Anda di halaman 1dari 16

KONSEP POPULASI, FAKTOR-FAKTOR UTAMA

POPULASI DAN PENYEBARANNYA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok


Mata Kuliah : Ekologi Hewan
Dosen Pengampu : Jhon Riswanda, S. Pd., M. Kes

Halaman Judul

Disusun oleh :

Kelompok 7

Rizka Nadia Utami (2110207006)

Putri Cahyani (2120207023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN RADEN FATAH PALEMBANG

2023
ii

KATA PENGANTAR

Asslamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nyalah dapat selesai makalah yang berjudul “Konsep Populasi
Dan Penyebarannya”. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi Hewan, Program Studi Pendidikan
Biologi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak John Riswanda, S.Pd., M. Kes
selaku dosen pengampu mata kuliah Ekologi Hewan yang telah membimbing
penulis baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga penulis ucapkan
kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Palembang, 22 November 2023

Penulis
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan masalah ...................................................................................... 2

C. Tujuan ........................................................................................................ 2

BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

A. Konsep Populasi ........................................................................................ 3

B. Faktor- faktor utama yang mempengaruhi Populasi ................................. 4

1. Kelahiran (Natalitas).............................................................................. 4

2. Kematian (Mortalitas)............................................................................ 5

3. Perpindahan Individu (Migrasi)............................................................. 8

C. Penyebaran Populasi .................................................................................. 8

1. Dampak penyebaran populasi ................................................................ 9

2. Penyebab penyebaran populasi ............................................................ 10

3. Pola penyebaran populasi .................................................................... 10

BAB III. PENUTUP .............................................................................................11

A. Kesimpulan ..............................................................................................11

B. Saran .........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel seorang ahli
biologi Jerman pada tahun 1866. Menurut Ernst Haeckel ekologi adalah ilmu
yang komprehensif yang memperlajari hubungan antar organisme dengan
lingkungannya (Effendi dkk, 2018). Makhluk hidup yang ada dalam suatu
lingkungan yang sama saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya.
Perkumpulan makhluk hidup antar satu spesies dan spesies lainnya sering
disebut dengan populasi. Populasi adalah sekelompok individu dari spesies
yang sama yang hidup pada regio yang sama pada saat tertentu (Sumarto &
Koneri, 2016). Antar satu populasi dengan populasi lainnya yang hidup bersama
disebut komunitas yang hidup dalam ekossitem. Dalam lingkungan komunitas
ini jika berbagai populasi dari spesies bertambah, maka akan menyebabkan
kepadatan suatu individu yang akan mengakibatkan adanya berkompetisi atau
persaingan yang memperebutkan sumber daya yang sama guna kebutuhan
hidup (Nurhamiyawan dkk, 2013). Persaingan atau kompetisi yang terjadi,
dimana satu populasi berperan sebagai pemangsa dan populasi lainnya sebagai
mangsa atau biasa disebut dengan istilah “predator prey” (Hukmah dkk, 2021).
Biasanya pada hewan hal yang diperebutkan berupa makanan, sumber air,
tempat berlindung dan bersarang, serta pasangan untuk berkembang biak
(Wijayanti & Kharis, 2015).
Beberapa populasi atau suatu spesies baik tumbuhan maupun hewan tidak
selalu ada di beberapa daerah atau bahkan hanya berada di daerah tertentu saja.
Individu dari suatu spesies tersebar dalam hubungannya satu sama lain dalam
pola yang berbeda ataupun pola tersebut dihasilkan dari proses-proses yang
berlangsung sepanjang siklus hidup organisme dan pada berbagai skala spasial.
Suatu spesies dapat hidup dan bertahan jika kondisi fisik (suhu, kelembaban,
dll.) dapat ditoleransi dan sumber makanan yang ada mencukupi (Borregaard
et. al, 2009). Maka dari itu penting untuk mengetahui faktor-faktor yang
2

mempengaruhi suatu populasi pada suatu daerah dan pola penyebaran dari
populasi tersebut.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep populasi?
2. Apa saja faktor-faktor utama yang mempengaruhi populasi?
3. Apa saja penyebaran populasi?

