Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan proses dan hasil pewarisan sifat serta penerapannya
Tujuan :
Teori :
Definisi Genetika :
Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (hereditas) serta segala
seluk-beluknya secara ilmiah. Orang yang dianggap sebagai "Bapak Genetika" adalah
Johan Gregor Mendel.
Kromosom Dan Gen :
Kromosom adalah suatu unit struktural seperti benang yang membawa gen dan terdapat
dalam inti sel. Sepasang kromosom adalah "homolog" sesamanya, artinya mengandung
lokus gen-gen yang bersesuaian yang disebut alel. Gen adalah satuan informasi genetik
pembawa sifat yang berupa urutan nukleotida pada DNA. Lokus adalah lokasi yang
diperuntukkan bagi gen dalam kromosom. Alel ganda (multiple alleles) adalah adanya
lebih dari satu alel pada lokus yang sama.
kromosom
nukleus
untaian
DNA
Gambar 1. Ilustrasi tentang kromosom dan gen yang terdapat dalam inti sel
Secara morfologi, kromosom terdiri atas lengan kromosom, sentromer (tempat
melekatnya dua lengan kromosom) serta kinektokor (bagian sentromer yang
menghubungkan kromatid dengan gelendong mitotik).
lengan
DD x dd
Fenotip : tinggi x pendek
Genotif : DD x dd
D gamet d
Persilangan F1
Dd X Dd D x d
fertilisai
D d D d Dd
(semua panjang) (100%)
Fertilisasi acak :
Genotif F2 : DD Dd Dd dd (1 : 2 : 1)
Fenotip F2 : tinggi tinggi tinggi pendek (3:1)
Bentuk : homozygot heterozygot heterozygot homozygot
P:
F1 :
(b)
Gambar 6. Persilangan dihibrid (a) dan analisa kemungkinan fenotip dan genotif (b)
e. Pola-Pola Hereditas
Orang yang mula-mula mendalami hal pola-pola hereditas adalah W.S. Sutton
dari Amerika Serikat. Menurut Sutton bila ada gen-gen yang mengendalikan dua sifat
beda bertempat pada kromosom yang sama, gen-gen itu tak dapat memisalkan diri
secara bebas lebih-lebih bila gen-gen itu berdekatan lokusnya, maka akan
berkecenderungan untuk selalu memisah bersama-sama. Peristiwa ini disebut linkage
(pautan). Ada kalanya kromosom yang memisah tidak membawa seluruh gen yang
dimiliki tetapi hanya sebagian saja yang terbawa sedangkan sisanya dipenuhi oleh
kromosom pasangannya. Peristiwa ini disebut crossing-over (pindah silang). Kejadian
ini diteliti oleh morgan.
Genetika populasi adalah bidang biologi yang mempelajari komposisi genetik populasi
biologi, dan perubahan dalam komposisi genetik yang dihasilkan dari pengaruh
berbagai faktor, termasuk seleksi alam. Genetika populasi mengejar tujuan mereka
dengan mengembangkan model matematis abstrak dinamika frekuensi gen, mencoba
untuk mengambil kesimpulan dari model-model tentang pola-pola kemungkinan variasi
genetika populasi yang sebenarnya, dan menguji kesimpulan terhadap data empiris.
