LAPORAN
PRAKTEK KETERAMPILAN LAPANGAN
OLEH :
RIVAL ALOATUAN
2016-65-023
Diajukan untuk memenuhi salah satu peryaratan akademik Fakultas Perikanan dan ilmu
kelautan Universitas Pattimura Ambon
Oleh:
RIVAL ALOATUAN
NIM: 2016-65-023
MENYETUJUI
PEMBIMBING
R. R. Borut S. Pi. Mp
NIP:19761003 200502 1 005
MENGETAHUI
KETUA JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
Ir. J. W. Loupatty, M. Si
NIP. 19640627 199003 2 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan Praktek
Keterampilan Lapangan dengan judul TEKNIK IDENTIFIKASI EKTO
PARASIT PADA IKAN KUWE (Caranx sp.) DI KERAMBA JARING
APUNG.
1. Ir. J. W. Loupatty Msi. Selaku ketua jurusan program studi budidaya perairan.
2. Dr. B.M.Laimeheriwa, Spi, Msi. Selaku ketua program studi budidaya
perairan yang selalu memberi dorongan dan arahan kepada penulis.
3. Bapak Ruku Ratu Borut, Spi, Mp. Sebagai pembimbing yang telah
membimbing penulis dalam penyusunan laporan ini hingga selesai.
4. Kepada seluruh staf dosen fakultas perikanan dan ilmu kelautan program studi
budidaya perairan yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu saya
mengucapkan banyak terimah kasih yang sebesar-besarnya.
5. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan doa, motivasi dan
dorongan kepada penulis
6. Teman seperjuangan (William, ondry, ekel, nis, bila, lie, emi, muti, hamran
dan teman BDP’’ 16) yang telah menemani selama bekerja bersama.
7. Senior BDP 15, dan 14 yang menemani dan membantu penulis dalam mencari
informasi, memberi semangat dan dorongan kepada penulis.
8. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu per satu yang
secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis dari awal sampai
terelesainya laporan praktik keterampilan lapangan ini.
iii
penulis Menyadari akan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan
penulis dalam penulisan ini sehingga laporan ini jauh dari kesempurnaaan.
kami selaku penulis mengharapkan sumbangan pemikiran, berupa kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca, agar dalam penulisan-
penulisan selanjutnya kesalahan kami dapat diperbaiki.
Semoga laporan ini dapat memberikan kontribusi positif kepada kita dan
diterima sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan nilai akhir kepada
saya. Akhir kata, penulis memohon maaf apabila dalam penulisan laporan
Praktek ketrampilan ini terdapat banyak kesalahan dan terima kasih.
Ambon, 2019
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN
LEMBARAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN
1.2. Tujuan 3
1.3. Manfaat 3
2.4. Parasit 7
v
2.7. Pemeriksaan dan teknik Identifikasi Ektoparasit 17
4.1. Teknik Identifikasi Ekto Parasit Pada Ikan Kuwe (Caranx sp) 23
Caranx sp) 24
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan 28
5.2. Saran 28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
JURNAL KEGIATAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
daerahnya merupakan perairan, baik tawar maupun asin (laut). Indonesia memiliki
17.000 buah pulau kecil dengan panjang garis pantai 81.000 km mempunyai
potensi yang cukup besar dalam perikanan laut, namun baru sebagian kecil yang
produksi hasil tangkapan, maka usaha budidaya akan semakin penting dimasa
mendatang .
Ikan kuwe adalah salah satu komoditas perikanan laut yang yang bernilai
ekonomis. Ikan kuwe (Caranx sp) merupakan ikan konsumsi yang mempunyai
pembenihannya telah dikuasai. Sampai saat ini budidaya ikan-ikan laut termasuk
ikan kuwe masih mengandalkan ikan sebagai pakan utama. Ikan ini berpeluang
(Poernomo. 2006). Selain itu, ikan kuwe sangat diminati konsumen dan tingkat
dikarenakan harga pasar ikan kuwe yang relatif tinggi yakni mampu mencapai
populasi ikan kuwe semakin menurun, dan salah satu upaya yang dikembangkan
1
adalah dengan cara dibudidayakan. Budidaya ikan kuwe sangat diperlukan agar
secara berkelanjutkan.
