Anda di halaman 1dari 17

Fisiologi Hipertensi

Hendriana Nulle 164111010


Maria Stefani Soli Reba Watu 164111016
Randy Juliver Rainamah 164111055

Kelas A/ Semester IV
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Citra Husada Mandiri Kupang
2017/2018
Regulasi Tekanan Darah

 Tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung dan resistensi


pembuluh darah perifer (tahanan perifer).

 Curah jantung (cardiac output) adalah jumlah darah yang dipompakan


oleh ventrikel ke dalam sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik
dalam waktu satu menit, normalnya pada dewasa adalah 4-8 liter
Stroke volume atau volume sekuncup adalah jumlah darah yang dipompakan saat
ventrikel satu kali berkontraksi normalnya pada orang dewasa yaitu ±70-75 ml
atau dapat juga diartikan sebagai perbedaan antara volume darah dalam ventrikel
pada akhir diastolik dan volume sisa ventrikel pada akhir sistolik

Heart rate atau denyut jantung adalah jumlah kontraksi ventrikel per menit. Volume
sekuncup dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu volume akhir diastolik ventrikel, beban
akhir ventrikel (afterload), dan kontraktilitas dari jantung
Pengaturan tekanan darah secara umum dibagi menjadi dua yaitu pengaturan
tekanan darah untuk jangka pendek dan pengaturan tekanan darah untuk
jangka panjang

a. Pengaturan darah jangka pendek

1. Sistem Saraf

 mengontrol tekanan darah dengan mempengaruhi tahanan pembuluh darah.

 mempengaruhi distribusi darah

 melibatkan baroreseptor, kemoreseptor, dan pusat otak tertinggi


(hipotalamus dan serebrum)
2. Kontrol kimia

 Kadar oksigen dan karbondioksida membantu proses pengaturan tekanan


darah melalui refleks kemoreseptor

 Hormon yang penting dalam pengaturan tekanan darah adalah hormon


yang dikeluarkan oleh medula adrenal (norepinefrin dan epinefrin), hormon
antidiuretik, dan angiostensin II
b. Pengaturan tekanan darah jangka panjang

 Organ ginjal mempertahankan keseimbangan tekanan darah secara


langsung dan secara tidak langsung

 Mekanisme secara langsung dengan meregulasi volume darah rata-rata 5


liter/menit, sementara secara tidak langsung dengan melibatkan mekanisme
renin angiostesin.

 Tekanan darah ginjal akan mengeluarkan enzim renin ke dalam darah


untuk mengubah angiotensin menjadi angiotensin II sebagai vasokontriktor.
Hormon Terkait Regulasi Tekanan Darah

 Hormon adrenal

 ADH (hormon antidiuretik)

 Agiotensin II,
Hormon yang dapat menurunkan HBP adalah
hormone yang dihasilkan di atrium jantung
Renin-Angiotensin

 Pengeluaran renin dapat disebabkan aktivasi saraf simpatis (pengaktifannya


melalui β1-adrenoceptor), penurunan tekanan arteri ginjal (disebabkan oleh
penurunan tekanan sistemik atau stenosis arteri ginjal), dan penurunan
asupan garam ke tubulus distal.

 Pengaruh yang pertama, yaitu vasokontriksi, timbul dengan cepat.

 Cara utama kedua dimana angiotensin meningkatkan tekanan arteri adalah


dengan bekerja pada ginjal untuk meningkatkan reabsorbsi garam dan air
Renin- Angiotensin
Hipertensi

 Hipertensi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan


darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-
menerus lebih dari suatu periode

 Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah


sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih
dari 80 mmHg
JNC (Joint National Commitee on the prevention,
detection, evaluation and treatment of high blood
pressure).
Renin Patofisiologi
Angiotensin I Hipertensi
Angiotensin I Converting Enzyme (ACE)

Angiotensin II

↑ Sekresi hormone ADH rasa Stimulasi sekresi aldosteron dari


haus korteks adrenal

Urin sedikit → pekat & ↑osmolaritas


↓ Ekskresi NaCl (garam) dengan
mereabsorpsinya di tubulus ginjal

Mengentalkan

↑ Konsentrasi NaCl
di pembuluh darah
Menarik cairan intraseluler → ekstraseluler

Diencerkan dengan ↑ volume


Volume darah ↑ ekstraseluler

↑ Tekanan darah ↑ Volume darah

↑ Tekanan
darah
Faktor- factor yang mempengaruhi
Hipertensi
Hormon Terkait Regulasi Tekanan Darah

 Hormon adrenal Na+ menurun, K+ meningkat, memicu keluarnya


hormone= menuju tubulus distal dan duktus koletivus to promote
sodium reabsorbtion dan sekresi K+

 ADH (hormon antidiuretik) target ginjal to promote water


reabsorbtion= menaikan volume plasma= HBP

 Agiotensin II, baroreseptor mendeteksi turunya BP akan


mengaktifkan saraf simpatis akan menstimulasi juxtaglmerulus
utk melepaskan enzim renin dan menghasilkan Ang II. Fungsi: 1.
stimulasi korteks adrenal utk lepas aldosterone,
 Ketika HBP, akn menstimulasi atrium miosit untuk melepaskan Atrial
Natriuretic peptide ( ANP) sehingga akan menyebabkan vasodilatasi dan
menurunkan sekresi renin

Anda mungkin juga menyukai