Anda di halaman 1dari 27

1 LAPORAN PRAKTIKUM

2 BIOLOGI UMUM
3

4 MORFOLOGI DAN ANATOMI AYAM KAMPUNG


5 (GALLUS-GALLUS DOMESTICUS)
6

10

11 NAMA : CHANTHIKA NHURUL KHARHINDAH

12 STAMBUK : O27121070

13 ASISTEN : CHRISTIAN RICHARD TUWUNDILA


14

15 PROGRAM STUDI S1 PERIKANAN


16 JURUSAN PERIKANAN
17 FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
18 UNIVERSITAS TADULAKO
19 PALU
20 2021
21
1 MORFOLOGI DAN ANATOMI AYAM KAMPUNG
2 (GALLUS-GALLUS DOMESTICUS)
3
4
5
6 LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

7 Disusun Sebagai Salah Satu Syarat


8 dalam Memenuhi Nilai Praktikum Biologi Umum
9

10
11 Oleh
12
13 CHANTHIKA NHURUL KHARHINDAH
14 O27121070

15

16

17

18

19 PROGRAM STUDI S1 PERIKANAN


20 JURUSAN PERIKANAN
21 FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
22 UNIVERSITAS TADULAKO
23 PALU
24 2021
1
1

2 HALAMAN PENGESAHAN

3Judul : Morfologi dan Anatomi Ayam Kampung (Gallus-Gallus


4 Domesticus)
5Nama : Chanthika Nhurul Kharhindah
6Stambuk : O27121070
7
8
9
10
11 Palu, Desember 2021
12
13
14 Menyetujui,
15
16
17
18 Koordinator Asisten Asisten Praktikum Biologi Umum
19 Praktikum Biologi Umum

20
21
22
23
24
25
Aynan Hismafanti Gunawan Christian Richard Tuwundila
26 O12119025 O12119002
27
28
29

30
Dosen Penanggung Jawab
Praktikum Biologi Umum

Dr. Ir. Yohan Rusiyantono, M.Si.,IPM


19650519 198903 1 001
1

2 KATA PENGANTAR

4Puji syukur kepada Allah SWT, atas limpahan kekuatan, petunjuk dan kesabaran
5kepada para penulis, sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Penulis
6menyadari bahwa wahyu Allah SWT dalam segala fenomena dan nomena alam ini
7sangatlah luas dan tidak dapat dijangkau oleh kekuatan akal sehat, maupun logika
8manusia. Oleh karena itu pula, dalam penulisan laporan praktikum produksi
9ternak unggas yang berjudul “Anatomi dan Morfologi Ternak Unggas” ini kami
10sadar masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu demi memperbaiki kesalahan yang
11ada sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi memperbaiki
12pengantar, isi maupun penutupnya dalam pembahasan laporan akhir praktikum
13ini, Untuk kami haturkan terima kasih mohon maaf apabila banyak penyampaian
14dari isi laporan praktikum ini yang tidak pada tempatnya, semoga laporan
15praktikum ini dapat berguna bagi kami sebagai penulis khususnya dan bagi
16khalayak umumnya

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28 DAFTAR ISI
29HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………i

30KATA PENGANTAR…………………………………………………………...ii
1DAFTAR ISI………………..……………………………………………………
2iii

3DAFTAR GAMBAR……...……………………………………………......……iv

4DAFTAR TABEL…...…………………………………………………...………v

5BAB I PENDAHULUAN…………………………………………...……………
65

7 1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………….5


8 1.2 TUJUAN……………………………………………………...…...6
9 1.3 RUMUSAN………………………………………….………..…...6

10BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………….………….….7

11 2.1 PENGERTIAN UNGGAS…………………………………………....


12 2.2 CIRI – CIRI UNGGAS…………………………………………….
13 2.3 MACAM – MACAM UNGGAS…………………………………
14 2.4 CONTOH UNGGAS………………………………………………….
15BAB III METODOLOGI………………………………………….………..……
169

17 3.1 WAKTU & TEMPAT……………………………………..……....


….9
18

19 3.2 ALAT & BAHAN………………………………………..………....…


9
20

21 3.3 PROSEDUR KERJA……………………………………..…..……....9

22BAB IV HASIL & PEMBAHASAN…….…………………….………..………


2310

24 4.1 HASIL………………………………………………….……..
25…….10

26 4.2 PEMBAHASAN……………………………………….…..….……
2712

28

29
1

3BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………...


