Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM 6

PERKEMBANGAN EMBRIO KATAK

A. Tujuan
1. Mempelajari perkembangan embrio katak mulai dari zigot sampai bentuk larva
2. Mempelajari tipe dan pola pembelahan embrio katak
3. Mempelajari pembentukan bakal organ katak yang berasal dari setiap lapisan embryonal

B. Dasar Teori
Telur katak memiliki dua kutub. Kutub anima berpigmen hitam, sedangkan kutub
vegetatif tidak berpigmen. Ciri telur yang telah difertilisasi adalah adanya daerah kelabu yang
berbentuk sabit. Hal ini akibat penetrasi sperma, sehingga pigmen di tempat yang
berlawanan bergeser ke arah masuknya sperma. Kurang lebih sepertiga dari pigmen menjadi
berkurang, dan tampak bagian ini lebih pucat warnanya. Zigot yang terbentuk, memasuki
tahap I pembelahan. Tipe pembelahannya holoblastik, yaitu pembelahan menyeluruh dari
kutub anima ke kutub vegetatif. Pembelahan I dengan meridional yang arah pembelahannya
tepat pada garis tengah sabit kelabu, menghasilkan 2 blastomer. Pembelahan ke II
meridional tetapi arahnya 90° terhadap bidang pembelahan I, menghasilkan 4 blastomer.
Pembelahan III, horizontal tegak lurus terhadap bidang pembelahan I dan II menghasilkan 8
blastomer yang tidak sama besar, yaitu 4 mikrometer dan 4 makrometer. Mulai pembelahan
III dan seterusnya akan menghasilkan blastomer yang tidak sama besar. Pembelahan IV,
meridional secara bersamaan, terbentuk 16 blastomer. Pembelahan V, horizontal di atas dan
di bawah bidang pembelahan III menghasilkan 32 blastomer. Setelah pembelahan embrio
memasuki tahap blastula.
Embrio tahap blastula memiliki rongga yang letaknya mengarah ke kutub anima.
Rongga tersebut dinamakan blastosoel. Lapisan atas blastosoel lebih tipis dari pada alasnya,
karena atap blastosoel hanya tersusun 2-4 lapisan mikromer, sedangkan alasnya adalah
makromer (sel-sel yolk) yang lebih banyak jumlah lapisannya. Setelah tahap blastula embrio
memasuki tahap gastrula.
Gastrula dibentuk dari serangkaian proses gerakan sel, dengan hasil akhir berupa 3
lapisan embrional, yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Dengan adanya gerakan sel
ini, sel-sel yang awalnya berada di permukaan akan berpindah ke bagian dalam dari blastula.
Pelekukan terjadi di daerah batasan antara mikromer dengan makromer, yang selanjutnya
menjadi bibir dorsal blatoporus, (merupakan tahapan yang menuju tahap grastula awal) dan
berakibat terjadi invaginasi sehingga sel-sel yang berada di luar bermigrasi ke dalam. Akibat
terjadinya invaginasi terbentuk rongga yang semakin lama semakin besar, rongga tersebut
merupakan bakal arkhenteron. Rongga arkhenteron semakin membesar sehingga akan
mendesak blastosel yang semakin lama rongganya mengecil (merupakan gastrula akhir).
Setelah gastrulasi embrio akan memasuki tahap neurulasi. Pada tahap ini terjadi
proses perubahan bentuk fisik dan terjadi pula proses saling menginduksi di antara lapisan
embrional. Keping neural terbentuk setelah ada induksi dari bakal notokorda, selanjutnya
tepi kiri kanannya melipat membentuk lipatan neural sedangkan bagian tengahnya melekuk
disebut parit neural. Di samping tumbuh memanjang, bagian kiri dan kanan lipatan neural
akan bertemu sehingga akan membentuk bumbung neural yang memiliki saluran neural
(neurosol). Pembentukan macam-macam organ terjadi setelah tahap neurulasi. Organ
terbentuk dari lapisan ektoderm, mesoderm dan endoderm. Perkembangan bakal organ
dapat diamati pada embrio katak tahap tunas ekor.

Tahap Perkembangan Embrio Katak (Rana Pipiens)


Tahap Tahap Perkembangan
1. Sel telur yang sudah difertilisasi
2. dua sel
3. empat sel
4. delapan sel
5. enam belas sel
6. Blastula Awal
7. Blastula Akhir
8. Gastrula Awal
9. Gastrula Pertengahan
10. Sumbat Yolk
11. Gastrula Akhir
12. Keping Neural
13. Lekuk Neural
14. Neural Groove Awal
15. Neural Groove Akhir
16. Bumbung neural awal
17. Tunas ekor awal
18. Tunas ekor
19. Tunas insang
20. Sirkulasi insang
21. Mulut Terbuka
22. Sirkulasi Ekor
23. Operkulum mulai terbentuk
24. Operkulum Kanan Tertutup
25. Operkulum tertutup sempurna
26-33. Metamorfosis

C. Metode Investigasi
Investigasi dilakukan dengan mengamati gambar model atau gambar dari buku/referensi,
menggambar dan menganalisis hasil investigasi

D. Prosedur Investigasi
Anda dihadapkan pada gambar model perkembangan embrio katak. Carilah referensi yang
berkaitan, dan berilah nama bagian- bagian yang ditunjuk pada masing-masing gambar.

TAHAP PEMBELAHAN SAMPAI BLASTULASI


TAHAP NEURULASI AWAL
TAHAP NEURULASI AKHIR
TAHAP TUNAS EKOR

E. Analisis Hasil Investigasi

Buatlah analisis deskriptif masing-masing tahap perkembangan embrio katak yang telah Anda
investigasi.
F. Evaluasi

1. Perkembangan embrio katak dari zigot sampai dengan gastrula merupakan tahap
perkembangan embrio awal, sedangkan mulai dari neurula merupakan tahap
perkembangan embrio lanjut. Jelaskan mengapa demikian!

2. Pada telur katak terdapat daerah kelabu (grey crescent). Jelaskan bagaimana terbentuknya
daerah kelabu tersebut! Apa peran sabit kelabu?

3. Pada tahap neurula, anda dapat mengidentifikasi neurula awal dan neurula akhir dengan
melihat morfologi luarnya. Jelaskan bagaimana caranya?!

4. Sebutkan organ-organ turunan dari ectoderm, mesoderm, dan endoderm pada embrio
katak tahap tunas ekor.

J. Dasar Pustaka

1. Carlson, B. M. 1988. Patten’s Foundations of Embryology. 5th ed. New York: McGraw Hill
Book Co.
2. Ciptono. 2008. Tahap-tahap Perkembangan Embrio Katak.
https://www.scribd.com/doc/32590822/Stadiasi-Perkembangan-Katak-2008
3. Gilbert, S.F. 2010. Developmental Biology. Ed. 8, Sunderland: Sinauer
4. http://egyankosh.ac.in//handle/123456789/57520 (Delelopment of frog.pdf)
5. Gilbert, S.F. 2010. Developmental Biology. Ed. 8, Sunderland: Sinauer.
6. Lestari,U.,Tenzer, A., Handayani, N., Gofur, A. 2017. Perkembangan Embrio Vertebrata
Malang: Universitas Negeri Malang.

H. Laporan
Buatlah laporan yang berisi: 1) Hasil investigasi berupa keterangan gambar, 2) Hasil analisis
investigasi, 3) Jawaban pertanyaan evaluasi, 4) Daftar Rujukan.
Unggahlah laporan ke Sipejar!

Anda mungkin juga menyukai