Anda di halaman 1dari 6

Pengertian embrio dan embriologi – sudah pernahkah anda mendengar istilah embrio atau

embriologi? Saya yakin, pada saat anda belajar disekolah anda mendapatkan pelajaran biologi atau
ipa. Nah, pada pelajaran biologi ataupun pelajaran ipa pasti pernah disebut istilah embrio atau
embriologi, sebab embrio atau embriologi itu ada berkaitan dengan masalah makhluk hidup. Dan
makhluk hidup adalah salah satu kajian yang dipelajari dalam ilmu biologi ataupun ipa. Jadi saya
yakin, meskipun mungkin hanya sekali dua kali pasti anda pernah mendengar istilah tersebut.
Tahukah anda pengertian dari embrio atau embriologi? Pada kesempatan kali ini saya akan bahas
tentang pengertian embrio atau embriologi. Yuk kita simak sama sama penjelasannya.

Pengertian embrio
Pengertian embrio yaitu suatu organisme yang ada pada tahap awal perkembangan dan tidak mampu
untuk mempertahankan hidupnya sendiri. Definisi yang lebih tepat dari embrio itu ada bermacam
macam, seperti pada manusia, sel telur yang telah dibuahi sudah dapat dianggap atau diartikan
sebagai embrio sampai pada sekitar minggu yang kedelapan pada kehamilan, di mana pada titik
setelah itu embrio tersebut akan disebut sebagai janin. Embrio pada hewan atau binatang biasanya
menunjuk pada setiap tahap dari perkembangan sebelum proses kelahiran. Embrio pada tanaman
bisa diambil dari sejumlah bentuk yang jauh berbeda, meskipun embrio pada tumbuhan biasanya
terbungkus rapi di dalam biji.

Dalam artian yang sesungguhnya, sebetulnya istilah embrio itu hanya dapat digunakan sebagai
sebuah rujukan pada eukariota atau yang biasanya di sebut dengan
istilah organisme multisel. Pada biasanya, orang orang akan menggunakan istilah yang lebih khusus
untuk menyebutkan eukariota diploid, yang hanya memiliki satu set yang lengkap berupa materi
genetik diperoleh dari dua donor. Materi genetik tersebut mengambil dari bentuk sperma haploid dan
sel telur. sel sperma haploid hanya akan berisi setengah set dari kromosom, dalam hal ini berarti jika
ia tidak bisa untuk berkembang jadi sesuatu kecuali harus dikombinasikan dengan jenis satu sama
lainnya. Pembentukan dari embrio itu terjadi pada saat fertilisasi yaitu sel telur dan juga sperma
bertemu, lalu akan membentuk zigot.

pengertian embriologi

Pengertian embriologi juga disebut sebagai anatomi dari proses perkembangan atau developmental
anatomy. Pengertian yang sesungguhnya dari embriologi yaitu spesialisasi secara medis yang
memiliki kaitan dengan sebuah studi tentang suatu pertumbuhan dan juga perkembangan dari embrio
dan juga janin selama terjadi proses kehamilan. Dalam hal ini berarti dari proses pembuahan pada
sel telur sampai terjadinya proses kelahiran.

Embriologi juga diartikan sebagai ilmu tentang embrio. Embrio itu sendiri ialah makhluk yang sedang
berada dalam sebuah proses tingkat pertumbuhan di dalam kandungan. Kandungan yang dimaksud
disini itu bisa berarti dalam tubuh induk atau dalam sebuah rahim dan bisa juga berarti di luar tubuh
induk atau dalam telur. Pertumbuhan disini, ialah sebuah proses perubahan bentuk sederhana
menjadi bentuk yang kompleks. Makhluk yang pada awalnya terbentuk dari satu sel dan
menggantungkan hidupnya pada parent berkembang menjadi makhluk yang memiliki banyak sel dan
tersusun atas berbagai jenis jaringan serta alat yang kompleks, dan juga bisa untuk berdiri sendiri
serta sanggup untuk bereproduksi. Jadi yang dimaksud dengan embriologi adalah salah satu cabang
dari ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang ilmu perkembangan embrio atau janin.
PERKEMBANGAN EMBRIO KATAK DAN SEA URCHIN

