Halaman Judul
Disusun oleh :
Kelompok 7
2023
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nyalah dapat selesai makalah yang berjudul “Konsep Populasi
Dan Penyebarannya”. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi Hewan, Program Studi Pendidikan
Biologi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak John Riswanda, S.Pd., M. Kes
selaku dosen pengampu mata kuliah Ekologi Hewan yang telah membimbing
penulis baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga penulis ucapkan
kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
C. Tujuan ........................................................................................................ 2
1. Kelahiran (Natalitas).............................................................................. 4
2. Kematian (Mortalitas)............................................................................ 5
A. Kesimpulan ..............................................................................................11
B. Saran .........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel seorang ahli
biologi Jerman pada tahun 1866. Menurut Ernst Haeckel ekologi adalah ilmu
yang komprehensif yang memperlajari hubungan antar organisme dengan
lingkungannya (Effendi dkk, 2018). Makhluk hidup yang ada dalam suatu
lingkungan yang sama saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya.
Perkumpulan makhluk hidup antar satu spesies dan spesies lainnya sering
disebut dengan populasi. Populasi adalah sekelompok individu dari spesies
yang sama yang hidup pada regio yang sama pada saat tertentu (Sumarto &
Koneri, 2016). Antar satu populasi dengan populasi lainnya yang hidup bersama
disebut komunitas yang hidup dalam ekossitem. Dalam lingkungan komunitas
ini jika berbagai populasi dari spesies bertambah, maka akan menyebabkan
kepadatan suatu individu yang akan mengakibatkan adanya berkompetisi atau
persaingan yang memperebutkan sumber daya yang sama guna kebutuhan
hidup (Nurhamiyawan dkk, 2013). Persaingan atau kompetisi yang terjadi,
dimana satu populasi berperan sebagai pemangsa dan populasi lainnya sebagai
mangsa atau biasa disebut dengan istilah “predator prey” (Hukmah dkk, 2021).
Biasanya pada hewan hal yang diperebutkan berupa makanan, sumber air,
tempat berlindung dan bersarang, serta pasangan untuk berkembang biak
(Wijayanti & Kharis, 2015).
Beberapa populasi atau suatu spesies baik tumbuhan maupun hewan tidak
selalu ada di beberapa daerah atau bahkan hanya berada di daerah tertentu saja.
Individu dari suatu spesies tersebar dalam hubungannya satu sama lain dalam
pola yang berbeda ataupun pola tersebut dihasilkan dari proses-proses yang
berlangsung sepanjang siklus hidup organisme dan pada berbagai skala spasial.
Suatu spesies dapat hidup dan bertahan jika kondisi fisik (suhu, kelembaban,
dll.) dapat ditoleransi dan sumber makanan yang ada mencukupi (Borregaard
et. al, 2009). Maka dari itu penting untuk mengetahui faktor-faktor yang
2
mempengaruhi suatu populasi pada suatu daerah dan pola penyebaran dari
populasi tersebut.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep populasi?
2. Apa saja faktor-faktor utama yang mempengaruhi populasi?
3. Apa saja penyebaran populasi?
C. Tujuan
1. Dapat memahami konsep populasi
2. Dapat mengetahui faktor-faktor utama yang mempengaruhi populasi
3. Dapat mengetahui apa saja penyebaran populasi
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Populasi
Populasi diartikan sebagai kelompok individu yang mampu melakukan
persilangan sesamanya dan menduduki ruang atau tempat tertentu. Kelompok
individu yang membentuk populasi adalah individu-individu dari spesies yang
sejenis, baik secara morfologi maupun genetik (Fitriani dan Mahrudin, 2019).