4………….20

5 5.1 KESIMPULAN……………………………………...……………..20

6 5.2 SARAN………………………………………………...…………...20

7DAFTAR PUSTAKA……………………………………………...……………21

8LAMPIRAN…………………………………………………...………..;………22

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25
1

4 DAFTAR GAMBAR

5 4.1.2 Gambar Morfologi Ayam……..………………………...…..10

6 4.1.3 Gambar Anatomi Ayam……..………………………………

710

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19
1

4 DAFTAR TABEL

5 Tabel 1. Panjang Morfologi Ayam betina …...………..………....11

6Tabel 2. Panjang Morfologi Ayam Jantan…………………..…....11

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21
1

4 BAB I

5 PENDAHULUAN
61.1 Latar Belakang
7
8 Ternak unggas merupakan suatu komoditas yang dapat memberikan
9 keuntungan ekonomis bagi yang memeliharanya, salah satu jenis unggas
10 syang memberikan keuntungan yaitu ayam. Banyak hal yang perlu
11 diperhatikan mengenai ternak ayam terkait dengan tujuan produksi. Semakin
12 optimum sistem organ pada tubuh ayam bekerja maka akan menimbulkan
13 perfoma yang baik terutama pada organ eksteriornya.
14 Banyaknya jenis ayam di dunia adalah salah satu alasan mengapa kita
15 harus mempelajari anatomi dan morfologi ayam. Fisik ayam banyak sekali
16 jenisnya, dilihat dari jenggernya saja ada beberapa jenis ayam, misalnya yang
17 jenggernya satu dan ada juga yang sepasang. Sedangkan tipenya biasanya
18 dibagi menjadi tiga tipe yaitu tipe petelur, tipe pedaging, dan tipe dwiguna.
19 Mengetahui tipe ayam kita akan tahu pakan apa yang harus diberikan pada
20 ayam tersebut, karena setiap tipe ayam berbeda porsi pemberian pakan atau
21 ransumnya.
221.2 Tujuan

23 Tujuan dari pratikum ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari


24 morfologi dan anatomi juga system reproduksi dan pencernaan pada ayam
25 kampung jantan dan betina.

261.3 Rumusan Masalah


27
1 Berdasarkn batasan masalah, maka dalam penelitian ini dapat diajukan
2 beberapa rumusan masalah:
3 1.Bagaimana system reproduksi pada ayam
4 2.Apa saja fungsi system reproduksi ayam jantan dan betina
5 3.Apa saja fungsi system pencernaan dalam proses pencernaan
6 BAB II

7
8 TINJAUAN PUSTAKA

92.1 Pengertian unggas

10Unggas adalah ternak yang memiliki sayap yang merupakan bagian dari ordo
11galliformers dan anseriformers. Dalam taksonomi zoologi termasuk dalam kelas
12Aves. Dalam undang-undang pokok kehewanan yang disebut sebagai unggas
13merupakan ternak bersayap yang lazim dipelihara oleh masyarakat, dalam hal ini
14burung tidak digolongkan sebagai unggas.

15Unggas merupakan golongan hewan vertebrata atau hewan bertulang belakang


16yang termasuk dalam keluarga burung dengan ciri khusus memiliki bulu yang
17hampir di smeua baguan tubuhnya yang dipelihara untuk diambil manfaatnya.

182.2 Ciri – ciri unggas

191. Biasanya memiliki bulu yang menutupi tubuhnya.


202. Hewan unggas memiliki jantung dengan empat ruang: bilik kanan, bilik kiri,
21 serambi kanan dan serambi kiri.
223. Kebanyakan hewan unggas bernafas menggunakan paru-paru. Akan tetapi ada
23 sebagian hewan unggas yang memiliki alat bantu perafasan yaitu pundi udara,
24 untuk membantunya saat terbang.
254. Pada umumnya berkembang biak dengan cara ovipar (Bertelur).
265. Cara fertilisasinya yaitu dengan fertilisasi internal.
276. Termasuk dalam golongan hewan yang berdarah panas atau homoioterm.
17. Pada umunya memiliki organ gerak berupa sepasang kaki dan sepasang sayap.
2 Meskipun ada beberapa hewan unggas yang tidak bisa terbang. Hal ini
3 dikarenakan yang tidak bisa terbang tidak memiliki kantong udara pada
4 sayapnya.

53.3Macam – macam unggas

6Unggas dapat diebedakan menjadi dua jenis yaitu:

71. Darat

8Sesuai dengan namanya unggas darat menghabiskan banyak waktunya di darat.


