Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

BIOLOGI

Morfologi Ayam (Gallus-gallus bankiva) dan Burung Puyuh (Coturnix-

coturnix japonica)

Oleh :

Kelas: E

Kel: 4

Raden Ayu Puspita Sari Putri 200110180118

Rizky Maulia 200110180121

Putri Ayu Rhamadhini 200110180132

M. Rifki Ananda 200110180162

M. Izma Taufik 200110180169

Qisthi Fadlilah Rahmi 200110180173

LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK UNGGAS

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ternak-ternak dipelihara untuk dimanfaatkan tenaga/diambil hasilnya dengan

cara mengembangbiakkannya sehingga dapat meningkatkan pendapatan para

peternak. Agar ternak peliharaan tumbuh sehat dan kuat, sangat diperlukan

pemberian pakan. Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan oleh

ternak dan tidak beracun terhadap ternak tersebut. Pakan memiliki peranan

penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak muda maupun untuk

mempertahankan hidup dan menghasilkan produk (susu, anak, daging) serta

tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan adalah untuk memelihara daya

tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan,

jenis pakan yang diberikan pada ternak harus bermutu baik dan dalam jumlah

cukup. Pakan yang sering diberikan pada ternak kerja antara lain berupa: hijauan

dan konsentrat (makanan penguat).

Pentingnya bahan pakan khususnya untuk ternak merupakan hal yang

tidak bisa kita pungkiri untuk kita tidak mempelajarinya. Tingginya konsumsi

ternak terhadap pakan membuat para peternak unggas mencari alternative pakan

selain jagung dan dedak pada umumnya. Para peternak pada saat ini telah

menambahkan protein,sumber energi, mineral dan lain sebagainya. Oleh kare itu,

pada praktikum kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai bahan pakan unggas

yang biasa diberikan.


1.2. Maksud dan Tujuan

1. Mengetahui karakteristik aves

2. Mengetahui morfologi dan organ pada aves

3. Mengetahui saluran pencernaan pada aves

4. Mengetahui saluran pernapasan pada aves

5. Mengetahui saluran eksresi pada aves

1.3. Waktu dan Tempat

Tanggal : Jumat,3 Mei 2019

Waktu : Pukul 09:30 – 11.30 WIB

Tempat :Laboratorium Produksi Ternak Unggas Fakultas

Peternakan Universitas Padjadjaran.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ayam Kampung

Ayam kampung adalah sebutan di Indonesia bagi ayam peliharaan yang tidak

ditangani dengan cara budidaya massal komersial serta tidak berasal-usul dari

galur atau ras yang dihasilkan untuk kepentingan komersial tersebut. Ayam

kampung tidak memiliki istilah ayam kampung petelur ataupun pedaging. Hal ini

disebabkan ayam kampung bertelur sebagaimana halnya bangsa unggas dan

mempunyai daging selayaknya hewan pada umumnya. Nama ilmiah untuk ayam

kampung adalah Gallus domesticus. Aktivitas peternakan ayam kampung telah

ada sejak zaman dahulu.

Ayam kampung ini memiliki bentuk dan ukuran yang jauh relatif lebih kecil

dibandingkan dengan ayam lainnya, memiliki berat sekitar 1,4 kg selama 4 bulan

dan produksi telurnya sekitar 135 butir/tahunnya. Ayam kampung ini memiliki

warna bulu putih, hitam, kemerahan, kekuningan dan juga warna kombinasi

lainnya. Ayam kampung pada jantan memiliki jengger berwarna merah, bergerigi

dan berdiri tegak, sedangkan pada betina memiliki jengger kecil dan juga tebal

serta memiliki warna merah cerah.Namun, pada bagian kulit ayam tersebut

memiliki warna kuning pucat, memiliki kaki panjang dan juga kuat. Selain itu,

ayam kampung ini tidak dapat dibedakan kedalam penghasil daging dan juga telur

sebagaimana layaknya ayam ras umur empat bulan. Oleh karena itu, ayam

kampung ini tidak dapat di patokan untuk menghasilkan produktivitas telur dan

daging dengan maksimal.


