Anda di halaman 1dari 16

M AK ALAH

REPRODUKSI IKAN BAWAL

Disusun Oleh :
1. Ade Ongki Saputra
2. Ageng Wiyono
3. Desi Puspita Sari
4. Indi Vega Sputri

KELAS X BP 1

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2


PAC I TAN
TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

KATA PENGANTAR
Terhaturkan rasa syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat
serta kesempatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini tanpa adanya hambatan berarti.
Makalah yang kami tulis ini adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi
dalam mata pelajaran Dasar-dasar Budaya Prikanan pada semester genap di kelas
X BP 1 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Pacitan.
Dalam penyusunan makalah ini, tentunya ada saja kesulitan yang kami
hadapi, khususnya dalam mencari referensi yang kompatibel dengan materi yang
kami angkat. Akan tetapi semua dapat teratasi atas bantuan dari berbagai pihak.
Maka dari itu, dalam kesempatan ini kami sampaikan rasa terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Harapan kami selaku penulis, semoga makalah ini berguna sebagai salah satu
referensi dan rujukan dalam mencari informasi tentang perikanan khususnya
budidaua dan reproduksi ikan bawal.
Akhirnya kami persembahkan makalah ini, semoga dapat menambah
khasanah pengetahuan kami pada khususnya dan pembaca sekalian pada
umumnya.

Pacitan, Maret 2017

Penulis

DAFTAR ISI

| Makalah Reproduksi Ikan Bawal 2


Halaman Judul ........................................................................................
i
Kata Pengantar .......................................................................................
ii
Daftar Isi .................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1........................................................................................................Latar
Belakang .......................................................................................
.......................................................................................................1
1.2........................................................................................................Tujuan
Penulisan .......................................................................................
.......................................................................................................2
1.3........................................................................................................Manfaat
Penulisan .......................................................................................
.......................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI
2.1........................................................................................................Identifikasi
Masalah .........................................................................................
.......................................................................................................3
2.2........................................................................................................Kebiasaan
Hidup Ikan Bawal .........................................................................
.......................................................................................................5
2.3........................................................................................................Kebiasaan
Makan Ikan Bawal ........................................................................
.......................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN
3.1........................................................................................................Reproduksi
Ikan Bawal ....................................................................................
.......................................................................................................6
BAB IV PENUTUP

| Makalah Reproduksi Ikan Bawal 3


4.1........................................................................................................Kesimpula
n ....................................................................................................
.......................................................................................................11
.......................................................................................................
4.2........................................................................................................Saran
.......................................................................................................
.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
12

| Makalah Reproduksi Ikan Bawal 4


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) adalah salah satu
ikan unggulan budi daya perikanan air tawar. Kelebihan ikan bawal ini,
ukuran badannya cukup besar, dagingnya gurih, dan tidak banyak duri. Dari
sisi rasa, ikan bawal air tawar tidak kalah lezat dibanding ikan bawal air
laut. Ikan bawal air tawar mulai populer dibudidayakan 15 tahun lalu.
Dengan semakin meningkatnya permintaan ikan bawal untuk konsumsi
untuk saat ini, maka menyebabkan budidaya ikan bawal air tawar
mengalami peningkatan, sehingga secara langsung akan mempengaruhi
permintaan benih yang semakin meningkat pula.
Komoditas perikanan yang memiliki prospek yang baik untuk
dikembangkan sebagai ikan budidaya, salah satunya adalah ikan bawal yang
berhabitat di lingkungan air tawar (Colossoma macropomu). Prospek pasar
ikan bawal air tawar selain pasar dalam negeri juga diekspor ke beberapa
negara seperti Hongkong dan Amerika dalam ukuran kecil sebagai ikan hias.
Pasar dalam negeri ikan bawal banyak digemari masyarakat, terutama Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta. Jawa Barat merupakan daerah
yang pertama kali mengembangkan ikan bawal dan tidak kurang dari 500
juta ekor benih setiap musim dijual ke berbagai propinsi di Indonesia.
Tingkat kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan pentingnya
mengkomsumsi ikan segar, terutama ikan air tawar yang banyak tersedia di
setiap daerah menyebabkan permintaan ikan atau produk perikanan juga
meningkat.
Peningkatan produksi budidaya akan meyebabkan peningkatan
permintaan benih sebagai input untuk kegiatan budidaya pembesaran ikan
bawal. Produksi ikan bawal pada saat ini sangat pesat, karena usaha ini
berada dalam tahap pertumbuhan sehingga permintaan dan produksinya