Genetika populasi terikat erat dengan studi tentang evolusi dan seleksi alam, dan
sering dianggap sebagai landasan teori Darwinisme modern. Ini karena seleksi alam
merupakan salah satu faktor yang paling penting yang dapat mempengaruhi komposisi
genetik populasi. Seleksi alam terjadi ketika beberapa varian dalam populasi-out
mereproduksi varian lainnya, sebagai akibat karena lebih disesuaikan dengan
lingkungan, atau yang lebih cocok. Menganggap perbedaan kebugaran setidaknya
sebagian karena perbedaan genetik, ini akan menyebabkan make up genetik populasi
yang akan diubah dari waktu ke waktu. Dengan mempelajari model formal perubahan
frekuensi gen pada genetika populasi oleh karena itu berharap untuk menjelaskan proses
evolusi, dan untuk memungkinkan konsekuensi dari hipotesis evolusi yang berbeda
yang dapat dieksplorasi dalam cara yang tepat secara kuantitatif. Seiring dengan
pesatnya kemajuan teknologi di bidang biologi molekuler, aspek-aspek ilmu genetika
juga mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Aspek yang dimaksud masuk ke dalam ranah ilmu genetika yaitu clasical
genetics, molecular genetics dan genetika populasi. Quantitative genetics yang
membahas secara mendalam berbagai macam sifat kuantitatif seperti tinggi badan, berat
badan, IQ, kepekaan terhadap penyakit, dan sebaginya masuk ke dalam ilmu genetika
populasi. Ilmu genetika populasi pula yang mendukung teori evolusi yang dikemukaan
oleh Charles Darwin 150 tahun lalu. Ilmu genetika populasi ini menggunakan berbagai
macam pendekatan statistik untuk membuktikan, menjelaskan atau mendeteksi adanya
perubahan organisme dalam lingkungan oleh sebab adanya dorongan evolusi
(evolutionary force). Dari sinilah lahir istilah Neo-Darwinism. Dalam Neo-Darwinism,
evolusi dideskripsikan sebagai perubahan frekuensi alel yang ada dalam populasi di
tempat dan waktu tertentu. Hardy-Weinberg ahli yang mendeklerarikan perubahan alel
tersebut.
Asas Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan frekuensi genotipe
dalam suatu populasi akan tetap konstan, yakni berada dalam kesetimbangan dari satu
generasi ke generasi lainnya kecuali apabila terdapat pengaruh-pengaruh tertentu yang
mengganggu kesetimbangan tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut meliputi perkawinan
tak acak, mutasi, seleksi, ukuran populasi terbatas, hanyutan genetik, dan aliran gen.
Adalah penting untuk dimengerti bahwa di luar laboratorium, satu atau lebih pengaruh
ini akan selalu ada. Oleh karena itu, kesetimbangan Hardy-Weinberg sangatlah tidak
mungkin terjadi di alam. Kesetimbangan genetik adalah suatu keadaan ideal yang dapat
dijadikan sebagai garis dasar untuk mengukur perubahan genetik.
Syarat berlakunya asas Hardy-Weinberg
a. Setiap gen mempunyai viabilitas dan fertilitas yang sama
b. Perkawinan terjadi secara acak
c. Tidak terjadi mutasi gen atau frekuensi terjadinya mutasi, sama besar.
d. Tidak terjadi migrasi
e. Jumlah individu dari suatu populasi selalu besar
Jika lima syarat yang diajukan dalam kesetimbangan Hardy Weinberg tadi banyak
dilanggar, jelas akan terjadi evolusi pada populasi tersebut, yang akan menyebabkan
perubahan perbandingan alel dalam populasi tersebut. Definisi evolusi sekarang dapat
dikatakan sebagai: ”Perubahan dari generasi ke generasi dalam hal frekuensi alel atau
genotipe populasi”.
Populasi ialah suatu kelompok dari satu macam organisme, dan dari situ dapat
diambil cuplikan (sampel). Semua mahkluk merupakan suatu masyarakat sebagai hasil
perkawinan antar spesies dan mempunyai lengkang gen yang sama. Lengkang gen
(gene pool) ialah jumlah dari semua alel yang berlainan atau keterangan genetik dalam
anggota dari suatu populasi yang membias secara kawin. Gen-gen dalam lengkang
mempunyai hubungan dinamis dengan alel lainnya dan dengan lingkungan diman
mahkluk-mahkluk itu berada. Faktor-faktor lingkungan seperti seleksi, mempunyai
kecenderungan untuk merubah frekuensi gen dan dengan demikian akan menyebabkan
perubahan efolusi dalam populasi.
Dalam tahun 1908 G. Hardy (seorang ahli matematika bangsa inggris) dan W.
Weinberg (seorang dokter bangsa jerman) secara terpisah menemukan dasar-dasar yang
ada hubungan dengan frekuensi gen di dalam populasi. Prinsip yang berbentuk
pernyataan teoritis itu dikenal sebagai prinsif ekuilibrium Hardy Weinberg.pernyataan
itu menegaskan bahwa didalam populasi yang equilibrium ( dalam kesimbangan), maka
baik frekuensi gen mapun frekuensi genotip akan tetap dari satu generasi ke genarasi
seterusnya. Ini dijumapai dalam populasi yang besar, dimana perkawinan berlangsung
secara acak (Random) dan tidak ada pilihan/ pegetahuan atau faktor lain yang dapat
merubah frekuensi gen.