Lapisan sel akan mengalami invaginasi masuk ke dalam embrio, tahap ini menunjukkan akan
memasuki tahap gastrulasi. Tahap gastrulasi ini ditandai dengan terjadinya perubahan susunan yang
dsangat besar serta sel-sel menjadi sangat rapi. Dari tahap gastrulasi ini akan didapatkan lapisan
lembaga yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Pada fase gastrulasi ini terjadi gerakan

morfogenetik misalnya involusi, invaginasi, evaginasi, epiboli, ingresi, delaminasi, dan juga gerakan
amoeboid.

Dari gastrulasi didapatkan 3 lapisan lembaga. Pada perkembangan berikutnya akan terjadi
perkembangan pada setiap lapisan lembaga tersebut. Ketiga lapisan lembaga tersebut akan membentuk
jaringan-jaringan khusus dan organ-organ tubuh, proses inilah yang disebut dengan organogenesis.
Misalnya mesoderm akan mmbentuk notochord, pembentukan anggota tubuh, system urogenital dan
peredaran darah. Turunan dari ectoderm akan menjadi system syaraf pusat dan mata. Dan endoderm
akan membentuk system pencernaan makanan dan pernafasan.

Pembenukan system syaraf pusat diawali dengan pembentukkan bumbung neural (neurulasi) dan
embrio pada tahap ini disebut dengan neurula. (Sudarwati, 1990). Neurulasi pada amphibi, Aves dan
Mamalia pada umumnya sama. Setelah notochord terbentuk maka notochord akan menginduksi
ectoderm untuk untuk terjadi neurulasi.

Pada awalnya bumbung neural masih berbentuk lurus, sebelum bumbung neural posterior
terbentuk, bumbung neural bagian paling posterior telah memulai dengan pembentukan otak. Bumbung
neural mengelembung membentuk tiga vesikula otak depan (prosensefalon), otak tengah
(mesensefalon) dan otak belakang (rhombensefalon). Pada waktu ujung posterior bumbung neural
menutup, dibentuk penonjolan baru yaitu vesikula optic. Penonjolan ini dari kedua sisi lateral otak
depan. Otak depan akan terbagi menjadi telensefalon, dan dielensefalon. Pada perkembangan
berikutnya telansefalon ini akan membentuk serebrum (otak besar)seadangkan dielensefalon akan
menjadi thalamus, hipotalamus. Dan mesensefalon tidak berubah dan rongga menjadi “aquaduct
serebral”. Rhoembensefalon akan berubah menjadi metensefalon dan mielensefalon. Mielensefalon
akan menjadi medulla oblongata sedangkan metensefalon akan menjadi serebelum dan pons varoli.

Prosedur Kerja

 Pengamatan model embrio katak dan sea urchin

Untuk mendapatkan data ini langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengamati dan memahami
perubahan embrio mulai dari zigot, proses pembelahan dan perkembangan selanjutnya. Model
perkembangan hewan yang ditentukan ada dua yaitu model perkembangan embrio katak dan model
perkembangan embrio Sea Urchin. Baik embrio Katak maupun Sea Urchin diamati mulai dari zigot.
Memahami setiap model yang dilihat kemudian menggambarnya.

 Pengamatan preparat awetan embrio katak

Untuk mengamati preparat awetan ini diperlukan mikroskop, kita hanya membutuhkan mikroskop dan
preparat awetan saja. Preparat yang diamati jumlahnya banyak mulai dari pembelahan awal sampai
masa neurulasi.

Langkah pertama adalah menentukan cahaya agar kita dapat mengamati preparat, meletakkan preparat
pada meja obyektive, mencari gambar dengan perbesaran rendah terlebih dahulu, selanjunya dapat
dipindah-pindah ke perbesaran yang lebih besar.

Setelah ditemukan gambar yang jelas maka kita harus menggambarnya dan memahaminya.

