Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS

Sistem reproduksi aves betina terdiri dari ovarium dan oviduk. Embrio aves betina
memiliki dua pasang organ reproduksi, satu di antaranya mengalami degenerasi dan satu sisanya
tumbuh dewasa. Ovarium yang berkembang berukuran besar tersebut terletak di depan ginjal
pada rongga perut. Ovarium kiri dan berisi folikel telur yang di dalamnya terdapat berbagai
macam tahap perkembangan ovum. Ovum yang sudah masak akan menuju oviduct dan berakhir
di kloaka. Pada burung dan beberapa vertebrata lain memiliki sistem urinaria, sistem pencernaan
dan sistem genitalia yang saling berhubungan, karena saluran terakhir dari ketiga sistem tersebut
bermuara pada kloaka (Storer, 1961).
Oviduk melekat pada dinding tubuh punggung oleh lipatan peritoneum ganda, yang
disebut mesotubarium. Saluran telur dibedakan menjadi banyak wilayah. Ujung atas saluran telur
membentuk corong selom membranosa yang lebar, yaitu ostium atau infundibulum, tepinya
dipenuhi dengan panjang. Sistem urinogenital wanita, proses siliaris atau fimbrae. Ini dibuka
oleh celah lebar seperti celah ke dalam rongga tubuh, dekat ovarium. Saat sel telur menjadi
dewasa, mereka dibebaskan ke dalam rongga tubuh dan kemudian masuk ke dalam saluran telur
melalui ostium. Jika ada spermatozoa, sel telur akan dibuahi. Dinding ostium mengeluarkan
lapisan chalaziferous tipis dari albumen padat di sekitar telur yang telah dibuahi. Bagian
selanjutnya dari saluran telur, atau magnum, mengeluarkan albumen atau putih telur. Diikuti oleh
bagian sempit disebut magnum, yang mengeluarkan selaput kulit seperti perkamen dan beberapa
albumen. Bagian keempat, atau rahim, berdinding tipis dan mengeluarkan cangkang dan
albumen berkapur yang keras. Bagian kelima, atau vagina, berdinding tebal dan berotot,
mengandung kelenjar uniseluler, yang mengeluarkan pigmen dan lapisan kutikula eksternal dari
cangkang dan juga menghasilkan lendir untuk kelancaran bertelur. Ini membuka ke urodaeum
atau ruang tengah kloaka. Vestigial right oviduct menempel di sisi kanan kloaka. Burung dan
kura-kura memproduksi telur dengan kandungan kalsium karbonat yang tinggi pada
cangkangnya dan membuat struktur telur menjadi keras (Nugroho, 2015).
Oosit merpati berkembang di dalam folikel-folikel telur. Berdasarkan jumlah dan
penyebaran yolknya, telur merpati bertipe megalesital/telolesital ekstrem (yolk sangat banyak,
tersebar merata). Yolk merupakan cadangan makanan untuk perkembagan embrio spesies
hewan tertentu. Kandungan yolk adalah protein, lipida, fosfolipida, dengan komposisi
yang sangat bervariasi. Oosit membentuk beberapa macam selaput yang berfungsi sebagai
pelindung dan sebagai pengenal sperma sesama spesiesnya (Yatim, 1994). Telur megalesital
adalah tipe telur yang mempunyai jumlah yolk yang sangat banyak sehingga inti dengan
sedikit ooplasma terdesak ke kutub anima. Telur tipe ini berukuran besar karena kendungan
yolknya (Sukra, 2000).

EVALUASI
Apakah spermatozoid merpati yang terdapat di dalam testis sudah memiliki motilitas?Jelaskan!
Jawab:
Pada merpati dapat diketahu dari hasil pengamatan bahwa hewan ini memiliki epididimis.
Epididimis berfungsi untuk pematangan sperma, sehingga sperma yang terdapat di dalam testis
masih belum mendapatkan motilitasnya, karena hal itu baru di dapat setelah sperma berada di
epididimis.

Jelaskan perkembangan sel telur merpati sejak diovulasikan dari ovarium sampai dioviposisikan
(dilepaskan dari kloaka)
Jawab:
Perkawinan pada merpati dilakukan dengan cara kopulasi. Setelah sperma dan ovum bertemu
dan terjadi fertilisasi maka tahap selanjutnya adalah akan terbentuk telur yang terjadi di oviduk.
Tahap pertama adalah terbentuknya kalaza yaitu suatu bangunan yang tersusun dari dia tali mirip
ranting yang bergulung memanjang dari kuning telur sampai kekutub-kutub telur. Setelah itu
ditambahkan putih telur( albumen) disekitar kuning telur. Setelah itu maka telur akan
mendapatkan selaput kerabang pada uterus. Setelah telur sempurna maka telur akan dikeluarkan
melalui kloaka. Telur yang dikeluarkan tidak langsung menetas, tetapi mengalami masa inkubasi
selama 16-18 hari.Burung muda yang baru menetas berada dalam kondisi sangat lemah, disebut
kondisi altrisal.Anak merpati yang baru menetas sedikit sekali bulu kapasnya.Merpati muda
dapat terbang setelah 4 minggu kemudian (Nalbandov, 1990).

Berdasarkan banyak yolknya, apakah tipe sel telur merpati? Apa kepentingan merpati memiliki
tipe telur seperti itu?
Jawab:
Berdasarkan jumlah dan penyebaran yolknya, telur merpati bertipe megalesital/telolesital
ekstrem(yolk sangat banyak, tersebar merata). Hal ini dikarenakan perkembangan telur yang
telah diovulasikan dan setelah terjadi fertilisasi yaitu berada di luar tubuh hewan betina, tepatnya
di dalam cangkang. Oleh sebab itu, maka untuk mencukupi kebutuhan nutrisi embrio di dalam
cangkang, maka diperlukan yolk yang sangat banyak dan melimpah.

Nalbandov, A. V., 1990. Fisiologi Reproduksi Pada Mamalia dan Unggas. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Nugroho, Rudy Agung. 2015. Buku Ajar Reproduksi Perkembangan Hewan. Yogyakarta:
Cahaya Atma Pustaka
Slamet, dkk. 2000. Perkembangan Hewan. Indralaya: Universitas Sriwijaya.
Storer and Usinger. 1961. Elemen of Zoology. McGraw-Hill Book Company Inc., London.
Sukra, Y. 2000. Wawasan Ilmu Pengetahuan Embrio- Benih Masa Depan. Jakarta: Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi DEPDIKNAS.

Anda mungkin juga menyukai