Pemisahan menurut mendel dapat dikemukankan secara matematis
mengunakkkan rumus binomium (a + b)ⁿ dimana a adalah kemungkinan bahwa suatu
kejadian akan terjadi, sedang b yang mungkin tidak akan terjadi. Perbandingan 1:2:1
yang memperlihatkan pemisahan dari sepasng alel tunggal (Aa), pada perkawinan
monohibrid dapat digambarkan sebagai berikut: (a+b)ⁿ = (A+a)² = 1AA + 2Aa + 1aa.
Sehingga Hardy Weinberg membuat rumus P + Q = 1 atau (P + Q) 2 = 1 dimana P2 +
2PQ + Q2 = 1 dengan ketentuan P2 = AA, 2PQ = 2Aa, Q2 = aa
MUTASI
Materi genetis pada suatu saat dapat mengalami perubahan. Perubahan sifat keturunan
secara umum disebut mutasi. Mutasi yang menunjukkan fenotipe sedikit berbeda dari
sifat normal menimbulkan variasi. Ada dua macam variasi sebagai berikut.
a. Variasi genetis
Variasi genetis adalah variasi yang disebabkan oleh perubahan materi genetis. Sifat ini
akan diwariskan kepada keturunannya
b. Variasi lingkungan
Variasi lingkungan adalah variasi yang disebabkan oleh perubahan lingkungan. Sifat ini
tidak diwariskan kepada keturunannya.
Berdasarkan tempat terjadinya, perubahan materi genetis (mutasi) dibedakan
menjadi dua macam sebagai berikut :
1. Mutasi kecil (point mutation)
Mutasi kecil adalah perubahan yang terjadi pada susunan molekul gen (DNA),
sedangkan lokus gennya tetap. Mutasi jenis ini menimbulkan alela.
2. Mutasi besar (gross mutation)
Mutasi besar adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan susunan kromosom.
Istilah khusus untuk mutasi kromosom adalah aberasi.
Berdasarkan faktor penyebabnya, mutasi dapat dibedakan menjadi dua macam
sebagai berikut :
a. Mutasi alamiah (spontan)
Perubahan genetik yang disebabkan oleh alam, antara lain sinar kosmos, sinar
radioaktif, dan sinar ultraviolet.
b. Mutasi induksi (buatan)
Perubahan genetik yang disebabkan oleh usaha manusia, antara lain penggunaan bahan
radioaktif, penggunaan senjata nuklir, dan reaktor atom. Penyebab terjadinya mutasi
disebut mutagen. Mutagen dapat berasal dari:
a. bahan fisika, misalnya radiasi yang dipancarkan oleh bahan radioaktif.
b. bahan kimia, misalnya fenol, benz pyrene, metil cholauthrene, metil Hg,
pestisida, formaldehid, colchicine,
c. bahan biologi, misalnya virus penyebab kerusakan kromosom. Virus hepatitis
menimbulkan aberasi pada darah dan tulang.
Mutasi yang terjadi di dalam tubuh dapat berupa perubahan somatis (mutasi autosom),
dan perubahan generatif atau gametis (mutasi kromosom seks). Perubahan somatis
(mutasi autosom) terjadi pada jaringan tubuh, misal epitel, otot, tulang, dan saraf.
Adapun perubahan generatif atau gametis (mutasi kromosom seks) terjadi pada gonade
(kelamin).
2. Mutasi Kromosom
Mutasi kromosom meliputi perubahan jumlah kromosom dan perubahan struktur
kromosom. Pada spesies, terdapat seperangkat kromosom (genom) dengan jumlah
kromosom yang konstan. Pada gamet mengandung n kromosom, sedangkan sel somatis
mengandung 2n kromosom. Akan tetapi, kadang-kadang terjadi ketidakteraturan yang
terjadi selama mitosis, atau meiosis sehingga menghasilkan sel-sel dengan jumlah
kromosom yang bervariasi. Hal itu terjadi melalui proses duplikasi atau adisi atau
kehilangan seluruh perangkat kromosom. Kejadian-kejadian yang menyangkut
perubahan kromosom, sebagai berikut ;
A. Euploidi
Euploidi artinya sel-sel yang mengandung seperangkat kromosom. Jenis-jenis euploidi,
sebagai berikut :
1) Monoploidi
Organisme monoploidi memiliki satu genom (n kromosom) dalam sel tubuhnya. Hal itu
terjadi pada sebagian besar bakteri, fungi, alga, lumut, dan serangga Hymenoptera.