Populasi adalah sekelompok organisme satu spesies yang mendiami suatu
tempat (Maknun, 2017). Populasi merupakan kumpulan sekelompok organisme
yang memiliki ciri, struktur umur, laju pertumbuhan, rasio jenis kelamin dan
laju mortalitas. Adanya perubahan-perubahan yang terjadi didalam suatu
populasi dikarenakan kelahiran, kematian, dan migrasi atau dispersal individu
di antara populasi yang terpisah (Sumarto & Koneri, 2016). Contoh dari
populasi yang ada dikolam yakni: kumpulan ikan mas, ikan lele, ikan mujaer,
belut, cacing, ganggang hijau, teratai dan sebagainya. Populasi berhubungan
dengan individu, waktu dan tempat. Antara satu populasi dengan populasi yang
lain, selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam
komunitasnya. Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, apabila antar
populasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk
mendapatkan apa yang diperlukan (Sandika, 2021). Persaingan antarspesies
dapat membatasi jumlah spesies yang ada, namun pada saat yang sama
berdampak pada keanekaragaman spesies dalam lingkungannya (Gizachew,
2021).
Populasi bersifat dinamis, dimana akan ada penambahan dan pengurangan
jumlah individu dalam populasi. Jika sumber daya yang diperlukan organisme
cukup melimpah dan kondisi lingkungan sesuai, populasi dapat meningkat
secara cepat. Kemampuan populasi untuk meningkat secara maksimum pada
kondisi optimal disebut potensial biotik (Sumarto & Koneri, 2016).
Penambahan jumlah individu dalam populasi disebabkan oleh beberapa hal
seperti terjadinya kelahiran dan adanya pendatang masuk (Sandika, 2021).
4
2. Kematian (Mortalitas)
Dalam populasi kematian suatu individu sering disebut sebagai
mortalitas. Mortalitas dinyatakan sebagai jumlah kematian individu dalam
kurun waktu tertentu (Sandika, 2021). Dalam ekologi istilah mortalitas ini
memiliki arti yaitu jumlah individu yang mati dalam keadaan lingkungan
yang sebenarnya, tergantung pada keadaan lingkungan (Maknun, 2017).
Mortalitas minimum memiliki arti bahwa suatu ketetapan individu dalam
populasi mengalami kematian dibawah keadaan yang ideal atau tidak
berdasarkan lingkungan atau faktor lainnya, melainkan dikarenakan usia
suatu individu yang sudah tua (Sandika, 2021). Adapun beberapa penyebab
kematian yakni:
a. Predasi
Salah satu contoh interaksi antar populasi yang berisfat negatif
ialah predator, dimana dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
kehidupan pada salah satu populasi. Tetapi dengan adanya predator
maka dapat menghindari atau menahan terjadinya over population atau
peledakan terhadap populasi tertentu seperti pada tikus, burung,
serangga dan hewan lainnya (Maknun, 2017).
6
b. Kompetisi
Kompetisi terjadi jika adanya keterbatasan jumlah maupun tempat
untuk mendapatkan makanan yang bisa saja terjadi karena pengaruh
musim yang menyebabkan tumbuhan menjadi kering sehingga
herbivora menjadi kelaparan, atau predator mengalami kelaparan karena
sedikitnya populasi mangsa. Derajad kompetisi untuk suatu sumber
daya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu ketersediaan sumber daya dan
jumlah individu yang menggunakan sumber daya tersebut. Kompetisi
terbagi menjadi dua macam, yakni kompetisi interspesies (kompetisi
yang terjadi di antara individu-individu di dalam satu spesies) dan
kompetisi antarspesies (kompetisi yang terjadi pada individu-individu
dari spesies yang berbeda (Sumarto & Koneri, 2016).
Kompetisi merupakan interaksi antar populasi, jika terdapat
kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan
apa yang diperlukan seperti makanan dan wilayah tempat tinggal
7
C. Penyebaran Populasi
Suatu organisme yang terdapat dialam tentunya tidak tersebar secara
merata atau acak, melainkan dalam suatu pola. Hal ini disebabkan oleh
serangkaian masukan energi, gangguan, dan interaksi spesies, yang semuanya
menghasilkan struktur atau gradien yang tidak merata yang dapat dilihat dari
9
jumlah individu dan spesies yang ada bisa sangat bervariasi antar lokasi atau
wilayah. Penyebab spesies ada di suatu kawasan mungkin dikarenakan nenek
moyang mereka tinggal di lingkungan tersebut atau beberapa spesies atau
pendahulunya dapat mencapai lokasi tersebut melalui relokasi (disintegrasi).
