Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rahmat Tri Wijaya

Nim : 2005104010032
Mk : Sumber Daya Genetik Ternak Lokal
Kelas : 01
Soal 1 :
1. Kerbau Simeulue merupakan ternak lokal dan salah satu kekayaan plasma nutfah
kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh. Jelaskan bagaimana penyebarannya !
2. Tempat hidup kerbau Simeulue ada dua habitat, sebutkan dan jelaskan secara singkat
ciri-ciri kerbau Simeulue pada masing-masing habitat tersebut !
3. Jelaskan secara singkat keunggulan kerbau Simeulue !
4. Jelaskan secara singkat bagaimana ketahanan kerbau Simeulue terhadap lingkungan
dan penyakit setempat (di Pulau Simeulue) !
5. Bagaimana sistem pemeliharaan kerbau Simeulue ? Jelaskan !
6. Sebutkan dan jelaskan peran strategis kerbau Simeulue !
Jawaban :
1. Kerbau Simeulue sudah dipelihara secara turun-temurun oleh masyarakat Aceh
khususnya di kepulauan Simeulue, kerbau ini dapat beradaptasi dengan baik dengan
lingkungan di kepulauan Simeulue serta dapat bereproduksi dan berproduksi dengan
baik. Penyebaran kerbau ini hanya terdapat di kepulauan Simeulue, Aceh. Terdapat
kebijakan pemerintah daerah yang melarang pengeluaran kerbau Simeulue produktif
dari kepulauan Simeulue, hanya kerbau afkir yang diizinkan penyebarannya di luar
pulau Simeulue.
2. Berdasarkan habitat kerbau Simeulue digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu kerbau
pantai dan kerbau gunung. Kerbau pantai biasanya mencari makan dan hidup di
pinggiran pantai atau muara sungai. Ciri fisik kerbau pantai yaitu bulunya berwarna
hitam kemerah-merahan, kulit bersih dan agak bersisik, postur tubuh agak kecil juga
bobot badannya relatif rendah bila dibandingkan dengan kerbau gunung, kerbau
pantai juga suka berendam dalam laut atau muara-muara sungai, dan beristirahat atau
tidur di pinggir pantai atau di pinggir sungai. Sedangkan kerbau gunung umumnya
memiliki kebiasaan hidup dan mencari makan di padang rumput atau persawahan
sekitar lereng gunung, hulu sungai atau pada daerah danau yang airnya tawar. Kerbau
gunung juga suka berendam dalam air tawar atau kubangan Lumpur. Kerbau ini
memiliki ciri fisik rambutnya berwarna lebih hitam dibandingkan kerbau pantai,
postur tubuh dan bobot badan lebih besar dibandingkan dengan jenis kerbau pantai.
3. Dari sifat kuantitatif nya kerbau Simeulue memiliki keunggulan yaitu kesuburan
induk yang mencapai persentase 85- 90% dan angka kelahiran yang mencapai
persentase 80 - 85%. Sementara jika dilihat dari sifat kualitatif nya terbaru Simeulue
memiliki keunggulan kemampuan kerja yang baik contohnya yaitu untuk membajak
sawah, kemampuan hidup secara liar yang baik, memiliki daya adaptasi terhadap
pakan terbatas dan air keruh yang baik, juga memiliki daya adaptasi terhadap tekanan
panas dan serangan parasit seperti caplak atau cacingan, dan mempunyai kemampuan
pencernaan pakan yang baik.
4. kerbau Simeulue telah terbukti dapat beradaptasi dengan lingkungan dan iklim tropis
di daerah Simeulue. Kerbau ini mempunyai daya tahan terhadap keterbatasan pakan
dan air minum yang keruh, selain itu kerbau Simeulue mempunyai daya tahan
terhadap berbagai penyakit parasit seperti caplak dan cacingan.
5. Sistem pemeliharaan kerbau Simeulue masih dilakukan secara tradisional yaitu
kerbau dilepas untuk mencari makan sendiri dan tidak dikandangkan. Sehingga faktor
penjagaan, pengawasan, dan pengobatan terhadap induk dan kelahiran anak menjadi
tidak maksimal. Namun demikian, terdapat sebagian kecil peternak yang melakukan
sistem peternakan secara intensif terhadap kerbau Simeulue sehingga hasil yang
dicapai menjadi lebih maksimal.