C. Tujuan
1. Dapat memahami konsep populasi
2. Dapat mengetahui faktor-faktor utama yang mempengaruhi populasi
3. Dapat mengetahui apa saja penyebaran populasi
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Populasi
Populasi diartikan sebagai kelompok individu yang mampu melakukan
persilangan sesamanya dan menduduki ruang atau tempat tertentu. Kelompok
individu yang membentuk populasi adalah individu-individu dari spesies yang
sejenis, baik secara morfologi maupun genetik (Fitriani dan Mahrudin, 2019).
Populasi adalah sekelompok organisme satu spesies yang mendiami suatu
tempat (Maknun, 2017). Populasi merupakan kumpulan sekelompok organisme
yang memiliki ciri, struktur umur, laju pertumbuhan, rasio jenis kelamin dan
laju mortalitas. Adanya perubahan-perubahan yang terjadi didalam suatu
populasi dikarenakan kelahiran, kematian, dan migrasi atau dispersal individu
di antara populasi yang terpisah (Sumarto & Koneri, 2016). Contoh dari
populasi yang ada dikolam yakni: kumpulan ikan mas, ikan lele, ikan mujaer,
belut, cacing, ganggang hijau, teratai dan sebagainya. Populasi berhubungan
dengan individu, waktu dan tempat. Antara satu populasi dengan populasi yang
lain, selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam
komunitasnya. Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, apabila antar
populasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk
mendapatkan apa yang diperlukan (Sandika, 2021). Persaingan antarspesies
dapat membatasi jumlah spesies yang ada, namun pada saat yang sama
berdampak pada keanekaragaman spesies dalam lingkungannya (Gizachew,
2021).
Populasi bersifat dinamis, dimana akan ada penambahan dan pengurangan
jumlah individu dalam populasi. Jika sumber daya yang diperlukan organisme
cukup melimpah dan kondisi lingkungan sesuai, populasi dapat meningkat
secara cepat. Kemampuan populasi untuk meningkat secara maksimum pada
kondisi optimal disebut potensial biotik (Sumarto & Koneri, 2016).
Penambahan jumlah individu dalam populasi disebabkan oleh beberapa hal
seperti terjadinya kelahiran dan adanya pendatang masuk (Sandika, 2021).
4

Sedangkan pengurangan dan fluktuasi spesies merupakan faktor dari banyak


kombinasi pengaruh manusia dan alam yakni tingkat kematian, perubahan
sumber daya, suhu dan curah hujan, predasi, penyakit, polusi, spesies asing,
eksploitasi berlebihan (Kamochu, 2017).

B. Faktor- faktor utama yang mempengaruhi Populasi


Dalam lingkungan tempat tinggal suatu organisme dalam populasi dapat
bertahan hidup jika, kondisi fisik (suhu, kelembaban, dll.) dapat ditoleransi dan
sumber makanan mencukupi. Individu memasuki atau menambah jumlah suatu
populasi melalui jumlah kelahiran dan imigrasi, dan keluar dari populasi
melalui kematian dan emigrasi. Jumlah individu yang ada dan kepadatannya,
serta ketersediaan sumber daya dapat mempengaruhi dan mengendalikan angka
kelahiran, kematian dan migrasi serta emigrasi (Borregaard et. al, 2009).
Dalam bukunya Sumarto & Koneri, 2016 menjelaskan bahwa perubahan
ukuran populasi disebabkan karena tiga faktor yaitu kelahiran (natalitas),
kematian (mortalitas), dan perpindahan individu (migrasi). Perpindahan
individu meliputi dua peristiwa, yaitu masuknya individu dari tempat lain
(imigrasi) dan keluarnya individu ke tempat lain (emigrasi). Adapun penjelasan-
nya sebagai berikut:
1. Kelahiran (Natalitas)
Kemampuan suatu populasi untuk bertambah yang tidak dipengaruhi
oleh lingkungan biasa disebut sebagai natalis atau kelahiran. Suatu individu
dapat bertambah dalam populasi dapat melalui beberapa cara seperti
dilahirkan, ditetaskan atau dengan mengalami pembelahan sel (Sandika,
2021). Dalam natalitas mengalami kenaikan jumlah populasi yang
sebenarnya atau tidak dipegaruhi oleh satu lingkungan (Maknun, 2017).
Melainkan suatu tetapan lingkungan untuk suatu populasi berbeda-beda
besarnya dan komposisi populasi serta keadaan fisik lingkungan tersebut,
dimana umumnya natalitas ekologi dinyatakan sebagai laju yang ditentukan
jumlah individu baru yang dihasilkan oleh waktu (Sandika, 2021). Jumlah
kelahiran dan kematian individu dalam populasi saling berhubungan,
5