Organisme monoploidi kurang kuat dan bersifat steril karena kromosom homolog tidak
memiliki pasangan selama meiosis.
2) Diploidi
Organisme diploidi memiliki dua genom (2nkromosom) pada setiap sel somatis.
Keadaan ini sangat menunjang fertilitas, keseimbangan pertumbuhan, adaptasi, dan
kemampuan hidup.
3) Poliploidi
Organisme poliploidi memiliki kromosom lebih dari dua genom (2nkromosom). Misal,
triploid (3n), tetraploid (4n), dan pentaploid (5n).
Pengaruh poliploidi terhadap sel atau individu, antara lain:
a) terjadinya pertumbuhan raksasa
b)jumlah kandungan vitamin pada tumbuhan poliploidi lebih banyak
c) kesuburan atau fertilitas umumnya berkurang
B. Aneuploidi
Aneuploidi adalah variasi jumlah kromosom yang hanya menyangkut bagian genom
atau salah satu kromosom. Beberapa macam aneuploidi sebagai berikut :
1) Monosomik
Monosomik adalah peristiwa hilangnya satu kromosom dari sepasang kromosom
homolog dengan rumus genom (2n–1), sehingga menghasilkan dua jenis gamet, yaitu
(n) dan (n–1).
2) Nulisomik
Nulisomik adalah peristiwa hilangnya sepasang kromosom homolog dengan rumus
genom (2n–2). Organisme yang mengalami nulisomik menunjukkan ciri-ciri kurang
kuat, kurang fertil, dan daya tahan hidup rendah.
3) Trisomik
Trisomik adalah organisme diploid yang memiliki satu kromosom ekstra atau tambahan
dengan rumus genom (2n+ 1), sehingga gamet yang dihasilkan adalah (n+ 1) dan (n).
4) Tetrasomik
Jika satu pasang kromosom berada dalam tambahan seperangkat kromosom organisme
dengan rumus genom (2n+ 2) disebut tetrasomik.
5) Trisomik ganda
Trisomik ganda, jika suatu organisme diploid dengan dua kromosom yang berbeda
masing-masing menghasilkan trisomik ganda dengan rumus genom (2n+ 1 + 1).
Soal :
1. Manakah diantara kelainan berikut ini yang berbeda proporsinya jika diturunkan
kepada anak laki-laki dan wanita?
a. Hemofilia dan polidaktili
b. Albino dan sindrom down
c. Hemofili dan buta warna
d. Buta warna dan polidaktili
2. Jika diketahui jumlah kromosom pada butir polen suatu tanaman adalah 35, maka
jumlah kromosom pada meristem apeks ujung akarnya adalah sebanyak...
a. 35 b. 50 c. 35 + XX d. 70
3. Dua orang ibu (Ibu X dan Ibu Y) berebut bayi sehingga dilakukan penyelesaian
secara hukum dan pemeriksaan golongan darah dari mereka dan bayi yang
diperebutkan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Ibu X bergolongan darah A
dengan orang tua laki-laki O dan orang tua perempuannya A. Ibu Y juga bergolongan
darah A dimana kedua orang tuanya juga bergolongan darah A. Jika golongan darah
sang bayi adalah O dan suami dari Ibu X bergolongan darah A serta suami dari Ibu Y
bergolongan darah O, maka dapat disimpulkan bahwa ibu kandung sang bayi yang
sebenarnya adalah.. ..
a. Ibu X c. Bukan kedua-duanya
b. Ibu Y d. Belum dapat diambil kepastian
4. Pada dasarnya proses penyatuan material genetik antara induk jantan dan betina pada
hewan mamalia terjadi melalui.....
a. Fertilisasi internal b. Spermatogenesis dan oogenesis
c. Fertilisasi eksternal d. Oogenesis
5. Hal berikut berkaitan dengan lokus, kecuali...
a. Tempat dimana gen-gen berada
b. Lokasi dimana kemungkinan dapat terjadi crossing-over
c. Bagian kromosom yang aktif mengatur orientasi pembelahan
d. Bagian spesifik dari kromosom
6. Dalam suatu penelitian dilakukan pengukurabn rasio panjang kromosom dari spesies
kodok Bufo sp. dan diperoleh data sebagai berikut ...