6. peran strategis kerbau Simeulue yang pertama yaitu dalam aspek budaya, kerbau
Simeulue digunakan dalam acara-acara kebudayaan seperti syukuran, perkawinan,
khitanan, aqiqah, dan lain-lain. Jika lihat dari aspek ekonomi kerbau Simeulue juga
berperan sangat penting, di antaranya sebagai tabungan, artinya masyarakat dapat
menyimpan uang dengan cara membeli kerbau Simeulue. Selain itu kerbau Simeulue
dapat menjadi sumber uang serta sumber pendapatan petani dan juga sumber
pendapatan daerah dengan menjual hasil produksinya, dan kepemilikan kerbau ini
menjadi sebuah indikator kesejahteraan masyarakat di kabupaten Simeulue.
Selanjutnya dilihat dari aspek kemanfaatan, kerbau Simeulue sangat baik menjadi
sumber tenaga kerja dalam membantu petani dalam mengolah sawah dan menarik
kayu dari lereng gunung, kotoran kerbau ini juga dapat diolah menjadi bahan baku
pupuk organik, serta dagingnya dapat diolah menjadi kerupuk, kikil, atau hasil olahan
lainnya.

Soal 2 :
1. Kerbau Simeulue merupakan ternak lokal dan salah satu kekayaan plasma nutfah
kabupaten Simeulue provinsi Aceh dengan penyebarannya bagaimana ?
2. Sebutkan ciri-ciri kerbau Simeulue habitat pantai dan ciri-ciri kerbau Simeulue habitat
gunung !
3. Jelaskan secara singkat keunggulan kerbau Simeulue !
4. jelaskan secara singkat bagaimana ketahanan kerbau Simeulue terhadap lingkungan
setempat di Pulau Simeulue!
5. Sebutkan dan jelaskan peran strategis kerbau Simeulue !
Jawaban :

6. Wilayah asli geografis kerbau Simeulue yang tercantum di dalam surat keputusan
menteri pertanian tahun 2014 adalah di kabupaten Simeulue provinsi Aceh dan
wilayah sebarannya mencakup provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan
Riau, yang terbanyak pada empat kecamatan dalam wilayah kabupaten Simeulue
yaitu kecamatan Salang terdapat 5483 ekor, kecamatan Simeulue Barat terdapat 5262
ekor, selanjutnya di kecamatan Simeulue tengah terdapat 3621 ekor, dan kecamatan
Alafan yaitu sebanyak 3448 ekor.
7. Ciri-ciri kerbau Simeulue habitat pantai pada umumnya hidup dan mencari makan di
kawasan sekitar pantai atau muara sungai dengan ciri fisik bulu hitam ke merah-
merahan, kulit bersih dan agak bersisik, postur tubuh lebih kecil dan bobot lebih
rendah dibandingkan dengan kerbau gunung, suka berendam di dalam air laut atau
muara sungai dan biasanya beristirahat di daerah muara-muara sungai. Sedangkan
kerbau Simeulue habitat gunung umumnya memiliki kebiasaan hidup dan mencari
makan di padang rumput atau persawahan sekitar lereng gunung, hulu sungai atau
danau yang airnya tawar. Ciri lain yaitu kerbau gunung suka berendam dalam air
tawar atau kubangan lumpur, rambutnya berwarna lebih hitam dibandingkan kerbau
pantai, juga postur tubuh dan bobot badan lebih besar dibandingkan dengan kerbau
pantai.
8. Kerbau Simeulue mempunyai banyak keunggulan yang dibedakan menjadi dua, yang
pertama dari sifat kuantitatif, yaitu kesuburan induk mencapai 85-90% serta angka
kelahiran yang mencapai 80-85%. Artinya kesempatan mengalami estrus setelah masa
ovulasi cenderung lebih tinggi dan juga memiliki kesempatan kelahiran yang tinggi.
Jika dilihat dari sifat kualitatif, kerbau Simeulue mempunyai keunggulan diantaranya
kemampuan kerja yang baik, biasanya dalam hal ini kerbau Simeulue digunakan
sebagai tenaga kerja dalam membajak sawah ataupun menarik kayu dari lereng-lereng
gunung. Selain itu kerbau ini mampu hidup secara liar di alam bebas tanpa apa ada
campur tangan dari manusia. Kerbau Simeulue juga dapat beradaptasi terhadap pakan
yang terbatas, air minum yang buruk, tekanan panas, dan serangan parasit (camplak
dan cacingan),juga memiliki kemampuan mencerna pakan yang baik.
9. kerbau Simeulue mempunyai daya tahan terhadap keterbatasan pakan dan air minum
yang keruh, serta mempunyai daya tahan terhadap berbagai penyakit parasit seperti
caplak dan cacingan. Itu membuktikan bahwa kerbau Simeulue dapat beradaptasi
dengan lingkungan dan iklim tropis sehingga dapat bertahan hidup.