 Pengamatan preparat basah embrio katak

Untuk membuat preparat basah ini diperlukan suatu embrio segar Katak. Selanjutnya meletakkan
embrio yang telah diambil pada kaca benda cekung. Untuk mengetahui tahap yang terjadi pada telur
Katak tersebut maka harus mengirisnya sehingga membaginya menjadi dua bagian yang sama besar.
Untuk memotongnya digunakan silet yang tajam dan plastisin sebagai alat untuk mencengkram telur
sehingga telur akan mudah diiris. Selanjunya meletakkan kembali telur pada kaca benda. Kemudian
mengamati telur Katak tersebut, mencari tahu tahap apa yang sedang terjadi pada telur tersebut. Agar
semakin yakin tahap yang terjadi maka harus dicocokkan dengan literature.

Setelah didapatkan gambar yang bagus maka gambar tersebut digambar.

Pembahasan

Perkembangann embrio katak

Telur katak memiliki dua kutub. Kutup anima berwarna hitam karena memiliki pigmen sedangkan
pada kutub vegetal tidak terdapat pigmen.telur yang telah mengalami fertilisasi memiliki ciri terdapat
daerah kelabu yang berbentuk bulan sabit. Hal ini di karenakan ada penetrasi sperma ehingga pigmen di
daerah tersebut masuk kedala tempat mesuknya sperma.

Zigot yang terbentuk memasuki tahap pembelahan I, tipe pembelahannya holoblastik yaitu pembelahan
yang menyeluruh dari kutub animal ke kutub vegetal dan samapi melalui daerah kelabu ( grey cresen).
Pembelahan I dengan meridional yang arah pembelahannya tepat pada garis tengah sabit kelabu,
menghasilkan dua blastomer. Pembelahan kedua meridional tetapi arahnya 90˚ terhadap bidang
pembelahan I sehingga menghasilkan 4 blastomer. Pada pembelahan ketiga, Pembelahannya horizontal
tegak lurus dengan bidang pembelahan I dan II yang akan menghasilkan 8 blastomer yang tidak sama
yaitu 4 mikromer dan 4 makromer. Kerena pada pembelahan ketiga ini terjadi pembelahan secara
anequal. Pembelahan akan terus terjadi dan akan menghasilkan blastomer yang tidak sama ukurannya.
Pembelahan ketiga ini termasuk pembelahan incomplete karena tidak semua yng membelah hanya
sebagian sel saja yang membelah. Sel yang membelah hanya selyang berada di dekat kutub animal saja.
Pada pembelahan ketiga ini terjadi lebih ke daerah kutub animal karena telur katak memiliki yolk yang
besar dan berada di kutub vegetal sehingga ketika terjadi pembelahan tidak menggangu keadaan yolk.
Sel akan terus membelah hingga terbentuk sel yang berukurann kecil. Dari 8 sel akan terbentuk 16 sel
kemudian 32 sel, 64 sel hingga sel akan membentuk sebuah bola padat yang dinamakan morula. Selama
pembelahan volume dari telur katak tetap tetapi ukurannya berbeda, sel dibagi menjadi 10-100 sel.
Pembelahan di kutup animal lebih cepat daripada pembelahan di kutub vegetal.

Pada perkembangan selanjutnya morula akan menjadi blastula, karena ada rongga yang disebut
blastocoel. Lapisan atap blastocoel lebih tipis daripada alasnya, karena atap dari blastocoel ini tersususn
dari 2-4 selapian mikromer, sedangkan alasnya adalah terdiri dari makromer yang jumlah lapisannya
lebih banyak. Rongga yang terbentuk tersebut disebabkan oleh sekresi cairan dari sel –sel di kutub
animal.