(Gizachew, 2021).
Pola penyebaran yakni berasal dari kata “pola” adalah bentuk atau model
sedangkan “penyebaran” adalah pergerakan sehingga, pola penyebaran
merupakan bentuk pergerakan individu ke dalam atau keluar dari populasi. Pola
penyebaran populasi adalah tatanan keberadaan spesies sebagai indeks keadaan
atau kondisi mengenai keberlangsungan hidup atau cara hidup yang sedang
diterapkan di suatu kawasan (Hotimah dkk, 2022). Suatu organisme juga
berasosiasi dengan tipe habitat tertentu, dan memandang lingkungan sekitarnya
dengan cara yang sangat berbeda. Dalam pola penyebaran populasi perilaku
juga memegang peran penting, dimana organisme bergerak untuk memperoleh
sumber daya dan juga dapat terlibat dalam interaksi sosial dengan spesies
sejenis atau terjadinya persaingan dalam memperebutkan sumber daya alam
Lingkungan juga sangat mempengaruhi penyebaran populasi dimana jika
lingkungan memburuk, angka kematian dan emigrasi kemungkinan meningkat
sementara laju reproduksi pun menurun. Secara empiris, pola penyebaran dapat
dicirikan dari jumlah rata-rata individu dalam unit wilayah yang diambil
sampelnya secara acak yang sangat bergantung pada skala persepsinya.
(Borregaard et. al, 2009).
Dalam bukunya Maknun, 2017 mejelaskan penyebaran populasi individu
atau keturunan (biji, spora, larva) keluar dari populasi atau daerah populasi.
Terkait penyebaran populasi, yakni sebagai berikut:
1. Dampak penyebaran populasi
a. Pengaruh kecil: jika individu yang masuk/keluar populasi sedikit atau
populasinya besar.
b. Pengaruh Besar: apabila penyebaran yang terjadi secara missal (sangat
besar jumlahnya) dan terjadi dalam waktu yang pendek.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Populasi adalah sekelompok individu dari spesies yang sama yang hidup
pada regio yang sama pada saat tertentu. Antar satu populasi dengan populasi
lainnya yang hidup bersama disebut komunitas yang hidup dalam ekossitem.
Dalam lingkungan komunitas ini jika berbagai populasi dari spesies bertambah,
maka akan menyebabkan kepadatan suatu individu. Populasi bersifat dinamis,
dimana akan ada penambahan dan pengurangan jumlah individu dalam
populasi. perubahan ukuran populasi disebabkan karena tiga faktor yaitu
kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan individu (migrasi).
Dan Pola penyebaran populasi adalah tatanan keberadaan spesies sebagai
indeks keadaan atau kondisi mengenai keberlangsungan hidup atau cara hidup
yang sedang diterapkan di suatu Kawasan.
B. Saran
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis
juga mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun agar
sempurnannya makalah ini serta dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun
pembaca.
12
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, R., Salsabila, H., & Malik, A. (2018). Pemahaman tentang lingkungan
berkelanjutan. Modul, 18 (2): hal, 75-82.
Sandika, B. (2021). Buku Ajar Ekologi: Integrasi Islam Sains. Grobogan: Citra
Dharma Cindekia.
Sumarto, S., & Koneri, R. (2016). Ekologi Hewan. Bandung: CV. Patra Media
Grafindo.
Wijayanti, P., & Kharis, M. (2015). Analisis model predator-prey dua spesies
dengan fungsi respon Holling tipe III. UNNES Journal of Mathematics,
4 (1): hal, 37-46.