net/publication/349642367
Korelasi antara komponen hasil terhadap hasil beberapa genotip kacang ercis
(Pisum sativum L.) di dataran rendah
CITATIONS READS
0 18
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Early identification of genetic diversity and distance from Indonesia cassava potential as food, industrial and biofuel based on morphological characters View project
All content following this page was uploaded by Budi Waluyo on 27 February 2021.
± 220 – 400 meter diatas permukaan laut Nilai ragam lingkungan diambil dari
(mdpl) dengan suhu 22,2ºC – 24,5ºC. nilai KTe dari analisis varians tanaman cek.
Bahan yang digunakan adalah 83 σ2e = KTe
genotip yang terdiri dari 82 aksesi sebagai Nilai ragam fenotip dan ragam
tanaman uji dan 3 sebagai tanaman cek (2
genetik berasal dari genotip yang di uji.
aksesi dan 1 varietas). Alat yang digunakan
dalam penelitian adalah alat-alat budidaya Berikut merupakan persamaan ragam
(cangkul, sabit, tugal, gembor), alat ukur fenotip dan ragam genotip:
(meteran, jangka sorong, timbangan (ΣX)2
Σ𝑋 2 − ( 𝑛 )
analitik) hand sprayer, ajir, papan dada, σ2 p =
tray, label, alat tulis, amplop coklat dan 𝑛−1
σ2g = σ2p – σ2e
kamera serta panduan descriptor dari
Keterangan:
UPOV dan Panduan Desccriptor Draft
σ2e = ragam lingkungan
Nasional Guidelines for the Conduct of Test
σ2p = ragam fenotip
for Distinctness, Uniformity, and Stability
σ2g = ragam genotip
pea (Pisum sativum L).
X = karakter
Metode penelitian menggunakan
Augmented Design dengan perlakuan 82
Tabel 2. Analisis Kovarian Tanaman Cek
aksesi sebagai tanaman uji dan 3 sebagai
tanaman cek (2 aksesi dan 1 varietas). SK Db HK HKT F Hitung
Setiap genotip ditanaman dalam plot Ulangan u-1 HKu HKTu HKTu/HKTe
berupa barisan tunggal dan setiap plot Perlakukan p-1 HKp HKTp HKTp/HKTe
berisi 8 tanaman. pengamatan dilakukan Galat Pxu Hke HKTe
pada karakter kuantitatif yaitu: tinggi Keterangan: Db = derajat bebas, HK = hasil kali,
tanaman, jumlah cabang pertanaman, HKT = hasil kali tengah.
jumlah ruas pertanaman, jumlah daun
pertanaman, umur berbunga, umur panen,
Nilai kovarians lingkungan diambil
jumlah polong pertanaman, berat polong
dari nilai HKTe dari analisis kovarians
pertanaman, jumlah biji pertanaman, berat
tanaman cek.
biji pertanaman, berat 100 biji, jumlah biji
Cov e = HKTe
perpolong, berat biji perpolong, panjang
Nilai kovarians fenotip dan kovarians
polong, lebar polong, tebal polong, panjang
genetik berasal dari genotip yang di uji.
biji, lebar biji dan tebal biji.