| Makalah Reproduksi Ikan Bawal 1


selalu mengalami kenaikan. Permintaan ikan bawal air tawar juga selalu
mengalami peningkatan baik di Indonesia.
Ikan bawal pertumbuhannya cepat, kelebihan lain ikan bawal
adalah cara memeliharanya yang tidak sulit. Ikan ini dapat dipelihara di
kolam dengan tingkat kelangsungan hidup dan padat tebar yang tinggi. Ikan
bawal yang dipelihara dalam kolam pendederan dan pembesaran
kelangsungan hidupnya dapat mencapai 90 persen. Ikan bawal air tawar
memiliki keunggulan daripada ikan bawal air laut, karena produksinya tidak
terpengaruh oleh musim, ketersediaan benih dan ikan yang siap konsumsi
kontinyuitasnya terjamin dan tersedia sepanjang waktu.

1.2. Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mendalami pemahaman
materi tentang reproduksi ikan, khususnya reproduksi ikan bawal

1.3. Manfaat Penulisan


Mengetahui teknik serta cara dan seluk beluk pembudidayaan ikan bawal,
serta menambah pengetahuan tentang reproduksi ikan bawal.

| Makalah Reproduksi Ikan Bawal 2


BAB II
KAJAIN TEORI

2.1. Identifikasi Masalah


1) Karakteristik Ikan Bawal
Ikan bawal air tawar berasal dari sungai Amazon, Brazil dan
memiliki morfologi tubuh dari samping tampak membulat dengan
perbandingan antara panjang dan tinggi 2:1. Bila dipotong secara
vertikal ikan bawal air tawar memiliki bentuk tubuh pipih dengan
perbandingan antara tinggi dan lebar 4:1. Sisik ikan bawal air tawar
berbentuk ctenoid, dimana ditengah bagian sisik belakang menutupi
sisik bagian depan. Tubuh bagian vertikal dan sekitar sirip dada ikan
bawal air tawar muda berwarna merah. Warna merah ini akan memudar
seiring dengan pertambahan umur dan perkembangan fisik. Warna
merah ini merupakan ciri khusus ikan bawal air tawar.
Ikan bawal air tawar memiliki rasa daging dan kandungan gizi
tidak kalah dengan bawal air laut, harganya tidak mahal dan bisa
dijangkau oleh lapisan masyarakat. Ikan ini juga dapat dijadikan sebagai
ikan hias karena memiliki tubuh pipih seperti ikan diskkus dan dapat
dijadikan sebagai ikan konsumsi karena memiliki pertumbuhan yang
cepat serta mencapai ukuran 500 gram dalam waktu enam bulan. Selain
pertumbuhan yang cepat juga pemeliharaannya tidak rumit dan tingkat
kelangungan hidup tinggi mencapai 90 persen lebih besar dari lele dan
ikan mas yang hanya 80 persen.
2) Klasifikasi dan Deskripsi Ikan Bawal
Ikan bawal yang telah tersebar dan berkembang serta dikenal
oleh masyarakat Indonesia termasuk jenis (species) Colossoma spp.
Yaitu Colossoma macropomum dan Colossoma bracipomum. Kedua
jenis ikan bawal ini mirip atau identik dengan jenis (spesies) ikan bawal
yang disebut Cachama (Colossoma oculus) yang berkembang dan hidup

