Anda di halaman 1dari 13

Terminologi Antimikroba

dan mekanisme kerja


antimikroba
MARIA STEFANI SOLI REBA WATU 164111016

MARIA YOLANITA PAJANG 164111017

MARIA YOSEFA NATRIS NDOA 164111018

MODESTA OKTAFIANI NAO 164111019

NATASYA WEHELMINA BARIA 164111020

MECHY NUBATONIS 164111052


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

CITRA HUSADA MANDIRI KUPANG

2017/ 2018
Pengertian
Antimikroba atau antiinfeksi, termasuk
antiparasit, adalah obat yang digunakan
untuk terapi kondisi patologi yang
disebabkan oleh karena terjadi infeksi
mikroba atau invasi parasit. (ISO Indonesia,
2013)
 Berdasarkan sifat toksisitas selektif, ada antimikroba
yang bersifat menghambat pertumbuhan mikroba,
dikenal sebagai aktivitas bakteriostatik, dan ada yang
bersifat membunuh mikroba, dikenal sebagai aktivitas
bakteriosida.
Penggolongan Antimikroba, berdasarkan
tempat aksinya
Yang menghambat • Sulfonamid
metabolisme sel • trimetropim
mikroba

Yang menghambat • Penisilin


sintesis dinding sel • seplosporin
mikroba

Yang menghambat • linkomisin


sintesis protein sel • Tetrasiklin
mikroba • kloramfenikol
Yang menghambat • rifampisin
sintesis asam
nulkeat sel mikroba • kuinolon

yang Mengganggu
Keutuhan
rifampisin • Polimiksin
Membran Sel
Mikroba
Mekanisme kerja
antimikroba
Berdasarkan
Spektrumnya
a. Antibiotik dengan spektrum sempit, efektif terhadap satu jenis
mikroba.
b. Antibiotik dengan spektrum luas, efektif baik terhadap gram positif
maupun gram negatif.
Contoh : tetrasiklin, amnifenikol, aminoglikosida, makrolida, turunan
penisilin.
c. Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan terhadap gram positif.
Contoh : eritromisin, sebagian besar turunan penisilin, dan beberapa
turunan sefalosporin.
d. Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan terhadap bakteri gram
negatif.
Contoh : kolkistin, polimiksin B sulfat, dan sulfomisin.
e. Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan terhadap
Mycobacteriae (antituberkulosis).

Contoh : streptomisin, kanamisin, rifampisin.

f. Antibiotik yang aktif trhadap jaumr (antijamur).

Contoh : griseofulvin, amfoterisin B, dan kandisidin.

g. Antibiotik yang aktif terhadap neoplasma (antikanker)

Contoh : aktinomisin, bleomisin, dan mitramisin.


Berdasarkan Aksi
Utamanya
a. Bakteriostatik, menghambat pertumbuhan mikroba.
Contoh : sulfonamid, kloramfenikol, tetramisin
Aminoglikosida, Sefalosporin, Kotrimoksasol, Isoniasida,
Eritromisin (kadar tinggi), Vankomisin.
b. Bakterisida, membunuh/memusnahkan mikroba.
Contoh : Tetrasiklin, Asam fusidat, Kloramfenikol, PAS,
Linkomisin, Eritromisin (kadar rendah), klindamisin.
 Bakteriosid:
 Kalo diameter 30: baik
 Dibawah 20: resisten
 Multiple sclerosis: terganggunya sum2
 Resissten Primer: S. aureus krna memiliki penisilase yang hambat
penisilin
 Sekunder: dapatan. Waktu kontak yg lama dgn antibiotic. Akan
ada mutasi gen.
 Episomal: plasmid./ episomal pada bakteri yg Dy su resistensi
makanya Cari bakteri sensitive untuk transfer plasmid shingga dy
jadi resistensi
 Mekanisme antimikroba
 Kelebihan dan kekurangan metode uji potensi
 Mekanisme antimikroba Penisilin dan sepalosporin, betalaktam,
aminoglikosida, sulfonamid,
 Perbedaan metode bioautografi, difusi dan dilusi

Anda mungkin juga menyukai