Sistem pencernaan unggas berbeda dengan sistem pencernaan pada

hewanlainnya. Unggas tidak memiliki gigi sehingga tidak terjadi proses

pengunyahanpakan. Pakan akan melewati esofagus dan langsung menuju

tembolok. Pakan di dalam tembolok akan mendapatkan sekreta mukus yang

berfungsi untuk menghaluskan pakan. Setelah melewati tembolok, pakan menuju

lambung kelenjar (proventrikulus) yang merupakan organ berdinding tebal dan

berada di depan lambung otot (gizzard). Pakan disimpan secara sementara di

proventrikulus dan dicampur dengan enzim pepsin dan amilase yang dihasilkan

oleh organ tersebut. Setelah itu, pakan masuk ke lambung otot, yang merupakan

organ tersusun dari otot yang kuat, yang berisi bebatuan atau pasir, dan di

dalamnya pakan akan dihancurkan. Pakan kemudian berpindah menuju usus

halus, sekum dan usus besar, dan berakhir di kloaka. Sistem pencernaan pada

unggas tergolong cepat karena membutuhkan waktu cerna hanya 2½ jam pada

ayam petelur dan 8-12 jam pada ayam lain.

2.2 Burung Puyuh

Burung puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang jauh, ukuran

tubuh relatif kecil, berkaki pendek, dan dapat diadu. Burung puyuh disebut juga

gemak (jawa) atau

quail (asing), merupakan bangsa burung (liar) yang pertama kali diternakkan di

Amerika Serikat tahun 1870 dan terus dikembangkan ke penjuru dunia.

Sedangkan di Indonesia burung puyuh mulai dikenal dan diternakkan sejak akhir

1979. Jenis burung puyuh yang biasa diternakkan adalah berasal dari jenis

coturnix-coturnix japonica. Produksi telur burung puyuh ini mencapai 250 – 300
butir per tahun dengan berat rata-rata 10 gram per butir. Disamping produksi

telurnya, burung puyuh juga dimanfaatkan daging dan kotorannya.

Ciri-ciri burung puyuh (Coturnix-coturnix japonica) adalah bentuk badannya

relatif lebih besar dari jenis burung- burung puyuh lainya. Panjang badannya 19

cm, badannya bulat, ekor pendek, dan kuat, jari kaki empat buah, warna bulu

coklat kehitaman, alis betina agak putih sedang panggul dan dada bergaris.

Sistem pencernaan pada burung puyuh, Puyuh merupakan hewan monogastrik,

yaitu hewan yang memiliki satu lambung. Saluran pencernaan pada puyuh sama

dengan hewan unggas lainnya, terbagi atas beberapa segmen yaitu mulut,

esophagus, tembolok, lambung kelenjar (proventriculus), lambung keras

(ventriculus), usus halus (small intestine), sekum (caecum), usus besar (large

intestine), kloaka (cloaca), anus (vent) serta pangkreas dan hati yang merupakan

organ yang diperlukan dalam membantu proses pencernaan.


BAB III

ALAT BAHAN DAN PROSEDUR KERJA

3.1 ALAT

1. Pinset

2. Gunting

3. Bak preparat

4. Pisau

5. Plastik

3.2 BAHAN

1. 1 ekor ayam

3.4 PROSEDUR

1. Menyembelih Gallus-gallus bankiva terlebih dahulu sesuai dengan

prosedur pemotongan hewan dengan tujuan untuk memudahkan

pembedahan.

2. Mencabuti bulu bagian truncus dan cauda lalu mengamatinya.

3. Membedah kulit secara linea mediana pada bagian ventral hingga cloaca,

ke lateral pembedahan kulit daerah leher hingga ke rostrum.


4. Memperhatikan semua organ-organ yang ada dalam Gallus-gallus

bankiva. Menjulurkan usus-ususnya agar dapat diamati serta

mempermudah organ lain untuk dilihat.

5. Mengamati sistem tractus digestivus dan tractus respiratorius pada bagian

mulut rostrum.