| Makalah Reproduksi Ikan Bawal 3


di Amerika dan Venezuella. (Ostergaard 2009). Ikan ini merupakan salah
satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis cukup tinggi dan
berasal dari Brazil. Pada mulanya ikan bawal diperdagangkan sebagai
ikan hias, namun karena pertumbuhannya cepat, nafsu makan tinggi
serta termasuk pemakan segalanya (Omnivora), ketahanan yang tinggi
terhadap kondisi limnologis yang kurang baik, disamping itu rasa
dagingnya pun cukup enak, hampir menyerupai daging ikan gurami dan
dapat mencapai ukuran besar, maka masyarakat menjadikan ikan
tersebut sebagai ikan konsumsi sehingga produksinya tiap tahun
semakin meningkat (Chobiyah 2001). Morfologi ikan bawal dapat
dilihat pada Gambar 1. Klasifikasi ikan bawal air tawar (Colossoma
macropomum) menurut Saanin (1968) adalah sebagai berikut :
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Cypriniformes
Famili : Characidae
Genus : Colossoma
Spesies : Colossoma macropomum
Morfologi ikan bawal air tawar dari arah samping tubuh
membulat (oval) dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2:1.
Ikan bawal air tawar memiliki bentuk tubuh pipih dengan perbandingan
antara tinggi dan lebar tubuh 4:1. Badan agak bulat, bentuk tubuh
pipih, sisik kecil, kepala hampir bulat, lubang hidung agak besar, sirip
dada di bawah tutup insang, sirip perut dan sirip dubur terpisah,
punggung berwarna abu-abu tua, perut putih abu-abu dan merah. Warna
tubuh ikan bagian atas abu-abu gelap, sedangkan bagian bawah
berwarna putih

| Makalah Reproduksi Ikan Bawal 4


2.2. Kebiasaan Hidup Ikan Bawal
Di negara asalnya, Brazil, bawal air tawar merupakan ikan liar yang
hidup bebas di sungai. ikan ini banyak ditemukan di sungai-sungai besar
seperti Sungai Amazon dan beberapa anak sungainya. Ikan ini hidup secara
bergerombol dan menyukai bagian perairan sungai yang berair tenang

2.3. Kebiasaan Makan Ikan Bawal


Pada umumnya kebiasaan makan dan cara makan ikan menentukan
tempat makan atau lokasi makan, waktu makan ikan, cara makan ikan, dan
jenis makanan kegemaran ikan. Spesies ikan antara yang satu dengan
spesies ikan lainnya memiliki kebiasaan makan dan cara makan yang
berbeda. Oleh karena itu kebiasaan makan dan cara makan menentukan
golongan ikan, misalnya saja ikan yang sering mencari makan di dasar
perairan, baik itu perairan tawar, ataupun laut dimasukan pada golongan
ikan demersal
Ikan bawal termasuk jenis Ikan lapisan tengah perairan, yakni ikan
yang mencari makanan yang mengapung di tengah perairan. Ikan jenis ini
hanya sewaktu-waktu muncul ke permukaan air atau berenang di dasar
perairan.
Penggolongan kebiasaan makan ikan tidak hanya berdasarkan tempat
saja, tapi saat kebisaan makan ikan juga digolongkan berdasarkan kapan
(waktu) ikan manecari makan. Penggolongannya adalah sebgai berikut:
Jenis ikan yang aktif mencari makan pada siang hari. Jenis ikan ini
memiliki aktivitas makan yang banyak dilakukan pada siang hari. Pada
malam hari, mereka lebih banyak beristirahat. Jenis ikan dengan aktivitas
seperti itu disebut ikan diurnal. Salah satu contohnya:adalah ikan bawal.