10. Kerbau Simeulue memiliki peran yang sangat strategis dalam beberapa aspek, dalam
aspek budaya masyarakat setempat memanfaatkan kerbau Simeulue dalam acara-
acara adat seperti perkawinan, khitanan, aqiqah, dan lain-lain. Jika dilihat dari segi
ekonomi masyarakat setempat biasanya menjadikan kerbau Simeulue sebagai
tabungan, sumber uang, sumber pendapatan petani indikator kesejahteraan masyarakat
setempat, juga menjadi pendapatan daerah. Selain itu, kerbau Simeulue juga memiliki
nilai strategis dalam aspek kemanfaatan yaitu sebagai sumber tenaga kerja dalam
membantu petani mengolah sawah dan menarik kayu dari lereng-lereng gunung.
Selain itu kotoran dari kan masih belum juga dapat diolah menjadi bahan baku pupuk
organik yang dapat diaplikasikan pada berbagai media tanam. Daging kerbau
Simeulue juga menjadi sumber protein hewani yang sangat baik yang dapat diolah
menjadi berbagai macam olahan seperti kerupuk jangek, kikil dan hasil olahan lainnya
Soal 3 :
11. Sebutkan karakteristik warna kerbau Simeulue !
12. Bagaimana bentuk tubuh kerbau Simeulue ?
13. Ada berapa bentuk tanduk kerbau Simeulue? Jelaskan !
14. Jelaskan deskripsi warna tanduk kerbau Simeulue !
Jawaban :
15. Kerbau Simeulue memiliki warna rambut hitam dan kemerah-merahan, kedua tipe
warna tersebut kita temui pada kerbau Simeulue yang tempat hidupnya berbeda.
Kerbau Simeulue yang hidupnya di lereng-lereng gunung atau kerbau gunung
cenderung memiliki warna bulu hitam keabu-abuan, sedangkan kerbau Simeulue yang
hidupnya di daerah pantai atau muara sungai cenderung memiliki warna rambut
kemerahan dan mempunyai warna putih di sekeliling kelopak mata, mulut, pangkal
mulut, dan kakinya berwarna putih .
16. Bentuk tubuh kerbau Simeulue jantan dan betina cenderung hampir sama, dimana
tinggi pundak hampir mendekati tinggi pinggul pada kerbau Simeulue jantan. Lebar
pinggul dan lebar dada kerbau Simeulue betina lebih kecil ukurannya dari kerbau
Simeulue jantan, tetapi ukuran tinggi pundak, tinggi pinggul, panjang badan, dan
lingkar dada kerbau selalu betina lebih tinggi dari ukuran tubuh kerbau Simeulue
jantan. Bentuk telinga kerbau Simeulue sedang dengan bentuk pangkal telinga kaku
dan ujung telinga runcing mengarah ke arah samping tidak terkulai. Pangkal telinga
terletak di bawah pangkal tanduk, sejajar dengan mata. Umumnya populasi kerbau
Simeulue mempunyai garis muka yang cekung, garis muka lurus jarang ditemui pada
kerbau Simeulue.
17. Kerbau Simeulue pada umumnya bertanduk dan bentuk tanduk kerbau betina lebih
beragam dibandingkan bentuk tanduk kerbau jantan. Keragaman bentuk tanduk dalam
populasi kerbau simeulue betina ada lima bentuk, yang pertama korok/sorong (doyok)
yaitu bentuk tanduk melingkar ke belakang ke arah atas, kemudian sapang berbentuk
melingkar ke belakang dan arah menyamping, selanjutnya bentuk lefe, yaitu panjang
melingkar ke belakang dan arah menyamping, terdapat juga tanduk berbentuk kiwing,
yaitu tanduk agak merunduk, sebelah kiri mengarah ke bawah, dan yang terakhir
bentuk sanggeng, yaitu bentuk tanduk agak merunduk, sebelah kanan mengarah ke
bawah. Sedangkan pada kerbau selalu jantan hanya memiliki dua bentuk tanduk yaitu
korok/sorong dan lefe.
18. Warna tanduk kerbau Simeulue betina dan jantan juga beragam, biasanya penduduk
setempat menyebutnya ada yang warna jagat yaitu warna agak bening dan ada juga
handuk warna Sorong jagat yaitu tanduk yang berbentuk huruf nun dan berwarna agak
bening. Terdapat pulau warna tanduk hitam keabu-abuan yang pada umumnya
mendominasi warna tanduk kerbau Simeulue.

Anda mungkin juga menyukai