MIKROBIOLOGI
NIM : O12121022
Menyetujui,
Mengetahui,
NIP.19640430 198903 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Lengkap
dengan judul “Laporan Lengkap Mikrobiologi” dengan baik. Pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu penyelesaian Laporan Lengkap ini, terutama kepada
yang terhormat :
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................
DAFTAR TABEL..............................................................................
DAFTAR GAMBAR.........................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................
2.1. MIKROBIOLOGI..................................................................................
2.2. MIKROBA..............................................................................................
2.3. STERILISASI.........................................................................................
2.4. SUSU........................................................................................................
2.5. DAGING AYAM....................................................................................
2.6. TELUR....................................................................................................
2.7. DEDAK....................................................................................................
BAB 3 METODOLOGI PRAKTIKUM..........................................
4.1 SUSU.........................................................................................................
4.2. DAGING AYAM....................................................................................
4.3. TELUR....................................................................................................
4.4. DEDAK....................................................................................................
BAB 5 PENUTUP..............................................................................
5.1. KESIMPULAN.......................................................................................
5.2. SARAN....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................
LAMPIRAN.......................................................................................
DAFTAR TABEL
Gambar 1. Susu...................................................................................................
Gambar 3. Telur..................................................................................................
Gambar 4. Dedak.................................................................................................
Dst…
BAB 1
PENDAHULUAN
2.1. MIKROBIOLOGI
2.2. MIKROBA
2.3. STERILISASI
Susu adalah salah satu minuman bergizi yang berasal dari kelenjar susu
mamalia. Salah satunya sapi.(saleh 2004).
Daging ayam adalah bahan makanan yang berasal dari hewan ternak unggas
terbanyak di dunia.
Triono (2000) menyatakan bahwa daging ayam merupakan salah satu bahan
pangan yang memiliki nilai nutrisi tinggi, hal tersebut menjadikan daging ayam
sebagai media pertumbuhan yang baik untuk mikroba, selain kandungan nutrisi
yang tinggi pertumbuhan mikroba juga didukung oleh kondisi lingkungan dan
penyimpanan yang kurang Didalam daging ayam terdapat beberapa mikroba
yaitu, Salmonella sp, campylobacter spp, staphylococcus aerus, eschericia coli
dan listeria spp.
2.6. TELUR
Telur adalah salah satu bahan makanan hewani selain ikan daging dan susu.
Telur juga adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat,
mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan
pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain se-
bagainya. Telur kaya dengan protein yang sangat mudah dicerna.
2.7. DEDAK
1.Letakkan tabung reaksi di rak tabung sesuai urutan dari 10-2 sampai 10-6.
2.Beri label pada setiap injeksi dan taruh di depan masing-masing tabung reaksi.
6.Pertama ambil injeksi 10-2 dan panaskan ujung jarum sedikit demi sedikit ke
bunsen, lalu ambil campuran larutan susu dan aquades + NaCl sebanyak 1 ml dan
tuang ke larutan yang 10-2 , letakkan kembali di depan tabung reaksi dan kocok
tabung reaksi 180 derajat.
7.Ambil injeksi label 10-3 lalu panaskan ujung injeksi sedikit demi sedikit ke
bunsen, setelah di panaskan ambil larutan 10-2 sebanyak 1 ml lalu tuang ke
tabung reaksi 10-3 lalu kocok 180 derajat.
8.Ambil lagi injeksi 10-4 lalu panaskan ujung jarum sedikit demi sedikit, ambil
larutan 10-3 sebanyak 1 ml lalu tuangkan ke tabung reaksi label 10-4 dan kocok
180 derajat.
9.Ambil injeksi 10-5 dan panaskan ujung jarum injeksi, setelah dipanaskan ambil
larutan 10-4 sebanyak 1 ml dan tuang ke tabung reaksi label 10-5 lalu kocok
berputar 180 derajat.