6. Mempelajari dan mengamati sistem dan susunan skeleton/musculare

(perototan) di daerah thorax (dada). Dimana letak m. pectorales major dan

m. pectorales minor, apa fungsinya, dimana origo dan insertionya.


BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil Pengamatan

Gambar 1. Saluran

Pencernaan Ayam

Gallus-gallus bankiva
Gambar 2.

Morfologi

Ayam Jantan
Gambar 3. Morfologi

Ayam Betina

Gambar 4. Morfologi

Burung Puyuh

Cortunix-cortunix

japonica
Gambar 5. Sistem

Reproduksi Unggas

4.2 Pembahasan

Aves berasal dari kata latin dipakai sebagai nama kelas, sedang Ornisdari kata

Yunani dipakai dalam “Ornithology” berarti ilmu yang mempelajari burung-

burung (Jasin, 1984 : 74). Aves merupakan anggota kelompok hewan bertulang
belakang yang memiliki bulu dan sayap. Karakteristik Aves diketahui sebagai

berikut :

1. Merupakan hewan homoioterm atau hewan yang suhu tubuhnya stabil

karena mampu mengatur suhu tubuhnya sendiri.

2. Alat geraknya terdiri dari sayap untuk terbang dan kaki yang bersisik

untuk berjalan

3. Memiliki paruh
4. Jantung memiliki 4 ruang yakni 2 atrium dan 2 ventrikel

5. Fertilisasi terjadi secara internal.

4.2.1 Taksonomi dan Morfologi Unggas

Klasifikasi Ayam (Gallus-gallus bankiva) :

Phylum : Chordata

Sub phylum : Vertebrata

Classis : Aves

Sub classis : Neomithes

Divisio : Carinatae

Ordo : Galliformes

Familia : Gallitordae

Genus : Gallus

Species : Gallus-gallus bankiva

Klasifikasi burung puyuh (Coturnix-coturnix japonica) :

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Classis : Aves

Familia : Phanasianidae
Ordo : Galliformes

Genus : Coturnix

Spesies : Coturnix-coturnix japonica

Morfologi tubuh unggas terdiri dari :

a. Caput

Bagian kepala terdiri dari rostrum atau paruh yang berguna untuk

mengambil makanan, lubang hidung, cera yang merupakan tonjolan

lunak diatas rostrum, organon visus dan lubang telinga luar.

b. Truncus

Truncus merupakan bagian tubuh yang diselimuti oleh bulu-bulu,

dimana bulu-bulu tersebut berfungsi untuk melindungi unggas dari

cekaman panas. Berdasarkan susunan anatomisnya, bulu-bulu unggas

dibedakan menjadi Plumae yang merupakan bulu dengan tangkai yang

memanjang, Plumulae yaitu bulu-bulu halus pada unggas muda, dan

Filoplumulae yang merupakan bulu yang tumbuh diseluruh tubuh.

Sedangkan berdasarkan letaknya, bulu-bulu unggas dibedakan menjadi

Remiges yaitu bulu-bulu yang terletak pada sayap, Rectrices yaitu

bulu-bulu yang terletak di daerah ekor, Tectrices yaitu bulu-bulu

menutupi badan, Parapterium yaitu bulu-bulu yang terletak pada bahu

dan sayap, dan Ala spuria yaitu bulu-bulu kecil yang melekat pada

kaki.
c. Cauda

Bagian belakang berbentuk pendek dan yang dikenal dengan

uropygium dan ditutupi dengan bulu-bulu yang disebut rectrices, pada

bagian uropygium bagian dorsal terdapat kelenjar minyak yang disebut

glandula uropygialis.

d. Extremitas

Bagian pergerakan yang terdiri dari Extremitas Cranialis Superius

yaitu sayap yang ditumbuhi bulu-bulu dan Extremitas Caudalis

Inferius yaitu kaki bagian bawah ditutupi oleh sisik-sisik.

