Sifat-sifat atau
karakteristik populasi
Ciri-ciri
Pengertian
Pengertian dari Populasi
Back
Ciri-ciri Dasar Populasi
1. Ciri-ciri biologi 2. Ciri- ciri statistic
Merupakan ciri-ciri yang dipunyai oleh individu- Ciri- ciri statistik merupakan ciri- ciri kelompok
individu pembangun populasi itu, yaitu: yang tidak dapat di terapkan pada individu, melainkan
merupakan hasil perjumpaan dari ciri- ciri individu itu
sendiri, atau ciri uniknya sebagai himpunan atau
• Mempunyai struktur dan organisasi tertentu, kelompok individu-individu yang berinteraksi satu
dengan lainnya, antara lain:
• Ontogenetik, mempunyai sejarah kehidupan
(lahir, tumbuh, berdiferensiasi, menjadi • Kerapatan (kepadatan) atau ukuran besar populasi
tua=senessens, dan mati) berikut parameter- parameter utama yang
mempengaruhi seperti natalitas, mortalitas,
migrasi, imigrasi, emigrasi.
• Dapat dikenai dampak lingkungan dan
memberikan respons terhadap perubahan
• Sebaran umur
lingkungan
• Komposisi genetik
• Terintegrasi oleh faktor- faktor hereditas oleh
faktor- faktor herediter (genetik) dan ekologi
(termasuk dalam hal ini adalah kemampuan • Dispersi (sebaran individu intra populasi)
Back
beradaptasi, ketegaran reproduktif dan
persistensi).
Sifat-sifat atau karakteristik populasi
a. Kerapatan/kepadatan populasi (densitas)
Kerapatan atau kepadatan populasi
merupakan besaran atau parameter tentang
banyaknya individu atau biomassa per satuan
ruang atau tempat, misalnya
kerapatan/kepadatan 300 batang pohon jati
(tectona grandis).
Kerapatan atau kepadatan populasi jarang
bersifat tetap (statis). Besar populasi dapat
diukur dari :
Kelipatan
Kepadatan jumlah
Kepadatan biomassa
Next
• Kepadatan populasi dapat diketahui berdasarkan rumus
c.
• Angka kematian (mortalitas)
berikut :
D = (n / a) / t
D = kepadatan/kerapatan populasi
D = jumlah kematian individu dalam satuan
N = jumlah individu
waktu t
A = area
T = unit waktu
Mortalitas dapat dinyatakan dalam 2 cara,
yaitu :
b. Angka kelahiran/perkecambahan biji (natalitas) • Mortalitas minimum/potensial atau
Natalitas dapat dihitung dengan rumus berikut : mortalitas spesifik
• Mortalitas ekologi atau kematian nyata
B = rata-rata natalitas
3
Next
Sedangkan tumbuhan pada umumnya memounyai fase
reproduksi yang panjang, sebaliknya tumbuhan sisal (agave
d. Penyebaran umur dan pertumbuhan populasi
sisalana) tidak mempunyai fase post reproduksi karena
Populasi tumbuhan yang berkembang individunya mati tak lama setelah berbiak.
dengan cepat cenderung dikuasai oleh
individu tumbuhan muda, populasi dengan
pertumbuhan tetap (stasioner) akan
mempunyai pengelompokkan umur merata
Menurut shuklas dan chandel (1996) terdapat
3 fase kelompok ekologi yaitu : Dari ketiga fase tersebut, suatu populasi tumbuhan dapat
dikatakan populasi sedang tumbuh, populasi dewasa atau stabil
• Fase sebelum reproduksi (pre-reproduksi) dan populasi yang sedang mengalami penurunan, maka
terbentuklah 3 piramida umur, yaitu :
• Fase reproduksi
• Fase sesudah reproduksi (pos reproduksi)
Persen dalam kelas umur
Jagung (zea mays), kacang hiijau (phaseolus radiatus) dan sagu (metroxylon sago)
mempunyai fase post reproduksi yang pendek.
UMUR
N=M
M>N
N>M
Next
1. Piramida dengan dasar lebar (bentuk segitiga) (N > M)
ilalang .
2. Piramida bentuk genta (lonceng) (N = M)
Misalnya liatris ecidota.
Next
e. Potensi biotik dan bentuk pertumbuhan populasi f. Fluktuasi atau naik turunnya populasi
Kemampuan populasi tumbuh membentuk kurva Terdapat 3 ,macam variasi dalam pola dasar
eksponensial disebut dengan potensi biotik. perubahan populasi, yaitu :
• Tidak berfluktuasi (non fuktuasi)
• Siklik (cyclic)
Terdapat 2 jenis kurva pertumbuhan yaitu :
Kurva pertumbuhan bentuk eksponensial • Terganggu (irruptive)
ACAK
ACAK SERAGAM
SERAGAM BERKELOMPOK
BERKELOMPOK
Next
2). Ekotipe/ecotype
Beberapa karakteristik ekotipe antara lain:
• Dapat mempertahankan keistimewaan asalnya bila ditanam dalam habitat lain
• Ekotipe didasarkan sifat-sifat genetis
• Suatu spesies dengan ekologi yang luas dibedakan atas dasar sifat-sifat morfologis, fisiologis
dalam habitat yang berbeda
• Dapat terjadi dalam tipe habitat yang jelas.
• Ekotipe benar-benar mempunyai ciri khas dengan perbedaan sebagian ekotipe yang lain.
Next
Ekotipe terbagi menjadi 5 macam-macam kondisi lingkungan,
• Altitudinal dan latitudinal ekotipe . (perbedaan tinggi daerah, dan
yaitu:
• Klimatik ekotipe . (Pengaruh iklim)Turesson (1930) telah garis lintang), Cassia tora, anagallis arvensis, pinus dan gymnospermae
lain.
menyelidiki klimatik ekotipe misalnya: leontodon auntumnalis.
Next
3). Ekospesies
Unit pengelompokkan ekologi gen yang mempunyai satu atau lebih
ekotipe yang fertil tetapi tidak akan menghasilkan keturunan jika
dilakukan persilangan dengan ekotipe dari ekospesies yang lain.
4). Kunospesies
Ekospesies yang berbeda yang populasi jenisnya biasanya dapat
disilangkan tetapi tidak menghasilkan keturunan dan tidak dapat saling
memindahkan gen dengan populasi lainnya.
j. Dinamika populasi dan suksesi
Proses perubahan jenis tumbuh-tumbuhan dalam suatu komunitas yang
sedang berlangsung adalah suatu sistem yang hidup dan tumbuh, yang
memperlihatkan adanya dinamika populasi tumbuhannya. Proses perubahan
yang berlangsung menuju satu arah secar teratur dinamakan suksesi.
FAKTOR PEMBATAS PERTUMBUHAN POPULASI :
• Iklim
• Bencana alam
• Penyakit
• Distribusi sumber daya
• Perilaku sosial (pada hewan)
• Suhu
• Kelembaban
• Cahaya
• Struktur tanah dan nutrient
• Kimia air, ph, dan salinitas
Selesai