Berikut merupakan persamaan kovarians
Data kuantitatif hasil pengamatan di
fenotip dan kovarians genotip:
analisis menggunakan analisis varians Σ𝑋Σ𝑌
(ANOVA). Setelah dianalisi varians ΣXY − 𝑛
selanjutnya dianalisis menggunakan 𝐶𝑜𝑣 𝑝 =
( )2 ( )2
analisis kovarian dan analisis √(Σ𝑋 2 − Σ𝑋 )(Σ𝑋 2 − Σ𝑌 )
𝑛 𝑛
korelasi.analisis ragam dan kovarians Cov g = Cov p - Cov e
tanam cek dianalisis dengan bantuan Keterangan:
OPSTAT (Online Statistical Analysis Tools) Cov e = Kovarian lingkungan
(Sheoran et al., 1998). Cov g = Kovarian genetik
Cov p = Kovarian fenotip
Tabel 1. Analisis Varians Tanaman Cek XY = karakter
Sumber n = jumlah perlakuan
Db JK KT F Hitung
keragaman
Ulangan u-1 JKu Ktu KTu/KTe untuk mengetahui keeratan
Perlakukan p-1 JKp Ktp KTp/KTe hubungan antara karakter-karakter
Galat uxp JKe Kte
komponen hasil dengan hasil
menggunakan pendekatan korelasi
Keterangan: Db = derajat bebas, JK = jumlah sederhana Singh dan Chaudhary (1979)
kuadran, KT = kuadran tengah. sebagai berikut:
1962
Selanjutnya untuk hasil analisis hasil yang memiliki hubungan korelasi kuat
korelasi karakter komponen hasil terhadap dengan karakter hasil akan digunakan
hasil berat biji pertanaman menunjukkan sebagai karakter utama dalam melakukan
bahwa hasil analisis korelasi genetik (tabel seleksi genotip khususnya genotip yang
3) memiliki korelasi positif antara delapan toleran ditanam di dataran rendah. Karena
belas karakter komponen hasil terhadap karakter-karakter inilah yang menjadi
hasil. Sedangkan untuk korelasi fenotipe penanda seleksi untuk meningkatkan hasil
(tabel 4) terdapat korelasi positif antara dari tanaman ercis sehingga dalam
tujuh belas karakter komponen hasil budidaya ercis di dataran rendah
terhadap hasil dan hanya satu karakter diharapkan produksinya sama bahkan lebih
yang memiliki nilai korelasi negatif terhadap besar dari budidaya ercis di dataran tinggi
hasil. Berdasarkan hasil korelasi genetik (Kumawat et al., 2018). Selain itu menurut
(tabel 3) karakter yang memiliki nilai Pandey dan Gritton (1975) adanya korelasi
korelasi tinggi adalah karakter karakter positif yang kuat antara hasil dengan
jumlah ruas (r=0,93), jumlah daun (r=0,93), karakter komponen hasil mengungkapkan
umur panen (r=0,59), berat polong pentingnya karakter komponen hasil dalam
pertanaman (r=0,93), jumlah polong menentukan hasil, sehingga seleksi
pertanaman (r=0,74), jumlah biji terhadap karakter tersebut sangat penting
pertanaman (r=0,99), berat biji perpolong dalam menghasilkan genotip yang unggul.
(r=0,69) dan jumlah biji perpolong (r=0,59). Korelasi positif antara karakter
Sedangkan hasil analisis korelasi fenotip komponen hasil dengan hasil menunjukkan
(tabel 4) karakter komponen hasil yang bahwa adanya hubungan antara dua
memiliki nilai koefisien korelasi tinggi variabel yang saling mempengaruhi apabila
adalah tinggi tanaman (r=0,50), jumlah ruas satu variabel mengalami kenaikan maka
(r=0,65), jumlah daun (r=0,65), berat polong variabel yang lainnya juga akan mengalami
pertanaman (r=0,95), jumlah polong kenaikan begitu juga sebaliknya. Hal ini
pertanaman (r=0,80), jumlah biji menunjukkan korelasi positif antara
pertanaman (r=0,95), berat 100 biji (r=0,59) komponen hasil dengan hasil akan
dan jumlah biji pertanaman (r=0,54). Hasil memberikan gambaran bahwa apabila
ini juga sesuai dengan hasil penelitian Khan terjadi penambahan pada komponen hasil
et al. (2017) yang menunjukkan bahwa maka terjadi peningkatan pula terhadap
hasil biji kacang ercis berkorelasi positif hasil (Saputra et al., 2006).
kuat dengan karakter jumlah cabang
tanaman, jumlah ruas, panjang ruas, KESIMPULAN
panjang polong, berat seratus biji, jumlah
polong pertanaman, jumlah biji polong, Berdasarkan hasil penelitian yang
jumlah biji pertanaman dan kematangan telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
tanaman. Selain itu menurut Andrea et al. terdapat korelasi postif antara 18 karakter
(2009) hasil biji berkorelasi positif terhadap agronomi terhadap hasil 82 genotip
karakter panjang tanaman, umur panen, tanaman ercis yang di uji. Dari 18 karakter
jumlah polong pertanaman, jumlah biji yang memiliki hubungan korelasi positif,
pertanaman, dan panjang ruas. yang memiliki nilai koefisien korelasi tinggi
Hasil analisis korelasi menghasilkan adalah karakter tinggi tanaman, jumlah
nilai koefisien korelasi. Nilai koefisien ruas, jumlah cabang, jumlah daun, umur
korelasi ini digunakan untuk mengetahui panen, berat polong pertanaman, jumlah
seberapa kuat korelasi yang terbentuk polong pertanaman, bobot biji pertanaman,
antara karakter komponen hasil dengan jumlah biji pertanaman, berat 100 biji, berat
hasil. Menurut Gogtay dan Thatte (2017) biji perpolong dan jumlah biji perpolong.