10.Ambil injeksi label 10-6 lalu panaskan ujung jarum ke bunsen secara sedikit
demi sedikit. Lalu ambil larutan 10-5 sebanyak 1 ml dan tuang ke tabung reaksi
label 10-6 lalu kocok berputar 180 derajat.
12.Buka cawan petri dari kertas lalu panaskan sisi samping cawan petri agar tetap
steril.
13.Setelah semua cawan petri dipanaskan, ambil larutan 10-4 sampai 10-6 dan
tuang ke cawan petri sebanyak 3 buah.
14.Putar erlenmeyer yang berisikan PCA supaya bisa dialirkan. Setelah diputar,
masukkan PCA ke dalam cawan petri yang sudah berisikan larutan 10-4 sampai
10-6. .
15.Setelah semua PCA dimasukkan ke dalam cawan petri, keluarkan cawan petri
dari enkas lalu putar di meja dengan membentuk angka 8 agar semua campuran
bisa merata ke setiap sisi cawan petri.
1. Beri label pada setiap injeksi dan disesuaikan dengan label pada tabung reaksi
larutan NaCL 9 ML.
2. Beri label 10-2, 10-3 ,10-4, 10-5,10-6 dan 10-1 untuk injeksi terakhir ukuran 10 ML.
3. Pecahkan telur dan simpan dalam gelas beaker,lalu aduk hingga tercampur
secara homogen menggunakan batang pengaduk.
4. Ambil sampel sebanyak 5 ml menggunakan injeksi 10 ml
5. Sampel telur dicampur dalam larutan NaCL 45 ml,kemudian di aduk agar
tercampur secara homogen.
6. Kemudian ambil sampel yang telah diaduk sebanyak 1 ml.
7. Lalu tambahkan sampel 1 ml yang telah diberi kode 10-1 kedalam larutan 10-2 .
8. Bakar ujung injeksi 10-2 ,kemudian ambil larutan 10-2 yang telah di campur
dengan 1 ml sampel.
9. Bagian atas tabung reaksi dibakar untuk mencegah masuknya mikroba yang
masuk kedalam larutan.Kocok larutan agar tercampur secara homogen.
10. Ambil sampel larutan 10-2 mengunakan injeksi 10-3 ,sebelum itu bakar
terlebih dahulu injeksi 10-3,lalu ambil larutan.
11. Tuangkan cairan injeksi 10-3,sebanyak 1 ml, kedalam larutan 10-3.
12. Kocok hingga merata dan lakukan perlakuan yang sama seperti sebelumnya.
13. Ambil larutan 10-3,menggunakan injeksi 10-4,lalu bakar ujung
injeksi,kemudian tuangkan cairan injeksi 10-4,sebanyak 1 ml kedalam tabung
reaksi 10-5.
14. Sebelum di aduk,kita lakukan perlakuan yang sama yaitu dibakar ujung
tabung,kemudian kocok.
15. Lalu ambil cairan tabung 10-5,menggunakan injeksi 10-6 sebanyak 1 ml, lalu
kita bakar ujung injeksi,kemudian tambahkan cairan injeksi 10-6 kedalam tabung
reaksi 10-6.
16. Kocok merata cairan dalam tabung 10-6 hingga tercampur secara homogen.
17. Selanjutnya adalah,siapkan tiga cawan petri dan beri label 10-4,10-5,10-6.
18. Lalu ambil sampel cairan 10-4,sebanyak 1 ml menggunakan injeksi 10-4,dan
tuangkan kedalam cawan petri kode 10-4.
19. Tambahkan cairan PCA (Plate Count Agar),sampai menutupi cairan NaCL
yang telah tercampur dengan sampel,bakar bagian ujung cawan petri sebelum di
tutup,kemudian tutup dan aduk membentuk angka 8 sebanyak 25 kali.
20. Lakukan perlakuan yang sama terhadap sampel 10-5,sebanyak 1 ml
menggunakan injeksi 10-5,dan tuangkan kedalam cawan petri kode 10-5.
