremen, The Haworth Press, New
York.
Fauziati, Titik. “Penggunaan Pakan Alami Cacing Sutra (tubifex sp) dan pakan
bentuk cake pada larva udang galah (macrobrachium rosenbergii) stadia v
terhadap jumlah konsumsi pakan (JKP) dan Feed Convertion Ratio (FCR).”
Skripsi, 2018: 19-20.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Praktikum Uji Bulky, Densitas