dimana jika jumlah kelahiran lebih banyak dibandingkan dengan jumlah


kematian, maka ukuran populasi meningkat (pertumbuhan positif), tetapi
jika kelahiran lebih rendah dibandingkan dengan jumlah kematian, maka
ukuran populasi menurun (pertumbuhan negatif) (Sumarto & Koneri, 2016).
Angka kelahiran atau birth rate terbagi menjadi dua, yaitu sebagai
berikut:
a. Angka kelahiran kasar (crude birth rate atau crude natality): adalah
rasio jumlah kelahiran suatu periode tertentu dengan total populasi.
b. Angka kelahiran pada umur spesifik: adalah jumlah kelahiran dari
induk betina umur tertentu selama periode waktu tertentu dibagi jumlah
betina populasi.

2. Kematian (Mortalitas)
Dalam populasi kematian suatu individu sering disebut sebagai
mortalitas. Mortalitas dinyatakan sebagai jumlah kematian individu dalam
kurun waktu tertentu (Sandika, 2021). Dalam ekologi istilah mortalitas ini
memiliki arti yaitu jumlah individu yang mati dalam keadaan lingkungan
yang sebenarnya, tergantung pada keadaan lingkungan (Maknun, 2017).
Mortalitas minimum memiliki arti bahwa suatu ketetapan individu dalam
populasi mengalami kematian dibawah keadaan yang ideal atau tidak
berdasarkan lingkungan atau faktor lainnya, melainkan dikarenakan usia
suatu individu yang sudah tua (Sandika, 2021). Adapun beberapa penyebab
kematian yakni:
a. Predasi
Salah satu contoh interaksi antar populasi yang berisfat negatif
ialah predator, dimana dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
kehidupan pada salah satu populasi. Tetapi dengan adanya predator
maka dapat menghindari atau menahan terjadinya over population atau
peledakan terhadap populasi tertentu seperti pada tikus, burung,
serangga dan hewan lainnya (Maknun, 2017).
6

Predasi ialah suatu peristiwa dimana hewan pemangsa (predator)


memburu atau memakan mangsanya (prey). Hubungan kedua populasi
ini jika stabil, sangat berperan untuk keseimbangan lingkungan. Angka
predasi didefinisikan sebagai jumlah mangsa yang dibunuh perpredator
pertahun pada suatu lokasi tertentu (Sumarto & Koneri, 2016). Adapun
pengaruh dari predasi yakni sebagai berikut:
1) Predator mencegah adanya peledakan populasi dari prey sesuai
dengan daya dukung lingkungan
2) Populasi predator cenderung tetap berada pada level tidak terlalu
besar melalui beberapa mekanisme dengan mempertahankan
pemisahan daerah perburuan predator
3) Populasi predator mempertahankan populasi mangsa agar tetap
“sehat” yakni predator biasa memangsa individu yang lemah, sakit,
atau tua

b. Kompetisi
Kompetisi terjadi jika adanya keterbatasan jumlah maupun tempat
untuk mendapatkan makanan yang bisa saja terjadi karena pengaruh
musim yang menyebabkan tumbuhan menjadi kering sehingga
herbivora menjadi kelaparan, atau predator mengalami kelaparan karena
sedikitnya populasi mangsa. Derajad kompetisi untuk suatu sumber
daya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu ketersediaan sumber daya dan
jumlah individu yang menggunakan sumber daya tersebut. Kompetisi
terbagi menjadi dua macam, yakni kompetisi interspesies (kompetisi
yang terjadi di antara individu-individu di dalam satu spesies) dan
kompetisi antarspesies (kompetisi yang terjadi pada individu-individu
dari spesies yang berbeda (Sumarto & Koneri, 2016).
Kompetisi merupakan interaksi antar populasi, jika terdapat
kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan
apa yang diperlukan seperti makanan dan wilayah tempat tinggal
7

