TINJAUAN PUSTAKA
5
6
Klasifikasi ikan nilem (Cyprinus carpio L.) menurut Saanin (1984) adalah
sebagai berikut :
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Sub Ordo : Cyprinoidae
Familia : Cyprinidae
Sub familia : Cyprininae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio L.
Pada stadia larva dan benih, ikan Cyprinidae memakan fitoplankton dan
zooplankton atau jenis alga ber-sel satu seperti diatom dan ganggang yang
termasuk ke dalam kelas Cyanophyceae dan Chlorophyceae (Syandri, 2004;
Cholik et al. 2005 dalam Mulyasari 2010). Seperti yang dikemukakan oleh
Hardjamulia (1979) bahwa benih ikan Cyprinidae seperti ikan nilem dan ikan mas
memakan fitoplankton dan zooplankton yang tergolong kedalam kelas
Bacillariophyceae, Chlorophyceae, Desmidiaceae dan Cyanophyceae.
3. Pemijahan ikan secara buatan, yaitu pemijahan ikan yang terjadi dengan
memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad
serta proses ovulasinya dilakukan secara buatan dengan teknik stripping
atau pengurutan.
Reproduksi pada ikan dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan melalui
pengaturan fungsi kelenjar endokrin sebagai penghasil hormon reproduksi untuk
perkembangan gonad, gametogenesis dan siklus reproduksi (Fujaya 2004), faktor
lingkungan yang dimaksud salah satunya adalah suhu. Ikan nilem dapat tumbuh
o
optimum pada suhu 20- 28 C (Asnawi 1983). Ikan nilem betina mulai dapat
dipijahkan jika telah berumur delapan bulan dengan panjang tubuh delapan belas
sentimeter dan berat sekitar 100 gram, walaupun demikian lebih baik jika telah
berumur satu setengah tahun sampai dua tahun dengan panjang 25 cm dan berat
150 gram. Ikan nilem jantan lebih baik dipijahkan jika sudah mencapai umur satu
tahun dengan panjang tubuh 20 cm dan berat sekitar 100 gram. Kesiapan ini
ditandai dengan keluarnya cairan putih (sperma) jika bagian bawah perutnya
diurut kearah anus (Sumantadinata 1981). Sedangkan ikan mas yang baik untuk
dipijahkan adalah yang telah berumur delapan bulan dengan ditandai keluarnya
cairan berwarna putih (sperma), apabila bagian perut diurut ke arah anus
(Sumantadinata 1983 dalam Syamsiah 2001).
2.5 Spermatozoa
Spermatozoa dihasilkan dalam tubula seminiferus Spermatozoa ikan
tergolong dalam tipe flagellata, karena mempunyai ekor flagellata yang panjang.
Spermatozoa yang sudah matang terdiri dari kepala, leher, dan ekor flagellata. Inti
spermatozoa terdapat pada bagian kepala. Ada juga yang mempunyai middle
piece sebagai penghubung atau penyambung antara leher dan ekor. Ekor flagellata
berguna sebagai organ renang. Pada saat dikeluarkan dari alat kelamin jantan,
spermatozoa berada dalam seminal plasma. Campuran antara seminal plasma
dengan spermatozoa disebut semen. Dalam setiap tetes semen terdapat jutaan
spermatozoa. Pada testes bagian dorsal terdapat saluran pengeluaran spermatozoa