ADIT ADRIAN
JURUSAN AKUAKULTUR
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
PENGAMATAN MORFOLOGI DAN ANATOMI
AYAM KAMPUNG SUPER (GALUS-GALUS)
Oleh
ADIT ADRIAN
O 121 22 033
A
JURUSAN AKUAKULTUR
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Stambuk : O12122033
Kelas :A
Penyusun
Mengetahui,
Menyetujui,
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktikum
1.3 Manfaat Praktikum
Salah satu sumber kekayaan genetik ternak lokal Indonesia adalah ayam
bahwa ayam Kampung memiliki kelebihan dibandingkan dengan ayam ras, antara
lain dapat diusahakan dengan modal yang sedikit maupun dengan modal yang banyak
dan perawatannya tidak sulit karena ayam Kampung memiliki daya adaptasi yang
baik. Ayam Kampung umumnya memiliki keunggulan dalam hal resistensi terhadap
penyakit, resistensi terhadap panas serta memiliki kualitas daging dan telur yang lebih
baik dibandingkan dengan ayam ras (Chen, Lee, Huang, dan Huang, 1993 dalam
Subekti, 2011).
Indonesia yang masih memiliki gen asli sebanyak lebih kurang 50 %. Adanya variasi
genetik yang tinggi dari ayam Kampung menunjukan adanya potensi untuk
dilakukannya perbaikan mutu genetik. Oleh karena itudiperlukan data dasar mengenai
sifat- sifat kualitatif dan kuantitatif ayam Kampung untuk mempertahankan
kemurnian serta pelestarian sumber daya genetik ayam Kampung (Subekti, 2011).
Ayam kampung (Gallus gallus) merupakan salah satu ayam yang menjadi pilihan
masyarakat Indonesia karena terdapat sumber protein hewani yang besar, sumber
protein berasal dari daging maupun telur yang dihasilkan. Ayam kampung lebih
unggul dibandingkan dengan ayam jenis lainnya, keunggulannya dapat dilihat pada
ketahanan terhadap serangan penyakit, selain itu tidak memerlukan perlakuan khusus
pengaruh suhu, genetik, jenis kelamin, pengelolaan lingkungan. Salah satu faktor
pakan atau ransum yang diberikan. Pertumbuhan ayam akan terlihat setelah
mengatakan bahwa zat makanan yang diperlukan oleh ayam didapatkan dalam
Aves dengan ordo Galliformes dan spesies Gallus domesticus. Ayam kampung telah
persyaratan yang berat mempunyai daya tahan terhadap penyakit yang cukup baik,
Tarigan 2010).
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Aves
Subkelas : Neornithes
Superordo : Neognathae
Ordo : Galliformes
Famili : Phasianidae
Genus : Gallus
telur yang rendah, dan pertumbuhan tubuh yang lambat. Umumnya ayam kampung di
Indonesia mempunyai tubuh yang kompak dengan susunan otot-otot yang baik, tidak
pandai terbang dan mempuyai kesukaan berjalan-jalan serta mengais tanah. Oleh
karena itu, ayam kampung memiliki kuku yang tajam dengan jari kaki yang tidak
terlalu panjang tetapi cukup kuat serta kaki yang panjang dengan betis dan paha yang
Bentuk tubuh yang dimiliki ayam kampung adalah kecil agak ramping. Ayam
kampung memiliki warna bulu yang bervariasi, hitam, putih, cokelat, kuning
kemerahan atau kombinasi warna-warna tersebut. Jantan memiliki tubuh yang lebih
besar daripada betina dengan jengger yang bergerigi besar dan tegak. Betina
mempunyai jengger yang kecil, tebal dan berwarna merah cerah. Selain itu pada
jantan terdapat pial berwarna merah cerah, sedangkan betina memiliki pial yang kecil
Secara anatomis dan fisiologis, sistem pencernaan pada bangsa unggas merupakan
sistem pencernaan yang sederhana, oleh karena itu unggas sangat bergantung pada
enzim yang dikeluarkan oleh organ pencernaannya untuk mencerna pakan agar
mudah diserap oleh tubuh. Organ pencernaan unggas terdiri atas mulut, faring,
oesofagus, tembolok, proventrikulus, ventrikulus, usus halus, usus besar dan kloaka
(Sturkie dan Whittow, 2000 cit. Zainuddin et al., 2014). Oesofagus merupakan
saluran memanjang berbentuk seperti tabung yang merupakan jalan makanan dari
mulut sampai permulaan tembolok dan perbatasan faring pada bagian kranial dan
faktor yang mempengaruhi perbedaan dari ukuran oesofagus ayam adalah jumlah
pakan yang dikonsumsi, jenis pakan, umur dan jenis kelamin (Kartasudjana, 2005 cit.
berbatasan dengan ventrikulus. Sel kelenjar akan mengeluarkan cairan kelenjar pada
memiliki panjang 6 cm dengan berat 7,5 sampai 10 gram (Yaman, 2010 cit. Sobah,
2014). Faktor yang mempengaruhi bobot proventrikulus adalah umur, bangsa, dan
protein dan lemak (Nesheim et al., 1979 dalam Teme dkk, 2019).
