Anda di halaman 1dari 9

Makalah

ILMU TILIK DAN TINGKAH LAKU TERNAK


(Tingkah Laku Ingestif)

OLEH :
KELOMPOK II
KELAS C
KETUA : HASMIATI (L1A1 14 118)
ANGGOTA : 1. SITI HERNIATI (L1A1 14 120)
2. MILA SARI (LIA1 14 115)
3. WA ODE HARLIANI (L1A1 14 119)
4. ARNIA (L1A1 14 143)
5. MISNA WATI (L1A1 14 107)
6. ASPA ROSA (L1A1 14 134)

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah tingkah laku ingestif ini meliputi bukan hanya
memakan pakan solid tetapi juga menyusui anak dan meminum
pakan cair. Mempertahankan konsumsi pakan yang cukup
untuk hidup dan suksesnya reproduksi merupakan hal yang
sangat penting bagi semua spesies ternak. Karena itu, mengerti
pola tingkah laku yang digunakan oleh hewan untuk mencari,
mendapatkan, menyeleksi dan memakan pakan penting sekali
untuk berhasilnya pengembangan usaha peternakan
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pola makan dalam keadaan bebas
Dalam keadaan cuaca panas dan lembab, aktivitas
makan sapi tertinggi pada waktu suhu udara lebih rendah
yaitu pada pagi hari. Terdapat suatu hal yang menarik tetapi
tidak ada pengamatan yang pasti yang menyatakan bahwa
domba dan sapi bisa meramalkan keadaan panas yang akan
terjadi dan dengan demikian mereka merumput lebih dini
dalam satu hari di bandingkan dengan tipe Zebu yang
mempunyai daya adaptasi yang lebih baik dalam keadaan
panas.
2.1 Pola makan dalam keadaan bebas
Ketika ternak sapi diberi pakan dalam jumlah yang terbatas
dalam waktu tertentu, mereka tidak punya pilihan kecuali
memakan semua pakan yang diberikan. Pada pemberian pakan
secara berlebihan, pola makan sehari-hari akan berkembang.

2.2. Penyesuaian diri terhadap jumlah pakan yang dimakan


Waktu yang digunakan oleh sapi untuk makan tergantung
pada spesies ternak itu sendiri, status fisiologisnya (seperti
pertumbuhan, periode akhir kebuntingan, laktasi dan juga ternak
yang tidak bunting, tidak laktasi dan ternak dewasa), serta tipe
dan persediaan pakan. Iklim yang sangat ekstrim juga
berpengaruh.
2.3 Perbedaan spesies ternak dalam preferensi pakan di padang
rumput
Preferensi atau pemilihan pakan adalah berbeda di
antara jenis ternak herbivora. Tetapi, semua jenis lebih suka
memakan daun daripada batang atau bahan dengan warna
hijau (muda) daripada bahan yang kering (tua). Bila jumlah
pakan yang tersedia berkurang, maka akan terdapat
kecenderungan bahwa ternak menjadi kurang selektif,
walaupun pakan yang terletak sekitar kotoran dan kencing
tidak dipilih sebisa mungkin terutama oleh ternak sapi.
2.4 Ternak yang diberi makan di kandang dan kemudahan social
dari makan
Pada system potong dan angkut, peternak mempunyai control
yang lengkap terhadap pakan apa yang dimakan oleh sapi piaraannya dan
berapa banyak yang dimakan. Dimungkinkan untuk memberi pakan
dengan komposisi yang seimbang, memotong pakan menjadi potongan
kecil untuk menghindari terbuangnya pakan tersebut dan sebagainya.
Tetapi, walaupun dalam keadaan demikian, tingkah ingestif dipengaruhi
oleh tingkah laku social.
2.5 Pilihan terhadap pakan
Terlihat bahwa pakan dapat dibedakan menjadi 3 kelompok,
yaitu:
1. Pakan hijauan atau lebih dikenal sebagai pakan tradisional,
2. Pakan yang telah diproses yang disukai oleh rata-rata ternak, dan
3. Pakan yang tidak disenangi. Akan tetapi, dalam beberapa keadaan
(misalnya kekurangan garam), ternak akan lebih suka memakan
garam blok.
2.6 Kebijakan dalam makan

Tikus dan ayam memperlihatkan kebijakan


makan. Sebagai contoh adalah penelitian Mastika dkk.
(1987) yang memperlihatkan bahwa seekor ayam bisa
memilih secara tepat pakan dengan kombinasi protein
dan karbohidrat dan bahkan bisa memilih tambahan
mineral untuk memenuhi kebutuhannya yang berubah
selama proses produksi telur.

Anda mungkin juga menyukai