Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
pembuatan laporan Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna dan masih
terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun agar laporan ini dapat lebih baik lagi dari sebelumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
serat pada suatu zat makanan dari sampel bahan pakan yang digunakan dalam
pakan atau bahan pangan terutama pada standar zat gizi pada makanan yang
prosedur untuk uji kecernaan. Zat gizi sangat diperlukan oleh hewan untuk
zat gizi untuk kebutuhan energi dan fungsi-fungsi tersebut. Adapun setiap
hewan ternak yang mencerna makanan memiliki kandungan zat gizi yang
serat pada suatu zat makanan dari bahan pakan atau pangan. Analisis
dalamnya. Menguapkan air yang terdapat dalam bahan dengan oven dengan
suhu 100 o-105 oC dalam rangka waktu tertentu (3-24 jam) sehingga seluruh
air yang terdapat dalam bahan menguap atau penyusutan serat bahan tidak
berubah lagi. Membakar bahan dalam tanur (furnace) dengan suhu 550 oC
selama 3-8 jam sehingga seluruh unsur pertama pembentuk senyawa organik
(C, H, O, N) habis terbakar dan berubah menjadi gas. Sisanya yang tidak
terdapat dalam bahan. Dengan perkataan lain, abu merupakan total mineral
dalam bahan. Komponen dalam suatu bahan yang tidak dapat larut dalam
pemasakan dengan asam encer dan basa encer selama 80 menit adalah serat
kasar dan abu. Untuk mendapatkan nilai serat kasar, maka bagian yang tidak
larut tersebut ( residu) dibakar sesuai dengan prosedur analisis abu. Selisih
sendiri terbagi menjadi pakan sumber protein hewani yang dibagi menjadi
tepung ikan dan protein nabati dibagi menjadi bungkil kelapa dan bungkil
kedele. Sedangkan sumber energi dibagi menjadi ada yang berbentuk biji-
bijian atau butiran yang terbagi atas : padi, jagung, millet merah dan millet
putih. Berbentuk tepung terbagi atas dedak halus, jagung giling, dan dedak
halus. Berbentuk cairan terdiri atas : minyak sayur. Sumber mineral terdiri
dari garam dan kerang. Bahan-bahan pakan sumber energi antara lain jagung,
beras, sorgum, dedak padi, hijauan (SK). Sumber protein antara lain tepung
ikan, bungkil kedele, ampas tahu. Sumber lemak antara lain minyak sayur,
sumber vitamin antara lain premik. Sumber mineral antara lain tepung tulang,
tepung kerabang telur, tepung kulit kerang dll. Nutrient-nutrient dalam bahan
pakan tersebut adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
oleh ternak antara lain ternak ruminansia dengan unggas hanyalah perbedaan
bentuk struktur bahan pakan tetapi kandungan yang dibutuhkan oleh ternak
tidak berbeda.
Manfaat praktikum yaitu dapat mengetahui jenis mikroba apa yang baik
dan yang buruk untuk dunia peternakan, serta memenuhi tugas mikrobiologi dan
menambah wawasan mahasiswa dalam mata kuliah mikrobiologi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sumber nutrisi, yaitu protein, energi, vitamin dan mineral Hijauan yang
menyumbangkan zat pakan yang lebih ekonomis dan berhasil guna bagi
non rumput dan non leguminosa (Kamal, 1998). Perbedaan jenis hijauan
antara legum dan rumput secara umum adalah pada kandungan nutrisinya
legum pada kandungan protein kasar dan serat kasar, legum juga cendrung
menghasilkan lebih banyak bahan kering yang dapat dicerna (digestible dry
memerlukan biaya yang lebih tinggi untuk menghasilkan per unit berat bahan
kering.
varietas tanaman, tingkatan umur tanaman, iklim dan musim, tipe tanah serta
pemupukan (input nutrient) kapur, dan sewage sludge, sementara itu produksi
jenis hijauan pakan yang ada pada lahan pertanian keberadaannya dapat
dibagi 2, yaitu: (1) yang tumbuh secara alami tanpa campur tangan manusia
seperti pastura alami dan (2) yang sengaja ditanam oleh petani seperti rumput
ternak ruminansia, karena lebih dari 75% pakannya berasal dari hijauan.