yang diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu antara lain penanganan ikan, faktor
pakan yang diberikan, dan keadaan lingkungan yang kurang mendukung. Pada
padat penebaran ikan yang tinggi jika faktor lingkungan kurang menguntungkan
misalnya kandungan zat asam dalam air rendah, pakan yang diberikan kurang
tepat baik jumlah maupun mutunya, penanganan ikan kurang sempurna, maka
ikan akan menderita stress. Dalam keadaan demikian ikan akan mudah terserang
ikan. Perkembangbiakan parasit ini dapat terjadi apabila, jika wadah pemeliharaan
yang dapat menurunkan resistensi ikan tersebut. Parasit hidup secara menumpang
ditumpangi. Tempat parasit hidup dinamakan inang yang berperan sebagai tempat
nutrien, tempat hidup dan tinggal. Parasit pada ikan adalah parasit yang hidup di
tubuh ikan dan menjadikan ikan sebagai inang (Usy dan Fatmawati, 2016).
ke dalam ektoparasit. Ektoparasit adalah parasit yang hidup permukaan luar tubuh
inang atau di dalam liang-liang kulit ikan. Dampak negatif yang ditimbulkan dari
adanya parasit pada tubuh ikan akibat serangan ektoparasit terlihat jelas pada
2
tubuh luar ikan (Purbomartono, 2010). Parasit yang menyerang ikan budidaya
hospes sampai merusak organ (seperti insang, lambung dan usus), sehingga dapat
hidup parasit yang menginfeksi ikan budidaya dapat diketahui melalui hubungan
antara hospes yaitu biakan budidaya, parasit serta lingkungan hospes tersebut
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berikut :
Phylum : Chordata
Kelas : Osteichtyes
Ordo : Percomorphi
Famili : Carangidae
4
Gambar 1.Ikan Kuwe (Caranx sp)
Indo-Pasifik. Ikan ini mudah untuk dikenali mulai dari dahinya yang tampak besar
karakteristik: badan pipih; punggung lebih cembung dibanding perut, sebagai ciri
khas untuk genus Caranx; terdapat scute pada ekor sebagai perpanjangan dari
gurat sisi; sirip punggung kedua dan sirip dubur memanjang sampai ekor; dua duri
keras di depan sirip dubur, sebagai ciri umum untuk famili Carangidae; dan noda
hitam pada tutup insang, sedangkan untuk spesies caranx papuensis, noda tersebut
berwarna putih; serta sirip dada panjang dan membentuk bulan sabit
Ikan dari famili Carangidae ini terdiri dari 12 genus, yaitu Megalapsis,
bubara hanya terdiri dari 3 genus, yaitu Caranx, Alectis dan Gnatodon.
5
2.2. Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup
merupakan jenis ikan yang bisa hidup dipermukaan, ikan ini termasuk family dari
(Gushiken, 1983; Shokitaet al., 1991).Ikan ini biasanya hidup pada perairan pantai
yang dangkal, karang dan batu karang, dan secara alami dapat memijah, serta
tidak musiman.
mencapai 30-35 hari, dan juga mencapai ukuran panjang 23.9-26.6 cm pada bobot
282.2-383.9 g, dapat dipelihara selama 7- 9.5 bulan untuk ukuran konsumsi. Ikan
ini relative mudah dibudidayakan (Kordi, 2005) sehingga merupakan species yang
pembenihan skala masal sudah dilakukan melalui berbagai penelitian yang meng-
Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol sejak tahun 2006 dan induk
ikan sudah berhasil dipelihara dalam bak terkontrol dan dapat memijah secara
Habitat dari ikan Kuwe sangat beragam, dari pantai sampai laut lepas dan
6
bahwa makanan utamanya adalah ikan dan makrofauna lainnya.Ikan kuwe
memiliki lingkungan pergaulan yang unik, seperti halnya manusia, ikan kuwe pun
lebih jauh dan sering pula muncul ke permukaan.Ukuran tubuhnya besar, dengan
panjang dapat mencapai 170 cm dan berat 80 kg (Kordi, 2010).Ketika muda ikan
kuwe gerong menyukai perairan dengan kegaraman rendah, tetapi setelah besar
2.4. Parasit
dapatmenimbulkan gangguan suatu fungsi atau struktur dari alat tubuh, baik
menyerang ikan tidak datang begitu saja, melainkan melalui proses hubungan tiga