korelasi positif dikatakan tinggi atau kuat Karakter–karakter yang memiliki nilai
apabila nilai koefisien korelasi berkisar koefisien korelasi tinggi artinya karakter ini
antara 0,5 sampai 1, dan dikatakan rendah memiliki korelasi yang kuat dengan hasil,
apabila nilai koefisien korelasi berkisar sehingga dalam melakukan seleksi genotip
antara 0 sampai 0,5. Karakter komponen ercis yang toleran di tanam di dataran
1966
rendah harus berdasarkan dengan Pal, A. K., dan S. Singh. 2012. Correlation
karakter-karakter tersebut terutama pada and path analysis in garden pea
82 genotip yang di uji. (Pisum sativum L. var. Hortense).
The Asian Journal of Horticulture.
DAFTAR PUSTAKA 7(2): 569-573.
Pandey, S. dan E. T. Gritton. 1975.
Afreen, S., A. K. Singh, D. P. Moharana, Genotypic and phenotypic variances
V. Singh, P. Singh, A. S. and correlations in peas. Crop
Mahapatra, B. Singh. 2017. Science. 15 (3) :353–356.
Character Association for Yield and Pigliucci, M. 2001. Phenotypic Plasticity:
Yield Attributing Traits in Diverse Beyond Nature and Nurture. The
Genotypes of Garden Pea (Pisum United Stage of America: The Johns
sativum var hortense L.). Hopkins University Press.
Environment and Ecology. 35(2): Rizqiyah, D. A., N. Basuki, dan A.
1400-1404. Soegianto. 2014. Hubungan antara
Andrea, E.M., M. E. Alejandra, C. V. hasil dan komponen hasil pada
Pamela, L. David, L. A. F. tanaman buncis (Phaseolus vulgaris
Sebastián And C. E. Luis. 2009. L.) generasi F2. Jurnal Produksi
Relationships among Agronomic Tanaman. 2(4): 330–338.
Traits and Seed Yield in Pea. Journal Rukmana, R. 2003. Usaha tani kapri.
of Basic and Applied Genetics. 20(1): Kanisius: Yogyakarta.
01-08. Saputra, T.E., M. Barmawi, Ermawati Dan
Georgieva, N., I. Nikolova and V. Kosev. N. Sa’adah. 2006. Korelasi Dan
2015. Association Study of Yield and Analisis Lintas, Komponen Hasil
Its Components in Pea (Pisum Kedelai Famili F6 Hasil Persilangan
sativum L.). International Journal of Wilis X B3570. Jurnal Penelitian
Pharmacognosy. 2(11): 536-542. Pertanian Terapan. 16(1):54-60.
Gogtay, N. J. dan U. M. Thatte. 2017. Tofiq, S.E., D. A. Abdulkhaleq, T. N. H.
Principles of Correlation Analysis. Amin, O. K. Azez. 2015. Correlation
Journal Association of Physicians of and Path Coefficient Analysis in
Inda. 65(3): 78-81. Seven Field Pea (Pisum sativum L.)
Khan, M. R. A, F. Mahmud, M. A. Reza, Genotypes Created By Half Diallel
M. M. Mahbub, B. J. Shirazy dan M. Analysis in Sulaimani Region for F2
M. Rahman. 2017. Genetic Diversity, Generation. International Journal of
Correlation and Path Analysis for Plant, Animal and Environmental
Yield and Yield Components of Pea Sciences. 5(4): 93-98.
(Pisum sativum L.). World Journal of
Agricultural Sciences. 13(1): 11-16.
Kumar, N., V. Bahadur, S. B. Rangare,
and D. Singh. 2012. Genetic
variability, heritability, dan correlation
studied in chilli (Capsicum annum L.).
Journal of Horticulture Flora
Research Spectrum. 3(1): 248–252.
Kumawat. P. K, P. Singh, D. Singh, S.
Mukherjee dan M. Kumawat. 2018.
Study of Correlation and Path
Analysis for Green Pods Yield and Its
Contributing Traits in Vegetable Pea
(Pisum sativum L.). International
Journal of Current Microbiology and
Applied Sciences. 7(6): 3497-3502.