11. Perburuan anjing laut di Utara menurunkan populasinya menjadi 20 ekor pada akhir
abad XIX. Populasinya sudah meningkat menjadi 30.000 ekor. Namun, genomnya
masih membawa tanda-tanda bottleneck ini jika dibandingkan dengan populasi anjing
laut Selatan yang tidak banyak diburu. Bottleneck demikian adalah manifesto dalam
bentuk: (Nilai 1)
I. Banyaknya mutasi unik.
II. Peningkatan frekuensi alel resesif yg letal.
III. Penurunan variasi genetik.
IV. Peningkatan ukuran populasi.
A. Hanya I dan II
B. Hanya III
C. I, II dan IV
D. II dan III
12. Seorang pria bernama Jose yang menderita buta warna terpaut X dan penyakit Fabry
(defisiensi alfa-galaktosidase) terpaut X menikah dengan wanita normal dan kemudian
memiliki anak perempuan normal. Anaknya ini kemudian menikah dengan seorang pria
normal dan kemudian memiliki sepuluh anak laki-laki. Dari kesemua anak laki-lakinya,
lima adalah normal, tiga adalah seperti kakeknya, satu menderita buta warna saja, dan
satu menderita penyakit Fabry. Berdasarkan data di atas, tentukan pernyataan berikut ini
mana yang kurang tepat? (Nilai 1)
A. Anak perempuan Jose merupakan wanita pembawa untuk kedua alel.
B. Alel buta warna dan penyakit Fabry bersifat resesif
C. Kedua alel mengalami pindah silang pada anak perempuan Jose
D. Tiga cucu Jose yang menderita penyakit seperti dirinya adalah hasil pindah silang.
E. Jarak kedua alel tersebut sekitar 2 cM
13. Apa yang benar tentang pergerakan genetik maupun seleksi alam? (Nilai 1)
I. Sama-sama mekanisme evolusi.
II. Sama-sama proses acak
III. Sama-sama menyebabkan adaptasi.
IV. Sama-sama mempengaruhi genotipe populasi.
A. I dan II
B. I dan III
C. II dan III
D. I dan IV
14. Jika anda memiliki data frekuensi genotip untuk beberapa generasi pada suatu
populasi, dan kemudian anda mengaplikasikan persamaan Hardy-Weinberg padanya,
kesimpulan apakah yang dapat anda ambil? (Nilai 1)
I. Terjadi evolusi dalam populasi atau tidak.
II. Arah evolusi, jika evolusi terjadi
III. Penyebab evolusi, jika evolusi terjadi
A. Hanya I dan II
B. Hanya I dan III
C. Hanya II dan III
D. I, II dan III
15. Banyak tumbuhan tidak dapat tumbuh di tempat buangan hasil tambang yang
mengandung logam toksik (tembaga, timah) konsentrasi tinggi. Ditemukan beberapa
rumput yang tumbuh di tempat tersebut dan berasal dari tempat sekitarnya yang tidak
terkotaminasi. Rumput tersebut mengembangkan kemampuan resistensi terhadap logam
toksik, sementara kemampuan untuk tumbuh di tempat yang tidak terkontaminasi
menjadi berkurang. Polinasi dengan bantuan angin memungkinkan terjadinya
perkawinan antara populasi yang resisten dan yang tidak resisten. Pada akhirnya,
rumput yang kurang resisten tumbuh di tempat yang terkontaminasi, sedangkan yang
lebih resisten menjadi mati di tempat yang tidak terkontaminasi. Proses ini adalah:
(Nilai 1)
A. Seleksi direksional.
B. Bottleneck effect.
C. Spesiasi simpatrik
D. Seleksi disruptif/diversifikasi
Referensi :
Permana, A. D., dkk. 2004. Biologi untuk SMA : Ringkasan Materi Olimpiade Biologi
Internasional. Tim Olimpiade Biologi Indonesia : Bandung.
Rochman, D. M., W. Wibawa. 2006. Intisari Sains Biologi. Pustaka Setia : Bandung.