Anda di halaman 1dari 11

Nama : Muhammad Ardiansyah

NIM : 0310181019
Kelas : Pendidikan Biologi-3/ III
Tugas : Critical Book Review (CBR)
Mata Kuliah : Botani Cryptogamae
Dosen Pengampu : Syarifah Widya Ulfa, M. Pd.

TUMBUHAN CRYPTOGAMAE

I. IDENTITAS BUKU UTAMA

Judul buku : Botani Cryptogamae


Penulis : Syarifah Widya Ulfa, M. Pd
Penerbit : Perdana Publishing
Tahun terbit : 2017
Kota terbit : Medan
ISBN : 978-602-6462-89-3
Tebal buku : 134 Halaman
Jumlah halaman BAB : 5 Halaman

1
II. IDENTITAS BUKU PEMBANDING

Judul buku : Botani Tumbuhan Rendah


Penulis : Dr. Neni Hasnunidah, S. Pd., M. Si.
Penerbit : Graha Ilmu
Tahun terbit : 2018
Kota terbit : Yogyakarta
ISBN : 978-602-262-909-2
Tebal buku : 212 Halaman
Jumlah halaman BAB : 6 Halaman

2
III. RESUME BUKU UTAMA
A. Pengertian Tumbuhan Cryptogamae
Botani Cryptogamae merupakan ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-
tumbuhan tingkat rendah yang berkembang biak dengan tidak memakai biji,
melainkan dengan spora. Organ-organ tubuhnya masih belum sempurna (thalus),
meskipun ada juga yang sudah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya (paku-
pakuan).
B. Hubungan Kekerabatan Diantara Tumbuhan Cryptogamae
Tumbuhan Cryptogamae memiliki berbagai kelompok divisi yang masing-
masing memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada yang termasuk ke dalam
kelompok Scyzophyta, Algae, Fungi (Jamur atau cendawan dan kapang), Lichenes
(lumut kerak), Bryophyta (lumut), dan Pteridophyta (paku-pakuan).
Kelompok Algae dan Fungi merupakan tumbuhan yang tidak bervaskuler
(Thalophyta). Kelompok tumbuhan rendah yang memiliki vaskuler (pembuluh)
adalah kelompok Bryophyta (lumut) dan Pteridophyta (paku). Adapun ciri-ciri dari
tumbuhan Cryptogamae, yaitu:
1. Sel memiliki inti, tetapi belum berdeferensiasi (belum punya berkas
pengangkut).
2. Sporangia dan Gametagianya belum diselubungi oleh dinding sel.
Berdasarkan kemajuan Ilmu pengetahuan terutama dalam penelitian
fisiologi, biokimia dan penggunaan mikroskop elektron, maka klasifikasi Algae ke
dalam divisinya didasarkan pada pigmentasi, hasil fotosintesis, flagelasi, sifat fisik
dan kimia dinding sel, ada atau tidak adanya inti sejati. Atas dasar tersebut, maka
algae dibagi menjadi: Divisi Chlorophyta, Euglenophyta, Pyrrophyta,
Chrysophyta, Phaeophyta, Rhodophyta dan Cyanophyta dan Chrysophyta.
C. Manfaat dan Kepentingannya Dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Bakteri:
a) Fermentasi: Terasi, yoghurt, bir, asinan, dan lain sebagainya.
b) Zat pembuat obat: Streptomyein.
c) Degradasi zat-zat beracun, minyak dan sebagainya.
d) Katalisator dalam reaksi-reaksi kimia.
e) Pengurai (Dekomposer).

3
2. Alga:
a) Sebagai makanan: Rhodophyta, Chlorophyta, Cyanophyta.
b) Makanan Ikan dan plankton.
c) Industri kosmetik, makanan, cat, cokelat, farmasi dan sebagainya.
Terutama dari alga laut.
d) Indikator perairan yang terkena polusi.
e) Terra infusoria, sebagai filtrasi, bahan pembuat dinamit, dan
sebagainya.
f) Cyanophyta sebagai pupuk, fiksasi Nitrogen di udara.
g) Alga cokelat, sebagai bahan alginate, bahan kosmetik, sabun, cream,
lotion, pencelup, kapsul, emulsifier, makanan, sayur, saus, mentega dan
sebagainya.
3. Jamur:
a) Fermentasi makanan.
b) Bahan obat: Ganoderma, Penicillium, Aspergillus.
c) Bahan makanan: Jamur merang, jamur tiram, dan sebagainya.
d) Pembuatan senyawa-senyawa kimia.
4. Lichenes:
a) Obat: Usnea, Cofa pavonia.
b) Indicator pencemaran.
c) Bahan pewarna.
5. Lumut:
a) Keindahan taman dalam rumah.
b) Sphagnum, sebagai penutup luka (sebagai kapas).
c) Obat, misalnya lumut hati, dan sebagainya.
6. Paku:
a) Tanaman hias: Adiantum, dan sebagainya.
b) Dimakan: Diplazium esculentum.
c) Obat: Angiopteris evecta.
d) Hiasan, talang air, bangunan dan sebagainya: Cyathea contaminans.
e) Media Anggrek.