9Ciri utama dari unggas jenis ini adlaah memiliki jari-jari yang terpisah anatar satu
10dengan yang lainnnya. Contohnya dalam unggas jenis ini adalah ayam.

112. Air

12Unggas air menghabiskan lebih banyak waktunya di air. Ciri utama dari unggas
13ini adalah memiliki selaput diantara jari-jari kakinya. Hal tersebut berguna untuk
14membantu untuk berenang atau untuk berada di tempat yang berlumpur.

152.4 Contoh unggas


16  Ayam
17  Angsa
18  Bebek
19  Burung puyuh
20  Kalkun
21Unggas merupakan hewan yang bia diternak untuk diambil manfaatnya. Misalnya,
22dagingnya,telurnya,bulunya,suaranya(kicaunya),dan sebagainya. Unggas yang
23paling banyak diternak adalah ayam pedaging,ayam petelor, dan itik ketiga jenis
24unggas ini paling banyak berperan dalam hajat hidup manusia.
1 Unggas memiliki musim dalam bertelur, walaupun mereka juga bisa
2mengeluarkan telur sewaktu-waktu.pada bulan juni-juli semua unggas mengalami
3musim bertelur.

6 BAB. III

7
8 METODOLOGI
9
10 3.1 Waktu & Tempat
11
12 Pratikum Morfologi dan anatomi pada ayam kampung di laksanakan
13 pada Selasa,26 oktober 2021 Laboratorium Reproduksi,Universitas Tadulako
14
15
16 3.2 Alat & Bahan
17  Pisau
18  Cutter
19  Styrofoem
20  Handscoon
21  Pentul
22  Ayam jantan dan betina

23

24 3.3 PROSEDUR KERJA


25
26 Preparat ayam yang telah disembelih dibedah dengan hati-hati menggunakan
27 pisau scapel dan gunting untuk dikeluarkan seluruh organ pencernaan dan
28 reproduksinya, diusahakan jangan sampai putus. Organ pencernaan dan
29 reproduksi yang telah dikeluarkan kemudian diletakkan dan disusun pada
1 papan Styrofoam yang telah disiapkan. Organ yang telah tersusun diukur
2 panjang per bagian, Hasil pengukuran masing-masing organ dicatat pada
3 lembar kerja yang telah disediakan.
4
5
6
7
8
9 BAB IV

10 HASIL & PEMBAHASAN


11
12 4.1 Hasil

13 4.1.2 Gambar Morfologi ayam


1

4 4.1.3 Gambar Anatomi Ayam


1 Ayam Betina Ayam Jantan

2
3

4Tabel 1. Panjang Morfologi Ayam Betina

NO NAMA UKURAN
1 Badan 34cm
2 Paruh 1,5cm
3 Leher 12,4cm
4 Kaki 13,5cm
5 Kepala 6,5cm
6 Sayap kanan 15,5cm
7 Sayap kiri 15,5cm
5

6 Tabel 2. Panjang Morfologi Ayam Jantan

NO NAMA UKURAN
1 Badan 25cm
2 Paruh 2cm
3 Leher 8cm
4 Kaki 14cm
5 Kepala 5cm
6 Sayap 16cm
7 Jengger 1cm
7

10

114.2 Pembahasan
1Dalam proses praktikum ini kita pertama-tama dijelaskan mengenai pengertian

2morfologi dan anatomi, setelah itu lanjut pada pembahasan perbedaan antara ayam

3jantan dan ayam betina. Kemudian lanjut proses pembedahan guna untuk

4mengetahui system reproduksi dan system pencernaan pada ayam.