BAB 3 METODOLOGI PRAKTIKUM
11.40 WITA.
- Pisau
-Papan bedah
-Mistar
4.1 Hasil
Paruh
1.
Ayam 6 cm
4 cm
2. Leher 12 cm
13 cm
19cm
3. Badan 23 cm
4. Kaki 12 cm
14 cm
5. Sayap 16 cm 21 cm
Lingkar
6. Badan 25 cm 24 cm
1. Kerongkongan
2. Tembolok
3. Lambung
4. Gizard/Ampela
5. Usus Halus
6. Usus Buntu
7.
Usus Besar
4.2 Pembahasan
yang berwarna hitam, memiliki bentuk tubuh yang ramping, kuku pada ayam
kampung umumnya tajam serta memiliki betis dan paha yang kokoh. Ayam jantan
memiliki badan yang lebih besar dibandingkan ayam betina, selain itu jengger pada
ayam jantan lebih besar, sementara jengger pada ayam betina lebih kecil dan
berwarna cerah.
tembolok, lambung, gizzard, usus halus, usus buntu dan usus besar.
a. Paruh
c. Tembolok
tempat pelunakan pakan dengan adanya penambahan air di dalam oragan pencernaan
tersebut.
d. Proventikulus
e. Empedal
Empedal berbentuk bulat dan telur dan tersusun dari serabut, otot yang
f. Usus halus
Usus halus adalah tempata terjadinya pemecahan nutrien dalam pakan secara
g. Usus buntu
Usus buntu terdapat dibagian bawah dan rectum terdapat di dua bentukan yang
5.1 Kesimpulan
Bentuk tubuh yang dimiliki ayam kampung adalah kecil agak ramping. Ayam
kampung memiliki warna bulu yang bervariasi, hitam, putih, cokelat, kuning
kemerahan atau kombinasi warna-warna tersebut. Jantan memiliki tubuh yang lebih
besar daripada betina dengan jengger yang bergerigi besar dan tegak. Betina
mempunyai jengger yang kecil, tebal dan berwarna merah cerah. Secara anatomis dan
sistem pencernaan yang sederhana, oleh karena itu unggas sangat bergantung pada
enzim yang dikeluarkan oleh organ pencernaannya untuk mencerna pakan agar
mudah diserap oleh tubuh. Organ pencernaan unggas terdiri atas mulut, faring,
oesofagus, tembolok, proventrikulus, ventrikulus, usus halus, usus besar dan kloaka
5.2 Saran
lebih teliti lagi, selain itu peralatan dan perlangkapan lebih dimaksimalakan lagi
sebagai salah satu penunjang dari keberhasilan suatu praktikum. Penulis juga
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, maka diperlukan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca, agar laporan selanjutnya
Teme, A.B. Y., Yulfian N. S dan Filiphin, A A. 2019. Gambaran Anatomi dan
Histologi Oesofagus dan Provektulus Pada Ayam Hutan Merah Gallus
gallus Asal Pulau Timur. Jurnal Veteriner Nusantara.
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Adit Adrian lahir di Sibalaya Selatan pada tanggal 09
April 2004 penulis adalah putra pertama dari 2 bersaudara dari pasangan bapak Roni
dan Kikin Rani. Pada tahun 2009 penulis memulai pendidikan di TK Sejahtra Kab.
Sigi, 2010 penulis melanjutkan pendidikan di SDN 1 Sidondo Kab. Sigi pada tahun
2016 penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 11 Sigi biromaru dan lulus
pada tahun 2019 kemudian melanjutjan pendidikan ke SMA Negeri 2 Sigi dan lulus
pada tahun 2022. Pada tahun 2022 penulis melanjutkan studi ke jenjang yang lebih
tinggi yaitu Universitas Tadulako melalui jalur SNMPTN dan diterima sebagai
Peternakan.
DOKUMENTASI