4
IV. RESUME BUKU PEMBANDING
A. Klasifikasi Tumbuhan Rendah
Di dunia terdapat tidak kurang dari 500 juta macam organisme.
Organisme tersebut memilik ciri-ciri yang beraneka ragam. Beberapa ahli biologi
mencoba menciptakan suatu system untuk mempermudah mengenal dan
mempelajari organisme melalui suatu cara pengklasifikasian.
Copeland adalah seorang tokoh yang mengklasifikasikan makhluk hidup
menjadi empat Kingdom yaitu Monera, Protista, Metaphyta dan Metazoa.
1. Monera, adalah organisme yang belum memiliki membran inti dan
membran organel sel atau bersifat prokariotik. Yang terdiri atas
Bacteria (Schizomycetes) dan Alga hijau-biru (Cyanophyta).
2. Protista, yang bersifat Eukariotik.
3. Metaphyta, adalah tumbuhan yang mengalami masa perkembangan
embrio.
4. Metazoa, adalah kelompok hewan yang mengalami masa perkembangan
embrio dalam siklus hidupnya.
B. Divisi Tumbuhan Rendah
Dalam dunia botani tumbuhan rendah dikenal berbagai divisi yang termasuk
kedalam tumbuhan rendah antara lain: Schyzophyta (tumbuhan belah),
Alga (protista mirip tumbuhan), Fungi/jamur, Thallophyta (tumbuhan talus),
Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), Lichen (lumut
kerak). Masing-masing tumbuhan tersebut diuraikan dalam divisi dibawah ini.
1. Divisi Schizophyta (Tumbuhan belah)
Divisi schizophyta, berkembang biak dengan cara membelah, tubuh hanya
terdiri atas satu sel saja, protoplas belum terdiferensiasi dengan jelas, sehingga ini
belum tampak nyata, demikian pula plastidanya. Schizophita dibagi atas 2 kelas,
yaitu: Schizomycetes (Bakteri) dan Cyanophyceae (Alga biru).
2. Alga
Alga merupakan kelompok organisme yang bervariasi baik bentuk, ukuran,
maupun komposisi senyawa kimianya. Alga ini ada berbentuk uniseluler
(contoh: Chlorococcus sp), koloni (Volvox sp), benang (contoh: Spyrogyra

5
sp), serta bercabang atau pipih (contoh: Ulva sp, Sargasum sp dan Euchema sp).
Ciri-ciri Alga, yaitu :
a) Tidak memiliki akar, batang dan daun sejati.
b) Tubuh seperti talus.
c) Hidup di perairan.
d) Reproduksi secara aseksual dan seksual.
Alga dikelompokkan menjadi 4 divisi, yaitu Chlorophyta (alga hijau),
Chrysophyta (alga keemasan), Phaeophyta (alga coklat), Rhodophyta (alga merah).
3. Divisi Thallophyta (Tumbuhan talus)
Divisi ini meliputi tumbuh-tumbuhan yang memiliki sebagai ciri utama
tubuh yang berbentuk talus yakni yamg tidak dapat dibedakan antara akar, batang,
dan daun. Perkembangbiakan terjadi dengan cara vegetatif atau aseksual maupun
secara generatif atau seksual. Contohnya ganggang, merupakan tumbuhan talus
yang hidup di air tawar maupun air laut, selalu menempati habitat yang lembab atau
basah, ada yang bergerak aktif seperti plankton dan ada yang tidak bergerak aktif.
4. Divisi Bryophita (Tumbuhan lumut)
Lumut menyukai tempat yang lembab dan basah. Perkembangan lumut
secara singkat yaitu spora yang kecil dan haploid, berkecambah menjadi suatu
protalium (protonema) kemudian ada yang menjadi besar, adapula yang tetap kecil.
5. Fungi atau Jamur
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia
jamur atau kingdom fungi. Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun
sebagian besar jamur hidup di tempat yang lembab. Habitat fungi berada di darat
(terestrial) dan di tempat lembab. Meskipun demikian banyak pula fungi yang
hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di air tawar.
6. Divisi Pterodophyta (Tumbuhan paku)
Merupakan suatu divisi yang telah jelas mempunyai kormus, pada
tumbuhan paku menghasilkan spora, tumbuhan paku amat heterogen baik ditinjau
dari segi habitus maupun cara hidupnya.