Sel akan terus mengalami perkembangan hingga akhirnya akan terbentuk tahap gastrulasi. Gastrula
dibentuk dari serangkaian proses pergerakan sel dengan hasil akhir berupa tiga lapisan sel yaitu
ectoderm, mesoderm dan endoderm. Pergerakan sel-sel in akan mengakibatkan lapisan sel akan
mengalami invaginasi masuk ke dalam embrio. Setelah mengalami invaginasi juga akan mengalami
involusi dan juga gerak morfogenetik lainnya. Invaginasi sel ini akan membentuk blastoporus, pada tepi
blastoporus ini akan terbentuk bibir dorsal blastoporusi. Terjadinya proses invaginasi ini adalah di
daerah intermediet (perbatasan antara mikromer dan makromer). Selanjutnya daerah pelekukan
tersebut akan membentuk bibir dorsal blastoporus. Akibat adanya invaginasi akan terajdi migrasi sel.
Hasil dari invaginasi ini adalah akan terbentuknya rongga, rongga inilah yang disebut dengan arkenteron.
Akibat adanya arkenteron maka rongga bastocoel akan terdesak hingga rongga ini akan menjadi rongga
dengan ukuran yang kecil dan terletak di pinggir. Arkenteron ini nantinya akan menjadi saluran
pencernaan primitive. Sedangkan pada daerah di lain juga terjadi invaginasi yang akan membentuk bibir
ventral. Bibir ventral ini terletak di sisi yang berlawanan dengan bibir dorsal. Selain bibir dorsal dan bibir
ventral juga ada bibir lateral.

Setelah terjadi gastrulasi maka akan terjadi proses neurulasi. Pada tahap ini terjadi proses perubahan
bentuk fisik dan terjadi pula proses saling menginduksi diantara lapisan embrional. Pada tahap ini sudah
terbsntuk lapisan lembaga yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Akan terbentuk keping neural
setelah ada induksi dari bakal notochord, selanjutnya pada tepi kiri kananya akan membentuk lipatan
neural sedangkan bagian tengahnya melekuk disebut parit neural. Bersamaan dengan itu juga terjadi
pertemuan antara lipatan neural kanan dan lipatan neural kiri yang akan membentuk bumbung neural.
Selanjutnya akan terbentuk organ-organ yang berasal dari lapisan lembaga.

Pada praktikum kali ini awetan basah tidak dapat menunjukkan secara lengkap tentang proses
perkembangn embrio katak. Diantaranya tidak ditemukannya tahap morula, blastula dan gastrula,
sehingga kita tidak dapat mengamati perkembangan langsung dari embrio Katak. Sehungga kita hanya
dapat mengamati perkembangan Embrio Katak dari model peraga dan preparat awetan. Tidak
ditemukannya tahapan-tahapan pada preparat basah kemungkinan dikarenakan usia dari telur katak
tersebut sama.
Perkembangan embrio Sea Urchin

Setelah terjadi fertilisasi maka akan terbentuk zigot. Zigot ini akan membelah secara vertical.
Pembelahan ini bersifat equal. Karena terjadi pembelahan bersifat equal ini maka akan terbentuk dua
blastomer yang sama. Selanjutnya sel akan membelah lagi menjadi empat blastomer, pembelahan ini
bersifat equel dan tegak lurus terhadap bidang pembelahan pertama. Pembelahan akan terus
berlangsung hingga akan terbentuk bola padat yang bernama morula. Pada Sea Urchin keadaan sel
berbeda dengan katak, akibat adanya pembelahan akan terjadi tiga macam blastomer yang berbeda
yaitu mesomer, mikromer dan makromer. Pembelahan pada Sea Urchin ini sangat cepat sehingga ketika
siklus pembelahan pertama belum selesai pembelahan selanjutnya dapat terjadi. Selanjutnya setelah
terjadi pmbelahan sel maka akan terbentuk blastula.

Pada daerah kutub vegetal terbentuk mikromer yang selanjutnya akan bergerak melintasi lamina
basal menuju blastocoel. Sel-sel inilah yang nantinya akan membentuk mesenkim primer.