5 1. Morfologi Ayam

6  Ayam Jantan

7Ayam ini memiliki tubuh yangrelatif besar dan terlihat gagah. Pada bagian kepala
8ayam ini memiliki aksesorisyang lengkap yaitu jengger dan pial yang besar.
9Bentuk dari jengger ayam iniadalah tipe single. Jenger dan pial dari ayam
10kampung jantan ini lebih besar dantebal dibandingkan ayam broiler dan ayam
11layer. Tujuan dari pemotongan ayamini adalah selain dari efisiensi ransum adalah
12dari sifatnya yang agresif dan inidilakukan untuk mencegah ayam ini mematuki
13ayam yang lain atau kanibalisme.Paruh pada ayam ini pun biasanya dipotong atau
14de beaking. Pada bagian badan,bulu tipe contur lebih panjang dibandingkan ayam
15kampung betina. Pemotonganparuh ini umumnya dilakukan hanya pada ayam
16kampung jantan dan tipe ayambroiler tidak akan melakukan pemotongan ini. Hal
17ini dikarenakan jika ayambroiler melakukan de beaking ini menjadi kegiatan yang
18tidak efisien karena masapemeliharaannya yang amat pendek dibandingkan ayam
19kampung jantan. Selaindi badan, bulu contur yang panjang juga berada di bagian
20ekor. Pada bagianbawah sayap bulunya sudah tidak ada tipe plumulae. Pada ayam
21ini pun warnabulu tidak terpaut dengan jenis kelamin. Pada bagian kaki ayam
22kampung jantanmemiliki kaki yang besar dan tinggi, ini selaras dengan sifatnya
23yang agresif.Pada ayam kampung jantan ini taji pun berkembang baik dan
24memiliki ukuranyang besar. Ayam ini pun jika sudah menjadi olahan memilki
25rasa yang unik danmemilki penikmatnya tersendiri.

26
27  Ayam Betina
1 Pada ayam betina dara, jengger berwarna merah cerah dan berukuranrelatif
2 lebih kecil jika dibandingkan dengan ayam yang sudah bertelur.
3 Sedangkanayam yang sudah bertelur jenggernya berukuran relatif lebih besar
4 namun jenggerberwarna pucat. Warna jengger ini dapat menjadi indikator
5 produktivitas ayampetelur. Jika jengger berwarna merah pucat maka produksi
6 telur semakin banyakbegitu pula dengan semakin bertambahnya usia maka
7 ukuran jengger semakinbesar namun warna jengger akan semakin pucat
8 hingga akhirnya jika ayamtersebut afkir dapat dilihat dari warna jengger yang
9 cenderung berwana pucatkeputihan. Bulu ayam dara biasanya tersusun rapi,
10 sementara ayam yang sudahbertelur bulunya akan lebih barantakan dan tidak
11 rapi. Ayam mengalami masa-masa perontokan bulu yang disebut molting.
12 Pada saat molting maka produksitelur akan terhenti dan akan berproduksi
13 kembali setelah bulu kembali tumbuh.Bulu berdasarkan letaknya dibedakan
14 menjadi 5 bagian yaitu reminges (bulu padasayap), retrices (bulu pada ekor),
15 tetrices (bulu yang menutupi badan),parapterium (bulu antara baan dan sayap)
16 dan alaspuria (bulu pada jari-jari kakai)ini sesuai dengan pernyataan
17 Radiopoetro, 1991. . Bulu pada sayap ayam dibagiatas 3 bagian, yaitu bulu
18 primer, bulu sekunder dan bulu axial. Bulu primer beradadibagian depan
19 sayap dan bulu sekunder berada di bagian belakang sayapsementara bulu
20 axial berada diantara bulu primer dan sekunder. Ciri yangmenonjol dari bulu
21 axial yaitu berukuran lebih pendek dibandingkan dengan bulupromer dan
22 bulu sekunder.

23

24

25

26

27

28
12. Sistem Reproduksi

2  Sistem Reproduksi Jantan

3Alat reproduksi unggas jantan terdiri atas alat kelamin pokok dan alat kelamin
4pelengkap. Alat kelamin pokok adalah organ yang langsung membentuk
5spermatozoa yaitu testis. Alat kelamin pelengkap terdiri atas saluran  yang menuju
6kloaka yaitu epididymis, vas defferens, dan papillae. Terdapat 3 bagian utama:
7 1. Sepasang Testis
8 2. Sepasang Saluran Deferens
9 3. Kloaka
10 A. Testis
11 1. Terletak di rongga badan dekat tulang belakang
12 2. Temperatur testis antara 41-43 C karena spermatogenesis terjadi pada
13 temperatur tsb.
14 3. Pada 1 mm3 cairan (disebut semen) terdapat 3-5 juta spermatozoa.
15 4. Bentuk seperti biji buncis, warna putih-krem, Terbungkus oleh lapisan
16 albugin yang lunak
17 5. Bagian dalam testis terdiri dari :
18 1. Tubuli seminiferi (85-95% volume testis), yang merupakan tempat
19 terjadinya spermatogenesis
20 2. Jaringan intertitial yang terdiri dari sel glandular (sel Leydig) tempat
21 disekresikannya hormon steroid, androgen dan testosteron.
22
23 B. Saluran Deferens
24 1. Bagian atas merupakan muara sperma dari testis
25 2. Bagian bawah merupakan perpanjangan saluran epididymis
26 3. Sperma mengalami pemasakan dan penyimpanan (pada 65% bagian distal
27 saluran deferans)
1 4. Bermuara di kloaka pada daerah proktodeum yang bersebelahan dengan
2 urodeum dan koprodeum.
3 C. Alat kopulasi
4 1. Alat kopulasi pada ayam berupa papila (penis) yang rudimenter
5 2. Pada itik (unggas air) berbentuk spiral dengan panjang sekitar 15 cm
6 3. Pada papila diproduksi cairan transparan yang bercampur dengan sperma
7 pada saat terjadi kopulasi.
8 Mekanisme Spermatogenesis