21.Tabahkan cairan PCA (Plate Count Agar), sampai
RUMUS PENGENCERAN
4.1. SUSU
4.1.1 PEMBAHASAN
= 18 + 13 + 47 + 37 = 115
= 115 x _1_
4 10-4
= 28,75 x __1__
0,0001
= 28,75 x 10.000
= 287.500
= 2,87 x 105
4.2.1 PEMBAHASAN
Menuruut lawrie (2003) menyatakan bahwa daging ayam adalah sesuatu yang
berasal dari hewan termasuk limpa,ginjal,otak,jrinngan-jaringan yang dapat di
makan.
4.2.2 HASIL
Berikut perhitungan mikroba yang tumbuh pada daging ayam ,setelah di inkubasi
selama semalam di dalam incubator menggunakan cawan petri:
= 13 + 33 + 24 + 16 = 86
= 86 x _1_
4 10-4
= 21,5 x __1__
0,0001
= 21,5 x 10.000
= 215.000
= 2,15 x 105
= 17 + 30 + 7 + 17 = 71
= 71 x _1_
4 10-6
= 17,75 x ___1___
0,000001
= 17,75 x 1.000.000
= 17.750.000
= 1,775 x 107
4.3. TELUR
4.3.1 PEMBAHASAN
Gambar 3.1 Mikroba Pada Telur
4.3.2 HASIL
1. Cawan petri berlabel 10-5.
= 26 + 26 + 20 + 8 = 80
= _80_ x _1_
4 10-5
= 20 x __1__
0,00001
= 20 x 100.000
= 2.000.000
= 2 x 106
2. Cawan petri berlabel 10-6.
= 40 + 40 + 48 + 30 = 158
= 158 x _1_
4 10-6
= 39,5 x ___1___
0,000001
= 39,5 x 1.000.000
= 39.500.000
= 3,95 x 107
4.4. DEDAK
4.4.1 PEMBAHASAN
4.4.2 HASIL
1. Cawan petri berlabel 10-4
= 86 + 50 + 55 + 41 = 232
= 232 x _1_
4 10-4
= 58 x __1__
0,0001
= 58 x 10.000
= 580.000
= 5,8 x 105
= 40 + 39 + 50 + 46 = 175
= _175_ x _1_
4 10-5
= 43,75 x __1__
0,00001
= 43,75 x 100.000
= 4.375.000
= 4,375 x 106
Adapun hasil praktikum yang gagal di sebabkan oleh larutan PCA(plant count
agar) tidak terlalu masak,tempo pengadukan kurang dan suhu tidak tercapai.
BAB 5
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum ini ialah, pada pembuatan
larutan PCA harus sampai mendidih namun tidak sampai gosong. Pada sterilisasi
digunakan alat autoklaf dan oven, dan pada proses tumbuh bakteri diletakkan di
alat inkubator dengan suhu 37 derajat celcius selama minimal 8 jam.
5.2. SARAN
Djaafar TF dan Siti Rahayu. 2007. Cemaran Mikroba pada Produk Pertanian,
Penyakit yang Ditimbulkan dan Pencegahannya. Jurnal Litbang Pertanian. 26(2).
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta.
Schlegel, H.G. 1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Badan Standardisasi Nasional.1995. Daging sapi/ kerbau. SNI No. 01-3947-1995.
Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Ockerman, H. W.1984. Quality Control of Post mortem Muscle Tissue. Vol. 4:
Microbiology. 12th Ed. Dept. of Animal Sci., The Ohio State University & The
Ohio Agriculture Research & Development Center, Ohio.
Hadioetomo, RS, 1993, Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi.
Gramedia: Jakarta
Suwito,widodo.2009.Bakteri yang Sering Mencemari Susu: Deteksi, Patogenesis,
Epidemiologi, dan Cara Pengendaliannya. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Yogyakarta : Yogyakarta.
LAMPIRAN