pakan dan jenis ternak yang dipelihara, oleh karena itu ketersediaan hijauan
pakan sepanjang masa dan memilih hijauan yang berkualitas unggul adalah
sangat penting.
adalah suatu pakan yang mudah didapat pada berbagai keadaan, sedangkan
Budiasa (2005) bahwa produksi hijauan pakan ternak sebagai sumber pakan
sumber karbohidrat mudah larut, sumber glukosa untuk bahan baku produksi
susu dan sebagai sumber protein lolos degradasi (Ramadhan et al., 2013).
serat pada suatu zat makanan (Winedar, 2006). Analisis proksimat dapat
terdiri dari air dan bahan kering dengan melalui pemanasan pada suhu 105°C.
Bahan kering dapat dipisahkan antara kadar abu dan kadar bahan organik
dengan teknik kjeldahl dan bagian lainya adalah bahan organik tanpa
lemak. Selanjutnya karbohidrat dapat dipisah menjadi serat kasar dan bahan
kulaitas dan saya simpan dari pangan tersebut. Oleh karena itu,
penentuan kadar air dalam suatu bahan pangan sangat penting agar
penanganan yang tepat. Kadar air dalam suatu bahan pangan sangat
adanya mikroba yang tumbuh. Oleh karena itu kita bharus mengetahui
kering dihitung sebagai selisih antara 100% dengan persentase kadar air
2000).
mineral pada bahan tersebut. Menurut (Cherney, 2000) abu terdiri dari
mineral yang larut dalam detergen dan mineral yang tidak larut dalam
(Mahmudi, 2007).
Maka protein adalah zat atau komponen penting yang harus ada dalam
nitrogen (N) yang terkandung pada bahan tersebut dikali dengan 6,25.
dalam bahan pakan adalah 16 gram per 100 gram protein (NRC, 2001).
Protein kasar terdiri dari protein dan nitrogen bukan protein (NPN)
(Cherney, 2000).
semua bahan yang terlarut dalam asam dengan pendidihan dengan asam
dalam larutan sodium alkali. Residu yang tidak larut adalah serat kasar.
Menurut (Poetra, 2005) Serat kasar adalah semua zat organik yang tidak
larut dalam H2SO4 0,3 N dan dalam NaOH 1,5 N yang berturut-turut
Definisi energi secara umum yaitu kata energi berasal dari bahasa
Yunani, yang artinya kerja yaitu ergon. Sedangkan menurut KBBI energi
secara garis besarnya didefinisikan daya atau kekuatan yang akan diperlukan
fosil. Energi fosil ini suatu saat akan habis karena kecepatan pemakaian
konvensional atau energi fosil terdiri dari minyak bumi, gas bumi, dan
batubara.
non fosil. Energi non konvensional meliputi energi baru dan terbarukan.
Energi non konvensional adalah energi air, angin, biomassa, matahari,
sebagai sumber energi yang tidak dapat diisi atau dibuat kembali oleh
sebagai sumber energi yang dapat dengan cepat diisi kembali oleh alam.
BAB III
METODOLOGI
Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak dilakukan pada tanggal 06 April 2023 dan 08
Tadulako
No Nama Fungsi
cawan
4. Masukan cawan yang telah diisi dengan sampel kedalam oven pada
Rumus :
suhu 1050 C
cawan porselin
3. Masukan cawan yang telah diisi dengan sampel kedalam tanur pada
destruksi
(digest)
Rumus :
ekstrak berlangsung
posisi pemanasan
7. Hubungkan masing-masing rangkaian alat ke sumber listrit dan
sampai kering
10. Masukkan labu lemak yang berisi lemak kedalam oven dengan
Rumus :
1 jam
3. Pindahkan bag filter kedalam desikator sekitar 30 menit sampai
menguap
selama 1 jam
11. Setekah selesai pindahkan residu serat kasar menggunakan