(Maknun, 2017). Umumnya kompetisi dapat menghasilkan beberapa hal


sebagai berikut:
1) Penyesuaian keseimbangan antara kedua spesies
2) Mengakibatkan penggantian populasi spesies satu dengan populasi
spesies lain
3) Memaksa suatu populasi pindah
4) Suatu populasi terpaksa menggunakan makanan jenis lain

c. Umur, penyakit dan kecelakaan


Kematian yang diakibatkan oleh faktor umur yakni dimana
predator akan mencari prey/ mangsa yang relatif tua dikarenakan sudah
lemah atau bahkan muda yang belum kuat. Karena mereka tidak
mempunyai wilayah, mereka terpaksa berpindah-pindah dan berburu di
wilayah yang tidak diketahui dan habitat marjinal dimana peluang
bertahan hidup lebih kecil dan rentan terhadap serangan predator
(Borregaard et. al., 2009). Kelompok umur dalam suatu populasi
menentukan status reproduktif yang sedang berlangsung dari populasi
dan menyatakan apa yang dapat diharapkan pada masa mendatang
(Sandika, 2021).
Penyakit juga dapat mempengaruhi ukuran populasi. Penyakit
degeneratif secara otomatis akan diderita oleh hewan pada usia lanjut
akibat proses penuaan. Bebrapa penyakit yang dapat menular yakni
penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, jamur, bakteri, cacing, atau
parasit lainnya. Transmisi penyakit dari satu individu ke individu lain
dapat terjadi melalui kotorannya (Sumarto & Koneri, 2016).
Kecelakaan yang fatal dapat menyebabkan suatu individu dalam
populasi mati, dikarenakan hewan yang terluka lebih mudah ditangkap
dan dimangsa oleh predator. Kecelakaan pada hewan dapat disebabkan
oleh beberapa hal seperti: jatuh pada saat berlari, tertimpa pohon, jatuh
pada saat menuruni lereng, atau bayi monyet yang jatuh dari pohon
(Sumarto & Koneri, 2016).
8

Adapun angka kematian atau Death rate terbagi lagi, yakni


sebagai berikut:
a. Angka kematian kasar: diperoleh dengan menghitung rasio jumlah
kematian dan total populasi pada periode waktu tertentu.
b. Angka kematian kelompok umur tertentu: diperoleh dengan
menghitung rasio jumlah kematian dan total populasi pada periode
waktu tertentu

3. Perpindahan Individu (Migrasi)


Migrasi memiliki arti perpindahan individu dari satu tempat ketempat
lainnya secara periodik dikarenakan terdapat suatu atau lain hal yang terjadi
pada lingkungannya, seperti pergantian musim, sumber makanan yang
sedikit atau sehingga terjadi persaingan yang ketat. Perpindahan populasi
terbagi menjadi 3 yakni:
a. Emigrasi: gerakan keluar satu arah
b. Immigrasi: gerakan masuk satu arah
c. Migrasi: perpindahan keluar-masuk secara periodik
Populasi yang tidak dapat melakukan migrasi sering harus mengalami
penurunan kepadatan populasi atau mengadakan dormancy (istirahat) pada
keadaan yang kurang menguntungkan. Migrasi sering melibatkan
perpindahan masa populasi (burung, belalang). Ini sering dilakukan oleh
golongan vertebrata dan insekta (Maknun, 2017). Migrasi musiman dan
diurnal (siang dan malam) penting untuk : Menempati daerah yang kosong
dan memungkinkan organisme mempertahankan kepadatan optimum dan
aktivitas tinggi.

