Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tessa Putri Denia

No. Bp: 2010212054

Prodi : Agroteknologi

Kelas : DDG Agro C

Tugas Penyimpangan Hukum Mendel

1. Mengapa peristiwa epistasis dikategorikan sebagai salah satu penyebab


penyimpangan semu hukum Mendel?
Jawab :
Epistasis disebut penyimpangan semu karena memberikan perbandingan
fenotipe keturunan yang tidak sesuai dengan hukum Mendel (9:3:3:1) namun masih
mengikuti hukum perbandingan genotipe dari Mendel. Epistasis-hipostasis merupakan
peristiwa ketika gen yang bersifat dominan akan menutupi pengaruh gen dominan lain
yang bukan alelnya. Gen yang menutupi disebut epistasis, sedangkan gen yang
ditutupi disebut hipostasis.

Epistasis dan hipostatis adalah salah satu bentuk interaksi antara gen dominan yang
mengalahkan gen dominan lainya. Epistasis berarti menutupi dan hipostatis berarti
tertutupi. Epistasis terbagi menjadi ;
a) Epistasis dominan (ada satu gen dominan yang bersih epistasis).
b) Epistasis resesif (terdapat gen resesif yang epistasis terhadap gen dominan lain
yang tidak sealel).
c) Epistasis dominan dan resesi (penyimpanan yang terjadi karena ada dua generasi
dominan yang keberadaanya menghambat pengaruh salah satu gen dominan).

2. Pigmen pada Tikus Fur hanya akan diproduksi ketika tikus memiliki alel C. Individu
dengan genotip cc berwarna putih. Sedangkan warna pada tikus ditentukan oleh alel A
dan a. AA atau Aa akan menghasilkan warna agouti, sedangkan aa menghasilkan
warna hitam.
A. Bagaimana rasio genotip dan fenotipnya keturunan (F1 and F2) jika dilakukan
persilangan antara tikus berfenotip AACC dan aacc?
B. Pada 3 persilangan terpisah, betina agouti dengan genotip tidak diketahui
disilangkan dengan jantan bergenotip aacc. Dari 3 persilangan tersebut dihasilan
keturunan dengan rasio fenotip sebagai berikut:

Tentukan genotip induk-induk betinanya !


Jawab :

a. Rasio genotif dan fenotipe (F1 dan F2) persilangan tikus bergenotipe
AACC dan aacc
 P1 AACC >< aacc
(Agouti) (Putih)
 Gamet AC ac
 F1 AaCc (Agouti)
 P2 AaCc >< AaCc
AC >< AC
Ac >< Ac
aC >< aC
ac >< ac
 F2 9A-C = Agouti
3A-cc = Putih
3aaC- = Hitam
1aacc = Putih
 Rasio fenotipe Agouti : Hitam : Putih = 9 : 3 : 4
b. Induk persilangan 1 : AACc
Induk persilangan 2 : AaCc
Induk persilangan 3 : AaCC

3. Pada spesies kucing, warna mata dapat berupa warna gray, blue, green, atau brown.
Pada persilangan terpisah, dengan induk yang bersifat homozigot, dihasilkan
keturunan dengan fenotip warna mata sebagai berikut:
A. Analisis data tersebut di atas, berapa gen yang terlibat dalam persilangan tersebut!
Buat simbol gennya dan tunjukkan genotip dari keturunannya!
B. Jika pada persilangan kucing dengan warna mata grey eye dengan kucing yang
tidak diketahui fenotip maupun genotipnya, begitu juga keturunan F1 nya tidak
tercatat fenotip maupun genotipnya, Namun keturunan F2 memiliki rasio seperti
halnya persilangan
C. Tentukan fenotip dan genotip parental dan F1 nya.
Jawab :
a. Ada 4 gen :

o Gen R mengatur warna mata grey


o Gen P mengatur warna mata brown
o Gen R dan P mengatur warna mata green
o Gen r dan p mengatur warna mata blue

 Persilangan (a)
P1 = RRPP >< RRpp

(Green ) (Grey)
Gamet = RP Rp
F1 = RRPp
(Green)
P2 = RRPp >< RRPp
RP >< RP
Rp >< Rp
F2 =
Gamet RP Rp

RP RRPP RRPp

Rp RRPp RRpp
Perbandingan fenotipe = Green : Grey

= 3/4 : 1/4

 Persilangan (b)
P1 = RRPP >< rrPP

(Green ) (Brown)

Gamet = RP rP

F1 = RrPP

(Green)

P2 = RrPP >< RrPP

RP >< RP

rP >< rP

F2 =
Gamet RP rP

RP RRPP RrPP

rP RrPP rrPP

Perbandingan fenotipe = Green : Brown

= 3/4 : 1/4

 Persilangan (c)
P1 = RRpp ><
rrPP (Grey)
(Brown)
Gamet = Rp rP
F1 = RrPp
(Green)
P2 = RrPp >< RrPp
RP >< RP
Rp >< Rp
rP >< rP
rp >< rrp
F2 =

Perbandingan fenotipe = Green : Grey : Brown : Blue


= 9/16 : 3/16 : 3/16 : 1/16

b. Kucing dengan warna mata brown (rrPP)

c. P1 = RRpp >< rrPP


(Grey) (Brown)
Gamet = Rp rP
F1 = RrPp (Green)
P2 = RrPp >< RrPp
RP >< RP
Rp >< Rp
rP >< rP
rp >< rp

F2 = 9R-P- = Green
3R-pp = Grey
3rrP- = Brown
1rrpp = Blue

Anda mungkin juga menyukai