| Makalah Reproduksi Ikan Bawal 5


BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Reproduksi Ikan Bawal

Seperti halnya pada mahluk hidup lainnya, reproduksi pada ikan


adalah suatu proses alamiah dalam rangka pengelakan spesies. Reproduksi
adalah suatu proses makhluk hidup dalam usaha pengabdian spesies dan
proses pemunculan spesies dengan ciri atau sifat yang merupakan kombinasi
perubahan genetik
Ikan mengembangkan berbagai strategi reproduksi untuk mencapai
keberhasilan reproduksi. Disini organ-organ yang terkait dengan proses
reproduksi sangat berperan. Hal ini berhubungan dengan kondisi lingkungan
perairan tempat hunian ikan. Perubahan lingkungan akan memberikan efek
yang berbeda pada spesies ikan yang berbeda. Beberapa jenis ikan bahkan
melakukan perjalanan ruaya yang jauh untuk memijah. Pemijahan yang
tepat tempat dan tepat waktu untuk kepastian keberhasilan reproduksi terkait
erat dengan peran sistem endoktrin.
Berdasarkan tipe-tipe reproduksi dan seksualitas, ikan dapat di
bedakan menjadi 3 tipe, yaitu :
- Biseksual
Biseksual dapat di artikan sebagai jenis ikan yang memiliki dua kelamin
dalam satu spesies atau dengan kata lain dapat di bedakan menjadi
jantan dan betina. Pembedaan ini dapat dilakukan dengan melihat ciri
seksual primer dan sekunder nya. Ciri seksual primer hanya bisa di lihat
dengan melakukan pembedahan. Ciri seksual primer hanya dapat
ditandai oleh organ yang berhubungan langsung dengan proses
reproduksi; yaitu testis dan saluran pada ikan jantan, dan ovarium dan
saluranya pada ikan betina. Sedangkan ciri seksual sekunder dapat
dibedakan oleh dimorfise seksual atau melihat ciri morfologi dari ikan

| Makalah Reproduksi Ikan Bawal 6


tersebut dan dikromatisme seksual dengan melihat warna dari ikan
tersebut
- Uniseksual
Uniseksual dapat diartikan sebagai organisme yang berkelamin tunggal.
Pada beberapa spesies ikan penentuan kelamin lebih mudah dilakukan
karena semua individu berkelamin betina. Contoh yang tepat mengenai
fenomenan ini adalah kelompok ikan molly-amazon (Poecillia formosa)
merupakan ikan yang ditemukan pertama kali sebagai ikan yang
berkelamin betina. Molly-amazon bertindak sebagai parasit seksual
terhadap dua spesies lain dari genus yang sama. Sperma dari jantan dari
jenis ikan inang diperlukan untuk mengaktifkan perkembagan telur-telur
molly-amazon, tetapi penyatuan kromosom jantan dan betina tidak
terjadi sehingga hanya terbentuk betina yang secara genetik seragam.
Pembentukan keturunan unuseksual ini disebut dengan partenogenesis
(partenos,perawan, dan genesis, kejadian).
- Hermaprodit
Hermaprodit dapat diartikan sebagai sebuah organisme yang memiliki
kelamin ganda. Hermaprodit dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu
hermaprodit singkroni, hemaprodit protandi, dan hemaprodit protogini.
Hermaprodit singkroni adalah golongan ikan yang gonadnya terdapat sel
kelamin jantan dan betina yang dapat aktif secara bersamaan.
Hemaprodit protandi adalah golongan ikan yang dalam hidupnya
mengalami perubahan jenis kelamin dari jantan menjadi betina misalnya
ikan black porgy, ikan ini pada umur tiga tahun berubah dari kelamin
jantan ke betina. Hermaprodit Protogini adalah golongan ikan yang
dalam hidupnya mengalami perubahan dari jenis betina menjadi jantan
misalnya Labroides dimidiatus.
Organ reproduksi ikan dinamakan dinamakan gonad. Pada ikan
jantan gonad disebutt dengan testis, pada ikan betina disebit dengan
ovarium.