9 1. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma yang terjadi di


10 tubuli seminiferi, dikontrol oleh hormon gonadotropin dari hipofisis.
11 2. Tubuli seminiferi terdiri dari sel sertoli dan sel germinalis
12 3. Proses spermatogenesis:
13 1. Awal spermatogenesis dengan pembelahan meiosis dari spermatosit I
14 menjadi spermatosit II (6 hari)
15 2. Pembelahan meiosis II (0,5 hari)
16 3. Spermatid bulat (2,5 hari)
17 4. Spermatid bulat memanjang untuk menjalani pemasakan (8 hari)

18  Sistem Reproduksi Betina


19 Karakteristik
20 1. Organ reproduksi betina yang berkembang hanya sebelah kiri.
21 2. Organ sebelah kanan tidak berkembang (rudimenter) ketika embrio
22 3. Terdiri dari:
23 1. Ovarium
24 2. Oviduct :
25 1. Infundibulum
26 2. Magnum
27 3. Isthmus
28 4. Uterus
1 5. Vagina
2 6. Cloaca
3 Ovarium
4 1. Terdiri dari folikel yang berwarna kekuning-kuningan.
5 2. Tiap folikel mengandung ovum (yolk).
6 3. Terdapat banyak folikel kecil, dan beberapa folikel yang besar dan segera
7 matang untuk menjadi telur.
8 4. Ukuran folikel bervariasi, dengan diameter sangat kecil sampai 40 mm.
9 5. Perkembangan yolk di dalam folikel dari ukuran kecil sampai besar
10 memerlukan waktu 10 hari.
11 6. Folikel berfungsi sebagai kantung dan mensuplai nutrien selama
12 perkembangan yolk.
13 7. Terdapat area yang tidak memiliki pembuluh darah, disebut stigma.
14 8. Yolk akan dilepaskan dari folikel melalui stigma.
15 9. Jika tidak pecah pada bagian lain, bukan pada stigma, maka pembuluh
16 darah pada folikel akan rusak, mengeluarkan darah dan menghasilkan
17 bercak darah pada telur (blood spot).
18 Oviduct
19 1. Berfungsi menghasilkan albumen, membran kerabang (shell membranes)
20 dan kerabang telur (shell) sehingga menjadi telur lengkap.
21 2. Menyerupai tabung panjang, terdapat banyak pembuluh darah.
22 3. Terdapat banyak kelenjar pada dindingnya yang menghasilkan albumen,
23 membran kerabang dan kerabang telur.
24 4. Pada unggas non petelur, oviduct pendek dan kecil, tetapi pada saat aktif
25 dapat membesar dengan panjang 80 cm.
26 Penjelasan 
27 1. Infundibulum (funnel)
1 1. Terletak dekat ovarium dengan bagian panjang menyelubungi
2 ovarium.
3 2. Berfungsi menangkap yolk setelah dilepaskan dari folikel dan
4 meneruskannya ke bagian oviduct selanjutnya.
5 3. Mempunyai dinding sangat tipis dengan panjang 6-9 cm.
6 4. Perbatasan infundibulum dengan magnum disebut sarang
7 spermatozoa, merupakan terminal akhir lalu lintas spermatozoa.
8 5. Tempat terjadinya fertilisasi ovum oleh spermatozoa
9 6. Yolk berada di infundibulum selama 15-30 menit.
10 2. Magnum
11 1. Panjangnya dapat mencapai 40 cm
12 2. Mensekresikan sekitar 40% albumen dengan waktu sekitar 3 jam
13 3. Mukosa dari magnum terdiri dari sel gobelet yang mensekresikan
14 putih telur kental dan cair.
15 3. Isthmus