Setelah terjadi blastrulasi, maka akan terbentuk gastrula. Gastrulasi berasal dari kutup vegetal.
Sel-sel di kutiub ini adalah mikromer yang tersususn epitel. Kemudian sel-sel ini akan beringresi ke
dalam blastocoel dan disebut dengan mesenkim primer. Mesenkim primer ini nantinya akan
membentukrangka kapur (spikula). Akibat adanya ingresi maka sel-sel lainnya di kutub vegetal mengisi
tempat yang semula diisi oleh sel-sel yang beringresi sehingga lapisan sel di tempat ini menjadi datar,
kemudian akan berinvaginasi membentuk arkenteron yang mula-mula berongga kecil kemudian
bertambah besar dan akhirnya akan mendesak blastocoel. Dinding arkenteron berupa hipoblas
(mesenkim sekunder). Hipoblas ini akan membentuk mesoderm dan endoderm. Mesenkim sekunder ini
terletak di puncak arkenteron. Sel-sel mesenkim sekunder ini memiliki suluran filopodia. Dinding luar
gastrula adalah epiblas yang kemudian akan berkembang menjadi ectoderm. Arkenteron akan
berhubungsn dengsn dunis luar melalui sebuah lubang yang disebut dengan blastopurus yang akan
menjadi anus Sea Urchin.

Arkenteron akan memanjang sehingga akan mendesak blastocoel. Embrio akan terus
berkembang hingga nantinya akan terbentuk lapisan lembaga. Tahap gastrulasi berakhir jika sudah
terbentuk tiga lapisan tersebut.

Diakhir perkembangan akan terbentuk saluran pencernaan yang berupa jaringan tulang, jaringan
dan organ pencernaan. Semuanya itu terbentuk dari perkembangan tiga lapisan lembaga yaitu
ectoderm, mesoderm dan endoderm.

perkembangan Lanjutan

ketika embrio dipotong secara transversal melalui lubang hidung kita akan mengetahui epidermis,
prosephalon, olfactory pit, sedangkan pada waktu dipotong sacara transversal melalui telinga dalam kita
apat mengamati rhombensefalon, neural crest, otic vesicle, notochord, faring, jantung, lubang
pericardial, dan adhesive gland.
ketika embrio dipotong secara transversal mrlalui usus belakang kita akan mengetahui spinal
cord, notochord, subnotocord, somite, hindgut, dan proctodeum. Sedangkan ketika embrio dipotong
secara transversal melalui pronefros kita akan mengetahui spinal cord, somite, dan notochord.

Jadi kita akan mengetahui perkembangan lebih lanjut, apa yang akan terjadi setelah terjadi
neurula, yaitu terbentuknya otak dan organ-organ lainnya. Untuk mengetahui dengan jelas dapat
dilakukan irisan secara transversal. Melalui hidung, telinga dalam. Usus belakang, dan pronefros.

Pembenukan system syaraf pusat diawali dengan pembentukkan bumbung neural


(neurulasi) dan embrio pada tahap ini disebut dengan neurula. (Sudarwati, 1990). Neurulasi pada
amphibi, Aves dan Mamalia pada umumnya sama. Setelah notochord terbentuk maka notochord akan
menginduksi ectoderm untuk untuk terjadi neurulasi.

Pada awalnya bumbung neural masih berbentuk lurus, sebelum bumbung neural posterior
terbentuk, bumbung neural bagian paling posterior telah memulai dengan pembentukan otak. Bumbung
neural mengelembung membentuk tiga vesikula otak depan (prosensefalon), otak tengah
(mesensefalon) dan otak belakang (rhombensefalon). Pada waktu ujung posterior bumbung neural
menutup, dibentuk penonjolan baru yaitu vesikula optic. Penonjolan ini dari kedua sisi lateral otak
depan. Otak depan akan terbagi menjadi telensefalon, dan dielensefalon. Pada perkembangan
berikutnya telansefalon ini akan membentuk serebrum (otak besar)seadangkan dielensefalon akan
menjadi thalamus, hipotalamus. Dan mesensefalon tidak berubah dan rongga menjadi “aquaduct
serebral”. Rhoembensefalon akan berubah menjadi metensefalon dan mielensefalon. Mielensefalon
akan menjadi medulla oblongata sedangkan metensefalon akan menjadi serebelum dan pons varoli.

Anda mungkin juga menyukai