| Makalah Reproduksi Ikan Bawal 7


- Testis (gonad jantan) bersifat internal dan bentuknya memanjang
(longitudinal) pada umumnya berpasangan. Beratnya bisa mencapai 12
% atau lebih dari bobot tubuhnya. Kebanyakan testis berwarna putih
atau kekuningan
- Ovarium berbentuk longitudinal. Letaknya internal dan biasanya
berjumlah sepasang. Jika dalam keadaan matang ovarium bisa mencapai
30-70% dari berat tubuhnya. Warnanya pun berbeda-beda, sebagian
besar berwarna keputih-putihan dan menjadi kekuning-kuningan pada
waktu matang. Kematangan testis dan ovarium dipengaruhi oleh umur,
spesies dan, ukuran
Ikan memiliki siklus reproduksi yang berbeda satu dengan lainya
misalnya saja ikan salmon (Onchorhynchud ), lamprey laut ( Petromyzon
marinus) dan sidat ( Anquilla ) yang bereproduksi satu kali dalam hidupnya.
Ada juga ikan yang bereproduksi empat minggu sekali contohnya Ikan
seribu (Lebistes reticulatus). Namun ada juga ikan yang memijah dua
sampai tiga kali dalam setahun misalnya ikan mujair (Oreochromis
mossambicus).
Dalam pemijahan ikan memiliki tempat pemijahan yang berbeda-
beda, Diantaranya:
1. Memijah pada dasar perairan yang berbatu disebut golongan ikan
Litophil.

2. Memijah pada pasir disebut golongan ikan Psamophil.

3. Memijah pada kolam air pada kolam terbuka disebut golongan ikan
Pelagophil.

4. Memijah pada cangkang yang telah mati biasanya disebut golongan ikan
Ostrachophil.

Berdasarkan tempat embrio berkembang dan tempat terjadinya


pembuahan digolongkan menjadi tiga tipe, yaitu

| Makalah Reproduksi Ikan Bawal 8


1. Ovivar (bertelur)

Golongan ikan ovivar adalah ikan yang mengeluarkan telur pada saat
pemijahan, sebagian besar jenis ikan termasuk golongan ini.

2. Vivipar (beranak)

Golongan ikan vivipar adalah ikan yang perkembangan embrionya


berada dalam tubuh induknya dan perkembangan embrionya
dipengaruhi oleh tali plasenta, contohnya beberapa ikan elasmobranchii.

3. Ovovivipar (bertelur beranak)

Golongan ikan ovovivipar adalah golongan ikan yang perkembangan


embrionya berada dalam tubuh, namun perkembangan embrionya tidak
dipengaruhi oleh tali plasenta, namun oleh kuning telur, contohnya ikan
rockfish (Scorpaenidae)

Perkembangan embrio diawali saat proses impregnasi, yaitu saat


sel jantan memasuki sel telur. Fertililasi sel telur dikatakan sempurna ketika
inti sel telur dan spermatozoa menyatu dalam sitoplasma telur, persatuan
kedua inti sel tersebut mengakhiri proses pembuahan dan membentuk zigot.
Tahap perkembangan embrio ikan dimulai dari Morula, Blastula, Gastrula,
dan Organogenesis.

Membedakan bawal jantan dan betina pada saat masih kecil


memang sulit. Beberapa tanda yang bisa dilihat adalah bawal betina
memiliki tubuh yang lebih gemuk, sedangkan bawal jantan selain lebih
langsing, warna merah pada perutnya lebih menyala. Apabila sudah matang
gonad, perut betina akan terlihat gendut dan gerakannya lamban. Adapun
bawal jantan selain agresif juga akan mengeluarkan cairan berwarna putih
susu bila dipijat ke arah anus. Seperti ikan lainnya, bawal pun biasanya

| Makalah Reproduksi Ikan Bawal 9


memijah pada awal dan selama musim hujan. Di Brazil dan Venezuela,
kejadian itu terjadi pada bulan Juni dan Juli. Adapun di negara-negara
lainnya, bawal dapat mengikuti musim yang ada, misalnya di Indonesia
kematangan gonad bawal terjadi pada bulan Oktober sampai April (Hasan,
2002).