6
7. Lichenes (Lumut kerak)
Lumut kerak mampu hidup pada daerah bebatuan dan mampu merubah area
tandus berbatu menjadi tempat yang digunakan untuk tumbuh-tumbuhan lain.
Adapun peran lumut kerak bagi manusia adalah:
a) Sebagai tumbuhan perintis.
b) Membantu siklus nitrogen.
c) Sebagai indikator lingkungan.
Perkembangbiakan lumut kerak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a) Vegetatif, dilakukan dengan cara fragmentasi Soredium. Jika Soredium
terlepas, kemudian terbawa angin atau air dan tumbuh di tempat lain.
b) Generatif, reproduksi generatif spora yang dihasilkan oleh askokarp
atau basidiokarp, sesuai dengan jenis jamurnya. Spora dapat tumbuh
menjadi lumut kerak baru jika bertemu dengan jenis alga yang sesuai.

7
V. KELEBIHAN BUKU UTAMA
Didalam sebuah karya tulis seperti buku, tentulah memiliki kelebihan yang
mungkin tidak dimiliki oleh buku lainnya. Tentu mempunyai ciri khas yang dapat
membuat pembaca mudah mengenali dan memahami apa yang disampaikan
didalamnya. Berikut kelebihan buku utama yang telah direview:
1. Identitas buku sudah lengkap, meliputi nama penulis, penerbit, kota dan
tahun terbit, dan ISBN.
2. Memiliki tampilan visual buku yang sangat menarik. Cover yang langsung
berkenaan dengan contoh-contoh dari tumbuhan Cryptogamae.
3. Pada buku ini, terdapat bagian bab tersendiri yang menjelaskan tentang
definisi dari tumbuhan Cryptogamae. Hal ini sekaligus menguatkan
pemahaman kita, dengan memberikan informasi umum lebih awal sebelum
masuk kedalam pembahasan yang lebih kompleks.
4. Sistematika urutan sub judul bab ditulis dengan rapi, dan sesuai dengan
urutan. Misalnya pada bab 2 halaman 56 terdapat sub judul bab 3.1 dan
selanjutnya 3.2 hingga seterusnya. Hal ini tentu memudahkan pembaca
untuk memahami buku ini, dimulai dengan penulisan yang sesuai dengan
tuntunan karya tulis ilmiah.
5. Pada bab kedua didalam buku ini, bukan hanya membahas tentang definisi,
tetapi hubungan kekerabatan diantara masing-masing divisi sehingga bisa
dikelompokkan sebagai tumbuhan Cryptogamae. Dan penjelasan tersebut
mudah dipahami karena langsung disertai dengan ciri-cirinya.
6. Pada beberapa bagian buku, terdapat pemaparan materi disertai dengan
gambar, usaha menyajikan informasi tersebut sudah cukup baik untuk
meningkatkan pemahaman. Misalnya pada halaman 62, terdapat pemaparan
materi tentang Kelas Bacteria (Schizomycetes) disertai dengan gambarnya
dan gambar tersebut diberi keterangan.
7. Pada bab mengenai tumbuhan Cryptogamae ini dijelaskan tentang peran
pada masing-masing divisi yang termasuk didalamnya. Pada pemaparan
peran itu, langsung diberikan juga contoh spesies yang memiliki peran
tersebut. Jadi pembaca dapat dengan mudah memahaminya. Contoh:
tumbuhan paku sebagai tumbuhan hias, contoh spesiesnya Adiantum.

8
8. Pada buku ini, disertai dengan kutipan berupa footnote. Sehingga dapat
dengan jelas terlihat bahwa informasi materi tersebut diambil dari kutipan
buku apa saja.

VI. KELEBIHAN BUKU PEMBANDING


Didalam sebuah karya tulis seperti buku, tentulah memiliki kelebihan yang
mungkin tidak dimiliki oleh buku lainnya. Tentu mempunyai ciri khas yang dapat
membuat pembaca mudah mengenali dan memahami apa yang disampaikan
didalamnya. Berikut kelebihan buku pembanding yang telah direview:
1. Identitas buku sudah lengkap, meliputi nama penulis, penerbit, kota dan
tahun terbit, dan ISBN.
2. Memiliki tampilan visual buku yang cukup menarik. Cover yang
memaparkan sedikit contoh dari tumbuhan Cryptogamae. Membuat
pembaca memiliki sedikit gambaran tentang yang akan dibahas dalam buku
tersebut.
3. Sistematika urutan sub judul bab ditulis dengan rapi, dan sesuai dengan
urutan. Misalnya pada bab 3 halaman 10 terdapat sub judul bab 3.1 tentang
Divisi Tumbuhan Rendah kemudian 3.1.1. untuk melanjutkan pemaparan
materi pada sub judul 3.1 tersebut, begitupun seterusnya. Hal ini tentu
memudahkan pembaca untuk memahami buku ini, dimulai dengan
penulisan yang sesuai dengan tuntunan karya tulis ilmiah.
4. Pada beberapa bagian buku, terdapat pemaparan materi disertai dengan
gambar, usaha menyajikan informasi tersebut sudah cukup baik untuk
meningkatkan pemahaman. Misalnya pada halaman 11, terdapat pemaparan
materi tentang Chlorophyta yang disertai dengan gambar berikut
keterangannya.
5. Pada bab mengenai tumbuhan Cryptogamae ini dijelaskan tentang
klasifikasi divisi beserta spesies yang termasuk didalamnya. Selain itu, juga
dijelaskan secara singkat, dan cukup jelas terkait ciri-ciri dari masing-
masing divisi. Jadi pembaca dapat dengan mudah memahaminya.