C. Penyebaran Populasi
Suatu organisme yang terdapat dialam tentunya tidak tersebar secara
merata atau acak, melainkan dalam suatu pola. Hal ini disebabkan oleh
serangkaian masukan energi, gangguan, dan interaksi spesies, yang semuanya
menghasilkan struktur atau gradien yang tidak merata yang dapat dilihat dari
9

jumlah individu dan spesies yang ada bisa sangat bervariasi antar lokasi atau
wilayah. Penyebab spesies ada di suatu kawasan mungkin dikarenakan nenek
moyang mereka tinggal di lingkungan tersebut atau beberapa spesies atau
pendahulunya dapat mencapai lokasi tersebut melalui relokasi (disintegrasi).
(Gizachew, 2021).
Pola penyebaran yakni berasal dari kata “pola” adalah bentuk atau model
sedangkan “penyebaran” adalah pergerakan sehingga, pola penyebaran
merupakan bentuk pergerakan individu ke dalam atau keluar dari populasi. Pola
penyebaran populasi adalah tatanan keberadaan spesies sebagai indeks keadaan
atau kondisi mengenai keberlangsungan hidup atau cara hidup yang sedang
diterapkan di suatu kawasan (Hotimah dkk, 2022). Suatu organisme juga
berasosiasi dengan tipe habitat tertentu, dan memandang lingkungan sekitarnya
dengan cara yang sangat berbeda. Dalam pola penyebaran populasi perilaku
juga memegang peran penting, dimana organisme bergerak untuk memperoleh
sumber daya dan juga dapat terlibat dalam interaksi sosial dengan spesies
sejenis atau terjadinya persaingan dalam memperebutkan sumber daya alam
Lingkungan juga sangat mempengaruhi penyebaran populasi dimana jika
lingkungan memburuk, angka kematian dan emigrasi kemungkinan meningkat
sementara laju reproduksi pun menurun. Secara empiris, pola penyebaran dapat
dicirikan dari jumlah rata-rata individu dalam unit wilayah yang diambil
sampelnya secara acak yang sangat bergantung pada skala persepsinya.
(Borregaard et. al, 2009).
Dalam bukunya Maknun, 2017 mejelaskan penyebaran populasi individu
atau keturunan (biji, spora, larva) keluar dari populasi atau daerah populasi.
Terkait penyebaran populasi, yakni sebagai berikut:
1. Dampak penyebaran populasi
a. Pengaruh kecil: jika individu yang masuk/keluar populasi sedikit atau
populasinya besar.
b. Pengaruh Besar: apabila penyebaran yang terjadi secara missal (sangat
besar jumlahnya) dan terjadi dalam waktu yang pendek.
10

2. Penyebab penyebaran populasi


Penyebaran merupakan sarana dimana daerah yang tidak dihuni
sebelumnya akan dihuni oleh makhluk hidup. sehingga terbentuk
keseimbangan lingkungan. Penyebaran organisme kecil yang terjadi secara
pasif umumnya mengikuti pola eksponensial artinya kepadatan populasi
menurun dengan jumlah yang sama untuk kelipatan yang sama dari jarak
sumbernya. Penyebaran organisme besar dan aktif menyimpang dari pola
tersebut. Penyebaran populasi dipengaruhi oleh Status bentuk pertumbuhan
populasi dan kecepatan populasi (dipengaruhi barrier dan vigalitas).
a. Barier: misalnya: sungai, gunung, lembah, dan sebagainya
b. Vigalitas: atau kemampuan gerak organisme umumnya organisme
dengan vigalitas tinggi akan memudahkan penyebaran, misalnya
burung, serangga.

3. Pola penyebaran populasi


a. Seragam (merata/uniform): jika densitas untuk setiap bagian pada
suatu habitat sama atau hampir sama. Pola seperti ini biasanya terjadi
pada hewan-hewan yang hidup pada lingkungan dengan sumber daya
yang sangat langka sehingga terjadi persaingan antar individu/populasi.
b. Acak (random): jika densitas untuk setiap bagian pada suatu habitat
sangat berbeda. Pola seperti ini biasanya terjadi pada hewan-hewan
yang sangat jarang berinteraksi satu sama lain.
c. Berkelompok: pola ini sangat umum terjadi pada hewan. Sumber daya
pada habitat ini biasanya tersebar oleh karena perkembangbiakan dan
adanya interaksi sosial dll.