faktor, yaitu kondisi lingkungan (kondisi dalam air), kondisi inang (ikan), dan
penyakit itu merupakan hasil interaksi yang tidak serasi ini menyebabkan stres
padaikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Gangguan terhadap ikan
dapat di sebabkan oleh organisme lain, pakan maupun kondisi linkungan yang
ikandi kolam merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara ikan, kondisi
7
lingkungan dan organisme penyakit. Interaksi yang tidak serasi ini telah
menyebabkan stres pada ikan sehingga mekanisme pertahanan diri dari yang
dalam tubuh ikan, sehingga organ tubuh ikan terganggu, akan terganggu pula
tambak,maupun dalam wabah budidaya lainnya, dan pada ikan liar di daerah
aliran sungai, yaitu :dengan cara memelihara kelestarian interaksi anatara tiga
8
ketelitian dan kecermatan juga sangat menentukan keberhasilan dalam
Salah satu kelompok penyebab penyakit pada ikan yang juga harus
ikan terlalu tinggi, variasi lingkungan (oksigen, suhu, ph, salinitas, dsb),biotoksin
petani ikan untuk mencegah serangan suatu penyakit yang mungkin akan dialami
oleh ikan budidaya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa penyakit
yang menyerang ikan budidaya tidak datang begitu saja, melainkan akibat dari
9
interaksiyang tidak serasi antara tiga komponem utama, yaitu lingkungan, ikan,
tidak seimbang antara tiga komponen dalam ekosistem perairan yaitu inang (ikan)
yang lemah, patogen serta kualitas lingkungan yang memburuk. Penyakit ikan
dapat disebabkan oleh mikrob penyebab penyakit (Patogen) yang dapat berupa
penyebab karena ada faktor lain menjadi sumber. Jasad patogen termasuk
organisme yang telah hidup diperairan tersebut, bahkan pada tubuh ikan, misalnya
Jasadpatogen ini tidak dapat menyerang ikan dalam kondisi sehat dan lingkungan
mengakibatkan dampak yang akan berakibat buruk dengan cepat. Akan tetapi,
pada intesitas penyerangan yang sangat tinggi dan areal yang terbatas dapat
berakibat buruk pada ikan yang dibudidayakan. Akibat dari penyakit yang
ikan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai jalan masuk bagi infeksi sekunder oleh
10
Sumber penyakit adalah hama.yang masuk keperairan umum alami dapat
membuat ikan memar atau terluka atau sebagian pembawa (carrier) jasad
1. Kulit
Ikan yang terserang penyakit pada kulitnya akan terlihat lebih pucat
(tampak jelas pada ikan yang berwarna gelap) dan berlendir. Ikan tersebut
disekitarnya
2. Insang
11
becak hitam, dan sebagainya. Tetapi, gejala-gejala tersebut tidak selalu
berdasarkan adanya ciri-ciri khusus yang dijumpai dan morfologi dari tiap-tiap
jenis parasit dan habitatnya. Identifikasi ini dilakukan dengan petunjuk Kabata
dianogsa yang benar, perlu dilakukan pengujian lebih luas terhadap ikan-ikan
yang sakit. Cara lain untuk memberi nama penyakit adalah menurut agen
Apabila nama-nama penyakit diberi menurut satu prinsip maka akan lebih mudah
cara scraping (Noga, 2010). Pengerokan dilakukan dari ujung anterior kepala
hingga posterior sirip ekor, pengerokan dilakukan pada kedua sisi tubuh ikan dan
12
Dalam identifikasi atau dianogsa suatu penyakit, satu-satunya hal yang
perlu dilakukan adalah mengenal adanya suatu penyakit khusus atau lebih yang
selanjutnya yang harus dilakukan adalah menentukan jenis dan cara pengobatan
penyakitikan dan teknik mendianogsa, juga harus mengetahui cara berjangkit dan
Parasit adalah suatu organisme lebih kecil ruang hidup dan menempelpada
tubuh organisme yang lebih besar yang disebut host. Keberadaan parasit dalam
tubuh host dapat bersifat sebagai parasit sepenuhnya dan tidak sepenuhnya
sebagai parasit. Hal tersebut tergantung dari jumlah, jenis, tingkat kesakitan yang
ditimbulkan oleh parasit serta ketahanan tubuh dan nutrisi dalam tubuh host.