17 1. Panjang sekitar 10 cm, telur berada di isthmus selama 1 jam 15


18 menit sampai 1,5 jam
19 2. Mensekresikan sedikit albumen
20 3. Mensekresikan membran kerabang (selaput telur), terdiri dari 2 lapis:
21 membran kerabang dalam dan membran kerabang luar.
22 4. Uterus

24 1. Panjang sekitar 10 cm
25 2. Mensekresikat sekitar 40% albumen
26 3. Tempat pembentukan kerabang telur dengan waktu 20-21 jam
27 5. Vagina

29 1. Panjang sekitar 10 cm
1 2. Mensekresikan kutikula dan pigmen kerabang telur.
2 3. Telur melewati vagina sekitar 3 menit, kemudian menuju kloaka
3 6. Kloaka

5 1. Merupakan bagian tempat dikeluarkannya telur (oviposition).


6 2. Telur berada di kloaka sesaat sebelum dikeluarkan.
7 3. Telur biasanya masuk ke kloaka bagian lancipnya lebih dulu,
8 kemudian terjadi rotasi dan dikeluarkan pada bagian tumpul lebih
9 dulu.
10 4. Apabila ayam terkejut, telur dapat keluar bagian lancipnya lebih
11 dulu.
123. Sistem Pencernaan

13  Saluran Pencernaan Pada Ayam


14 Unggas mengambil makanannya dengan paruh dan kemudian ditelan.
15 Makanan tersebut disimpan dalam tembolok untuk dilunakkan dan
16 dicampur dengan getah pencernaan proventrikulus dan kemudian digiling
17 dalam empedal. Tidak ada enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh
18 empedal unggas. Fungsi utama alat tersebut adalah untuk memperkecil
19 ukuran partikel-partikel makanan.

20 Dari empedal makanan yang bergerak melalui lekukan usus yang disebut
21 duodenum, yang secara anatomis sejajar dengan pankreas. Pankreas tersebut
22 mempunyai fungsi penting dalam pencernaan unggas seperti pada spesies-
23 spesies lainnya. Alat tersebut menghasilkan getah pankreas dalam jumlah
24 banyak yang mengandung enzim-enzim amilolitik, lipolitik dan proteolitik.
25 Enzim-enzim tersebut berturut-turut menghidrolisa pati, lemak, proteosa dan
26 pepton. Empedu hati yang mengandung amilase, memasuki pula duodenum.

27 Bahan makanan bergerak melalui usus halus yang dindingnya mengeluarkan


28 getah usus. Getah usus tersebut mengandung erepsin dan beberapa enzim
29 yang memecah gula. Erepsin menyempurnakan pencernaan protein, dan
1 menghasilkan asam-asam amino, enzim yang memecah gula mengubah
2 disakarida ke dalam gula-gula sederhana (monosakarida) yang kemudian
3 dapat diasimilasi tubuh. Penyerapan dilaksanakan melalui villi usus halus.

4 Unggas tidak mengeluarkan urin cair. Urin pada unggas mengalir kedalam
5 kloaka dan dikeluarkan bersama-sama feses. Warna putih yang terdapat
6 dalam kotoran ayam sebagian besar adalah asam urat. Saluran pencernaan
7 yang relatif pendek pada unggas digambarkan pada proses pencernaan yang
8 cepat (kurang lebih empat jam).

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24
1 BAB V

2 KESIMPULAN & SARAN

35.1 Kesimpulan

4Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah struktur tubuh ayam yaitu terdiri
5dari sistem reproduksi,dan sistem pencernaan. penyusun tubuh ayam yaitu pada
6kerangka, berfungsi sebagai penunjang tubuh, alat gerak pasif, melindungi organ
7vital, memberi bentuk tubuh dan pembuatan unsur-unsur darah.

10

115.2 Saran

12Sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum kali ini, waktu yang telah di tetapkan

13di gunakan sebaik-baiknya. Sehingga praktikum dapat berjalan dengan baik.

14Penerangan di dalam ruangan harus lebih di maksimalkan lagi, agar supaya

15kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik.

16

17

18

19

20

21
1

3 DAFTAR PUSTAKA

4file:///C:/Users/acer/Downloads/pdfcoffee.com_laprak-morfologi-dan-
5anatomi-ayam-pdf-free.pdf

6https://dosenpertanian.com/pengertian-unggas/

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

32
1

2
3 LAMPIRAN
4

Anda mungkin juga menyukai