Pola sebaran acak (Random)

Gambar. Pola penyebaran pada populasi


11

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Populasi adalah sekelompok individu dari spesies yang sama yang hidup
pada regio yang sama pada saat tertentu. Antar satu populasi dengan populasi
lainnya yang hidup bersama disebut komunitas yang hidup dalam ekossitem.
Dalam lingkungan komunitas ini jika berbagai populasi dari spesies bertambah,
maka akan menyebabkan kepadatan suatu individu. Populasi bersifat dinamis,
dimana akan ada penambahan dan pengurangan jumlah individu dalam
populasi. perubahan ukuran populasi disebabkan karena tiga faktor yaitu
kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan individu (migrasi).
Dan Pola penyebaran populasi adalah tatanan keberadaan spesies sebagai
indeks keadaan atau kondisi mengenai keberlangsungan hidup atau cara hidup
yang sedang diterapkan di suatu Kawasan.

B. Saran
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis
juga mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun agar
sempurnannya makalah ini serta dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun
pembaca.
12

DAFTAR PUSTAKA

Borregaard, M. K., Hendrichsen, D. K., & Nachman, G. (2009). Spatial


distribution: The Distribution of Organisms Over Landscapes
Dispersion of Individuals Biological Impacts on Spatial Patterns
Processes Mediated by Spatial Structuring of Populations.
Encyclopedia of Ecology: Population Dynamics, Vol. 4: pp, 3304-
3310.

Effendi, R., Salsabila, H., & Malik, A. (2018). Pemahaman tentang lingkungan
berkelanjutan. Modul, 18 (2): hal, 75-82.

Fitriani, A dan Mahrudin, D. 2019. Kajian Struktur Populasi Tumbuhan Kilalayu


(Erioglossum rubiginosum) Di Kawasan Hutan Pantai Tabanio,
Kabupaten Tanah Laut Sebagai Materi Handout Penunjang Mata
Kuliah Ekologi Tumbuhan. Prosiding Seminar Nasional Lingkungan
Lahan Basah, 4 (3), hal: 523-528.

Gizachew, G. T. (2021). Spatial-temporal and factors influencing the distribution of


biodiversity: A Review. Scientific Reports in Life Sciences, 2 (4): pp, 1-
19.

Hotimah, K. (2022). Analisis Pola Penyebaran Populasi Hewan Perairan di


Kawasan Pesisir Pantai Jumiang. Jurnal Bioma, 18 (1): hal, 24-31.

Hukmah, H. (2022). Model Difusi Predasi Intraguild Dengan Tahapan Struktur


Pada Populasi Mangsa. Jurnal Matematika, Statistika &
Komputerisasi, 18 (1): hal, 67-77.

Kamochu, W. W. (2017). An Analysis of the Factors Influencing Wildlife Population


in Some Selected Counties in Kenyan Rangelands. Nairobi: Kenya
Institute for Public Policy Research and Analysis.

Maknun, D. (2017). Ekologi: Populasi, Komunitas, Ekosistem, Mewujudkan


Kampus Hijau, Asri, Islami, dan Ilmiah. Cirebon: Nurjati Press.

Nurhamiyawan, E. N. L., & Prihandono, B. (2013). Analisis Dinamika Model


Kompetisi Dua Populasi Yang Hidup Bersama di Titik Kesetimbangan
Tidak Terdefinisi. Jurnal Bimaster: Buletin Ilmiah Matematika,
Statistika dan Terapannya, 2 (3): hal, 197-204.
13

Sandika, B. (2021). Buku Ajar Ekologi: Integrasi Islam Sains. Grobogan: Citra
Dharma Cindekia.

Sumarto, S., & Koneri, R. (2016). Ekologi Hewan. Bandung: CV. Patra Media
Grafindo.

Wijayanti, P., & Kharis, M. (2015). Analisis model predator-prey dua spesies
dengan fungsi respon Holling tipe III. UNNES Journal of Mathematics,
4 (1): hal, 37-46.

Anda mungkin juga menyukai