Hubungan host dan parasit dapat bersifat simbiosis, mutualisme, parasitis, dan
semangnya biasanya dengan beberapa cara antara lain menghisap darah, cairan
13
secara mekanis pada usus, saluran empedu, pembulu darah, menghancurkan sel-
menurunkan induk semangnya terhadap penyakit lain dan parasit (Levine, 1990).
semua organisme parasit. Tetapi dengan adanya kemajuan ilmu, parasitologi kini
protozoa, helminthes, arthropoda dan insekta parasit ,baik yang zoonosis ataupun
Infeksi yang terjadi pada ikan karena serangan parasit merupakan masalah
yang cukup serius dibanding dengan gangguan yang disebabkan oleh faktor lain.
Sebab parasit bisa menjadi wabah bila diikuti oleh infeksi sekunder. Kolam yang
tidak terawat merupakan tempat yang baik bagi organisme penyebab infeksi
penyakit yang mungkin telah ada pada kolam atau juga berasal dari luar.
14
perhatian, parasit dalam kolam maupun yang diluar tidak akan mampu
biasanya dapat dilihat dengan mata, oleh karena itu infeksi yang disebabkan oleh
menyebabkan efek yang berbeda terhadap inang yang berbeda. Parasit dapat
dijumpai pada tempat atau bagian tubuh tertentu dari inang. Parasit yang hidup
pada bagian permukaan tubuh ikan (kulit, sirip, insang) disebut ektoparsit dan
sedangkan parasit yang hidup pada tubuh internal ikan dan otot daging disebut
mempunyai inang tertentu (inang spesifik). Spesifik ini sangat jelas pada jumlah
besar parasit ikan. Parasit yang menyerang ikan dapat dibedakan dalam dua
kelompok yaitu :
1. Ektoparasit
Ektoparasit adalah parasit yang hidupnya ditubuh ikan bagian luar seperti
pada kulit, sirip, sisik, anus, mata, operculum dan insang. Ektoparasit khususnya
merupakan kelompok besar organisme patogen didaerah iklim sedang dan daerah
tropis. Ektoparasit yang sering menyerang atau menyebabkan kematian pada ikan
15
a. Gyrodactyliasis
Gyrodactylidae. Parasit ini ditemukan pada kulit dan sirip ikan. Bentuk tubuhnya
kaittepi dan sepasang kait tengah (anchor), serta tidak mempunyai bintik mata,
b. Dactylogyriasis
menyerang benih ikan mas terutama yang berukuran 3–10 cm. Infeksi parasit ini
Parasit ini memiliki ciri khas yaitu; bentuk tubuh pipih dorsoventral dan
bilateral simetris, mempunyai ophistaptor yang dilengkapi dengan 14 kait tepi dan
sepasang kait pusat (anchor), warna transparan, mempunyai bintik mata 2 pasang,
panjang tubuh 1–2 mm, pada bagian anterior mempunyai empat lekukan.
2. Endoparasit
seperti: saluran pencernaan, hati, otot dan darah. Endoparasit yang sering
menyerang ikan adalah : parasit dari phylum tremotoda (Sanguinicola Sp), dan
16
a. Sanguinicolosis
ikan.Cacing dewasa hidup didarah ikan tanpa memiliki succer, bahkan berenang
jantung,dan pembulu darah di insang. Ikan yang terenfeksi akan terlihat inang
menjadi lambat.
b. Lytocestusiasis
dumbo (Clarias gariepinus). Ciri-ciri dari parasit ini adalah; tubuh pipih
a. Makroskopis
seperti gonad, ginjal, hati dan sebagainya dengan cara melakukan pembedahan.
17
Adanya infeksi endoparasit dapat mengakibatkan ketidaknormalan bentuk dan
b. Mikroskopis
endoparasit pada organism yang tidak mampu untuk dlihat secara jelas maupun
18
BAB III
METODOLOGI
lapangan.
No Alat Kegunaan
19
Tabel 2. Bahan-bahan yang digunakan dalam kegiatan praktek keterampilan
lapangan.
No Bahan Kegunaan
Sampel yang digunakan adalah ikan kuwe (Caranx sp) sebanyak 3 ekor
dengan panjang 19-25 cm dan berat 100-195 gram. Sampel tersebut berasal dari
Taksonomi.
a. Makroskopis
20
seperti gonad, ginjal, hati dan sebagainya dengan cara melakukan pembedahan.
b. Mikroskopis
endoparasit pada organisme yang tidak mampu untuk dlihat secara jelas maupun
penyakit makro yang terlihat oleh mata telanjang atau dengan bantuan
kaca pembesar/loop.
b) Pemeriksaan pada bagian badan (Sisik) ikan kuwe dikerok mulai dari
Laboratorium Taksonomi
c) Pemeriksaan pada bagian sirip punggung, sirip dada, sirip perut, dan sirip
21
ke dalam botol sampel yang sudah disiapkan kemudian dibawah ke
e) Jika ditemukan parasit, buka software motic pada computer, agar parasit
foto/gambar.
yang diperoleh dari PKL ini penulis menggunakan metode analisis statistik
deskriptif.
