Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM IV

INOKULASI MIKROBA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan
yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari luar. Media
untuk membiakkan bakteri haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran terutama berasal
dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme. Pemindahan biakan mikroba yang
dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi
kontaminasi. Teknik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari
medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
Dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat digunakan
untuk pembelajaran mikrobiologi.

1.2 Tujuan

1. Untuk mempelajari teknik inokulasi biakan mikroba pada medium steril.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Inokulasi Mikroba

Inokulasi adalah menanam inokula secara aseptis ke dalam media steril baik pada media
padat maupun media cair. Inokulasi merupakan bahan yang mengandung mikroba atau
biakan mikroba baik dalam keadaan cair maupun padat.

2.2 Tahapan Inokulasi Mikroba

Ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan teknik penanaman bakteri
(inokulasi) yaitu :

1. Menyiapkan ruangan
Ruang tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadannya harus steril agar tidak
terjadi kesalahan dalam pengamatan atau percobaaan .dalam labotarium pembuataan
serum vaksin dan sebagainya. Inokulasi dapat dilakukan dalam sebuah kotak kaca
(encast) udara yang lewat dalam kotak tersebut dilewatkan saringan melalui suatu jalan
agar tekena sinar ultraviolet (Pelezar, 1986).

2. Pemindahan dengan dengan pipet


Cara ini dilakukan dalam penyelidikan air minum atau pada penyelidikan untuk diambil
1 ml contoh yang akan diencerkan oleh air sebanyak 99 ml murni (Pelezar, 1986).

3. Pemindahan dengan kawat inokulasi


Ujung kawat inokulasi sebaliknya dari platina atau nikel .ujungnya boleh lurus juga
boleh berupa kolongan yang diametrnya 1-3mm. Dalam melakukuan penanaman bakteri
kawat ini terlebih dahulu dipijarkan sedangkan sisanya tungkai cukup dilewatkan nyala
api saja setelah dingin kembali kawat itu disentuhkan lagi dalam nyala (Pelezar, 1986).
2.3 Inokulasi Mikroba Pada Media Padat

Prinsip utama menginokulasi mikroba pada media padat adalah menumbuhkan


mikroba tersebut dan mengamati karakteristik morfologinya. Inokulasi pada media padat
dapat dilakukan dengan teknik agar miring, teknik agar tegak dan teknik lempeng agar.
Inokulasi mikroba dengan teknik lempeng agar dapat dilakukan dengan metode:

1. Metode gores
Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi
memerlukan keterampilan-keterampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan
yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokulum digoreskan di
permukaan media agar nutrien dalam cawaan petri dengan jarum pindah (lup inokulasi).
Di antara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat
tumbuh menjadi koloni (Winarni, 1997).
Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk lempeng. Bila
dilakukan dengan baik teknik inilah yang paling praktis. Dalam pengerjaannya terkadang
berbeda pada masing-masing laboratorium tapi tujuannya sama yaiitu untuk membuat
goresan sebanyak mungkin pada lempeng medium pembiakan (Kus Irianto, 2006).
Ada beberapa teknik dalam metode goresan, yakni :
a. Goresan seperti huruf T
b. Goresan kuadran
c. Goresan Radian
d. Goresan Sinambung
Metode Gores ini termasuk kedalam media plat agar dan media miring.

2. Metode tebar
Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran untuk penurunan jumlah
mikroorganisme sehingga pada suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung.
3. Metode tuang
Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar melakukan
pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada suatu saat hanya
ditemukan satu sel di dalam tabung (Winarni, 1997).
4. Metode tusuk
Metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau menusukan ujung jarum ose
yang didalamnya terdapat inokolum, kemudian dimasukkan ke dalam media (Winarni,
1997).

2.4 Perbedaan Inokulasi Jamur dan Bakteri

1. Inokulasi jamur menggunakan jarum ose bentuk batang. Hifa yang berbentuk seperti
benang mudah diambil dengan jarum ose batang dan mudah sekali tumbuh di dalam suatu
media.

2. Inokulasi bakteri menggunakan jarum ose bentuk bulat. Pada ujung jarum ose yang
berbentuk bulat, bakteri akan dapat terambil dalam jumlah yang relatif banyak (Rohimat,
2002).
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum

Praktikum dilakukan pada tanggal … pada pukul 13.00 WIB - 15.00 WIB, yang
dilaksanakan pada laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan FPIK.