Organ pada Unggas

a) Cor atau jantung, diliputi oleh pericardium.

b) Hepar atau hati, terdiri dari 2 lobus

c) Pulmo, terdapat pada ujung bronchii

d) Ventriculus, berdinding tebal

e) Duodenum, berbentuk U bersambungan dengan jejenum dan ileum.

f) Pankreas, berwarna kuning tua

g) Trachea, lanjutan dari laring dan memiliki cincin annulus.

h) Esofagus, corong yang berlanjut ke proventrikulus

i) Ingluvies atau tembolok untuk menyimpan cadangan makanan.


j) Thymus, membelit daerah leher

k) Glandula thyroideathyroidea, berwarna kecoklatan

4.2.2 Sistem Pencernaan

a) Lingua atau lidah

b) Faring, berbentuk corong

c) Esofagus

d) Proventrikulus, dinding tipis

e) Ventrikulus, dinding tebal

f) Duodenum, berbentuk U melingkari pankreas

g) Intestinum, lanjutan duodenum

h) Caecum, dua buah usus buntu

i) Rectum, lanjutan intestinum

Kelenjar Pencernaan

a) Hepar atau hati, terdiri dari dua lobus, berwarna merah, menghasilkan

empedu untuk menetralisir racun dalam tubuh.

b) Pankreas, berwarna kuning tua, berfungsi untuk menghasilkan enzim.

4.2.3 Sistem Pernapasan

a) Lubang hidung, terdapat pada pangkal rostrum


b) Glottis, pangkal lidah yang terhubung dengan rongga mulut.

c) Laring, merupakan tulang rawan

d) Trachea, pipa lanjutan laring yang memiliki cincin annulus.

e) Syrinx, alat suara pada burung.

f) Bronkus, percabangan trachea ke kanan dan ke kiri.

g) Bronchii, cabang dari bronkus dan bercabang lagi menjadi pulmo

4.2.4 Sistem Eksresi

a) Ren, ginjal terdiri dari 3 lobus terletak sepasang pada kanan dan kiri

b) Ureter, saluran pengeluaran urin dari een ke kloaka

c) Testes, organ reproduksi jantan

d) Vas deferens, keluar dari testis sepasang menuju kloaka

e) Ovarium, organ reproduksi betina

f) Oviduct, terdiri dari saluran infundibulum, saluran isthmus, saluran

uterus
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Karakteristik aves diantaranya, memiliki bulu, extremitas dengan sayap,

dan homoioterm.

2. Bagian tubuh aves terdiri atas caput, truncus, dan cauda dimana dalam

setiap bagiannya terdapat organ yang menjalankan fungsi tertentu.

3. Saluran pencernaan pada aves terdiri atas lingua, faring, esofagus,

ventrikulus, intestinum dan rektum.

4. Saluran pernapasan pada aves terdiri atas lubang hidung, glottis, laring,

trachea, bronkus, bronchii, dan syrinx

5. Mengetahui saluran eksresi pada aves terdiri atas ren, ureter, testes, vas

deferens, ovarium, dan oviduct.


DAFTAR PUSTAKA

Jasin, Maskoeri. 1984. Zoologi Vertebrata. Surabaya : Wijaya Utama

Darul, A., & Kiramang, K. (2014). PROFIL ORGAN DALAM AYAM PEDAGING
(BROILER) YANG DIBERI TEPUNG DAUN SIRIH (PIPER BETLE
LINN) SEBAGAI IMBUHAN PAKAN. 148-155.

Najoan, Montong, & Sarajar. (2017). PERFORMANS BURUNG PUYUH


(Coturnix – coturnix japonica) YANG DIBERIKAN TEPUNG KEONG
SAWAH (Pila ampullacea) SEBAGAI PENGGANTI TEPUNG IKAN
DALAM RANSUM. 62-69.

Noferdiman. (2012). EFEK PENGGUNAAN Azolla microphylla FERMENTASI


SEBAGAI PENGGANTI BUNGKIL KEDELE DALAM RANSUM
TERHADAP BOBOT ORGAN PENCERNAAN AYAM BROILER. 49-56.

Subekti, E., & Hastuti, D. (2015). BUDIDAYA PUYUH (COTURNIX COTURNIX


JAPONICA ) DI PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER PROTEIN
HEWANI DAN PENAMBAH INCOME KELUARGA. 78-84.

Anda mungkin juga menyukai