9
6. Keefektivan penggunaan bahasa dalam buku ini cukup terasa, sehingga para
pembaca dapat lebih mudah memahaminya, karena bahasa dan
penjelasannya tidak rumit.

VII. KELEMAHAN BUKU UTAMA


Didalam sebuah karya tulis seperti buku, tentulah memiliki kekurangan
yang tentunya menandakan bahwa hal tersebut merupakan hasil buatan manusia,
karena hanya Allah semata yang Maha sempurna. Adapun segala kekurangan pada
buku ini diharapkan dapat diperbaiki lagi kedepannya. Berikut kelemahan buku
utama yang telah direview:
1. Dalam buku ini terdapat inkonsistensi penulisan latin, misalnya terdapat
pada halaman 56. Dimana pada paragraph pertama itu tertulis “Botani
Cryptogamae” dengan kata yang dicetak miring dan diawali dengan huruf
besar. Tetapi pada sub judul kedua paragraph pertama tertulis “tumbuhan
cryptogamae”. Tentu seharusnya ditulis Cryptogamae, karena merupakan
nama latin.
2. Dalam buku ini masih terdapat kesalahan dalam penomoran poin. Dalam
kaidah karya tulis ilmiah tidak ada poin digambarkan dengan tanda centang
atau bulat. Yang ada hanya huruf atau angka. Kesalahan ini dapat ditemui
pada halaman 57 dan 58. Disana jelas sekali tertera penomoran
menggunakan tanda centang (√). Seharusnya dapat diganti dengan
penomoran angka atau huruf. Contohnya 1, a, a).
3. Dalam buku ini masih terdapat kesalahan dalam penulisan latin. Misalnya
pada halaman 57. Disana dapat kita lihat kata “Bryophyta” tidak dicetak
miring atau digaris bawahi. Seharusnya penulisan yang benar ialah
“Bryophyta”. Hal ini dimaksudkan agar para pembaca juga semakin paham
mengenai bagaimana cara penulisan nama latin yang baik dan benar.
4. Pada bagian footnote juga masih banyak kesalahan. Contohnya dapat kita
lihat pada halaman 57. Terdapat penulisan footnote yang malah cenderung
pada penulisan daftar pustaka. Pada bagian footnote haruslah kita
cantumkan halaman berapa yang kita ambil sebagai kutipan. Contohnya
yaitu: Campbell, Biologi Jilid 2 (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 35-37.

10
VIII. KELEMAHAN BUKU PEMBANDING
Didalam sebuah karya tulis seperti buku, tentulah memiliki kekurangan
yang tentunya menandakan bahwa hal tersebut merupakan hasil buatan manusia,
karena hanya Allah semata yang Maha sempurna. Adapun segala kekurangan pada
buku ini diharapkan dapat diperbaiki lagi kedepannya. Berikut kelemahan buku
utama yang telah direview:
1. Dalam buku ini masih terdapat kesalahan dalam penulisan kata. Misalnya
terdapat pada halaman 12 pada kata vegetativ, generativ, dan yamg.
Seharusnya kata yang benar ialah vegetative, generative dan yang. Karena
kesalahan penulisan kata juga dapat membedakan makna yang ditafsirkan
pembaca. Walau tak bisa dipungkiri, kesempurnaan hanya milik Allah swt.
2. Penyajian materi yang kurang efisien menurut saya, karena seharusnya
dalam buku ini dijelaskan terlebih dahulu tentang definisi dari tumbuhan
Cryptogamae baru setelahnya dijelaskan mengenai klasifikasinya. Agar
pembaca dapat memahami terlebih dahulu tentang apa yang dibahas dalam
buku ini. konsep dasar itu sangat penting. Karena jika tidak paham dasarnya
maka pembaca akan kurang maksimal dalam menyerap informasi yang
disajikan.
3. Dalam buku ini tidak terdapat kutipan dalam bentuk footnote maupun
bodynote. Alangkah lebih baik jika buku ini disertakan kutipan berupa
footnote ataupun bodynote misalnya agar data yang disajikan dapat menjadi
lebih valid. Dan pembaca dapat mengetahui sumber dari materi yang
dipaparkan dalam buku ini.

11

Anda mungkin juga menyukai