22
BAB IV
4.1. Teknik Identifikasi Ekto Parasit Pada Ikan Kuwe (Caranx sp)
dibawah mikroskop
Taksonomi
mikroskop.
23
4.2. Identifikasi Kehadiran Ekto Parasit Pada Ikan Kuwe (Caranx sp)
mengenai ektoparasit yang menyerang ikan kuwe (caranx sp) dengan cara
mengambil sampel dari lokasi pemeliharaan ikan kuwe (caranx sp) di Keramba
Laboratorium Taksonomi.
sp)
cm gram
cm gram
24
Tabel 4 Parasit yang ditemukan pada ikan kuwe (Caranx sp).
1 Ascarophis sp 1
2 _ _ _ _
Dari tabel diatas ditemukan satu jenis parasit yang ditemukan selama
Seluruh badan ikan mempunyai sisik (squama). Sisik disebut juga rangka
kulit (sisik) ikan kuwe adalah Cryptocaryon sp, Trichodina sp, Caligus sp,
Argulus sp, dan Benedenia sp. Sisik ikan kuwe dikerok mulai dari kepala sampai
batas pangkal ekor. Kemudian sisik-sisik yang terangkat diletakan di atas gelas
object. Kemudian amati dibawah mikroskop. Dari hasil pengamatan, terdapat satu
jenis parasit dengan ciri-ciri, panjang dan kurus dengan segmen pada seluruh
tubuhnya. Setelah dicocokan dengan buku identifikasi parasit tenyata parasit yang
25
4.3 Klasifikasi Parasit Ascarophis sp
berikut:
Filum : nemathelminthes
Kelas : nematode
Ordo : spirurida
Genus : Ascarophis
Gambar 2. Parasit (Ascarophis sp.)
Spesies : Ascarophis sp
yang betina antara 32,8-44,2 mm. ukuran telur antara 0,030-0,039 mm x 0,015-
0,021 mm, dan panjang spicule kiri 0,4-0,6 mm. Ascarophis spini menginfeksi
insang dan ekr ikan kuwe dengan gejala klinis. Berenangnya lambat dan kondisi
ikan lemah.
26
Ascarophis sp yang merupakan spesies dari kelas nematode ada pada bagian luar
27
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Ditemukan satu jenis parasit yang menempel pada ikan kuwe (Caranx sp)
2. Organ target dari jenis Parasit (Ascarophis sp) di temukan pada bagian
Badan (sisik).
5.2. Saran
28
DAFTAR PUSTAKA
Ode, I., 2001. Studi Endoparasit pada benih ikan mas (Cyprinus carpio) pada
kolam Balai Benih Ikan Abeli sawah, Kabupaten Kendari. Skripsi
Program Studi Budidaya Perairan. Universitas haluoleo Kendari.
Poernomo A., Mardlijah,S., Linting M.L., Amin E.M,. Widjopriono. 2006. Ikan
Hias Laut Indonesia. Penebar Swadaya. Jakarta.
Roza, D. dan F. Johnny. 2006. Infeksi parasit hirudenia pada induk ikan kerapu
lumpur, Epinephelus bleckeri dan kerapu batik, Epinephelus
polyphekadion serta upaya penanggulangannya. Prosiding Seminar
Nasional Tahunan III Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan,
Jogyakarta, 27 Juli 2006. Hal. 201-206.
Zafran., 2009. Penyakit parasitik pada ikan budidaya di daerah Bali. Makalah di
sampaikan pada Seminar Nasional Kelautan V. Pada 23 April 2009.
Universitas Hang Tuah Surabaya.
LAMPIRAN
Gambar 10. Proses pengambilan sampel pada organ target ikan kuwe (caranx sp)
Jurnal Kegiatan
Praktek Keterampilan Lapangan
Pengajuan Outline
1 Maret 2019 Mengusulkan judul PKL
PKL
Untuk menentukan
Pengamatan dan
2 Maret - april 2019 periode yang tepat untuk
Pengambilan data
pengambilan data
Untuk mengidentifikasi
kuwe caransx sp
Menyetujui :