3.2. Alat

Adapun peralatan utama yang dibutuhkan dalam proses inokulasi mikroba antara lain
adalah :

a. Tabung reaksi
b. Cawan petri
c. Ose
d. Lampu bunsen
e. Inkubator

3.3. Bahan

Bahan utama yang digunakan dalam proses inokulasi mikroba adalah kultur mikroba dan
media kultur.

3.3. Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan tabung reaksi dan cawan petri yang telah berisi media kultur agar steril
b. Menggunakan spidol untuk membagi cawan petri menjadi empat kuadran dengan cara
menulis di bagian bawah cawan petri
c. Menyediakan biakan Acetobacter xylinum yang diperoleh dari kegiatan praktikum
sebelumnya
d. Melakukan inokulasi biakan mikroba pada kuadran tersebut dengan menggunakan
metode gores
e. Melakukan inokulasi pada media agar miring dan agar tegak menggunakan ose yang
telah dsterilisasi
f. Mengikubasi cawan petri dalam incubator pada suhu 370 C selama 24 jam
g. Melakukan pengamatan dan menyajikan dalambentuk dokumentasi dan deskripsi
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Media Inokulasi Dokumentasi Deskripsi


Media Agar Miring Teknik inokulasi untuk agar
miring yaitu menggunakan ose
bulat. Ose bulat dipanaskan di
Bunsen lalu dimasukan ke
Acetobacter xylinum dengan
cara ditempelkan ke media
agar miring. Setelah di
inkubasi selama 4x24 jam
koloni yang terbentuk yaitu
berwarna putih dan ditumbuhi
oleh bakteri.
Media Agar Tegak Teknik inokulasi untuk agar
tegak yaitu menggunakan ose
tegak lurus. Ose tegak lurus
dipanaskan di Bunsen lalu
dimasukan ke Acetobacter
xylinum dengan cara
dimasukan ke dalam agar
dengan tegak. Setelah di
inkubasi selama 4x24 jam
koloni tidak terbentuk.
Media Agar Lempeng Teknik inokulasi untuk agar
lempeng yaitu mengunakan ose
bulat. Ose bulat dipanaskan di
Bunsen lalu dimasukan ke
Acetobacter xylinum dengan cara
dimasukan ke dalam agar dengan
tegak. Setelah di inkubasi selama
4x24 jam koloni tidak terbentuk.

4.2 Pembahasan
Media agar miring : Setelah di inkubasi selama 2x 24 jam belum terdapat terbentuk
koloni. Setelah di inkubasi selama 4x24 jam terdapat sedikit goresan
zig zag yang berarti koloni mikroba telah tumbuh.
Media agar tegak : Setelah di inkubasi selama 2x24 jam belum terbentuk koloni. Setelah
di inkubasi selama 4x24 jam belum terdapat juga goresan yang berarti
koloni mikroba belum tumbuh.
Media agar lempeng : Setelah di inkubasi selama 2x24 jam belum terdapat koloni.
Setelah di inkubasi selama 4x24 jam belum terdapat juga goresan
yang berarti koloni mikroba belum tumbuh.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
Teknik inokulasi merupakan teknik pemindahan bakteri ke dalam media dengan beberapa
metode seperti metode gores pada agar datar (streak plate method), metode gores pada agar
miring (streak plate method) dan metode tusuk pada media agar tegak. Dalam melakukan
teknik inokulasi diperlukan alat-alat yang steril untuk mempertahankan kemurnian biakan
bakteri.
Hasil pengamatan pada media agar miring terdapat goresan zigzag yang berarti koloni
mikroba mulai tumbuh. Tetapi pada media agar tegak dan media agar lempeng tidak terdapat
goresan zigzag yang berarti koloni tidak tumbuh. Hal ini bisa disebabkan oleh kurang
sterilnya peralatan praktikum seperti jarum ose. Selain itu pada media agar tegak luas
permukaan lebih besar sehingga memungkinkan udara masuk yang memudahkan media agar
tegak terkena kontaminasi.

5.2 Saran
Agar biakan mikroba dapat tumbuh, peralatan yang dugunakan seperti tabung ose harus benar-
benar steril. Sehingga tidak terjadi kontaminasi dari udara luar.
Daftar Pustaka

http://renataemily.wordpress.com/2009/11/06/isolasi-inkubasi-dan-inokulasi/

http://www.scribd.com/doc/18656107/teknik-inokulasi-mikroorganisme

http://triandasurbakti.wordpress.com/2011/01/05/inokulasi-mikroba-mikrobiologi/

Anda mungkin juga menyukai