Sebelum musim pemijahan tiba, induk yang sudah matang akan


mencari tempat yang cocok untuk melakukan pemijahan. Daerah yang
paling disukai adalah hulu sungai yang biasanya pada musim kemarau
kering, sedangkan pada musim hujan tergenang. Daerah yang seperti ini
memberikan rangsangan dalam memijah. Saat pemijahan berlangsung,
induk jantan akan mengejar induk betina. Induk betina kerap kali akan
membalas dengan cara menempelkan perut ke kepala induk jantan.
Apabila telah sampai puncaknya, induk betina akan mengeluarkan
telur dan induk jantan akan mengeluarkan sperma. Telur yang telah keluar
akan dibuahi dalam air (di luar tubuh) (Asnawi, 1983).
Kualitas dalam suatu kondisi perairan khususnya untuk kegiatan
budidaya (pembesaran ikan bawal) harus diperhatikan kerena untuk
mendapatkan hasil yang baik maka kualitas perairan juga harus baik, untuk
menciptakan perairan yang dapat menghasilkan hasil yang bagus atau yang
berkualitas baik, diperlukan penanganan ataupun pengukuran terhadap
kondisi air tersebut yang nantinya diharapkan kualitas air yang ada
diperairan tersebut dapat mendukung proses kegiatan budidaya ikan
(Anonimus, 2002).
Bila kualitasnya kurang baik, air dapat menyebabkan ikan lemah,
napsu makan menurun dan mudah terserang penyakit. Oleh sebab itu,
kualitas air untuk ikan bawal harus sesuai dengan yang dibutuhkan.
Parameter untuk mengetahui kualitas air meliputi sifat fisika (warna,
kekeruhan, suhu 28-30oC), sifat kimia (kandungan oksigen 5-6 ppm,
karbondioksida, pH 7-8 ppt, amoniak), serta sifat biologi (binatang-binatang
yang hidup di perairan (Anonimus, 2002).

| Makalah Reproduksi Ikan Bawal 10


BAB IV
PENUTUP

4.3. Kesimpulan
Ikan bawal (Colossoma macropomum) termasuk salah satu komoditas
perikanan darat yang cukup digemari masyarakat karena ikan bawal
memiliki daging yang tebal dengan rasa yang lezat dan tulangnya sedikit.
Ada dua macam bawal yang dikenal masyarakat yakni bawal laut dan bawal
air tawar.
Walaupun ketenaran ikan bawal belum dapat disejajarkan dengan
komoditas perikanan lainnya, namun permintaan konsumen setiap tahunnya
terus meningkat, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Maka
tak heran, bila dimasa yang akan datang akan menjadi komoditas perikanan
darat unggulan seperti jenis-jenis ikan lainnya.
Untuk itu perlu kita menegathui tentang seluk beluk ikan bawal,
khususnya dalam sistem reproduksinya. Ikan memiliki siklus reproduksi
yang berbeda satu dengan lainya misalnya saja ikan salmon
(Onchorhynchud ), lamprey laut ( Petromyzon marinus) dan sidat ( Anquilla
) yang bereproduksi satu kali dalam hidupnya. Ada juga ikan yang
bereproduksi empat minggu sekali contohnya Ikan seribu (Lebistes
reticulatus). Namun ada juga ikan yang memijah dua sampai tiga kali dalam
setahun misalnya ikan mujair (Oreochromis mossambicus).

4.4. Saran

| Makalah Reproduksi Ikan Bawal 11


Mengingat mulai berkembangnya budi daya ikan bawal serta mulai
diliriknya pasar ikan bawal sebagai salah komditas baik regional lokal
maupun nasional merupakan wujud peluang sebuah usaha di masa depan,
untuk itu kita harus sejak dini belajar dan memahami karakteristik ikan agar
dapat memudahkan kita dalam terjun pada dunia kerja nantinya

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Khairul, dan Khairulman. 2008. Budidaya Ikan Bawal. Agromedia Pustaka.
Jakarta.

Anonimus. 2002. Kualitas Air untuk Ikan Air Tawar. Informasi Dunia Pertanian.
Penebar swadaya. Jakarta

Arie, U. 2000. Budidaya Ikan Bawal. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Asnawi, S. 1983. Pemeliharaan Ikan Bawal dalam Keramba . Cetakan pertama.


Diterbitkan atas kerjasama Pemerintah DKI jakarta dan PT. Gramedia
Jakarta.

Santoso, B. 2005. Budidaya Ikan di Bawal. Penebar Swadaya. Jakarta.

| Makalah Reproduksi Ikan Bawal 12

Anda mungkin juga menyukai